Jam delapan malam Sofia dan Hera baru sampai di apartemen yang akan mereka singgahi, terlihat Hera membantu Sofia membawa barang barang nya dari mobil.
"Huh... akhirnya selesai juga" ucap Hera
"Mas cape? mau minum?" tanya Sofia diangguki Hera
Sofia berjalan ke dapur mengambil air dari kulkas, ketika kulkas terbuka hanya ada air putih dan buah buahan saja. kemudian Sofia membuka lemari tidak ada apa apa hanya perabotan yang disediakan mama Sonia.
"Mas ini minum nya" Sofia memberikan segelas air kepada Hera
kruk kruk kruk
Suara perut Hera begitu nyaring ditelinga mereka berdua
"Mas lapar?"
"iya tadi nggak makan"
"ya sudah makan yuk, tadi ibu bekalin makanan buat kita" Sofia beranjak dari duduknya dan membawa rantang yang diberikan ibu nya kemudian dia menata nya di atas meja
"mas mau sama apa saja makan nya?"
"biar aku aja yang ambil, gak usah ambilin buat saya lagian kita bukan suami istri betulan"
Sofia terdiam dia langsung menghentikan aksinya dan menyodorkan piring kosong kepada Hera.
Sofia dan Hera makan dalam diam
Kring kring kring
Suara handphone Hera berdering muncul nama KESAYANGAN KU 😘, Hera langsung mengangkat telpon nya
"Iya sayang kenapa? sudah malam kok belum tidur?"
"..........."
Sofia yang mendengar pembicaraan Hera hanya bisa bernafas kasar, kemudian Sofia masuk ke kamar nya
"Loh kok kamarnya hanya satu sih, benar benar niat ya mamah" monolog Sofia
"Ada apa Fi?" suara Hera mengejutkan Sofia
"Ngagetin aja!" omel nya
"Siapa yang ngagetin, kamu nya aja yang melamun"
Sofia kesal mendengar penuturan Hera
"Bapak Hera kenapa kamar nya hanya satu?" Ucap Sofia dengan suara ditekan tekan
"Ya mana aku tahu, bukan saya yang siapin ini mungkin rencana mamah"
"terus nanti pak Hera tidur dimana? di sofa?"
"kebalik kali Sofia kamu yang tidur di sofa, enak saja saya harus di sofa"
"dan lagi kalau nggak di kantor jangan panggil bapak saya bukan bapak kamu, ngerti?"
"galak amat, ya Allah apa kesalahan ku bisa hidup dengan orang tak berperasaan ini"
"Apa kamu bilang?"
"nggak kok"
"ya sudah nih bantal sana di sofa" ucap Hera seraya melemparkan satu bantal
Sofia berjalan cepat ke sofa dan segera menenggelamkan kepala nya ke bantal, dia sudah tidak bisa menahan lagi airmata nya yang berdesakan ingin keluar.
Sofia nangis dalam diam meratapi nasib yang menimpa nya, sedangkan Hera sedang asik bertelponan dengan Grace
"Sayang besok kita cek in hotel ya?" suara Grace memekik di telinga Sofia, karena Hera mengaktifkan speaker Handphone nya
Sofia yang mendengar nya merasa ada yang menusuk hati nya, apakah cinta mulai tumbuh pada hati Sofia.
"Aku lagi sibuk Grace, lagian kita harus menikah dulu" jawab Hera
Mendengar jawaban dari Hera ada sedikit kelegaan dihati Sofia.
---------
Pagi yang begitu indah bagi mereka yang sedang merasakan bahagia, berbeda dengan Sofia rasa nya hambar tak ada bahagia ataupun sedih.
Sofia bangun jam empat pagi, kemudian dia mengambil wudhu dan menggelar sajadah nya menghadap sang Maha Pencipta mengeluarkan keluh kesah nya, tak terasa airmata nya mengalir dari mata indah nan teduh.
Jam setengah lima pagi baru lah adzan Subuh saling bersautan dari masjid masjid di sekitar apartemen tersebut
"Mas mas bangun sudah subuh" Sofia membagunkan Hera
"Iya kenapa? nanti aja masih ngantuk" jawab nya
"Jama'ah yuk mas!" ajak nya
"Sendiri aja, aku bukan imam mu" sontak jawaban tersebut membuat Sofia kaget dan memundurkan langkah nya
'Baiklah aku akan mengikuti permainan mu mas, dan akan ku tambahkan bumbu yang spesial supaya kamu ngejar ngejar aku' batin Sofia
Setelah solat subuh Sofia pergi ke depan apartemen nya untuk membeli sayur mayur, kebetulan ada tukang sayur yang lewat.
"Mbak penghuni baru ya?" tanya tukang sayur
"Iya mang" jawab Sofia
"Nah mbak kalau butuh sayur seger tiap jam segini beli sama saya, saya mangkal di perumahan ini sampai jam 6 mbak"
"makasih ya mang, in syaa Allah saya langganan"
"iya mbak selamat belanja di swalayan saya" canda nya
Setelah membeli sayur Sofia terjun ke dapur untuk menyiapkan sarapan.
"Eum wangi apa ini?" tanya Hera yang berjalan ke dapur
"aku buat nasi goreng hati mas, eh mas sudah solat belum?"
"eumm..." Hera bingung menjawab, karna nyatanya Hera belum solat bahkan dia sering meninggalkan solat
"Solat dulu mas mumpung masih ada waktu nya, kata sebagian Ustadz kalau solat itu selain dapat pahala juga bisa mempermudah urusan kita" ceramah Sofia
Hera beranjak kembali ke kamar nya tanpa sepatah kata pun kemudian dia menunaikan solat Subuh.
"Mas sarapan nya sudah jadi, makan yu?"
Sofia menghampiri Hera yang sedang bersiap dengan pakaian kerja nya
"Iya" jawab nya singkat
"Sini mas dasi nya aku pakaikan" pinta Sofia
"Nggak usah, aku bisa sendiri" ketus nya
'Ada apa nih orang kadang baik, jutek, ketus' batin Sofia
Setelah sarapan Sofia dan Hera sudah bersiap pergi ke kantor
"Ini kunci motor"
"gak usah aku bisa naik kendaraan umum kok"
"jangan naik kendaraan umum lagi, nanti kalau kenapa napa gimana?"
"cie yang khawatir" goda Sofia
"Maksud saya biar lebih cepet nyampe, nggak telat lagi. Lagian aku disuruh ibu buat larang kamu naik kendaraan umum. Jangan berpikir yang aneh aneh"
Sofia hanya manggut manggut
"Makasih suami kontrak" jawabnya di iringi dengan cengiran kemudian dia melesat ke garasi
Hera yang mendengar itu geleng geleng kepala dan menyusul Sofia ke garasi untuk mengeluarkan mobil nya.
----------
Sesampainya di kantor Sofia di suguhkan dengan Hera dan Grace yang sedang gandengan tangan menaiki lif khusus CEO, Sofia terdiam di tempat nya ada rasa tak rela dalam hati nya melihat suami nya di gandeng wanita lain.
'Sabar Fia, buat dia bertekuk lutut kepada mu' batin Sofia
Kemudian Sofia melanjutkan langkah nya menuju meja kerja nya.
------------
Hari ini Sofia merasa gelisah memikirkan suami nya dan bagaimana mendapatkan hati suami nya.
'Ahhhhaa alon alon asal kelakon, dikit dikit aja Fia. SABAR nanti juga akan berhasil' batin Sofia menenangkan pikiran nya
"Kenapa beb, ngelamun mulu?" tanya Dion
"Nggak kok, lagi cari inspirasi" jawab nya
"Kantin yuk!"
"nggak ah, aku titip aja mau yang dingin dingin sama batagor"
"OK"
Sofia memberikan uang selembar berwarna hijau kepada Dion
"Nggak akan cukup beb" protes nya
"Sisa nya tamabahin ya, Uang ku habis kemarin traktir bu Grace" jawab nya enteng
Dion mengiya kan "tapi bayar pas gajian ya beb"
"ih perhitungan banget sih, nih aku tambahin"
"Iya deh kali ini saja ya Beb"
"makasih bang Dion yang paling paling dan paling"
Dion meninggalkan Sofia ke kantin buat makan siang, sepeninggal Dion Sofia mengeluarkan HP nya dan mengetikkan sesuatu kemudian dikirim ke Hera
Ting
Tanda pesan pada HP Hera, sontak Hera yang sedang fokus melihat berkas kerja nya langsung membuka Hp nya
'Mas udah solat belum, sudah masuk waktu dhuhur loh, ke mushola yuk' ~Sofia
Tak ada balasan
Sofia beberapa kali men cek HP nya masih tak ada balasan
Sedangkan Hera setelah mendapat pesan dari Sofia langsung ke kamar mandi mengambil wudhu dan solat di kamar pribadi nya. Dia begitu gengsi untuk menjawab jika dia belum solat.
Ting
Suara pesan masuk ke Hp Sofia
'aku sudah solat, kamu sendiri saja ke mushola'~ Hera
Setelah membaca pesan tersebut Sofia berjalan gontai menuju Mushola untuk menunaikan kewajiban nya.
Sedangkan di ruangan pak CEO nampak Grace yang baru masuk, dia di suguhkan dengan pemandangan yang begitu di benci nya
"Sayang apa yang kamu lakukan?" Tanya nya dengan nada marah
"Kata nya kamu akan meninggalkan agama mu dan menikah dengan ku" ucap nya lagi
Ya Grace adalah non muslim dia membujuk Hera untuk ikut agama nya.
----------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments