Setelah berjalan sekitar 2 jam akhirnya mereka tiba di kediaman. Di depan pintu gerbang kediaman ada papan nama bertuliskan Istana Zhang. Lanlan yang baru menyadari bahwa ada sebuah keluarga besar di sini merasa sangat terpukau oleh megahnya tempat ini.
“Waw megah sekali.. bahkan ini bisa dibilang menyamai kediaman Raja Kota” kata Lanlan sambil memandangi setiap sudut Istana Zhang.
Ying’er yang mendengar perkataan Lanlan tertawa dan berbata“Megah bukan? Inilah Istana kami”
“Sekarang tempat ini merupakan rumahmu juga, jadi pastikan kau melayani tuan Zhang dengan sepenuh hati” kata Xioe Die sambil tersenyum.
“Baik, akan kupastikan bahwa aku bisa berguna bagi tuan Zhang” kata Lanlan dengan penuh semangat.
“Ying’er kamu antar Lanlan ke kamarnya dan pastikan semua orang di Istana mengetahui siapa Lanlan” kata Zhang Yuan.
“Baik tuan” jawab Ying’er.
“Dan Xiao Die panggil penjaga Liu menuju Aula” lanjut Zhang Yuan.
“Baik tuan”
Setelah itu Zhang Yuan dan Tetua Ning menuju ke Aula. Zhang Yuan kembali duduk dikursi utama, kemudian Yu’er yang merupakan cucu penjaga Liu datang membawakan segelas teh dan kue.
“Permisi tuan, ini teh dan kue untuk anda” kata Yu’er sambil menaruhnya dimeja.
“Bagaimana kondisi tubuhmu saat ini?” tanya Zhang Yuan sambil meminum teh.
“Berkat anda kondisi tubuh saya sudah hampir sembuh tuan”
“Itu bukan berkatku tapi berkat kegigihan kakekmu, rajinlah minum obat agar sembuh dan pastikan jangan membuat kakekmu bersedih lagi” lanjut Zhang Yuan.
“Tentu tuan” kata Yu’er dan pamit pergi dari tempat itu.
Tak lama beberapa saat kemudian penjaga Liu datang dan memberi hormat pada Zhang Yuan.
“Salam tuan Zhang”
“Penjaga Liu segera kumpulkan 50 orang pasukan, kita akan menuju markas Geng Yuhan” kata Zhang Yuan.
Penjaga Liu terkejut dan bertanya “Kalau boleh tau untuk apa tuan?”
“Tentu saja membalas apa yang sudah mereka lakukan pada orang-orang kita selama 5 bulan terakhir” jawab Zhang Yuan.
“Siap laksanakan” kata Penjaga Liu yang kemudian pergi memanggil 50 orang pasukan.
Tetua Ning menatap dan berkata “Hanya 50 orang saja apakah cukup tuan?”
Zhang Yuan tertawa dan menghela napas “Tetua Ning, bahkan hanya dengan kita berdua saja sudah cukup untuk menghancurkan mereka”
Tetua Ning terkejut dan kemudian ikut tertawa karena kebodohannya. Seorang ahli seperti dirinya sendiri saja sudah bisa membantai banyak orang dari Geng Yuhan. Tentunya tuan Zhang membutuhkan pasukan hanya untuk memberikan pengalaman bertarung pada para penjaga.
Kemudian mereka segera membawa pasukan dan menuju ke markas Geng Yuhan. Disisi lain para pengintai dari Geng Yuhan yang mengetahui pergerakan Istana Zhang menuju ke markas mereka, segera memberikan informasi tersebut pada anggota lain dan dengan berlari menghadap Bos Jing “Bos besar ini gawat!”
“Dasar kecoa! Apa kau tidak punya sopan santun” Bos Jing membentak orang itu.
“Mohon maafkan saya Bos, tapi ini darurat. Para pengintai kita mendapat informasi bahwa Istana Zhang membawa sekitar 50 pasukan menuju ke markas ini” kata orang itu.
“Apa!” Bos Jing kaget dan menggertakan giginya.
“Sialan! Ada di ranah apa para pasukan yang dibawanya?”
“Rata-rata di ranah Pengumpulan Qi, tapi Zhang Yuan juga membawa dua orang di ranah Spiritual tuan”
“Segera informasikan ke Tetua besar agar ia kemari” perintah Bos Jing.
Bos Jing terdiam dan tak dapat berpikir dengan jernih. Di Geng Yuhan yang memiliki kultivasi tinggi hanya ada satu, yaitu Tetua besar yang berada di ranah awal Spiritual. Bos Jing sendiri masih berada di puncak Pemurnian Jiwa, para anggota Geng rata-rata hanya di Pengumpulan Qi. Meskipun mereka menang jumlah, namun tetap akan mengalami kekalahan dengan adanya dua ahli Spiritual dipihak Zhang Yuan.
Saat Bos Jing sedang berpikir terdengar sebuah teriakan “Semua pasukan bersiap! Kita diserang!”
“Sialan! Sepertinya perang sudah dimulai” kata Bos Jing sambil pergi keluar.
“Serang!”
“Hancurkan mereka semua jangan sisakan satupun”
“Arghhh”
“Tolong!”
Perang pun pecah dan banyak pasukan dipihak Geng Yuhan mulai berjatuhan akibat serangan pasukan Istana Zhang. Zhang Yuan pun terlihat ikut membantai para keroco Geng Yuhan dengan Kabut Hitam yang menyebar diseluruh tempat. Setiap kali Kabut Hitam mendekati musuh, orang itu akan langsung mati terkena tebasan.
“Kurang ajar kau Zhang Yuan!” teriak Bos Jing.
Zhang Yuan menoleh menatap Bos Jing, ia tersenyum dan berkata “Inilah pembalasanku”
Segera Zhang Yuan berubah menjadi Kabut Hitam lagi dan menuju ke arah Bos Jing. Zhang Yuan saat ini memakai pedang panjang dan melancarkan tebasan ke arah leher Bos Jing. Tak tinggal diam Bos Jing pun menahan dengan teknik tinju besi nya.
Mereka terpental bersama-sama.
Bos Jing tertawa dan berkata “Zhang Yuan kau hanya berada di lapisan 5 Pemurnian Jiwa. Sedangkan diriku berada di puncak, kau tidak akan bisa mengalahkanku.”
“Cih, kau cuma tua bangka yang berada dipuncak selama beberapa dekade. Sudah saatnya kau pergi ke akhirat.” Kata Zhang Yuan dengan jijik.
“Kurang ajar! Kau tidak akan bisa mengalahkan ku” kata Bos Jing.
Kemudian saat Zhang Yuan hendak melancarkan tebasan pedang pada Bos Jing. Muncul cahaya kuning melesat dari langit menuju Zhang Yuan. Cahaya itu melancarkan tinjunya menuju dada Zhang Yuan. Tiba-tiba suara dentuman besar terjadi dan cahaya itu tampak terpental mundur. Cahaya kuning tadi tidak lain adalah Tetua besar Geng Yuhan.
“Ugh.. sialan!” kata Tetua itu sambil memuntahkan seteguk darahnya.
Ternyata saat Tetua besar hendak menyerang Zhang Yuan, penjaga Liu segera melindungi Zhang Yuan. Dengan tingkat kultivasi Tetua besar yang hanya berada di lapisan 1 Spiritual tidak akan bisa sebanding dengan penjaga Liu yang sudah berada di lapisan 3 Spiritual.
“Tetua besar apa anda tidak apa-apa?” tanya Bos Jing dengan khawatir.
“Kepala bapakmu! Apa kau tidak melihat aku memuntahkan darah” kata Tetua besar dengan geram.
Bos Jing terdiam ketakutan, baru kali ini ia melihat Tetua besar Geng Yuhan mengalami luka serius. Biasanya saat Geng Yuhan dengan Geng lain berseteru, para Tetua besar penjaga Geng tidak akan turun tangan. Namun kali ini berbeda, karena yang mereka hadapi adalah keluarga Istana Zhang yang memiliki banyak ahli.
“Hei kau kecoa, berani sekali kau menaruh tanganmu pada tuan Zhang!” kata penjaga Liu dengan geram.
“Cih, kalian orang-orang Istana Zhang sudah berani menginjakkan kaki di tempat ini. Maka kalian semua pantas mati” kata Tetua besar itu.
Penjaga Liu tertawa dan kemudian ia melesat maju melancarkan serangan ke arah Tetua besar. Tetua besar tidak tinggal diam, ia segera menghindar dan menangkis tiap pukulan dari penjaga Liu. Namun karena kesenjangan yang begitu besar, pukulan kuat dari penjaga Liu berhasil mengenai dada Tetua besar Geng Yuhan. Terkena pukulan itu membuat Tetua besar terpental mengarah ke gedung dan membuat gedung itu runtuh.
Perkelahian antar ahli Spiritual membuat semua pasukan kedua belah pihak terdiam, efek serangan dari ahli Spiritual membuat orang-orang Pengumpulan Qi gemetar ketakutan. Apa lagi saat mereka melihat Tetua besar terpental dan tak berdaya menghadapi penjaga Liu. Melihat hal tersebut membuat pasukan Geng Yuhan terkejut dan terdiam.
“Hahaha.. Tetua besar keroco! Apa kau pikir dengan kultivasimu saat ini bisa menandingiku? Tentu saja tidak” kata penjaga Liu.
Puing-puing bangunan itu bergetar dan kemudian terlihat sebuah sosok berdiri di sana, itu adalah Tetua besar yang masih bertahan dari serangan penjaga Liu. Tetua itu memuntahkan banyak sekali darah.
“Meskipun jiwa dan ragaku hancur, akan kupastikan untuk membawamu bersamaku pak tua” kata Tetua besar itu.
Penjaga Liu tampak terkejut melihat serangannya barusan berhasil ditahan. Namun ia menyembunyikan keterkejutannya.
“Penjaga Liu segera lumpuhkan orang itu dan bawa dia kehadapanku” perintah Zhang Yuan.
Penjaga Liu mengangguk dan ia melancarkan tinjunya ke arah Tetua besar. Dengan segenap tenaga yang tersisa, Tetua besar menahan lagi serangan penjaga Liu. Karena dampak serangan yang diterima itu membuat Tetua besar kembali terpental beberapa puluh meter.
“Arghhhhh...”
Terdengar jeritan kesakitan dari arah Tetua besar. Tak berhenti sampai disitu, penjaga Liu kembali melancarkan serangannya pada Tetua besar bertubi-tubi. Semua pasukan yang tadinya berperang, saat ini menyaksikan pertandingan antara kedua ahli itu. Meskipun ini tidak bisa dibilang sebagai pertandingan karena berat sebelah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
M A
Asik sumpah padahal baru baca smpe sini wkwk alur nya juga mantap kekuatannya juga naik secara perlahan top lah pokoknya
2021-12-05
1
Dayat
makin asyik , kultivator murni tanpa bantuan system
2021-11-05
1
SETIYA (menjalani masa hukumn)
NO COMMENT!!!
2021-10-10
2