Mentari bersinar mencari jalan untuk masuk kedalam sebuah kamar yang begitu gelap mencekam
Srek srek
Suara gordeng yang di buka oleh Bu Dewi
"Silau mah.." ucap Sofia malas
"Anak gadis harus rajin, kalau selesai solat subuh itu langsung beres beres atau ke dapur jangan tidur lagi" omel Bu Dewi
"Iya mah, baru kali ini juga"
"kok lesu gitu gadis mamah, biasa nya juga ceria singset, kenapa hmmm?"
"nggak kok mah, lagi males aja"
"Allohumma paksakeun Fi, ayo mandi nanti telat kerja"
Sofia berjalan ke kamar mandi dan melalukan ritual mandi nya dengan sangat singkat, kemudian menyelesaikan semua persiapan pagi ini untuk pergi ke kantor termasuk mempersiapkan mental nya.
Berbeda dengan hari hari sebelumnya, hari ini Sofia membawa motor matic nya. Begitu sampai di parkiran Sofia memarkirkan motor nya
"Hei anak magang" suara seorang perempuan yang tak ingin di temui Sofia
"Pagi bu Grace?" Suara Sofia di buat seramah mungkin, diangguki oleh Grace
"Jangan masuk lift CEO lagi walaupun itu Hera yang minta"
Sofia diam mematung, apa salah nya
"Maaf kenapa ya bu?"
"pakai tanya lagi, saya nggak mau Hera tergoda oleh mu!"
kemudian Grace pergi begitu saja meninggalkan Sofia yang sudah bersiap untuk bicara tapi ditinggal begitu saja.
"Sungguh dunia segera kiamat , WASPADALAH" ucap Sinta yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka berdua
"Sabar ya Fi"
"apa yang harus di sabarin coba, lagian aku biasa aja. Masa bodo" kemudian Sofia tertawa
"Aneh, kemarin takut sekarang berani amat bu? nggak takut di off lagi nih?" tanya Sinta
"Dia nggak bakal ngaruh, yang berpengaruh di perusahaan ini itu CEO nya bukan karyawan nya" jawab Sofia enteng
Sofia berjalan menuju meja nya, disana sudah di sambut oleh duo rempong tukang ngomporin wkwkwk
"Assalamu'alaikum semua nya"
"wa'alaikumussalam" jawab kompak duo rempong yaitu Rani dan Dion
"Beb kamu ditungguin dari tadi, aku udah pegel nih"
"aduduh ada apa para fans ku ini?" canda Sofia
"Ada berita baru nih, karena kamu kemarin presentasi memuaskan banget dan perusahaan katanya bisa untung banyak dengan proyek kemarin, jadi......." ucapan Dion menggantung
" Bulan depan divisi kita dapat bonus jalan jalan ke puncak selama 3 hari" ucap kompak duo rempong
"Waah bagus dong" jawaban Sofia antusias
"Makasih ya beb!" ucap Rani kemudian memeluk Fia dan akan disusul Dion
"Dion... stop!" larangan tegas Sofia
"Kenapa?"
"ih ini sesi peluk peluk buat perempuan laki laki dilarang" jawab Sofia kemudian terkekeh
Dion yang siap memeluk Sofia pun menghentikan aksinya
"Hai Sofia, di panggil tuh sama pak CEO" ucap Solavina yang berjalan mendekati Sofia
"Eh.. ngomong ngomong makasih ya buat prestasi kemarin. Divisi kita sudah lama nggak jalan jalan"
"iya mbak, ya udah aku ke ruang pak CEO dulu ya"
Sofia berjalan keluar ruangan
"Eh Fia jangan suka sama pak CEO ya, dia udah ada yang punya" teriakan Rani dengan nada bercanda
"Bukan tipe ku mbak" jawab Sofia dengan suara berteriak juga
Sementara yang ada di ruang divisi mereka tertawa.
Sesampai nya di depan ruangan CEO Sofia mengetuk pintu
Tok tok tok
"Masuk" jawaban seorang wanita tidak lain adalah Sinta
Sofia masuk ruangan tersebut didapati Sinta yang tengah sibuk dengan catatan nya, dia sedang menyusun jadwal pak CEO
"Jangan terlalu serius cantik, nanti kaliatan tua. tuh kening nya jangan merengut Nanti banyak keriputan" ucap Sofia menggoda Sinta yang tengah sibuk dengan pena nya
"Huh kamu, bantuin nih. Aku pusing tujuh keliling tiap hari pasti gini"
"kan kamu hanya bantu, mana sekretaris asli nya?" tanya Sofia
"Nggak tahu tuh, tiap hari tugasnya selalu aku kerjakan dan lagi banyak banget" jawab Sinta lesu
"Sabab cantik, semoga kamu diangkat sekretaris beneran deh daripada nenek lampir nggak kerja kerja"
"suuuut jangan keras keras nanti kedengeran pak CEO loh"
" biarin aja, eh Sin aku di suruh ke ruangan pak CEO ada si mak lampir nggak? aku malas ketemu"
"nggak masuk aja, si mak lampir lagi keluar katanya mau nemui seseorang tadi dia ijin doang"
setelah berbincang dengan Sinta, Sofia masuk ke ruangan pak CEO
Tok tok tok
"Masuk!" suara pak CEO
Sofia masuk ke ruangan CEO "ada apa ya pak panggil saya?"
"duduk dulu" interupsi pak CEO
Sofia mendudukan dirinya di kursi depan pak CEO
"ini perjanjian yang saya bicarakan kemarin" ucap Hera seraya menyodorkan sebuah map, kemudian Sofia membaca nya
"Pak saya ada poin yang ingin di tambah kan"
"apa?" jawab Hera santai
"Selama saya jadi istri anda, anda harus memberikan uang bulanan layaknya pasangan pada umum nya" ucap Sofia tak terduga
"Sudah di pastikan dari awal kamu materialistis" jawab hera kemudian tertawa
"Hidup harus seperti itu, itung itung nabung buat nanti kalau kita cerai" jawab Sofia dengan menyolot karena di bilang matre
'Tak apa dibilang matre, biar kamu benci dan nggak pernah macam macam kepada ku dan aku bisa menjaga mahkota yang hanya akan ku berikan kepada suami yang mencintaiku apa ada nya' batin Sofia
"OK saya setuju, ada lagi?"
"cukup" kemudian Sofia menanda tangani kertas perjanjian tersebut, di ikuti oleh Hera.
"Oh iya pernikahan nya akan di laksanakan minggu depan, aku sudah mengatakan kepada orangtuaku kalau acara nya akan di adakan di itern kita saja"
"ya baik lah!"
"dan lagi mulai dari sekarang kita adalah teman, supaya nggak menimbulkan perasaan lebih di antara kita" ucap Hera kemudian mengangkat jari kelingking nya tanda pertemanan, dan di sambut dengan kelingking Sofia
"Oke" jawab nya
BRAK
Suara pintu ruangan pak CEO terbuka dengan hentakan yang sangat keras
"apa maksudnya hal yang lebih?"
##
Assalamu'alaikum temen temen, ini cerita pertama ku tolong ya kasih masukan yang membangun biar ceritaku lebih baik dan bermutu 😄
Happy reading guys jangan lupa vote, like dan komen ya..!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Putri Minwa
kita saling dukung ya thor
2022-10-24
0