Segera setelah itu, Zhang Yuan berjalan pergi meninggalkan Desa Xueyu untuk menuju Kota Ina yang berjarak 5 hari dari Desa Xueyu. Saat sedang melewati pepohonan di hutan terdengar suara jeritan wanita minta tolong. Zhang yang mendengar teriakan itu perlahan mendekati sumber suara dengan hati-hati. Dari kejauhan tampak 2 orang wanita yang berumur sekitar 18 tahun dan wanita yang lebih tua dikepung oleh kawanan serigala. Serigala adalah hewan spirit tingkat 2 dan kekuatannya sebanding dengan manusia yang berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapisan ke-4. Kekuatan dilapisan ke-3 tidak akan bisa melawan kawanan serigala tingkat 2 tersebut.
Karena itu, kehati-hatian menjadi prioritas utama Zhang Yuan, lagipula dia bukan lagi seorang penyihir tingkat tinggi yang kuat saat ini. Dengan perlahan dia mendekati semak-semak dan mulai mengintip memastikan keadaan.
Meskipun ia bukanlah lawan mereka, namun Zhang Yuan memiliki banyak pengalaman pertempuran dikehidupan masa lalunya. Kawanan itu terlihat seperti akan memangsa kedua wanita tersebut.
“Tidak, pergi dan jangan dekati kami.. tolong!” Kata salah satu wanita.
Segera setelah itu, para serigala mendekat dan berusaha menerkam kedua wanita tersebut. Zhang Yuan yang melihat dari kejauhan segera berlari “Teknik Pertama Bayangan Iblis : Kabut Hitam”
Tampak bayangan menyeramkan keluar dari punggung Zhang Yuan dan bayangan itu berubah menjadi kabut hitam yang menghalangi pandangan kawanan serigala. Dengan sigap Zhang Yuan bergegas menarik kedua wanita tersebut menjauh dari sana. Setelah berlari begitu lama akhirnya mereka berhasil lolos dari kawanan serigala. Dengan napas yang terengah-engah mereka pun beristirahat.
“Apakah kalian tidak apa-apa?.” Kata Zhang Yuan sambil menatap mereka.
“Terimakasih banyak tuan, kami tidak apa-apa” Kata kedua wanita itu sambil menunduk.
“Kalian bisa memanggilku Zhang Yuan.” Kata Zhang Yuan.
“Nama saya Xiao Ying, panggil saja saya Ying’er dan ini bibi saya Xiao Die.” Kedua wanita itu memperkenalkan diri.
Tampak Zhang Yuan sedikit kaget, ia berpikir bahwa mereka merupakan kakak beradik. Bagaimana tidak, Xiao Die kelihatan masih muda dengan kulit yang kencang.
Ying’er yang melihat wajah kaget Zhang Yuan dan bertanya “Ada apa tuan?”
Segera setelah itu, Zhang Yuan menggelengkan kepalanya dan berkata “Tidak apa-apa, hanya saja aku mengira pada awalnya kalian ini kakak beradik. Nona Xiao Die masih kelihatan muda dan cantik” Kata-kata dan senyuman Zhang Yuan membuat pipi Xiao Die memerah karna malu.
“Tuan ini pandai sekali memuji” kata Xiao Die yang tampak malu.
“Kalau boleh tahu, kenapa kedua nona ini berada di tengah-tengah hutan?” tanya Zhang Yuan.
Setelah itu, kedua wanita tersebut menjelaskan alasan mereka berada di hutan. Ternyata mereka saat ini sedang mencari tanaman Ganji bahan obat tingkat 2 untuk membuat pil yang diperintahkan oleh seorang Alkemis kepada mereka guna menyembuhkan penyakit yang di derita Ying’er.
Zhang Yuan yang tampak heran karna melihat Ying’er baik-baik saja pun bertanya “Kalau boleh tau, penyakit apa yang diderita olehmu?” Zhang Yuan memandang Ying’er.
“Ia selalu merasakan sakit tiap malam bulan purnama dan jantungnya seperti tertusuk oleh jarum” sahut Xiao Die sambil menunduk sedih.
Berdasarkan pengetahuan Zhang Yuan, Ganji merupakan bahan obat yang memiliki efek halusinasi dan orang yang mengosumsinya menjadi linglung. Merasa ada keanehan tersebut, Zhang Yuan bisa mengetahui apa tujuan dari Alkemis tersebut.
“Ganji merupakan bahan obat tingkat 2 yang sangat sulit didapatkan. Bahan obat ini tumbuh di kedalaman hutan dan ada hewan Spirit yang melindunginya. Hanya dengan kalian berdua, akan sangat sulit untuk mendapatkannya, apakah kalian berencana untuk bunuh diri?” kata Zhang Yuan.
“Kami tidak punya pilihan lain tuan, hanya ini yang bisa kami lakukan. Kami tidak mempunyai orang lain untuk bergantung” kata Ying’er yang tampak menunduk dan meneteskan air mata.
“Tuan, aku tau kamu kuat. Bisakah kamu membantu kami untuk mendapatkan bahan obat ini. Aku.. aku akan melakukan apa aja asal kamu mau membantu kami” kata Xiao Die dengan mata berbinar.
Melihat tekadnya itu, Zhang Yuan berpikir sejenak dan berkata “Apakah yang kamu katakan itu benar? Apa kamu yakin akan melakukan apa saja? Lalu apa yang akan kamu berikan padaku sebagai balasannya?” Zhang Yuan memandang wajah Xiao Die.
Xiao Die tau apa yang dipikirkan oleh Zhang Yuan. Namun ia tidak memiliki pilihan lain dan ia berkata “Iya, aku akan menuruti semua kemauanmu. Bahkan jika kamu tidak keberatan aku akan memberikan kesetiaanku kepadamu sebagai pelayanmu.” kata Xiao Die dengan sungguh-sungguh.
Mendengar apa yang barusan dikatan oleh bibinya, Ying’er segera berkata “Jangan bibi, biar aku saja yang menjadi pelayannya. Biar bagaimana pun ini adalah penyakitku, jadi aku harus membayarnya” kata Ying’er dengan mata penuh keyakinan.
Di dunia ini jika tidak memiliki kekuatan maka akan dengan cepat tersingkir oleh yang kuat. Hanya orang-oarang kuatlah yang bisa bertahan. Maka dari itu kebanyakan orang akan tunduk dan mengikuti yang kuat demi kehidupan yang damai.
Setelah mendengar perkataan mereka berdua. Zhang Yuan pun tersenyum, tampak kilatan cahata melintas dimatanya dan ia berkata “Baiklah, aku terima kesetiaan kalian dan sebenarnya menjadi pelayan itu tidaklah cocok untuk wanita cantik seperti kalian. Bagaimana jika kalian berdua menjadi wanitaku saja?” tanya Zhang Yuan sambil merangkul kedua wanita tersebut.
“Ta.. tapi tuan, aku sudah tua dan sudah tidak cocok lagi untuk ini” Xiao Die mendunduk sambil tersipu malu.
Mendengar hal tersebut membuat Zhang Yuan tertawa bahagia dibatinnya. Baru juga seminggu dia terlempar ke dunia lain, saat ini dia sudah memiliki 2 wanita. Hal ini juga menjadi langkah awal Zhang Yuan untuk memulai rencana kehidupannya. Saat ini Zhang Yuan adalah orang miskin yang tidak memiliki tempat tinggal, dengan memiliki mereka di sisinya. Zhang Yuan tidak perlu lagi pusing memikirkan tempat tinggal dan kehangatan.
Setelah berbincang sebentar akhirnya mereka bergegas pergi lebih dalam ke hutan untuk mencari Ganji. Suara kicau burung dan suara auman hewan buas terdengar sepanjang jalan. Ying’er dan Xiao Die berada di Tahap Pembentukan Tubuh lapis pertama. Tentu saja mereka ketakutan, namun mereka tetap berusaha untuk yakin dan mengikuti Zhang Yuan dari belakang.
Setengah hari mencari di kedalaman hutan, akhirnya mereka melihat dari kejauhan bahan obat yang mereka cari dekat dengan sungai. Tampak disana juga ada hewan Spirit tingkat 2 yang menjaganya, itu adalah Biawak Batu.
“Tuan bagaimana cara kita mengambil bahan obat itu?” tanya Ying’er.
“Untuk saat ini aku akan mengalihkan perhatiannya dan segera setelah Biawak Batu mengejarku, kalian bergegaslah mengambil bahan obat itu” kata Zhang Yuan sambil perlahan mendekati tempat itu.
Tak butuh waktu lama untuk hewan itu menyadari kedatangan Zhang Yuan, Biawak Batu itu langsung menunjukkan aura permusuhan padanya. Zhang Yuan melihat area sekitar “Teknik Pertama Bayangan Iblis : Kabut Hitam”. Segera bayangan mengerikan keluar dari punggung Zhang Yuan dan menyebarkan kabut hitam menghalangi pandangan hewan Spirit itu.
Biawak Batu adalah hewan yang mengandalkan penciumannya. Namun, Zhang Yuan tidak mengetahuinya, tak butuh waktu lama untuk hewan itu mengetahui posisi Zhang Yuan. Segera hewan itu mengejar dan hendak menerkam Zhang Yuan. Karena terkejut responnya pun terlambat dan alhasil Biawak Batu itu berhasil melancarkan cakaran yang melukai paha Zhang Yuan.
“Argggh..” rintihan Zhang Yuan sambil memegang lukanya.
“Dasar Binatang!” Zhang Yuan langsung melancarkan tinjunya ke arah Biawak Batu. Namun biawak itu berhasil menghindar dengan kecepatannya.
Biawak Batu dengan cepat mengincar kaki Zhang Yuan yang terluka. Kesalahan tidak akan terjadi untuk yang kedua kalinya. Dengan sigap Zhang Yuan menghindar dan menjauhi Biawak Batu. Ying’er dan Xiao Die yang melihat dari kejauhan merasa khawatir terhadap Zhang Yuan. Tapi tidak ada yang bisa mereka lakukan, saat ini sesuai dengan perintah Zhang Yuan. Mereka harus mengambil bahan obat tersebut.
Pertarungan antara Zhang Yuan dan Biawak Batu berlangsung lama. Ia menyadari bahwa semakin lama pertarungan ini berjalan, maka ia yang akan di rugikan. Tanpa pikir panjang Zhang Yuan memancing Biawak Batu menjauhi bahan obat Ganji. Ying’er dan Xiao Die yang melihat datangnya kesempatan segera berlari untuk mengambil bahan obat tersebut.
Zhang Yuan yang melihat dari kejauhan bahwa kedua wanitanya sudah mendapatkan bahan obat itu segera mengeluarkan Teknik Bayangan Iblis-nya lagi dan membuat pandangan Biawak Batu menjadi kabur. Dengan cepat Zhang Yuan berlari menghampiri Ying’er dan Xiao Die. Namun, Biawak Batu itu tidak tinggal diam, dia mencium bau Zhang Yuan untuk mendeteksi lokasinya.
Sesampainya di depan kedua wanita itu, Zhang Yuan mengangkat kedua wanita itu dan berkata “Teknik Kedua Bayangan Iblis : Langkah Bayangan.” Teknik ini membuat tubuh Zhang Yuan lebih ringan dan bisa berlari cepat menjauhi Biawak Batu. Karena beberapa trik yang dibuat Zhang Yuan, saat hewan itu hendak menerkamnya ternyata Biawak Batu tertipu dan yang diterkam hanya bayangan Zhang Yuan.
Mengetahui ia ditipu oleh manusia, Biawak Batu mengaum dengan keras membuat burung-burung berterbangan ketakutan. Saat ini mereka sudah berhasil menjauhi hewan itu dan mereka beristirahat dibawah pohon besar. Terlihat paha Zhang Yuan terluka akibat cakaran Biawak Batu, untungnya luka tersebut tidak terlalu dalam.
“Tuan anda tidak apa-apa?” tanya cemas Ying’er dan Xiao Die dengan mata berkaca-kaca. Di dalam pikiran mereka, Zhang Yuan merupakan sosok pahlawan yang baik hati karena rela berkorban demi mengambil bahan obat itu.
Padahal Zhang Yuan sengaja terluka untuk mengambil rasa simpati dari kedua wanita itu “Hehehe.. dengan begini mereka pasti akan merasa sangat berhutang budi padaku.” Batin Zhang Yuan.
Kemudian Zhang Yuan mengeluarkan obat penutup luka dari cincin ruangnya. Obat itu ia dapatkan dari mayat mayat penduduk Desa Xueyu. Setelah membalut lukanya, mereka segera pergi mencari tempat untuk berkemah. Hal itu dilakukan karena jarak untuk sampai dari lokasi mereka ke Kota Ina memakan waktu 2 hari.
Malam pun tiba, api unggun kecil sebagai penerang di gelapnya malam di tengah-tengah mereka dan mengelilinginya untuk menghangatkan tubuh. Suara hewan-hewan kecil dan serangga memberikan suasana menyeramkan.
Zhang Yuan yang melihat Ying’er dan Xiao Die yang tampak lelah dan sedih berkata “Besok pagi kita akan melanjutkan perjalanan, untuk sekarang kita sebaiknya beristirahat”.
“Maaf kan kami, gara-gara kami menyeret anda untuk kepentingan kami. Sekarang anda terluka” kata Xiao Die dengan sedih.
“Tidak perlu meminta maaf, sekarang aku justru bahagia karna bisa memiliki dua wanita cantik dan perhatian” sahut Zhang Yuan dengan nada menggoda.
Pipi Ying’er dan Xiao Die memerah dan mereka tersipu malu, segera mereka dengan inisiatif mendekati Zhang Yuan dan bersandar padanya. Zhang Yuan yang saat ini sudah tidak kuasa menahan rasa bahagianya pun berkata “Sebelum istirahat, alangkah baiknya jika kita saling mengenal lebih jauh” kata Zhang Yuan dengan pipi yang memerah dan mencoba acuh tak acuh.
“Hihihi.. lakukan apapun yang anda inginkan, kami dengan senang hati akan mengikuti perintahmu” kata Xiao Die sambil tertawa kecil.
Kedua wanita ini sudah tidak memikirkan hubungan diantara mereka. Hanya ada rasa aman dan nyaman karena mereka sudah memiliki seseorang sebagai tempat bergantung. Zhang Yuan sudah tak kuasa menahan rasa bahagianya. Ia kemudian memeluk kedua wanita tersebut.
Dulu sebelum bereinkarnasi, Zhang Yuan juga memiliki seorang istri dan anak. Namun karena tuduhan yang diberikan oleh Kerajaan membuat Istri dan anaknya bunuh diri tak kuasa menahan penghinaan.
Disisi lain, saat ini Zhang Yuan terharu karena akhirnya memiliki orang yang mencintai dirinya. Ia bertekat untuk selalu menjaga dan membahagiakan kedua wanita ini. Bahkan mungkin ia kepikiran untuk membangun Kerajaan Harem agar ia senantiasa bahagia.
Malam semakin gelap dan api unggun yang tadinya besar perlahan mulai mengecil, memikirkan keadaan yang semakin gelap gulita akhirnya Zhang Yuan mengajak kedua wanita ini untuk beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
M A
Gan apakah ada tahap Kultivasi laagi selain 5 tahap itu?
2021-12-05
0
Vinsa Al-adria Zuhri
koq biawak gan...yg sangar sedikit lah...tokek atau cicak lah gan....
2021-12-04
0
Diamond
nah sd ada bucinya,
2021-11-27
1