Eps. 20

"waaaw...!" ucap Hera

"Sini mas" Sofia merebut lingerie yang di pegang Hera

"Kamu sengaja membeli itu? maaf kalau selama ini aku belum menyentuh mu. Aku takut kamu belum siap, tapi melihat itu berarti kamu udah siap?" Hera memeluk Sofia

"Sebenarnya ini dari mamah mas, waktu itu sehari sebelum kamu di pecat mamah kesini bertanya keadaan kita dan dia membawa semua paper bag ini" jawab Sofia

"Oh jadi ini dari mamah, berarti aku di pecat juga mungkin itu rencana mamah?"

"bisa jadi mas, karena waktu itu aku menceritakan masalahmu dengan Bu Grace dan dia berjanji akan membantu kita" ucap Sofia jujur

"Besok kita ke rumah papah sama mamah ya?" Hera ingin memastikan jika orangtua nya tidak membenci nya justru itu adalah bantuan supaya dia lepas dari Grace, selama ini dia takut untuk pulang karena kebencian orangtua nya

"Kamu nggak papa kan mas?"

"enggak kok, lagian aku kangen mereka selama kita menikah kita belum pernah kesana" jawab Hera, diangguki Sofia

Kemudian Hera meminta Sofia mengenakan lingerie yang di pegang nya

"sayang apa kamu sudah siap?"

Mendengar pertanyaan Hera seketika udara di dekat Sofia terasa berkurang hingga sulit untuk bernapas, dan rasa gugup menyelimuti Sofia

Sofia mengangguk sebagai jawaban dari Hera, Hera tersenyum kemudian mencium bibir Sofia sekilas

"Sebenarnya tanpa baju ini pun aku tetap menginginkan mu, tapi karena ada kenapa tidak di pakai. Coba pakai sayang, aku mau mengambil dulu handphone kayak nya diruang tamu" ucap Hera yang membuat Sofia tambah merinding

Hera sengaja meninggalkan Sofia untuk mengganti pakaian nya dia tahu Sofia akan merasa malu jika harus berganti di depan nya.

"Ya Allah malu nya aku" muka Sofia memerah

Sesuai dengan perintah Hera, Sofia memakai lingerie pemberian mertuanya

"oh tidak ini transparan sekali, aku malu" monolog Sofia

"Tapi aku harus berani toh dia sudah sah jadi suami ku, ayo Sofia kamu bisa!" Sofia menyemangati dirinya sendiri

Sofia berjalan ke meja rias dia mengambil peralatan make up dan memakainya satu persatu dari mulai bedak, lipstik, minyak wangi dan teman teman nya.

Selang sepuluh menit Hera kembali, di dapati Sofia sedang mematut diri nya di depan cermin dengan lingerie merah merona

Hera menghampiri Sofia memeluknya dari belakang, mengendus leher jenjang istrinya. Sofia merasa geli dengan perlakuan Hera

"wangi, cantik dan.. " Hera tak melanjutkan ucapan nya, dia terpesona dengan kecantikan Sofia yang dilihatnya dari cermin

Hera membopong Sofia ke ranjang dan merebahkan nya, dia mengamati Sofia dari atas ke bawah bibir nya terangkat membuat lengkungan senyum, dada nya berdegup kencang seperti habis lari, gugup menyelimuti namun Hera bisa menutupi kegugupan nya.

Sedangkan Sofia dia sangat malu dengan keadaan diri nya yang polos walau memakai lingerie tapi badan nya tetap terekspos, wajahnya merah mata nya terus menunduk tak kuat untuk melihat Hera.

Hera mengungkung istri nya, detik berikutnya mencium bibir ranum nya dan *******nya, Hera menggigit kecil bibir bawah Sofia hingga Sofia membuka mulut nya kemudian Hera menjulurkan lidah nya mengabsen setiap inci mulut istri nya lidah kedua nya saling bertautan hingga mereka hampir kehabisan nafas, Hera langsung melepaskan pagutan nya

Dan Hera mengulangi nya lagi, kali ini ciuman nya sangat menuntut dari bibir turun ke leher di sana dia membuat banyak tanda kepemilikan, Sofia merasakan hal yang berbeda hingga mulut nya tidak berhenti mendesah membuat Hera tambah semangat melakukan nya

Jari jemari Hera menyusuri gunung kembar istri nya kemudian menciumi nya bahkan ********nya, lagi lagi Sofia merasa ada sengatan listrik yang menjalar di seluruh tubuh nya.

Ketika dirasa pembukaan nya cukup Hera langsung merapalkan do'a do'a kebaikan khusus hal itu dan merapatkan dirinya dengan sang istri menyatukan dua cinta, walaupun awalnya Sofia merasa kesakitan tapi perlahan sakit itu berganti dengan rasa nikmat, Hera melakukan nya dengan sangat lembut. Mereka merasakan indahnya syurga dunia, bersama berjalan dalam gelombang cinta hingga mencapai puncak kenikmatan yang tiada tara yang belum pernah mereka rasakan.

Setelah keduanya menyelesaikan hajatnya, Hera merebahkan diri disamping Sofia seraya berkata

"Terima kasih sayang!"

kemudian dia memeluk istri nya, mereka tertidur dengan tubuh polos hanya ditutupi selimut.

###

Happy reading guys jangan lupa like, komen, vote dan tambahkan juga ke list favorit kalian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!