#Hai reader kesayangan othor.. Insha Allah cerita ini akan update 1/2 hari sekali ya. Smoga aja othor bisa terus menulis dengan lancar.
Jangan lupa bagi bunga 🌹atau kopi ☕ nya biar semakin semangat buat nulis.. #
...Selamat Membaca 📖...
...***...
(penampakan rumah mereka ~ google)
Pagi itu di terlihat kesibukan di sebuah rumah.
"Ma, kaos kaki aku yang panjang dimana ?" teriak Caca.
"Kan di lemari belakang kayak biasa de." jawab Yesa, sang Mama.
"Gak ada Ma. Cariin dong. Kalo gak nanti aku telat nih." kata Caca.
Yesa langsung membantu Caca mencari kaos kakinya. Tak butuh waktu lama, langsung ketemu.
"Kamu mah kebiasaan. Nyari gak teliti." gerutu Yesa.
"Hehehe. Tadi aku cari gak ada kok Ma." Caca coba membela diri.
"Alasan aja itu Ma." ledek Wiwid.
"Iih.. Beneran kok Kak. Aku gak nemu dari tadi." jawab Caca.
"Udah.. Udah.. Ayo cepetan sarapan dulu. Nanti kesiangan." lerai Yesa.
"Iya De. Aku mau berangkat agak pagi. Mau ada Quiz." kata Rara.
"Iya aku makan sekarang." gerutu Caca.
Arman yang sednag menikmati saraoannya habya bisa menggelengkan kepalanya.
"Pa, aku minta uang dong buat bayar seragam ekskul." kata Caca pada Arman.
"Kan harusnya ditulis di buku pengajuan uang." kata Arman.
"Iya aku lupa Pa. Ini hari terakhir bayar." Caca mencoba merayu papanya.
"Lain kali kamu tulis dan ajukan minimal 2 hari sebelumnya. Yang lain denger juga ya." kata Arman pada anaknya.
"Iya Pa." jawab Wiwid dan Rara kompak.
"Ini udah aku tulis Pa." Caca menyodorkan buku ke hadapan Arman.
"Kok mahal sekali ? Untung Papa masih ada uang cash." Arman mengeluarkan dompet dan memberikan uang pada Caca.
"Aku gak dikasih juga Pa ?" tanya Wiwid.
"Buat apa ?" Arman balik bertanya.
"Ya buat jajan aja." jawab Wiwid sambil tersenyum lebar.
"Nih.. Buat kalian. Bagi rata." Arman mengeluarkan 3 lembar uang warna biru.
"Asik. Makasih Pa." Wiwid mencium pipi Arman.
"Iih.. Kamu bau.. Belum mandi ya." protes Arman.
"Emang iya." Wiwid tertawa sambil meninggalkan Arman yang masih mengomel.
Rara dan Caca juga mencium pipi Arman setelah mengambil uangnya.
"Ma, Papa berangkat dulu." pamit Arman pada istrinya.
"Iya Pa. Hati - hati." kata Yesa sambil mengantarkan Arman ke depan rumah.
Rara dan Caca pun berangkat sekolah dengan berboncengan naik sepeda motor. Saat ini Caca duduk kelas X, sedangkan Rara sudah kelas XII di sekolah yang sama.
"Kakak, kamu gak kuliah ?" tanya Yesa pada anak sulungnya.
"Libur Ma. Aku mau di rumah aja. Main sama Moi aja." jawab Wiwid sambil membelai kucing peliharaannya.
"Mama mau siap - siap berangkat ke kantor ya. Hari ini ada janjian sama klien." kata Yesa.
"Iya Ma. Aku isiin saldo aplikasi online dong buat beli makanan." kata Wiwid.
"Kan tadi udah dikasih uang sama Papa." kaat Yesa.
"Ya beda. Ini aku kinta lagi ke Mama." uajr Wiwid sambil tertawa lebar.
"Iya nanti Mama isiin." Yesa keluar dari kamar lengkap dengan pakaian kerja dan tasnya.
"Mobil Mama bawa ya. Nanti kalo mau keluar jangan lupa kunci pintunya." Yesa mengingatkan Wiwid.
"Iya Ma. Lagian aku juga lagi males mau pergi. Mau santai di rumah aja." kata Wiwid.
"Ya udah. Mama berangkat dulu. Kamu hati - hati di rumah ya." Yesa pamit pergi.
Wiwid menunggu kepergian Mamanya. Setelah itu dia mengunci pintu gerbang dan masuk ke dalam rumah.
Wiwid menghabiskan waktunya bermain dengan kucing kesayangannya di kamar.
*trrt.. ttrrt... *
Wiwid mengambil hp nya yang berbunyi tanda ada telepon masuk.
"Hai Wid. Kamu di rumah ? jalan yuk ?" ajak Bagas.
"Aku lagi mager banget nih Gas." tolak Wiwid.
"Aku lagi sumpek juga nih di rumah." keluh Bagas.
"Ajak yang lain aja. Aku lagi pengen diem di rumah." tolak Wiwid.
"Aku main ke rumah kamu aja ya." kata Bagas.
"Gak boleh. Di runah lagi gak ada orang." Wiwid kembali menolak.
"Mumpung lagi sepi kan jadi bisa berduaan." rayu Bagas.
"Enak aja. Emang kamu pikir aku cewek apaan ?" Wiwid mulai kesal dengan Bagas.
"Kamu tuh jual mahal banget sih Wid. Sok cakep." gerutu Bagas.
"Emang cakep. Buktinya kamu ngejar - ngejar aku." balas Wiwid membuat Bagas terdiam.
"Ya udahlah. Dasar sombong." Bagas langsung menutup telponnya.
"Dasar cowok mesum. Dipikir aku bakal mau di apa - apain. Pacar bukan udah sok ganteng banget. Hiuh.. Jauh - jauh deh sama yang kayak gitu." Wiwid mengomel sendiri.
Daripada kesal akhirnya Wiwid memilih masuk ke kamarnya dan tidur.
*ting.. tong.. *
Bel rumah berbunyi entah untuk yang keberapa kalinya membangunkan Wiwid dari tidurnya.
Wiwid berjalan menuju pintu depan dan membukanya.
"Lama amat sih Kak ?" kata Caca kesal.
"Emang udah dari tadi ya ?" tanya Wiwid masih sedikit bingung.
"Udah setengah jam kita nunggu disini. Pasti Kakak lagi tidur ya ?" kata Rara.
"Iya. Aku baru bangun tidur nih. Maaf ya." kata Wiwid sedikit menyesal.
"Lain kali kalo mau tidur, kuncinya dicabut Kak. Biar kita gak susah mau masuk." kata Rara lagi.
"Iya siap adikku. Udah jangan ngomel." Wiwid mengacak rambut Rara.
"Ada makanan gak ? Laper nih." keluh Caca.
"Kita pesen online aja yuk. Kalian mau makan apa ?" tanya Wiwid pada kedua adiknya.
"Sushi.."
"Rice Bowl.. " Rara dan Caca menyebutkan makanan yang diinginkan bersamaan.
Mereka pun berdiskusi dan akhirnya disepakati untuk memesan makanan jepang dari resto favorit mereka.
Rara dan Caca berganti pakaian sembari menunggu makanan datang.
Lalu mereka pun menikmati makanan sambil mengobrol ringan.
...***...
Bagi vote atau Bunga 🌹 atau secangkir kopi☕ 😁😁
Jangan lupa juga baca karya Author lainnya "Kisah Cinta Sang Perawan Tua" yang menceritakan kisah cinta Sissy dan Rio.
Baca juga "Mengejar Cinta Shavira" yang menceritakan kisah cinta Ical, anak dari Sissy dan Rio. "Geng Pelangi" juga seru loh, menceritakan kisah persahabatan 4 orang gadis. Kalian juga bisa buka di bio saya ya..
Like 👍 Komen dan Vote ✌✌
ajak juga teman lain buat ikut membaca ya..
Makasih 🙏🙏🙏
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 163 Episodes
Comments