Pelelangan

Di Aula Pelelangan Wuye.

“Lihat woi di sebelah sana” kata salah seorang sambil menunjuk kursi paling depan.

“Keluarga Bangsawan?” tanya salah satu penonton yang tampak terkejut.

Di kursi terdepan Aula tersebut tampak beberapa sosok kuat yang mengikuti pelelangan. Ada 4 orang Kepala Keluarga terpandang di Kota ini, disebelah mereka ada Raja Kota. Kemudian di kursi VIP duduk seorang tetua Guan Ji dari Telaga Ungu dan Kepala Keluarga Murong Yu yang merupakan salah satu Keluarga Besar. Tampak patriak Murong Yu sedang mencoba membuka percakapan dengan tetua Guan Ji, namun tetua itu acuh tak acuh kepada Murong Yu.

“Meskipun patriak Murong Yu itu pemimpin Keluarga Besar, namun statusnya terlalu rendah untuk membuat tetua Guan Ji tertarik padanya. Kekeke...” bisik-bisik penonton.

“Mohon perhatiannya semua” kata seorang wanita yang berdiri di tengah podium. Ia adalah orang yang akan memimpin lelang. Tampak wanita itu mengamati sekitar dan matanya tertuju pada seorang lelaki berjubah hitam. Itu adalah Zhang Yuan yang sedang duduk di kursi belakang.

Setelah melihat Zhang Yuan kemudian wanita itu melanjutkan kata-katanya “Mari kita mulai lelangnya” kata wanita itu sambil berkedip ke hadapan penonton.

Para penonton yang mendapat kedipan wanita itu bersorak kegirangan. Bagaimana tidak, wanita itu adalah pemilik Rumah Lelang Wuye yang merupakan salah satu dari 3 wanita tercantik dan terkaya di Kota Ina. Bahkan banyak pemuda dari kalangan keluarga terpandang yang ingin melamarnya, namun ia selalu menolak mereka.

“Item pertama dalam lelang ini adalah pusaka spirit pertahanan tingkat 4, dengam memakai pusaka ini maka dapat memblokir serangan dari seseorang di Tahap awal Spiritual.” Kata Wuye Ling.

“Apa? Pusaka spirit tingkat 4?”

“Mengagumkan”

Para penonton merasa kagum bahwa Rumah Lelang ini bisa melelang pusaka spirit tingkat 4. Padahal dikatakan bahwa hanya Keluarga Bangsawan dan Keluarga Besar yang dapat memiliki pusaka tingkat 4 ini.

“Ini merupakan pusaka spirit yang kami dapatkan dari kedalaman situs peninggalan kuno di ujung Kekaisaran. Harga lelang dimulai dari 100.000 koin emas.” Kata Wuye Ling.

“170.000.. 200.000.. 300.000..”

Harga lelang terus melambung dan lelang itu dimenangkan oleh tetua Guan Ji dengan 500.000 koin emas. Pelelangan selanjutnya masih berlanjut, namun barang lelang tidak seberharga pusaka spirit. Hingga di penghujung acara.

“Item lelang terakhir ini dapat meningkatkan fisik tubuh dan sangat cocok untuk membantu kecepatan dalam berlatih. Elixir Pondasi Tubuh, menggunakan Elixir ini dapat meningkatkan kecepatan latihan hingga 30%.” Kata Wuye Ling.

Tampak penonton terkejut dan terheran-heran, bagaimana mungkin ada Elixir seperti ini di Kota ini. Sorak penonton tampak membanjiri acara lelang yang tadinya suram kembali menjadi ramai.

“Harga item ini dimulai dari 50.000 koin emas” kata Wuye Ling.

“60.000 koin emas.. 80.000 koin emas.. 100.000 koin emas..”

Aksi saling menaikkan harga terdengar ramai Aula tersebut. Mendengar harga yang terus melambung tinggi Zhang Yuan tertawa bahagia dan berkata “Di Kekaisaran Huangsi ini mungkin hanya aku seorang yang dapat membuat Elixir ini dengan metode tersendiri. Padahal bahan obat yang dibutuhkan merupakan bahan obat kelas 2 saja,kekeke...”

“600.000 koin emas” suara dari salah satu kursi terdepan.

Tampak Raja Kota Ina mengangkat tangan untuk menawar Elixir ini. Namun Patriak Keluarga Terpandang juga terus menaikkan harga dan tak lama kemudian item ini berhasil didapatkan oleh Raja Kota dengan harga 800.000 koin emas. Sementara itu, tetua Guan Ji dan Patriak Murong Yu tidak ikut menawar. Mereka merasa tidak tertarik dengan Elixir tersebut. Di Keluarga mereka sendiri sudah ada Alkemis pribadi yang bisa selalu menyediakan item seperti ini.

Di Ruang Pemeriksaan Barang setelah acara lelang berakhir, berdiri Wuye Ling dan salah satu bawahannya bersama dengan Zhang Yuan dan berkata “Tuan, ini uang dari 2 botol Elixir Pondasi Tubuh menghasilkan 1,6 juta koin emas dan sudah dikurangi dengan pajak.” Wuye Ling memberikan cincin ruang kepada Zhang Yuan.

“Dan ada satu hal lagi, ini adalah Token untuk tamu terhormat dalam Pelelangan Wuye. Tolong diterima” kata Wuye Ling memberikan Token tersebut sambil tersenyum.

“Baiklah” kata Zhang Yuan.

“Apakah tuan berkenan memberikan alamat anda?” tanya Wuye Ling.

“Bulan depan aku akan mengirim salah satu orang ku mengantar Elixir kesini untuk dilelang lagi” kata Zhang Yuan dan segera ia pamit meninggalkan ruangan itu.

“Hati-hati di jalan” kata Wuye Ling.

“Nona, apakah Elixir ini benar-benar berharga hinggal terjual sampai jutaan?” tanya sorang bawahan.

“Tentu saja, di Kota ini sangat jarang muncul seorang Alkemis tingkat 3. Kedepannya kita harus berhubungan erat dengannya.” Kata Wuye Ling sambil melambaikan tangannya dan pergi.

Setelah mendapatkan banyak koin emas, Zhang Yuan yang merasa sedang diikuti segera menggunakan Teknik Bayangan Iblis dan menjadi Kabut Hitam. Sosok yang mengikuti Zhang Yuan terkejut dan kehilangan pengawasan pada Zhang Yuan.

“Padahal ia hanya seorang di Tahap Pengumpulan Qi, namun ia bisa pergi dari ku dengan mudahnya. Tak disangka akan ada seorang ahli sepertinya.” Kata sosok itu sambil menggelengkan kepalanya.

Disisi lain Zhang Yuan yang berhasil mengelabui sosok yang mengikuti berkata “Cih, mencoba memata-matai ku, kalian tidak akan bisa.” Zhang Yuan menghilang lagi dengan Kabut Hitamnya.

Di sebuah Paviliun harta dan obat tepatnya bernama Paviliun Ching He. Zhang Yuan masuk dan menuju penjaga toko. Ia terlihat memberikan kertas yang berisi daftar nama bahan obat yang hendak di beli. Tidak hanya bahan obat, ia juga membeli beberapa pusaka pertahanan dan pusaka penyerang tingkat 2. Kemudian ia melihat sebuah Slip Giok berisi Teknik latihan.

“Teknik Serap Jiwa?” Zhang Yuan mengerutkan dahinya.

“Itu adalah salah satu Teknik Kuno tuan, hingga saat ini tidak ada yang berhasil menguasainya. Jadi Teknik itu dibiarkan disana, siapa tau akan ada orang yang tertarik.” Kata pelayan paviliun itu.

“Baiklah aku akan beli ini, berapa harganya?” kata Zhang Yuan.

“100.000 koin emas tuan” pelayan itu tersenyum.

“Apa! Kau mematok harga tinggi untuk Teknik yang tidak diketahui orang? 50.000 koin emas” kata Zhang Yuan.

“Maaf tuan, harga itu terlalu rendah. Kami membelinya dari seseorang dengan harga 110.00 koin emas.”

“Baiklah, 60.000 koin emas mau apa tidak?” tanya Zhang Yuan.

Setelah beberapa menit tawar menawar, akhirnya Zhang Yuan mendapatkan Teknik itu dengan harga 75.000 koin emas. Zhang Yuan pun tampak senang, ia berpikir bahwa Teknik ini mungkin bisa ia kuasai dengan menggunakan Teknik sihir lamanya.

Setelah mendapat barang-barang itu, Zhang Yuan pergi lagi menuju pasar. Ia membeli banyak pakaian untuk Ying’er dan Xiao Die. Ia juga membeli pakaian untuk para pasukan serta pelayan penjaga kediamannya, ia juga tak lupa membeli banyak bahan pangan. Kemudian Zhang Yuan kembali ke kediamannya.

Sesampainya disana, Zhang Yuan memberikan cincin ruang itu kepada Xiao Die. Wajah Xiao Die terlihat senang dan bahagia mendapat banyak barang dari Zhang Yuan. Ia segera memeluk Zhang Yuan dan mengucapkan terimakasih. Dari kejauhan Ying’er melihat Zhang Yuan dan bibinya berpelukan, ia segera menghampirinya dan berkata “Cih, baru sampai rumah sudah main peluk-peluk bibi. Tampaknya kamu melupakanku.” Kata Ying’er dengan wajah masam.

Mendengar Ying’er berkata seperti itu Zhang Yuan tersenyum, kemudian ia merentangkan tangan kanannya “Kemarilah” kata Zhang Yuan. Ying’er segera menghampiri dan memeluknya juga. Ketiga orang itu terlihat saling berpelukan dengan bahagia.

Para pelayan melihat hal ini dari kejauhan “Bukankah nona Ying’er itu keponakannya Nyonya Xiao Die?” kata salah seorang pelayan.

“Ya benar, tampaknya tuan Zhang berhasil menundukkan keduanya” kata pelayan yang lain sambil tertawa kecil. Kemudian mereka mengangguk dan segera pergi melakukan pekerjaannya kembali.

Di area latihan, para penjaga pemula itu terlihat sedang berlatih. Baik itu berkultivasi maupun berlatih tanding. Mendengar langkah kaki Zhang Yuan mendekat, mereka menoleh “Tuan, anda datang kesini” kata salah seorang.

Mereka segera menghentikannya latihannya dan datang menghampiri Zhang Yuan dengan memberikan penghormatan. Zhang Yuan tersenyum dan kemudian mengeluarkan pakaian baru untuk mereka dan beberapa pil obat kelas 2 untuk membantu mereka dalam berlatih. Setelah melihat hadiah-hadiah itu mereka terlihat bahagia dan berterimakasih pada Zhang Yuan.

Meskipun saat ini Zhang Yuan seorang praktisi jalan iblis, namun ia masih memiliki hati untuk hal-hal sepele seperti ini. Dengan begini tentu saja anak-anak ini di masa depan pasti akan rela mati demi menjaga tuannya.

Kemudian Zhang Yuan pergi lagi menuju ke ruangannya, ia mengeluarkan Teknik Serap Jiwa yang ia dapatkan dari Paviliun harta dan obat. Segera ini mulai berlatih dengan Teknik itu untuk memahaminya. Ia juga berencana menutup diri sembari menerobos ke lapisan berikutnya.

Memang bukan perkara yang mudah baginya untuk bisa memahami makna dibalik Teknik Serap Jiwa. Namun ia mendapat sebuah kesimpulan, Teknik ini memungkinkan kita untuk mengambil jiwa seseorang yang kemudian bisa kita gunakan dengan dua cara.

Cara yang pertama adalah menyerap jiwa itu dan memurnikannya kedalam tubuh untuk menjadi kekuatan kita sendiri. Sedangkan cara kedua adalah menggunakan jiwa orang tersebut kemudian memasukkannya ke dalam raga yang kosong dipadukan dengan beberapa bahan obat kelas 5.

Dengan begini, mayat yang tidak memiliki jiwa dapat dimasukkan jiwa yang baru dengan Teknik ini. Jiwa dan raga tersebut akan mengalami bentrok, namum ia bisa memurnikannya agar hal tersebut tidak terjadi. Ditambah dengan bahan obat kelas 5 akan membuat jiwa dan raga tersebut bersatu dan membuat terobosan. Bahkan setelah jiwa dan tubuhnya bersatu, orang itu akan terlihat seperti terlahir kembali. Semakin baik tubuh yang di miliki, maka peluang kesuksesannya akan semakin tinggi. Setelah orang tersebut bangun Zhang Yuan juga bisa memanipulasi pikirannya dan mengendalikannya sesuka hati.

Berkat pemahaman Zhang Yuan yang jenius, ia mampu menguasai Teknik ini sampai 70%. Tampak kilatan cahaya melintas di mata Zhang Yuan dan berkata “Ini.. ini gila! Bagaimana mungkin Teknik ini sama dengan Skill yang kumiliki saat aku masih seorang Necromancer?” kata Zhang Yuan sambil terheran-heran.

Ia sayang terkejut dengan apa yang ia dapatkan. Ini adalah suatu hal yang tidak pernah terbayangkan. Kemudian Zhang Yuan mulai berasumsi bahwa Teknik ini akan sangat mudah untuk ia praktekan karena ia memiliki banyak pengalaman tentang hal ini. Zhang Yuan kemudian menggelengkan kepalanya dan mulai menutup mata.

Kemudian Zhang Yuan mulai berlatih kembali dan menutup diri di ruangannya. Ia berusaha melanjutkan kultivasinya yang sempat macet karena ia harus membuat Elixir. Ia juga tampak menggunakan banyak pil dan Elixir yang ia beli di Paviliun. Ia juga berencana menyerap Esensi Api tingkat 4 yang ia beli di Paviliun Harta dan Obat. Dengan begini Zhang Yuan bisa melakukan pemurnian bahan obat dengan tungku pemurnian.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***