Eps. 18

Seminggu telah berlalu, perjalanan bisnis Hera dan Sofia tiap hari makin meningkat para pelanggan semakin bertambah dan pekerjaan semakin berat.

"Fi kita buka resto aja ya, dan rekrut karyawan? jadi kamu nggak cape cape banget, kan kalau gini terus aku kasian sama kamu aku nggak bisa handle kamu masak hanya bisa bantu potong potong aja!"

"tapi aku bingung mas, harus cari lokasi dan penyewaan atau pembelian lahan kayak gitu aku nggak ngerti"

"tenang aku bisa kok, kamu hanya tinggal siapkan konsepnya aja!" Sofia mengiyakan

"Fi selama kita cari tempat, kita jualan kayak gini dulu tapi biar nggak capek kita buat batasan misal sehari 50 pemesan atau 100, kamu sanggupnya berapa?"

Sofia nampak berfikir "tenang yang aku bisa pasti bantuin kayang potong, ngupas dan ngulek"

"Oke deh mas kita batas 75 aja. In syaa Allah aku sanggup! asal kamu bantuin aku"

"iya, siap bos" Hera mengacungkan jempol nya

Pagi pagi sekali Sofia dan Hera sudah menyiapkan bahan yang akan di eksekusi, Hera semakin lihai menggunakan pisau bahkan mengupaspun dia sangat jago

"Mas tolong kupasin kentang!" ucap Sofia

"Ini..." Hera memberikan ketang

"Udah dong!"

"wah hebat bisa cepet" puji Sofia

Setiap hari begitu riweh di dapur Sofia, dengan pertempuran Hera dan Sofia

"Mas bersihin ikan.."

.....

"Mas ulekin bumbu.."

"Mas potong timun..."

"mas hubungi gojek.."

"mas berapa pesanan cumi pete?"

"Mas iris bawang..!"

begitulah setiap hari yang terjadi diantara Hera dan Sofia, tak ada kecanggungan begitu pula dengan Hera merasa senang dengan kegiatan nya. Tapi mereka melewatkan bahkan melupakan honeymoon yang mereka rencanakan.

Hiks hiks hiks

Hera terisak dan mengeluarkan air mata nya, Sofia menghampiri nya

"mas kenapa? apa mas capek aku perintah perintah?" Hera menggeleng

"terus mas kenapa?"

"mataku perih karena itu" Hera menunjuk bawang yang sedang di iris nya

"Oh my good, kenapa pakai pisau si mas kan jadinya perih biasa nya juga pakai mesin pengiris bawang!"

"kan tadi aku lupa nyimpen, mau tanya kamu takut ganggu kamu lagi sibuk!"

"aku nggak akan marah atau kesel kok mas, santai aja" Sofia tersenyum

Sofia menyuruh Hera untuk mencuci mukanya agar mengurangi rasa perih nya.

"Mas makan siang dulu yuk" ajak Sofia

Hera dan Sofia makan siang sesekali diiringi canda dan tawa saling menyuapi, dan kini Hera terbiasa makan dengan tangan

"Mas coba deh?"

"apa ini"

"coba aja" Sofia memasukan sayur pare ke mulut Hera, seketika Hera melepehkan nya

"Paiiiit!"

"enak tahu mas, ini air rendaman nya bisa buat mencegah kanker loh"

"oh ya, pantesan istriku ini sehat banget!" Hera hendak memegang pipi Sofia namun langsung dihentikan Sofia

"Stoop mas, cuci tangan dulu!"

"maaf aku lupa" Hera terkekeh

------

Siang berganti sore

Semua pekerjaan telah selesai dan semua pesanan terpenuhi, Sofia membersihkan dirinya terlebih dahulu kemudian sholat berjama'ah ashar yang sudah terlewat sekitar setengah jam

Seperti biasa sehabis sholat Sofia mencium tangan Hera dan Hera mengecup kening istri nya.

"Fi, sore ini mas mau cari tampat buat resto. Kamu mau ikut?"

"nggak deh mas, aku mager banget"

"ya udah kamu istirahat pasti cape banget ya?"

Sofia tersenyum menanggapi pertanyaan Hera, Hera memeluk Sofia

"sabar ya, besok kita kurangi porsi nya biar kamu nggak ke capean"

"ih nggak mas, aku nggak ngerasa capek kok" Sofia mengedipkan matanya sebelah

-----

Hera melajukan mobilnya melihat lihat jika ada lahan yang strategis untuk di buat resto, kemudian mengunjungi pemilik tanah untuk membeli nya atau menyew

Tapi sudah tiga pemilik tanah yang dikunjungi Hera belum ada satupun dari mereka yang mau menjual atau menyewakan nya

Hera keluar dari mobilnya hendak membeli minuman namun tak disangka dia bertemu dengan dengan Laura

"hai..!" sapa Laura dan langsung menghampiri Hera

"Halo, mau minum ra?" tawar Hera, kini Hera tak menghindari Laura karena Laura sudah berjanji hanya menjadi teman nya saja

"Boleh deh satu, rasa jeruk"

Setelah membeli minuman Hera dan Laura duduk di bangku taman menikmati minuman mereka.

"Hera kenalin dong sama istri kamu?"

"iya, kapan kapan"

"kamu lagi ngapain disini?"

"aku ada keperluan" Hera tersenyum

"Oh iya Her, aku bingung ayahku terus mendesakku untuk segera menikah karena usiaku, kamu tahu sendiri kan!"

"ya percepat lah, ada baiknya niat baik disegerakan!"

"masalahnya..." suara Laura menggantung

"Hera bukan nya itu Grace, wah lama sekali aku tidak berjumpa dengan nya!"

Tatapan Hera mengikuti arah tatapan Laura, matanya melihat Grace sedang asyik bercanda ria dengan seorang laki laki

'apakah itu pacar baru nya, ya Allah terima kasih telah menjauhkan Grace dari kehidupan pribadi ku' batin Hera

Laura menyeret lengan Hera menghampiri Grace "apa apaan ra, jangan tarik tarik!"

"hai Grace?" sapa Laura yang masih anteng menggandeng tangan Hera

Grace dan laki laki nya menghadap ke sumber suara, tak disangka Grace bisa bertemu lagi dengan laki laki yang dulu sangat dia gilai bahkan Grace rela melakukan apa saja untuk mendapatkan Hera.

"Eh ini Laura kan? apakabar ra?"

"Aku baik, kamu gimana?"

"aku baik juga!" jawab Grace tanpa mempedulikan Hera

Mereka ngobrol kesana kemari menceritakan Laura selama di Amerika dan Grace yang menceritakan gebetan nya yang baru tajir melintir sesangkan Hera dia sibuk sendiri dengan ponsel nya

✉Hera

Fia bentar lagi aku pulang kamu mau aku bawain apa?

✉Sofia

Mas bawa uang? Aku pengen siomay mas

✉Hera

iya bawa, siomay dimana yang jualnya aku nggak tahu. Aku lagi di alun alun kota.

✉Sofia

Dekat parkiran mesjid ada Siomay bandung, beli dua porsi

✉Hera

OKE, tunggu di rumah ya! bentar lagi aku pulang

Hera menutup telepon nya, dan beranjak dari duduknya

"Laura aku duluan, istriku menunggu!" ucap Hera sambil berjalan

"Istri?" Grace terkejut

Sedangkan Hera sudah berjalan begitu jauh, tanpa menunggu jawaban dari Laura dan Grace.

'Kapan Hera menikah? dengan siapa? bukan nya dia kembali lagi dengan Laura?' Batin Grace

"bagaimana bisa Hera menikah ra?"

"entahlah!" jawab Laura sekena nya

Laura mengajak Grace untuk mengantarnya ke toilet, mereka berdua membasuh muka di wastapel.

"lalu bagaimana dengan kamu, bukan nya Hera masih punya hubungan denganmu?"

"Grace jangan pura pura kamu yah..." ucap Laura sambil menarik rambut Grace

"maksud kamu..."

###

Happy reading guys jangan lupa like, komen, vote dan masukan ke daftar favorit mu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!