Dipaksa Menikahi Tuan Muda
Pagi itu matahari bersinar cerah, Cheyka baru saja pulang dari hutan. Dia berburu mencari burung, untuk dijual ke pasar. Sampai di depan pintu, Cheyka sudah mendapat siraman air dari saudaranya.
"Hei anak pungut, hari ini aku mau pergi. Kenapa pakaianku masih kotor, kenapa tidak kamu cuci." ujar Secyfa.
"Lalu, untuk apa tangan dan kakimu ada? Hanya untuk berdiam diri sampai lumpuh?" jawab Cheyka.
"Berani kamu membantah, akan aku adukan pada Ibu." ancam Secyfa.
"Aku tidak takut, terserah, tidak peduli." Cheyka melangkahkan kaki, sengaja menabrak pundak Secyfa.
”Siapapun tidak boleh menindas ku, dia hanyalah sebutir debu. Selalu menyusahkan aku di rumah ini, namun aku tidak takut padanya.” batin Cheyka.
Yuyun sibuk memakan cemilan di dapur, dia melihat Cheyka yang baru pulang. Kakinya yang berada di atas meja, diturunkannya ke bawah.
"Chey, minta duit hasil berburu." Yuyun menengadahkan tangannya.
"Tidak ada Bu, aku baru saja mau pergi jualan." jawab Cheyka.
Cheyka menurut pada ibu angkatnya, karena malas menambah masalah. Bertengkar dengan ibunya tidak akan usai, meski sampai fajar menyingsing kembali.
"Ibu, Cheyka benar-benar keterlaluan. Bajuku untuk pergi reuni, belum dia cuci." ujar Secyfa manja.
"Chey, kamu ini tidak tahu diri iya. Cepat cuci sana, bereskan rumah ini." titah Yuyun.
Cheyka merasa risih, dengan si Secyfa yang mengadu terus. Menoleh ke belakang, Secyfa sudah berdiri sambil tersenyum.
Cheyka melangkahkan kakinya, mengambil ranjang kotor. Malas untuk menatap saudara, dan ibu asuh tak punya hati.
”Secy sudah besar, kenapa harus menanggung beban padaku. Dia bahkan enak-enakan, selalu mendapat kasih sayang utuh.” batin Cheyka.
Cheyka mengucek baju di sungai, dia tidak mengetahui ada tamu datang ke rumahnya. Yuyun dan Secyfa begitu menyambutnya, seolah mencari muka pada pria muda itu.
"Bu, perkenalkan namaku Joffy, aku adalah orang kepercayaan tuan muda. Kedatanganku ke sini ingin memberitahu, bahwa hutang anda pada juragan kentang lunas." ujarnya.
"Baguslah, kami tidak perlu bersusah payah lagi. Setiap hari gelisah memikirkan hutang, namun sekarang sudah tenang." jawab Yuyun.
"Sesuai kesepakatan, maka Cheyka harus menikah dengan tuan Rukha." ucap Joffy.
"Tidak masalah, persiapkan semuanya." Yuyun terlihat semringah, karena akan mempunyai calon menantu kaya.
Joffy meletakkan kertas yang berisi alamat kantor, dan juga alamat basecamp.
"Suruh dia datang ke alamat itu, terserah yang mana saja. Jangan sampai terlambat, atau tuan muda akan berubah pikiran." jelas Joffy.
"Baiklah, kami pasti mengusahakannya." jawab Yuyun.
Joffy berpamitan untuk pulang, bersamaan dengan Cheyka yang baru selesai menjemur baju. Tiba-tiba saja, ada firasat tidak enak di hati.
"Cheyka, sini kamu." ujar Yuyun.
Cheyka berjalan mendekat. "Ada apa Bu."
"Bicara di dalam, sebentar lagi Ayah juga pulang."
Cheyka masuk ke dalam, tak berselang lama Helman sudah datang. Dia duduk di kursi, yang berhadapan langsung dengan Cheyka.
"Cheyka, kamu tahu apa yang akan Ibu bicarakan?" ujar Yuyun.
"Tidak Bu." jawab Cheyka.
"Mulai besok, pergilah ke alamat yang tertera di sini." Yuyun meletakkan kertas, di atas meja.
Cheyka mengambilnya, meski dengan bingung. "Hah, ini alamat rumah siapa?"
"Alamat kantor dan basecamp calon suamimu. Ayah memiliki hutang pada juragan kentang, karena sawah kita mengalami gagal panen. Sampai detik ini, Ayah tidak sanggup untuk melunasinya. Kian hari, juragan kentang menambah jumlahnya. Maka dari itu Ayah berhutang pada tuan Rukha, untuk melunasi hutang pada juragan kentang." tutur Helman.
"Ayah, Chey tidak kenal pria itu. Bagaimana mungkin Chey mau menikah." ujar Cheyka.
"Kamu harus mau, Ayah tidak menerima penolakan." jawab Helman.
Secyfa tersenyum puas. "Lagipula, dia kaya kamu pasti bahagia. Btw, orangnya tidak senyum sama sekali. Hati-hati iya, nanti kamu dilempar ke lubang buaya.
Secyfa sengaja menakuti Cheyka, yang tampak sudah tidak setuju. Hatinya tidak terima, ingin rasanya protes. Namun selama menjadi anak pungut, dia belum memberikan hal besar yang berarti.
"Kenapa tidak kamu saja, kenapa harus aku?" tanya Cheyka.
"Karena hanya kamu yang pantas, hidup bagai dalam penjara." Secyfa sedikit mengingat, aturan tuan muda yang sungguh mengerikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Desmawati Cahyani
Jgn mau klh
2021-12-22
1
Desmawati Cahyani
Lawan Cheyka
2021-12-22
1