#Hai reader kesayangan othor.. Insha Allah cerita ini akan update 1/2 hari sekali ya. Smoga aja othor bisa terus menulis dengan lancar.
Jangan lupa bagi bunga 🌹atau kopi ☕ nya biar semakin semangat buat nulis.. #
Selamat Membaca 📖
...***...
Tak terasa sudah 2 minggu Rara dan Yesa pergi ke kota F. Caca merasa sedikit kesepian, tapi untungnya Wiwid memutuskan untuk berhenti kost dan kembali ke rumah.
"Kak, kita pesen ramen yuk. Aku oengen makan ramen." kata Caca saat mereka sedang duduk santai sambil menonton tv.
"Boleh. Aku pesenin sushi juga Dek." kata Wiwid.
"Kakak yang bayarin ya ?" kata Caca.
"Iya. Kan ada uang dari Mama." jawab Wiwid sambil tersenyum.
Caca pun memesan sushi dan ramen dari resto jepang dekat rumah mereka.
*ting tong* bel rumah berbunyi.
"Tumben cepet." gumam Caca.
Caca berlari ke pintu karena dikiranya pesanan makanan sudah datang.
Dilihatnya yang datang bukan pengantar makanan tapi Fahmi dan temannya.
"Hai Ca. Ganggu gak ?" sapa Fahmi.
"Enggak kak. Aku cuma lagi nunggu makanan aja." jawab Caca lalu mempersilahkan keduanya masuk.
"Kamu sendirian ?" tanya Fahmi.
"Ada Kak Wiwid juga." jawab Caca.
"Ooh.. Kirain sendirian." kata Fahmi.
"Sebentar aku panggilin Kak Wiwid ya." Caca langsung masuk ke dalam sebelum Fahmi sempat menjawab.
"Kak, Ada Kak Fahmi tuh." kata Caca.
"Fahmi udah datang ? Kamu bikinin minuman deh, Kakak mau ambil barang Rara yang ketinggalan." kata Wiwid.
Caca beranjak ke dapur untuk membuatkan es teh manis.
Tak lama Caca membawa minuman untuk Fahmi dan temannya.
"Kak Fahmi mau bernagkat ke kota F ?" tanya Caca yang ikut duduk di sebelah Wiwid.
"Iya Ca. Aku kan keterima di universitas yang sama dengan Rara." jawab Fahmi.
"Cie.. pejuang cinta nih ye." ledek Caca.
"Kamu berangkat kan Mi ?" tanya Wiwid.
"Aku berangkat seminggu lagi. Tapi ini mau pulang dulu ke rumah Ibu." jawab Fahmi.
Terdengar suara ponsel berdering.
"Bentar ya Aku mau jawab telpon dulu." Wiwid lalu masuk ke dalam rumah.
"Ooh.. Kalo Kakak kuliah dimana ? Maaf kak siapa namanya ?" tanya Caca pada teman Fahmi.
"Saya Agung." Agung menyodorkan tangannya pada Caca.
"Caca." Caca membalas uluran tangan Agung.
"Cie.. Kenalan nih ye." ledek Fahmi.
"Kak Agung kuliah dimana ?" Caca mengulangi pertanyaan yang belum dijawab oleh Agung.
"Saya kuliah di universita B kota ini." jawab Agung, teman Fahmi.
"Kirain bareng sama kak Fahmi juga." kata Caca.
"Gaklah. Saya mah gak sebucin dia." sindir Agung pada Fahmi.
"Ntar juga kamu bucin kalo udah punya pacar. Sekarang kenalan dulu nanti lama - lama juga jadian terus bucin." sindir Fahmi.
Agung langsung menyikut Fahmi sedangkan Caca hanya tertawa tanoa tahu maksud ucapan Fahmi.
"Permisi. Delivery." sebuah suara erdengar dari depan pagar.
"Bentar ya Kak. Makananaku kayaknya datang." Caca meninggalkan kedua lelaki itu.
"Doi gak ngerti bro kalo kamu lagi PDKT." bisik Fahmi.
"Iya. Polos banget ya." Agung balas berbisik.
"Pepet terus aja bro. Tapi jangan macem - macem ya." Fahmi menepuk bahu Agung.
"Siap Kakak ipar." canda Agung sambil bersikap menghormat pada Fahmi.
"Kalian aku tinggal dulu ya." kata Wiwid yang keluar dari dalam dengan berpakaian rapi dan membawa tas.
"Loh.. Kakak mau kemana ?" tanya Caca yang baru masuk rumah.
"Ini Kakak ada urusan bentar. Sebelum magrib udah pulang kok." jawab Wiwid.
"Ini ramen sama sushi nya gimana ?" tanya Caca.
"Kamu makan aja sama Fahmi dan temennya." kata Wiwid.
Caca merasa kesal dengan Wiwid yang meninggalkannya sendirian. Dia pun membawa makanan di meja ruang tamu.
(ramen & sushi ~ google)
"Kak, ini ada ramen sama sushi. Kita makan bareng - bareng ya." kata Caca.
"Waduh.. Jadi enak nih. Kok kamu oesen banyak ?" tanya Fahmi.
"Iya tadinya pesen berdua sama Kak Wiwid. Trus ramennya beli 2 gratis 1. Eh dianya malah pergi mendadak." jawab Caca.
"Ya disimpan aja buat nanti Ca." kata Agung.
"Gak enak kalo dilamain. Lagian Kak Wiwid pasti makan diluar." kata Caca.
"Kali gak ada kita, kamu sendirian dong di rumah." tanya Agung.
"Iya. Udah biasa sih." jawab Caca sambil menikmati ramennya.
"Ditemenin sama Agung aja kalo gitu." celetuk Fahmi.
Caca dan Agung yang mendengarnya jadi tersedak.
"Cie.. Kompak keseleknya nih." ledek Fahmi.
"Apaan sih kamu." Agung mendorong bahu Fahmi. Caca hanya menunduk sambil tersipu malu.
Mereka pun menikmati makanannya dalam diam, sesekali Fahmi melontarkan candaan untuk mencairkan suasana.
"Ca, udah sore nih. Kita pamit pulang ya." kata Fahmi. Caca hanya menjawab dengan anggukan.
"Kamu gak apa kan sendirian di rumah ?" tanya Agung khawatir.
"Kamu temenin aja Caamca disini. Aku pulang sendiri." usul Fahmi.
"Gak ah. Kalo berduaan nanti yang ketiganya setan." kata Agung sambil melirik Fahmi.
"Dari tadi aku setannya dong." gerutu Fahmi.
"Gak apa kok Kak. Bentar lagi Kak Wiwid juga pulang." jawab Caca.
"Ya udah. Kami pamit ya." Kata Fahmi yang berjalan lebih dulu.
"Ca, boleh minta nomer ponsel kamu ?" kata Agung setengah berbisik.
Caca menyebutkan nomer ponselnya yang langsung disalin oleh Agung.
"Nanti aku telpon ya." kata Agung dengan isyarat tangan.
Fahmi yang sebenarnya tahu hanya pura - pura tak melihat.
"Cie.. Yang lagi PDKT. Sukses nih kayaknya." ledek Fahmi saat di perjalanan.
"Kayak gak suka lihat temennya bahagia. Masa aku harus jomblo terus." gerutu Agung.
"Gak lah. Tapi awas jangan bikin nangis calon adik iparku." Fahmi memperingatkan dengan bercanda.
"Siap Kakak ipar." Canda Agung.
Sementara itu di rumah, Caca sedang tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi.
"Kak Agung lucu juga sih.Apa dia lagi deketin aku ?" gumam Caca.
Bahkan saat mandi, Caca terus memikirkan soal Agung.
"Ah.. gak apa - apa kali pacaran sama anak kuliahan." Caca masih senyum - senyum sendiri di ruang tamu.
"Hei Ca. Ngelamunin siapa hayo ? Kok senyum - senyum sendiri." Wiwid yang baru masuk rumah mengagetkan Caca.
"Kakak...Kalo dateng tuh jangan ngagetin gitu." protes Caca.
"Ya suruh siapa ngelamun sambil. senyum- senyum." sindir Wiwid.
"Aku tuh masih kesel sama Kakak. Seenaknya ninggalin aku sendirian." gerutu Caca.
"Iya.. Iya.. Maafin ya adekku sayang. Nih, ad aes krim buat kamu." Wiwid menyimpan bungkisan di depan Caca.
"Asik.. Makasih ya Kak." Caca langsung membuka bungkusannya. Dilihatnya ada es krim kesukaannya.
"Dikasih es krim aja langsung senyum lagi. Dasar rakus." ledek Wiwid.
"Biarin. Kalo ada makanan mah gak boleh disia - siain." kata Caca mulai menikmati es krimnya.
"Aku mandi dulu ya." kata Wiwid yang dijawab anggukan oleh Caca.
...***...
Bagi vote atau Bunga 🌹 atau secangkir kopi☕ 😁😁
Jangan lupa juga baca karya Author lainnya "Kisah Cinta Sang Perawan Tua" yang menceritakan kisah cinta Sissy dan Rio.
Baca juga "Mengejar Cinta Shavira" yang menceritakan kisah cinta Ical, anak dari Sissy dan Rio. "Geng Pelangi" juga seru loh, menceritakan kisah persahabatan 4 orang gadis. Kalian juga bisa buka di bio saya ya..
Like 👍 Komen dan Vote ✌✌
ajak juga teman lain buat ikut membaca ya..
Makasih 🙏🙏🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments