#Hai reader kesayangan othor.. Insha Allah cerita ini akan update 1/2 hari sekali ya. Smoga aja othor bisa terus menulis dengan lancar.
Jangan lupa bagi bunga 🌹atau kopi ☕ nya biar semakin semangat buat nulis.. #
...Selamat Membaca 📖...
...***...
Hari itu Wiwid sedang merayu Yesa.
"Ma, boleh ya aku kos ?" pinta Wiwid dengan wajah memelas.
"Ngapain Kak ? Kampus kamu kan gak jauh - jauh amat." kata Wiwid yang sedang memeriksa berkas pekerjaannya.
"Kuliah aku udah mulai banyak tugas Ma. Capek kalo harus bolak - balik." Wiwid memberikan alasan.
"Lagian suruh siapa kamu gak bisa bawa motor. Kan lumayan bisa buat hemat waktu." omel Yesa.
"Kan aku trauma Ma. Ayo dong Ma. Boleh ya." Wiwid masih terus merayu mamanya.
"Kamu harus minta ijin sama Papa." kata Yesa.
"Ya tapi Mama bantu aku ngomong ke Papa ya." kata Wiwid lagi.
"Tunggu Papa aja." kata Yesa dengan tegas.
Wiwid akhirnya keluar dari ruang kerja Mamanya.
"Gimana Kak ? Boleh gak ?" tanya Caca.
"Suruh bilang dulu ke Papa." jawab Wiwid dengan lesu.
"Ya tinggal tunggu Papa aja sih." kata Rara dengan santai.
"Nunggu Papa masih berapa hari lagi. Kelamaan." gerutu Wiwid.
"Tinggal 3 hari lagi Kak. Sabar aja." Rara coba menenangkan.
"Kira - kira boleh gak ya sama Papa." Wiwid meminta pendapat kedua adiknya.
"Boleh lah. Kan alasannya karena banyak tugas." Caca coba menenangkan Kakaknya.
"Iya. Selama Kakak gak macam - macam pasti dibolehkan. Lagian Papa juga gak disini terus kan." Rara ikut memberi pendapat.
"Semoga ya." kata Wiwid.
Sebenarnya tujuan utama Wiwid ingin kost itu agar bisa sedikit bebas. Apalagi saat ini Wiwid sedang dekat dengan seorang cowok kakak tingkatnya. Cowok yang berasal dari luar jawa itu juga kost di dekat kampus.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Akhirnya jumat malam, Arman pulang ke rumah. Wiwid yang paling semangat menyambut sang Papa.
"Tumben kamu siapin teh hangat buat Papa Kak ?" tanya Arman.
"Ada maunya tuh Pa." sindir Rara.
"Emang ada apa ?" tanya Arman lagi.
"Itu Pa... Aku mau.. " ucapan Wiwid terpotong.
"Nanti aja ngobrolnya. Sekarang Papa mandi dulu ya." potong Yesa.
Arman pun masuk ke kamar untuk mbersihkan diri.
"Nanti aja Kak. Biarin Papa mandi trus makan malam dulu." kata Yesa sebelum Wiwid mengucapkan protesnya.
"Aku bantuin siapin makan malam ya Ma." Wiwid menghampiri Yesa di dapur. Rara dan Caca pun menata meja makan. Setiap jumat atau Minggu malam mereka memang selalu menyempatkan untuk makan malam bersama.
"Kamu mau ngomong apa Kak ?" Arman keluar dari kamar dengan memakai pakaian santainya.
"Nanti aja Pa. Kita makan dulu yuk." ajak Yesa.
"Oke." Arman pun duduk di kursi. Yesa mengambilkan nasi dan lauk pauk untuk suaminya. Mereka semua menikmati makanan dengan hening. Apalagi Wiwid yang makan dengan cepat seakan tak sabar untuk segera meminta ijin pada Papanya.
Selesai makan, Caca dan Rara membersihkan meja dan mencuci piring. Sedangkan Arman, Yesa dan Wiwid berpindah ke ruang tengah untuk mengobrol.
"Ada apa Kak ?" tanya Arman.
"Pa, Aku mau minta ijin buat kost." kata Wiwid.
"Ngapain ?" tanya Arman lagi.
"Aku kan sekarang banyak tugas Pa. Biasanya dikerjain pulang kuliah atau malam hari. Capek kalo harus bolak - balik atau pulang sore terus." Wiwid mengutarakan alasannya.
"Dimana ?" Arman terus bertanya.
"Di deket kampua ada kosan. Temen aku juga kost disitu." jawab Wiwid.
"Menurut kamu gimana Ma ?" Arman bertanya pada Yesa.
"Mama sih terserah Papa aja." jawab Yesa.
"Oke. Papa ijinin." kata Arman.
"Asik. Makasih Pa." Wiwid memeluk Papanya.
"Eits.. tunggu dulu. Ada syaratnya." kata Arman.
"Apa Pa syaratnya ?" tanya Wiwid.
"Papa dan Mama mau lihat dulu kosan kamu." jawab Arman.
"Oke Pa. Besok kita kesana. Aku mau hubungi temen aku dulu." kata Wiwid.
"Masih ada lagi." kata Arman.
"Apalagi sih Pa ?" tanya Wiwid.
"Kamu harus pulang minimal 2 minggu sekali." jawab Arman dengan wajah datar.
"Insha Allah Pa." Wiwid hendak berdiri menuju kamarnya.
"Tunggu dulu. Belum selesai." Arman menarik tangan Wiwid untuk duduk kembali.
"Apalagi Pa ? Sebutin semua lah, jangan satu - satu." Wiwid mulai kesal.
"Sabar. Itu salah satu syarat juga." kata Arman.
"Iya Pa. Apalagi ?" Wiwid bertanya dengan nada suara pelan.
"Kamu gak boleh terlibat dengan s*** bebas, nar**** dan dunia malam." kata Arman.
"Insha Allah Pa. Udah selesai ?" tanya Wiwid.
"Uang saku kamu gak Papa tambahin lagi. Kamu gunakan dengan hemat." kata Arman.
"Oke bos." kata Wiwid.
"Sudah. Kamu boleh ke kamar." kata Arman.
Wiwid pun menuju ke kamarnya. Dia langsung mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada Tita, calon teman satu kost nya.
Wiwid
Ta, aku boleh kost. Besok Papa dan Mama aku mau lihat kosannya. Kamu tolong bilangin Ibu kost ya.
Tita
Akhirnya kita bisa kost bareng ya. Nanti aku bilang ke Ibu kost.
Wiwid
Alhamdulilah. Makasih ya.
Tita
Sama - sama cantik.
Wiwid
Sampai ketemu besok ya. Dah.
Tita
Dah.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Keesokan harinya Wiwid menemani kedua orangtuanya untuk melihat kost yang akan ditempatinya.
Setelah mengobrol sebentar dengan Ibu pemilik kost, mereka melihat ke kamar ditemani oleh Tita.
(kamar kost Wiwid ~ google)
"Lumayan juga kamarnya. Ada kamar mandi dalam juga." kata Arman.
"Iya Pa. Kosannya juga bagus. Terutama ada ibu kost nya." Yesa ikut berkomentar.
"Jadi setuju kan Pa ?" tanya Wiwid tak sabar.
"Boleh. Yuk kita ke tempat ibu kost lagi." Arman mengajak Yesa.
"Kamu tunggu disini aja Kak." kata Yesa pada Wiwid.
Arman pun menemui ibu kost untuk membayar kost selama 4 bulan dan menitipkan Wiwid padanya. Setelah itu ketiganya pamit untuk mengambil barang dan besok wiwid akan mulai menempati kamar kost itu.
Dalam perjalanan pulang, Yesa meminta untuk mampir di supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan Wiwid di kosan.
"Aku nunggu di mobil aja Ma." kata Arman.
"Takut disuruh bayarin ya ?" ledek Wiwid.
"Eh.. Jangan lama - lama." Arman tak menghiraukan ledekan Wiwid.
Wiwid dan Yesa pun masuk ke supermarket dan membeli sapu, perlengkapan untuk mandi dan yang lainnya meninggalkan Arman yang memilih untuk menunggu di mobil saja.
...***...
Bagi vote atau Bunga 🌹 atau secangkir kopi☕ 😁 😁 😁
Jangan lupa juga baca karya Author lainnya "Kisah Cinta Sang Perawan Tua" yang menceritakan kisah cinta Sissy dan Rio.
Baca juga "Mengejar Cinta Shavira" yang menceritakan kisah cinta Ical, anak dari Sissy dan Rio. "Geng Pelangi" juga seru loh, menceritakan kisah persahabatan 4 orang gadis. Kalian juga bisa buka di bio saya ya..
Like 👍 Komen dan Vote ✌✌
ajak juga teman lain buat ikut membaca ya..
Makasih 🙏🙏🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments