Perkembangan

Tak terasa sudah 5 bulan berlalu, kediaman Zhang Yuan saat ini mengalami renovasi besar-besaran. Terlihat kediaman ini sudah seperti sebuah rumah keluarga kalangan atas, tampak halaman sudah diperluas dan sudah tersedia ruang latihan yang berada di gedung tersendiri. Orang-orang sekitar yang melihat perkembangan ini pun sangat terkejut dan terkagum-kagum.

Bagaimana tidak, hanya dalam waktu beberapa bulan kediaman yang tadinya tidak seberapa. Sekarang sudah tampak besar dan luas. Disetiap sudut kediaman itu terdapat beberapa penjaga yang selalu siap siaga. Saat ini Zhang Yuan sudah memiliki lebih dari 100 orang penjaga rekrutan baru yang rata-rata berada di Tahap Pengumpulan Qi lapisan-5. Ada juga 5 ahli di Tahap Pemurnian Jiwa yang bergabung karena tawaran yang diberikan oleh Zhang Yuan.

Kultivasi nenek Xia dan nenek Ning sudah kembali, mereka sudah berada di awal Tahap Spiritual. Kakek Liu sang kepala penjaga kediaman sudah berhasil menerobos Tahap Spiritual 4 bulan lalu dan saat ini ia berada di Lapisan-3. Adapun sang pemilik kediaman yaitu Zhang Yuan ia sudah berada di Tahap Pemurnian Jiwa lapisan-5.

Pemilik Rumah Lelang Wuye bersama Direktur Asosiasi Alkimia Kota Ina juga tampak sering mengunjungi kediaman Zhang Yuan. Mereka membahas terkait kerjasama dibidang Elixir. Saat ini Zhang Yuan sudah tidak memperdulikan kehabisan sumberdaya, biar bagaimana pun ia memiliki bisnis dengan kedua tempat terpandang itu.

Dalam 5 bulan terakhir Geng Yuhan sempat mengirimkan puluhan orang untuk berurusan dengan Zhang Yuan. Tapi orang-orang tersebut berhasil di pukul mundur oleh Tetua dan kepala penjaga kediaman Zhang Yuan yang baru. Pada akhirnya Geng Yuhan mengalami kerugian dan Geng lain di Kota ini memanfaatkan situasi untuk menyerang Geng Yuhan.

Saat ini di Aula kediaman, Zhang Yuan duduk di kursi utama dan meminum segelas teh dengan ditemani oleh Ying’er dan Xiao Die. Selain itu di dalam ruangan juga terlihat kedua nenek bersaudara dan penjaga Liu. Nenek Xia dan nenek Ning yang kultivasinya telah kembali tampak lebih muda 50 tahun. Yu’er yang merupakan cucu kakek Liu menjadi kepala pelayan di kediaman itu.

“Aku sangat berterimakasih kepada kalian semua, tanpa kalian mungkin saja kediaman ini akan hancur beberapa kali akibat serangan Geng Yuhan.” Kata Zhang Yuan dengan santai.

Kedua tetua dan kepala penjaga segera mengangkat dan mengepalkan kedua tangannya “Ini sudah menjadi bagian dari tugas kami, anda sebagai pemilik keluarga tidak perlu sampai berterimakasih.” Kata kepala penjaga Liu.

“Itu benar tuan Zhang, ini sudah menjadi kewajiban kami sebagai bagian dari keluarga ini” kata Nenek Xia sambil memberi hormat.

Zhang Yuan tersenyum dan melambaikan tangannya “Tempat ini sekarang sudah mengalami perubahan besar. Dulunya tempat ini hanyalah rumah rusak, namun sekarang sudah menjadi sebuah kediaman besar dan memiliki banyak orang di dalamnya. Karena hal itu pula, aku berencana untuk memberi nama baru pada kediaman ini. Kedepannya nama keluarga dan nama kediaman ini akan disebut dengan sebutan Istana Zhang.” Kata Zhang Yuan.

“Baik tuan” semua orang menjawab dengan serempak.

Kemudian Zhang Yuan berkata “Melihat perkembangan kita yang luar biasa, tentu saja banyak keluarga yang akan merasa terancam posisinya. Maka dari itu, aku berencana untuk merekrut banyak ahli lagi untuk bergabung dengan keluarga ini. Penjaga Liu, apakah kau sudah melaksanakan perintahku?”

“Sudah tuan, saya sudah membagi para penjaga menjadi beberapa tim dan membentuk tim khusus sesuai dengan bidangnya. Sesuai dengan perintah anda, tim bayangan akan bertugas sebagai pengumpul informasi, tim keamanan sesuai dengan namanya dan tim penjaga rahasia yang akan menjaga anggota keluarga ini dari balik kegelapan.” Kata penjaga Liu.

“Bagus, kirim pasukan bayangan untuk mengumpulkan informasi dari penjuru negri. Kemudian kumpulkan informasi mengenai ahli yang tidak tergabung dengan keluarga atau fraksi manapun.” Kata Zhang Yuan.

“Siap laksanakan” kata penjaga Liu.

“Tetua Xia aku perintahkan kamu untuk pergi mengajak teman lamamu itu. Pastikan bahwa dia mau bergabung kesini dan menjadi tetua di keluarga ini. Aku tidak peduli metode apa yang akan kamu gunakan, yang aku ingin kan adalah keberhasilanmu.” Kata Zhang Yuan dengan tatapan tajam.

Melihat tatapan Zhang Yuan yang seperti itu membuat Tetua Xia mengerti maksud dari perkataan Zhang Yuan “Baik tuan” sahut Tetua Xia.

Kemudian Tetua Xia segera pamit meninggalkan Aula dan pergi melaksanakan perintah Zhang Yuan. Melihat Tetua Xia pergi, Zhang Yuan menoleh dan berkata “Penjaga Liu, kamu perketatlah keamanan di kediaman ini. Aku akan membawa Ying’er dan Xiao Die pergi ke Paviliun Harta dan Obat. Mulailah mengajarkan Teknik membunuh pada para penjaga.” terlihat Zhang Yuan menyipitkan matanya.

“Tetua Ning, kamu ikut kami pergi mengawal Ying’er dan Xiao Die.” Lanjut Zhang Yuan.

“Siap tuan” jawab Tetua Ning.

Setelah itu Zhang Yuan dan para wanitanya berjalan pergi. Mereka melewati pasar yang sangat ramai dan mampir sejenak untuk membeli beberapa makanan ringan. Saat ini keluarga mereka sudah memiliki banyak pelayan yang mengatur bahan makanan di rumah, jadi mereka tidak memikirkan untuk membeli bahan pangan sendiri.

Sesampainya di depan pintu masuk Paviliun Harta dan Obat ada beberapa orang yang menyambut kedatangan Zhang Yuan “Selamat datang Master Zhang” kata pemilik tempat itu dengan memberi hormat.

“Terimakasih pada pemilik Dong yang sudah menyambut kami” sahut Zhang Yuan.

“Biar bagaimana pun anda adalah pelanggan VIP tempat ini. Tentu saja saya akan segera menyambut kedatangan anda.” Kata pemilik Dong.

“Mari masuk Master Zhang” pemilik mengajak Zhang Yuan masuk ke dalam.

Memang pada dasarnya selama beberapa bulan terakhir Zhang Yuan sudah banyak melakukan transaksi jual beli dengan tempat ini. Zhang Yuan membeli banyak bahan obat dan beberapa Pusaka Spirit untuk tetua dan penjaga kediamannya. Saat ini Zhang Yuan berencana membeli Pusaka Spirit perlindungan tingkat tinggi untuk Ying’er dan Xiao Die.

“Pemilik Dong, apakah pesanan ku sudah kau siapkan?” tanya Zhang Yuan.

“Tentu saja, saya sudah mempersiapkan Pusaka Spirit tingkat 3 tipe perlindungan” kata pemilik Dong.

Ia segera memperlihatkan dua buah kalung Giok yang sangat cantik pada Zhang Yuan. Kemudian Ying’er dan Xiao Die tampak senang “Tuan, apakah ini untuk kami?” tanya Ying’er sambil menunjuk kalung itu.

“Iya, aku memesan sebuah Pusaka Spirit tipe perlindungan untuk kalian berbentuk kalung supaya cocok untuk dipakai.” Kata Zhang Yuan sambil mengambil kalung itu.

Zhang Yuan kemudian memakaikan kalung Giok tersebut pada Xiao Die dan Ying’er.

“Waah... cantik sekali. Terimakasih” kata Ying’er sambil memeluk Zhang Yuan.

“Ini sungguh cantik” kata Xiao Die yang tampak bahagia.

“Pakailah selalu kalung Giok ini dan jangan pernah sekali-kali kalian lepaskan” kata Zhang Yuan.

“Baik tuan” kata Xiao Die dan Ying’er.

Zhang Yuan juga membeli beberapa Pusaka Spirit lain untuk dirinya sendiri. Ia menghabiskan uang yang lumayan besar untuk membeli barang-barang itu. Sekitar 1,2 juta koin emas ia habiskan. Namun Zhang Yuan merasa senang karena ia bisa menghabiskan uang untuk memanjakan kedua wanitanya.

“Meskipun aku adalah praktisi jalan iblis, namun apa salahnya jika aku sedikit bersenang-senang untuk menghilangkan kejenuhan” batin Zhang Yuan.

Setelah itu mereka kemudian pergi untuk kembali pulang. Saat diperjalanan mereka melewati pasar yang tadi. Dari kejauhan bisa dilihat bahwa sedang terjadi keributan disebuah kios buah. Zhang Yuan melihat ada 4 orang laki-laki bertubuh kekar memaki-maki sorang gadis penjual buah dan kemudian seorang lelaki menendang keranjang buah hingga buah itu jatuh ke tanah.

Gading penjual buah itu menangis ketakutan dan segera Ying’er berlari menuju ke depan gadis dan berkata “Apa yang kalian lakukan pada orang ini!”

“Kalian laki-laki tak tau malu, berani menyakiti seorang wanita” lanjut Ying’er.

“Cih, siapa kau gadis kecil.. ini tidak ada urusannya denganmu. Cepat pergi!” lelaki itu hendak menarik Ying’er.

Sebelum tangan lelaki itu menyentuh Ying’er, tiba-tiba lelaki itu terpental.

“Arghhh..”

“Sialan! Siapa yang berani menyerangku?” teriak lelaki itu.

Ketiganya lelaki itu kemudian melihat sekitar mencari orang yang menyerangnya.

“Aku di sini”

Mereka mendengar suara wanita paruh baya dan menoleh, karena terkejut dengan wajah menyeramkan wanita itu kemudian mereka mundur beberapa langkah.

“Wanita tua, siapa kamu..”

Sebelum melanjutkan kata-katanya, lelaki itu gemetar ketakutan.

“Bu-bukankah kau ahli dari kediaman Zhang?” kata lelaki itu.

Sebelumnya mereka sudah pernah melihat ahli tersebut saat melakukan penyerangan ke kediaman Zhang. Wanita yang dimaksud lelaki itu adalah Tetua Ning, orang yang sangat kuat yang berada di ranah Spiritual.

“Berani sekali kau menaruh tangan pada nona muda kami, apa kau bosan hidup” kata Tetua Ning dengan tatapan tajam.

“No-nona?”

Kemudian mereka berempat menoleh melihat gadis yang berdiri melindungi pedagang buah itu. Sontak mereka terkejut dan baru menyadari baik-baik wajah gadis itu setelah melihatnya dengan seksama.

“Sialan, kenapa kita berurusan lagi dengan mereka” bisik kawan lelaki itu.

“Kakak pertama, ayo kita segera pergi dari sini. Akan berbahaya kalau kita menyinggung mereka” kata kawan lelaki itu.

Kemudian keempat lelaki itu menatap Tetua Ning dan berkata “Maafkan kami senior, kami tidak mengenali wajahnya” keempat orang itu mengepalkan kedua tangannya dan memberi hormat.

“Kenapa kalian meminta maaf padaku?”

Mereka terdiam dan mengerti maksud Tetua Ning. Kemudian mereka berdiri di menghadap Ying’er dan berkata “Nona, maafkan atas kesalahan kami” mereka kembali memberi hormat.

“Kenapa kalian berbuat jahat pada gadis ini?” tanya Ying’er sambil menunjuk gadis penjual buah.

Mereka kembali terdiam dan tidak bisa mengeluarkan sepatah kata pun. Memang Geng Yuhan ini sangat terkenal karena selalu menyusahkan masyarakat dan membuat onar tanpa ada alasan yang jelas. Kali ini mereka menganggu gadis itu karena mereka bosan dan merasa jenuh. Maka dari itu mereka memilih gadis ini sebagai pelampiasan.

“Kenapa kalian diam saja!” teriak Ying’er.

Kemudian seorang lelaki berkata “Maaf nona kami tidak akan mengulanginya, jadi mohon izinkan kami pergi” lelaki itu menunduk memberi hormat.

“Cih dasar kalian tidak tau malu, pergi sana” kata Ying’er.

Mendengar perkataan Ying’er mereka segera pamit pergi dengan cepat. Zhang Yuan dan Xiao Die yang hanya melihat dari kejauhan kemudian perlahan menghampiri mereka.

“Kenapa kamu bisa berurusan dengan mereka?” tanya Xiao Die pada gadis itu.

“Sebenarnya beberapa minggu lalu aku meminjam uang pada mereka untuk biaya pemakaman ayahku dan kemudian aku sudah melunasinya 3 hari yang lalu. Tapi mereka masih mengganggu ku dan berkata bahwa aku belum membayar bunga ke mereka.”

Setelah menjelaskan hal itu, gadis itu mulai menangis dan Ying’er segera memeluknya. Umur gadis tersebut sepantaran dengan Ying’er dan tampak lebih menawan. Xiao Die dan Ying’er yang mendengar hal itu teringat dengan keadaan mereka sebelumnya yang mengalami hal serupa.

Mereka merasa iba pada gadis itu, ia sekarang hanya sebatang kara dan sangat susah untuk berurusan dengan Geng Yuhan. Kemudian Ying’er menoleh “Tuan bisakah kita membawanya ke kediaman kita?” tanya Ying’er pada Zhang Yuan.

Zhang Yuan masih tetap diam, dalam batinnya ia tidak merasa kaget dan ia sudah memprediksi bahwa Ying’er akan berkata demikian. Biar bagaimana pun mereka mengalami hal yang sama, jadi wajar saja Ying’er akan bertanya seperti itu.

Gadis itu terkejut dengan perkataanYing’er “Tidak nona, aku hanya seorang yatim piatu dan aku tidak ingin membuat kalian terlibat dalam masalahku. Aku juga tidak ingin menjadi beban bagi siapa pun.”

Kemudian Xiao Die berkata “Gadis manis, siapa namau dan berama umurmu? Apa kau sudah menikah?” tanya Xiao Die dengan senyuman.

“Namaku Lanlan, umurku 18 tahun dan tentu saja aku belum menikah” jawab gadis itu dengan pipi yang merah karna malu.

“18 tahun? Kita seumuran” kata Ying’er yang tampak senang.

“Baiklah Lanlan, bagaimana jika kau menjadi istri baru dari suamiku?” kata Xiao Die dengan senyuman dan kemudian menggandeng tangan kanan Zhang Yuan.

Zhang Yuan terkejut dan berkata “Xiao Die, bukankah aneh jika kau berkata seperti itu? Lagipula aku sudah memilikimu dan Ying’er.”

“Tidak apa-apa tuan, aku tau dimasa depan kau akan menjadi orang yang sangat kuat. Jadi tentu saja akan ada banyak wanita yang berusaha menjadi milikmu. Tapi selama masih ada aku, aku tidak akan membiarkan wanita sembarangan mendekatimu. Mulai dari sekarang biarkan aku yang akan memilihkanmu siapa wanita yang pantas berbagi cintamu dengan kami.” kata Xiao Die dengan senyuman.

“Iya tuan, aku juga setuju dengan perkataan bibi” sahut Ying’er yang kemudian menggandeng tangan kiri Zhang Yuan.

Lanlan yang melihat hal ini tampak sangat terkejut “Istri baru?”

“Iya Lanlan apakah kamu mau? Tentu saja karna kamu akan jadi bagian dari keluarga. Kami akan melindungimu dari antek-antek Geng Yuhan” kata Ying’er dengan bangga.

“Tapi aku hanya akan menjadi beban” kata Lanlan dengan wajah yang sedih.

“Namamu Lanlan kan? Jika kau tidak keberatan menjadi wanitaku yang ketiga. Maka aku akan berusaha menjaga dirimu. Selama kamu melaksanakan kewajiban dan melayaniku dengan sepenuh hati, serta tidak berusaha menghianatiku. Maka kamu tidak akan menjadi sebuah beban.” Kata Zhang Yuan dengan mengulurkan tangannya.

Pipi Lanlan merah merona, jantungnya berdetak kencang dan ia tidak bisa mengatur napasnya dengan baik. Kemudian tanpa pikir panjang ia meraih tangan Zhang Yuan dan tertarik kepelukan Zhang Yuan.

Melihat hal ini Tetua Ning tersenyum “Indahnya masa muda” katanya.

“Selamat bergabung Lanlan” kata Ying’er dengan riang.

Kemudian sebelum mereka melanjutkan perjalanan pulang ke kediaman, Zhang Yuan tampak menggerakkan jarinya seolah memberikan kode. Kemudian Tetua Ning menghilang dari tempat mereka.

Dari kejauhan keempat orang itu melihat apa yang terjadi.

“Kakak pertama, gadis itu sekarang menjadi milik Zhang Yuan. Apa yang harus kita lakukan selanjutnya?” tanya salah seorang.

“Bodoh! Tentu saja kita tidak akan mengganggunya lagi, apa kau mau mati!” bentak lelaki itu dan memukul kepala kawannya.

Kedepannya kita haru selalu berhati-hati, aku takut Zhang Yuan akan menuntut balas hal tersebut pada kita.

“Apa maksud kakak? Bukankah kita sudah meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulanginya” kata salah seorang lagi.

“Dasar otak udang!” kakak pertama itu memukul kepala kawannya yang tadi.

“Gadis itu sudah menjadi miliknya, tentu saja Zhang Yuan akan menjadikan hal tadi sebagai alasan untuk membalas perbuatan kita pada orangnya. Jika Bos Jing sampai tau hal ini, leher kita akan ditebas.”

“Kalau begitu apa yang harus kita lakukan sekarang kak?” kata kawan yang lain.

“Mari kita bergegas keluar dari Kota ini, kita harus kabur sejauh yang kita bisa hingga kita tidak akan ditemukan oleh Zhang Yuan maupun Bos Jing.”

Segera setelah itu mereka hendak pergi. Namun tiba-tiba dibelakang mereka ada sosok wanita paruh baya yang tak lain adalah Tetua Ning. Belum sempat mengatakan apapun keempat orang itu mati oleh serangan Tetua Ning. Mayat mereka dimasukkan kedalam cincin ruang dan Tetua Ning kembali menghilang.

Terpopuler

Comments

junaNayaka

junaNayaka

kok istri mangil TUAN
bukan suami atau gege

2021-12-20

0

indra ramasaputra

indra ramasaputra

siiiip lanjut👍👍👍👍🥰

2021-11-28

1

SETIYA (menjalani masa hukumn)

SETIYA (menjalani masa hukumn)

NO COMMENT!!

2021-10-10

2

lihat semua
Episodes
1 Pindah Dunia
2 Langkah Awal
3 Penyerangan Geng Yuhan Part.1
4 Membentuk Pasukan Penjaga
5 Pelelangan
6 Penyerangan Geng Yuhan Part.2
7 Tetua Baru dan Kepala Penjaga
8 Perkembangan
9 Istana Zhang VS Geng Yuhan
10 Kekalahan Geng Yuhan dan Pembentukan Tembok Pertama
11 Berita Kemenangan
12 Boneka Jiwa
13 Kedatangan Dua Tetua Baru
14 Formasi Array?
15 Tak Terduga
16 Tak Terduga 2
17 Pertemuan Dengan Dua Geng
18 Peresmian 3 Tembok Besar
19 Kejutan
20 Kerja Sama
21 Hadiah
22 Pesta Tetua Guan Ji Part.1
23 Pesta Tetua Guan Ji Part.2
24 Pesta Tetua Guan Ji Part.3
25 Evaluasi Kinerja 3 Tembok Besar
26 Kepergian Zhang Yuan
27 Bahaya Di Perjalanan
28 Zhang Yuan Mau Dijadikan Tumbal ?
29 Nasib Zhang Yuan
30 Penyambutan Part.1
31 Penyambutan Part.2
32 Meningkatkan Kekuatan
33 Untung Banyak
34 Binatang Spirit
35 Terpojok
36 Di Dalam Gua
37 Pulang
38 Di Kediaman
39 Jalan-Jalan Santai Cari Informasi
40 Persiapan
41 Strategi
42 Kebangkitan Mata Dewa Ular
43 Klan Harimau
44 Perang 4 Klan Utama
45 Kudeta
46 Kudeta Part. 2
47 Kubu Barat
48 Hasil Akhir Perang 4 Klan Utama
49 Momen Yang Sangat Epic
50 Hal Mengejutkan
51 Battle Royal
52 Kesedihan
53 Mari Pulang
54 Kabar Kepulangan Zhang Yuan
55 Penyambutan
56 Kembali Ke Istana Zhang
57 Hadiah Kontribusi
58 Terobosan
59 Ahli Baru
60 Tugas Untuk Para Tetua
61 Kota Xiyang
62 Berkumpulnya Berbagai Fraksi Dunia Bawah Kota Xiyang
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Pindah Dunia
2
Langkah Awal
3
Penyerangan Geng Yuhan Part.1
4
Membentuk Pasukan Penjaga
5
Pelelangan
6
Penyerangan Geng Yuhan Part.2
7
Tetua Baru dan Kepala Penjaga
8
Perkembangan
9
Istana Zhang VS Geng Yuhan
10
Kekalahan Geng Yuhan dan Pembentukan Tembok Pertama
11
Berita Kemenangan
12
Boneka Jiwa
13
Kedatangan Dua Tetua Baru
14
Formasi Array?
15
Tak Terduga
16
Tak Terduga 2
17
Pertemuan Dengan Dua Geng
18
Peresmian 3 Tembok Besar
19
Kejutan
20
Kerja Sama
21
Hadiah
22
Pesta Tetua Guan Ji Part.1
23
Pesta Tetua Guan Ji Part.2
24
Pesta Tetua Guan Ji Part.3
25
Evaluasi Kinerja 3 Tembok Besar
26
Kepergian Zhang Yuan
27
Bahaya Di Perjalanan
28
Zhang Yuan Mau Dijadikan Tumbal ?
29
Nasib Zhang Yuan
30
Penyambutan Part.1
31
Penyambutan Part.2
32
Meningkatkan Kekuatan
33
Untung Banyak
34
Binatang Spirit
35
Terpojok
36
Di Dalam Gua
37
Pulang
38
Di Kediaman
39
Jalan-Jalan Santai Cari Informasi
40
Persiapan
41
Strategi
42
Kebangkitan Mata Dewa Ular
43
Klan Harimau
44
Perang 4 Klan Utama
45
Kudeta
46
Kudeta Part. 2
47
Kubu Barat
48
Hasil Akhir Perang 4 Klan Utama
49
Momen Yang Sangat Epic
50
Hal Mengejutkan
51
Battle Royal
52
Kesedihan
53
Mari Pulang
54
Kabar Kepulangan Zhang Yuan
55
Penyambutan
56
Kembali Ke Istana Zhang
57
Hadiah Kontribusi
58
Terobosan
59
Ahli Baru
60
Tugas Untuk Para Tetua
61
Kota Xiyang
62
Berkumpulnya Berbagai Fraksi Dunia Bawah Kota Xiyang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!