#Hai reader kesayangan othor.. Insha Allah cerita ini akan update 1/2 hari sekali ya. Smoga aja othor bisa terus menulis dengan lancar.
Jangan lupa bagi bunga 🌹atau kopi ☕ nya biar semakin semangat buat nulis.. #
Selamat Membaca 📖
...***...
"Ca, ada yang cari kamu ?" Dini memanggil Caca yang sedang mengerjakan tugas di mejanya.
Caca langsung keluar dari kelas.
"Kak Rara ? Ada apa ?" tanya Caca.
"Dek, tukeran sepatu dong. Aku lupa hari ini ada latihan." kata Rara pada sang adik.
"Iya bentar." Caca pun duduk di bnagku deona kelas dan mulai membuka sepatunya.
"Kamu nanti pulang duluan aja ya. Aku ada latihan cheers dulu." kata Rara sambil memakai sepatunya.
"Iya Kak." Caca sedikit merengut menatap pada sepatu pantofel milik Rara yang terpaksa dipakainya. Caca yang sedikit tomboy kebih suka memakai sepatu kets ke sekolah, berbanding terbalik dengan Rara yang sangat feminin dan lebih memilih pakai sepatu pantofel.
...(sepatunya Rara ~ sumber:google) ...
...(ini sepatunya Caca ~ sumber: google) ...
"Siapa Ca ?" tanya Endah, teman sebangkunya saat Caca kembali ke dalam kelas.
"Kakakku. Minta tuker sepatu." kata Caca sambil melirik ke bawah.
"Kakakmu anak cheers itu kan ?" tanya Endah lagi.
"Iya. Dia mantan ketua cheers. Kenapa ?" Caca balik bertanya.
"Kamu kok gak ikut masuk ekskul cheers ?" tanya Endah.
"Gak banget deh. Aku mah gak suka dance - dance kayak gitu." gerutu Caca.
"Aku pengen ikutan deh. Kayaknya keren." kata Endah.
"Ikut aja. Tapi gak ada KKN." kata Caca.
"Yah.. Kirain bisa bantuin masuk tanpa tes. Hehehe." Endah tersenyum kikuk.
"Gak bakal mau dia. Kemarin pas MOS aja gak bantuin sama sekali pas aku dikerjain sama panitia. Padahal dia juga tau." Caca sedikit kesal.
"Ooh.. Trus kamu mau ikutan OSIS juga ?" tanya Endah.
"Kayaknya sih gitu." jawab Caca.
"Kita bareng deh. Aku juga mau ikut OSIS." kata Endah.
"Oke." kata Caca sambil mengangkat jempolnya.
Saat jam istirahat Caca dan Endah menuju ke kantin.
"Itu tuh adiknya Amira."
"Yang mana ?"
"Yang rambut sebahu." terdengar suara bisik - bisik dari meja segerombol cowok yang dilewatinya.
Caca reflek menoleh kearah suara itu berasal.
Dilihatnya beberapa orang cowok kelas XII.
Caca bisa langsung tahu dari tanda yang terpasang di seragam mereka.
"Pasti itu temen Kak Rara deh. Ini yang bikin aku males sekolah di tempat yang sama dengan dia." gerutu Caca dalam hati.
"Mereka kayaknya ngomongin kamu deh." bisik Endah.
"Biarin aja. Paling juga temennya Kakak aku." jawab Caca cuek.
Mereka memesan bakso dan memilih di duduk di pojokan.
"Kamu gak risih diomongin kayak gitu ?" tanya Endah sambil menikmati baksonya.
"Risih banget. Tapi ya ngapain juga aku tanggapin. Gak kenal ini." jawab Caca.
"Ini yang bikin aku males satu sekolah sama kakak aku." lanjut Caca.
"Terus kenapa kamu mau sekolah disini ?" tanya Endah lagi.
"Mama sama Papa aku maksa buat sekolah disini. Biar bisa berangkat bareng katanya." jawab Caca.
Tak terasa jam istirahat berakhir. Caca dan Endah pun kembali ke kelas mereka.
"Kamu pulang sama siapa Ca ?" tanya Endah.
"Naik ojol lah. Udah gede ini." jawab Caca.
"Bareng deh ke depannya." kata Endah.
Mereka pun berjalan untuk menunggu ojek online yang sudah dipesannya.
"Raisa.. Mau pulang bareng ?" seorang cowok kakak kelas menawarkan tumpangan pada Caca.
"Makasih Kak. Lagi nunggu ojek online." Caca menolak dengan sopan.
"Ooh.. Oke deh. Aku duluan ya." Caca mengangguk dan cowok itu berlalu meninggalkan mereka.
"Kamu kenal ?" tanya Endah.
"Enggak." jawab Caca singkat.
"Hadeuh.. Pengagum mulai bermunculan nih." ledek Endah.
"Biarin aja. Kalo gak suka gak usah ditanggapi." jawab Caca santai.
"Salut aku sama kamu. Bisa tenang ngadepin mereka." kata Endah. Caca hanya tersenyum mendengarnya.
Tak lama ada sebuah ojek online berhenti di depan mereka.
"Atas nama Endah ?" tanya driver ojol itu.
"Iya. Saya." Endah menjawab.
"Kamu duluan aja gak apa - apa. Ojol ky juga udah deket." kata Caca.
"Iya deh. Aku duluan ya Ca." Endah memakai helm dan naik ke motor. Sebuah motor berhenti sebelum Ojol Endah jalan.
"Atas nama Raisa ?" tanya driver ojol.
"Iya betul. Tuh Ndah, aku juga udah dijemput." kata Caca.
Mereka pun berpisah, pulang dengan ojek online masing - masing.
Sampai di rumah, ternyata sepi, Mama belum pulang dari kerja. Caca membuka pintu dengan kunci miliknya. Dia langsung menuju ke kamar untuk berganti pakaian dan tidur siang.
Jam setengah 2, Caca terbangun karena perutnya terasa lapar.
Caca hendak memesan makanan dari aplikasi online dan sedang memilihnya.
"Assalamualaikum." sapa sebuah suara.
"Waalaikumsalam. Eh, Bi kokom ?" Caca menyapa pembantu dari neneknya itu.
"Neng, ini ada makanan dari Nenek." Bi Kokom menyerahkan rantang susun 3 pada Caca.
"Makasih ya Bi. Lagi ada acara apa ?" tanya Caca.
"Gak ada. Cuma kemarin ada yang kasih ikan sama sayuran, makanya masak banyak." jawab bi Kokom.
"Tungguin ya, Caca pindahin dulu makanannya." kata Caca.
"Biar aja dulu Neng. Sendirian di rumah ya ?" tanya bi Kokom.
"Iya Bi. Nanti sore aja deh Caca ke rumah Nenek sekalian ngembaliin rantangnya." jawab Caca.
"Iya Neng. Bibi pamit dulu. Assalamualaikum." pamit bi Kokom.
"Waalaikumsalam." Caca masuk ke rumah.
Caca membuka isi rantang dan memindahkannya ke piring. Kemudian dia mengambil nasi dari magicom dan menikmati makan siangnya.
Saat sedang asik menikmati makanannya dengan lahap, terdengar suara motor masuk ke halaman rumah.
"Wah.. Enak tuh makanannya ? Dari mana ?" tanya Rara.
"Dikasih Nenek. Tadi bi Kokom yang nganter kesini." jawab Caca.
Rara langsing mengambil piring.
"Ganti baju dulu kali Kak." tegur Caca.
"Eh iya. Abis kelihatannya enak, udah laper banget." kata Rara sambil masuk ke kamarnya.
Kemudian dia keluar dengan baju santainya dan bergabung dengan Caca menikmati makanan dari Nenek.
"Kak, aku kesel deh sama temen kamu." protes Caca.
"Emang temen aku kenapa ?" Rara gak ngerti maksud Caca.
"Segerombol cowok temen kamu ngelihatin aku terus pas di kantin. Terus mereka bisik - bisik bilang kalo aku adiknya Amira. Terus pas aku lagi nunggu ojol juga ada yang ngajakin pulang bareng." kata Caca sedikit kesal.
"Ah.. palingan juga mereka itu fans aku aja Dek." Rara menjawab dengan santai.
"Kok tau kalo mereka fans kakak ?" tanya Caca.
"Kalo mereka temen aku pasti bilangnya Rara, bukan Amira." jawab Rara.
"Iya juga ya. Kalo udah akrab paati tau panggilan kakak." kata Caca.
"Udah gak usah dipikirin. Nikmatin aja jadi adiknya artis di sekolah." Canda Rara sedikit sombong.
"Dasar sombong." ledek Caca.
...***...
Bagi vote atau Bunga 🌹 atau secangkir kopi☕ 😁😁
Jangan lupa juga baca karya Author lainnya "Kisah Cinta Sang Perawan Tua" yang menceritakan kisah cinta Sissy dan Rio.
Baca juga "Mengejar Cinta Shavira" yang menceritakan kisah cinta Ical, anak dari Sissy dan Rio. "Geng Pelangi" juga seru loh, menceritakan kisah persahabatan 4 orang gadis. Kalian juga bisa buka di bio saya ya..
Like 👍 Komen dan Vote ✌✌
ajak juga teman lain buat ikut membaca ya..
Makasih 🙏🙏🙏
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments