Keesokan harinya, Cheyka bersiap-siap mengenakan gaun pengantin. Sebenarnya dia sangat malas, ingin rasanya dia kabur. Tapi bisa murka si tuan muda, dan apa yang akan terjadi selanjutnya pikir Cheyka.
"Tapi aku ini pemberani, apa salahnya kabur." Cheyka melirik kaca jendela.
Baru saja mau membuka jendela, tiba-tiba Rukha menarik bajunya. Dengan ragu-ragu Cheyka menoleh ke belakang. Menampilkan senyum terbaiknya, seolah dia tidak makan hati.
"Hai!" sapa Cheyka.
"Mau kabur iya?" Menatap tajam.
"Hmmm... tidak, aku hanya merasa panas. Aku kira dengan membuka jendela, bisa membuat angin masuk lebih banyak." Cheyka menari-nari sendiri, menelentangkan kedua tangannya.
”Katanya tidak ada kontak fisik, kenapa tadi memegang pundak ku. Hah sudah biasa melanggar kesepakatan, buktinya saja semalam dia mengedipkan mata padaku.” batin Cheyka.
"Pernikahan kita memang hanya sebatas transaksi. Namun jangan suka melampaui batas, atau aku akan menghancurkan keluargamu dalam waktu satu menit." Memberi peringatan dengan serius.
"Baik tuan." jawab Cheyka malas.
Rukha meletakkan tangannya di pinggang, menyuruh Cheyka menggandeng tangannya. Cheyka menurut saja, hingga mereka keluar dari kamar. Tamu undangan terlihat sudah ramai berkumpul, dan semua mata tertuju pada mereka.
"Cantik sekali mempelai perempuannya."
"Mereka sangat serasi."
"Tidak menyangka mereka akan menikah, tidak pernah terdengar kabar hubungannya."
"Pernikahan mereka akan menjadi sejarah romantis."
Secyfa menatap tidak suka, karena orang-orang memuji saudara angkatnya. Bila dia yang diposisi tersebut, dia juga tidak akan mau. Tidak sanggup melihat sifat dingin si Rukha.
"Lihat deh, sudah berlagak jadi ratu." ujar Melodi.
"Tenang saja, urusan gampang. Kita buat saja, dia tidak betah." jawab Rhoky.
"Benar, dengan seperti itu dia akan pergi." ucap Melodi.
"Pasti hanya cinta harta si Rukha saja, mana mungkin dia tulus." Serfa ikut-ikutan nimbrung.
Ijab qobul mulai akan dilaksanakan, ada rasa deg-degan bagi Cheyka. Meski ini seperti sandiwara, namun tetap saja pernikahannya asli. Mereka akan menjadi suami istri yang sah.
"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu.
"Sah." jawab semuanya.
Setelah itu, seluruh tamu undangan dipersilahkan menikmati jamuan. Tanpa diduga Melodi naik ke atas panggung, dia mengatakan bahwa Cheyka akan berdansa bersama Rukha. Cheyka terkejut karena tiada persiapan, pasti dirinya bergerak dengan kaku.
”Pasti Melodi sengaja, dasar adik laknat. Berani-beraninya menambah sesi ini, tanpa izin dari diriku.” batin Rukha.
"Tuan, aku tidak mengerti berdansa. Bahkan sepatu tinggi ini, akan membuat aku susah bergerak." Cheyka merasa cemas.
"Sudah tenang saja, ikuti gerakanku." jawab Rukha.
Mereka berdua berjalan perlahan, berada di tengah-tengah para tamu undangan. Mulai bergerak perlahan, berdansa dengan fokus.
"Cukup ikuti gerakanku saja." bisik Rukha.
"Baik tuan." jawab Cheyka.
Cheyka sering keliru dalam bergerak, dan hampir terjatuh. Rukha segera menangkapnya, lalu mereka berpandangan sebentar.
Tiba-tiba terdengar suara Rhoky, yang menyiram api pada penonton. Sengaja memanjangkan sumbu kompor, agar situasi semakin panas.
"Ayo cium Kak, kalau memang pasangan sungguhan." Rhoky tertawa.
"Dansanya saja kaku, jangan-jangan tidak pernah kencan bersama." timpal Melodi.
Cium! Cium! Cium! Cium!
Suara riuh tamu undangan, membuat Rukha menarik pinggang Cheyka agar semakin dekat.
”Awas kalian, fasilitas kalian bakalan aku cabut. Berani-beraninya menjadi durhaka padaku.” batin Rukha.
Cheyka menggelengkan kepalanya, memberi kode supaya jangan melakukannya. Biarlah kehilangan muka, daripada mereka melakukannya. Rukha semakin mendekat ke wajah Cheyka, namun Cheyka terus mundur. Rukha sengaja melepaskan pelukannya, membuat tubuh Cheyka hendak terjatuh. Rukha menangkapnya lagi, lalu memutar tubuh Cheyka membelakangi para tamu. Rukha berpura-pura terlihat menciumnya, padahal hanya mendekatkan wajah.
Plok! Plok!
Suara tepuk tangan riuh terdengar, saat mereka sudah selesai berdansa. Rhoky dan Melodi merasa kesal karena gagal, padahal sudah rela bela-belain bakalan terkena amukan.
Pada malam harinya, Rukha mendapat panggilan telepon dari manajernya. Ada salah satu anggota tim gamenya, yang mendadak dioperasi di rumah sakit.
"Baiklah, aku akan segera ke sana." ujar Rukha.
"Iya, cepat sedikit Kak Rukha." jawab semuanya.
Untuk sementara membiarkan Rhoky dan Melodi tidak menerima hukuman. Dia ada urusan yang lebih penting, jadi tidak mau membuang waktu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Mom Kay
Romantis
2021-12-23
0