Hari masih pagi saat Haniyah tengah asyik mencuci pakaian di tempat cuci tiba-tiba di kagetkan dengan teriakan salah seorang pengurus.
"Ni, ada santri baru noh, buruan samperin" suruh Lala
Haniyah memang masih terbilang baru di sana namun karna kecerdasan dan ke koopertifan nya ia langsung di angkat jadi pengurus, tepatnya penerimaan santri baru.
Buru-buru Haniyah menyelesaikan pekerjaan nya. Selesai menjemur, ia langsung menyambar jubah yang ada di pintu lemari nya, memakai pashmina dengan asal namun terlihat tetap cantik.
Ia pun berjalan menuju kantor santri putri bersama Lala yang membawa teko berisi teh hangat dan camilan.
"Assalamu'alaikum" sambil menyalami keluarga santri baru tersebut
"wa'alaikum salam" yang hadir pun menjawab serentak
Kemudian Haniyah duduk menyusul Lala yg telah selesai menghidangkan teh beserta camilan seadanya.
"silahkan di minum Bu"
"iya makasih neng" kata seorang Ibu sambil menyeruput teh nya
"baik, jadi bagaimana bu, ada yg bisa saya bantu?" tanya Haniyah sopan
"ini neng, anak ibu mau mondok di sini" jelasnya
"tapi sebenarnya sekarang itu baru masuk semester 2 bu, belum membuka penerimaan siswa baru" jelas Niyah
"tolong lah neng, bisa kali di atur, udah jauh-jauh ke sini masa harus pulang lagi" desak ibu tersebut.
Akhirnya setelah perdebatan panjang Haniyah pun menyerah "baiklah Bu, saya bicarakan dulu ini dengan Ummi ya, saya permisi dulu" Hanyah pamit meninggalakan tamu tersebut
Haniyah pun bergegas menemui Ummi yg kebetulan sedang bersantai dengan anak-anaknya. Haniyah pun menjelaskan yang keluarga tamu tadi minta dan Ummi pun menyetujuinya dengan syarat. Niyah pun pamit dan kembali menemui keluarga siswa baru tersebut.
"begini bu, saya tadi sudah bicara sama Ummi dan Ummi bilang boleh masuk dengan syarat langsung mengikuti pelajaran yang ada dan nanti langsung ikut ujian, bagaimana?" jelas Haniyah
Keluarga tersebut terlihat berbisik-bisik sepertinya sedang berdiskusi tentang apa yang Haniyah sampaikan.
"baiklah neng ibu setuju" kata salah seorang tamu tersebut
"kalo boleh tau yg mana yang mau mondok?" sambil menatap ke arah 2 gadis yang kira-kira berumur 16 tahun
"saya teh, Inten" jawab salah seorang gadis itu
"silahkan di isi formulir pendaftaran nya ya, dan baca semua aturan di pondok ini" sambil memberikan lembaran kertas formulir
Tiba-tiba gadis itu merenyutkan dahi nya "teh ga boleh bawa hp?"
"ga boleh de itu sudah menjadi larangan pondok" jelas Haniyah
"tapi Inten ga bisa jauh dari hp, gimana? boleh ya buat Inten mah bawa hp" rengek Inten
"seenake ndas mu pengen bawa hp" gumam Haniyah dalam hati
"ga bisa de, nanti juga terbiasa ko tanpa hp" tersenyum semanis mungkin agar si anak baru faham dan nyaman dengan ucapannya
Selanjutnya santri baru di antar menuju asrama khusus santri putri, namun saat melewati halaman mesjid Haniyah melihat Zein yang tengah mengepel aula mesjid. Zein pun menyadari ada Haniyah, ia pun tersenyum dan menaikan alis nya, kode menyapa Haniyah karena tidak mungkin mereka saling sapa langsung.
"teh teh, itu siapa?" tanya Inten
Haniyah hanya diam karena ia tahu yg di maksud siswa baru itu adalah Zein. Terlihat Inten sangat kesal karna pertanyaan nya tidak di jawab oleh Haniyah.
Setelah di antarkan ke asrama keluarga Inten pun pamit pulang, Haniyah pun ikut mengantarkan ke tempat parkir yang berada di sebelah asrama santri putra. Sebagai pengurus Niyah sedikit bebas ketika memasuki kawasan santri putra, tapi tetap harus mematuhi peraturan dan menjaga sikap.
Ketika hendak kembali ke asrama lagi-lagi Haniyah bertemu dengan Zein. Ia tersenyum melihat pujaan hatinya sementara Haniyah hanya tertunduk malu dan segera kembali ke asrama.
***
maaf kalo banyak typo dan bahasa yg kaku masih pemula🙏 jangan lupa like dan komen nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 204 Episodes
Comments
Nurlina
aku baca nya cengar cengir sendiri, kaya kembali ke masa muda
2021-04-02
1
Anonymous
jd pngin mondok lg thor
2021-02-21
1
Utamy Utamy
bener" nostalgia q thor.... jd senyum" sndri, setiap bca kalimatnya selalu trbyang wktu itu😊😊
2021-01-04
1