Seorang perempuan muda yang memotong rambutnya merasa kagum. Cheyka benar-benar imut, seperti Barbie pada film kesukaannya.
"Nona, kamu sungguh cantik. Ayo kita foto bersama." ajaknya.
"Baiklah." jawab Cheyka.
Mulai memasang gaya, sambil tersenyum menghadap kamera. Beberapa bidikan saja telah usai, dan dia mengucapkan terimakasih.
"Cheyka, kamu ternyata sekarang kaya iya." ujar Feyra.
"Loh, kok kamu bilang seperti itu. Aku sungguh biasa-biasa saja." jawab Cheyka.
"Buktinya, kamu mempunyai kartu ATM kalangan atas." Feyra mengingat, saat Cheyka membayar biaya pemotongan rambut.
"Ini sebenarnya ATM tuan muda." jawab Cheyka.
"Tuan muda siapa?" tanya Feyra penasaran.
"Iya ketua tim di tempat kerja." jawab Cheyka.
"Ketua tim, memangnya kamu kerja apa?" tanya Feyra.
"Aku kerja sebagai pemain game." jawab Cheyka.
"Wah, kebetulan aku selalu menonton pertandingan. Aku adalah orang yang menggemari CXGS Gaming. Tapi setelah hubunganku dengan salah satu anggota bermasalah, aku tidak menjadi penonton mereka di lokasi." jelas Feyra.
"Aku jadi penasaran, bisa ada masalah apa kamu dengan timku." ujar Cheyka.
"Hah, kamu anggota tim CXGS Gaming? Tapi, kok aku belum pernah melihatmu?" tanya Feyra.
"Iya, karena aku juga baru gabung." jawab Cheyka.
Feyra dan Cheyka pulang bersama, karena Feyra memaksa untuk mengantarnya. Cheyka turun dari mobil, sambil tersenyum.
"Feyra, terimakasih iya." ujar Cheyka.
"Iya Chey, sama-sama." jawab Feyra.
"Kamu gak mau masuk dulu?" tawar Cheyka.
"Gak Chey, aku mau pulang saja." jawab Feyra.
Rhoky menggeser tirai jendela dia terkejut melihat Feyra, yang sedang mengobrol dengan kakak iparnya.
"Wah, mereka ada hubungan apa? Aku harus segera keluar." Rhoky terburu-buru membuka pintu.
Saat sampai luar, ternyata mobil Feyra sudah melesat dengan cepat. Rhoky merasa sedikit sedih, wajahnya ditekuk karena tidak berhasil bicara.
"Kakak ipar, ada hubungan apa dengan Feyra?" tanya Rhoky.
"Hubungan teman, mungkin akan menjadi sahabat." Cheyka tersenyum.
"Hmmm.... dia masih marah padaku." Berbicara sendiri, dengan raut wajah lesu.
"Aku heran, kenapa kamu mengenal namanya. Jangan-jangan, kamu punya masalah dengannya." Cheyka menduga-duga.
"Kak, bantu aku untuk bertemu dia." pinta Rhoky.
"Aku gak mau, kamu jahat padaku. Masih saja tidak tahu malu, ingin meminta bantuan padaku." jawab Cheyka.
"Kakak, aku tambah tawaran deh. Selain membantumu bermain game, aku juga akan membantumu dari serangan keluarga." tawar Rhoky.
"Aku cukup pemberani, untuk apa mengandalkan dirimu." Cheyka melangkahkan kakinya, masuk ke dalam basecamp.
Bombom membuka mulutnya, dengan penampilan baru Cheyka. Jay dan Jey hendak memeluknya, tiba-tiba terdengar suara berteriak.
"Berhenti, jangan menyentuh milikku. Berani kalian dekat sedikit saja, akan aku patahkan tulang punggung kalian." ancam Rhuka dengan galaknya.
"Ampun Kak Rhuka." jawab Jay dan Jey bersamaan.
Rhuka berjalan menuruni anak tangga, lalu menghampiri Cheyka. Gadis itu teringat peraturan pada buku agenda, dia terus menunduk tanpa mau menatapnya.
”Lumayan juga dia, ah yang kemarin juga cantik. Meski rambutnya bercabang dan bergelombang, tapi aku kemarin menciumnya. Hih apaan sih, kok memuji dia.” Rhuka perang dengan diri sendiri.
Rhoky heran melihat Rhuka, yang memandangnya sangat lama. Tiba-tiba terbesit ide jail, ingin membuat Cheyka terkena masalah. Dengan begitu dia akan menawarkan bantuan, lalu Cheyka juga membantunya pikir Rhoky.
"Ternyata, Kak Chey sedang mempraktikkan isi dalam buku kecil. Semoga sukses iya Kak, matanya mulai terpana. Aku kasian melihat Kakak, begitu ngotot ingin menggodanya." Rhoky menepuk pundak Cheyka, sambil tersenyum puas.
Bombom gigit jari melihat ucapan Rhoky, begitupun dengan Jay dan Jey yang tampak bingung. Mikky mengerutkan dahinya, sambil membawa buku jadwal.
"Rhoky, kau semakin hari membuat diriku bertanduk. Apa kau ingin aku menjadi besar, seperti tubuh monster dalam permainan." Cheyka berkacak pinggang.
"Jangan Kak, aku akan membantumu lebih keras lagi. Semoga dia peka, dan menghajar 24 jam nonstop. Dalam kamar, terbuai oleh wangi Kak Chey." Rhoky mengedipkan matanya.
Cheyka tersenyum paksa, sambil manggut-manggut. Kakinya menginjak kaki Rhoky, hingga kesakitan.
"Itu adalah hadiah istimewa dariku." Cheyka terus menginjak, sambil mengedipkan mata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments