Eps. 16

Setelah selesai makan malam Sofia dan Hera pamit pulang.

"Bu aku pulang dulu ya, kayak nya sekarang sering sering kesini deh" ucap Sofia

Bu Dewi memeluk Sofia "sabar ya sayang, ibu selalu berdo'a yang terbaik buat kalian!"

Sofia melepaskan pelukan nya dan mengangguk, kemudian menyalim Bu Dewi Pak Ramli dan kakak nya Daniel di ikuti oleh Hera.

Perjalanan yang ditempuh kurang lebih satu jam, kini mereka sedang istirahat di kedai baso.

"Mas suka baso nggak?"

"aku baru tahu sekarang ada makanan kayak gini" Hera terkekeh, sedangkan Sofia tepuk jidat.

"Kamu itu anak sultan banget ya, jadi nggak pernah makan yang murah murah!" ejek Sofia

Hera hanya diam menikmati baso nya "enak ya Fi?"

"enak itu nggak perlu mahal kan mas?" pertanyaan Sofia diangguki Hera

Setelah melepas lelah Hera melajukan lagi mobilnya, setelah sampai mereka berdua langsung membereskan bahan bahan yang dibawa nya dari Pak Ramli

Hari menunjukkan pukul sepuluh malam mereka baru selesai menyimpan barang bawaan nya

"Mas bersih bersih dulu lalu tidur!"

Sofia dan Hera bersih bersih, Hera di kamar mandi kamar dan Sofia di kamar mandi yang dekat dapur. Setelahnya mereka merebahkan diri ke kasur

"lelah sekali hari ini ya mas?"

"enggak terlalu, sini aku pijitin" tawar Hera

"Kasian kamu juga cape, nanti juga baikkan kita tidur aja ya?" ajak Sofia

Sofia tidur memunggungi Hera, Hera yang merasa terabaikan langsung memeluk Sofia dan menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Sofia

"Sayang tidur yang nyenyak, semoga mimpi indah, jangan lupa berdo'a" ucap Hera dan mempererat pelukan nya

Sofia tidak menjawab dia pura pura sudah tidur, hati nya menghangat seketika mendengar ucapan Hera.

---------

###

Pagi pagi sekali Sofia sudah membeli sayur dari depan apartemen nya, kemudian dia mengeluarkan udang dan ikan yang akan dia eksekusi agar secepatnya dikirim kepada para pemesan.

Sedangkan untuk menu sarapan pagi ini Sofia sudah membuat nasi goreng spesial.

Hera berjalan ke dapur di dapati Sofia yang sedang sibuk

"Fi aku bantu ya?"

"eh mas sarapan dulu yuk!" ajak nya

Setelah sarapan Sofia melanjutkan pekerjaan nya.

"Fi aku bantu bantu apa dong?"

"mas catat pemesan ya, sama alamat nya nanti kalau udah ada yang selesai masaknya tolong hubungi gojek"

"oh boleh"

"yang pesen nggak jauh jauh kok mas, paling yang beda kota aja itu bisa pakai jasa JNE atau semacam nya"

"siip, laksanakan!" ucap Hera

Hera duduk dimeja makan dengan pensil dan kertas, kemudian dia membuka handphone Sofia dan mencatat pesanan yang terus bertambah dua hari ini.

Tring

tiba tiba handphone Hera bersuara menandakan pesan messenger masuk, Hera membuka handphone nya ternyata pesan dari Laura

✉Laura Veronica

Hera kok nggak balas pesan ku. kamu benar benar berubah. kita ketemu ya ada yang ingin aku bicarakan? please!.

✉Hera Utama

aku nggak ada waktu untuk ketemu kamu, lagian mau bicara apa? tinggal tulis pesan saja.

✉Laura Veronica

banyak sekali yang ingin aku bicarakan, jadi nggak bisa di pesan ataupun telepon. Bisa ya kita ketemu?

✉Laura Veronica

kalau nggak mau, aku yang ke apartemen kamu.

Setelah pesan ancaman dari Laura, Hera mengiya kan untuk bertemu dengan nya nanti sore.r

Hera begitu takut jika Laura sampai ke apartemen nya dan terjadi kesalah pahaman dengan Sofia.

"Mas udah selesai belum?"

Hera kaget, dia tersadar dari lamunan nya

"iya sedikit lagi Fi!"

"iya mas langsung hubungi gojek ya, ini udah hampir selesai"

Hera mengangkat jempol nya dan tersenyum.

----

"alhamdulillah mas udah selesai semua!"

Hera tersenyum, dia melihat istri nya yang berkeringat tangan nya terulur mengambil tisu dan mengelap keringat di wajah Sofia.

"Kamu cape?" ucap Hera

Sofia menggelengkan kepala, begitu kentara untuk berkata cape takut dikatain manja atau lebay padahal Hera bertanya karena hawatir kepada istri nya.

"Fi nanti sore aku ada janji sama temen, aku keluar sebentar ya?"

"iya" jawab Sofia seraya tersenyum

-------

Siang berganti sore

Hera sudah siap untuk berangkat menemui Laura, dia melihat Sofia tertidur sangat nyenyak Hera mencium kening Sofia, dia merasa kasian mungkin Sofia kelelahan dan membiarkan nya tidur kemudian dia menulis note yang ia tempelkan di kaca meja rias kalau dia keluar menemui teman nya.

Hera mengendarai mobil nya ke restoran xxx begitu sampai dia langsung masuk dan netra mata nya menyapu seisi restoran mencar seseorang yang akan ditemui nya namun tak ada satupun dari mereka yang Hera maksud, tiba tiba pelayan menghampiri nya

"Permisi, apakah ini pak Hera?"

"iya"

"anda sudah di tunggu di ruangan itu" pelayan itu menunjuk ruangan yang bertuliskan VIP

Setelah tahu keberadaan Laura, Hera melangkah menuju ruangan yang di tunjuk prlayan, dia membuka pintu nya di dapati Laura duduk seorang diri.

Laura berdiri dia memeluk Hera, sedangkan Hera berusaha untuk melepas pelukan itu.

"Laura jangan begini, lepasin!"

"Hera kenapa kamu gitu, aku rindu"

"tapi bukan begini cara nya, kita sekarang berbeda. Aku sudah beristri dan kamu juga akan segera menikah"

Hera melepas pelukan itu dengan paksaan karena Laura memeluknya begitu erat

Hera duduk dikursi yang berhadapan dengan Laura

"apa yang ingin kamu bicarakan?"

"kenapa kamu nggak tunggu aku kembali Hera, kenapa kamu malah menikah dengan orang lain?" ucap Laura, air mata nya menetes

"Aku sudah menunggu mu, tapi kenapa kamu tidak pernah kembali. Kamu berjanji akan kembali setelah dua tahun tapi apa sampai empat tahun aku menunggu mu kamu tak pernah muncul dihadapan ku!" ucap Hera tegas

"Bahkan kamu tidak pernah menghubungi ku, semua kontakmu tak aktif. Apa itu salahku jika aku menikah dengan orang yang mengerti aku" Hera tak menceritakan jika dia dan Sofia di jodohkan

"Hera maafkan aku sekarang aku ingin kembali, kita mulai lagi dari awal. Aku tahu kamu tidak mencintai istrimu itu"

"semua sudah terlambat Laura!"

"tapi kamu belum mendengar alasanku waktu itu aku tak pernah datang kepada mu"

"aku tak perlu alasanmu, sudah cukup kamu mempermainkan ku. Aku tahu kamu ke Amerika bersama kekasih selingkuhan mu!"

Laura terkejut "kata siapa? aku tak pernah berselingkuh"

"Aku mendapatkan Foto mu bersama dia"

"mungkin itu dari orang yang membenciku, aku tak pernah selingkuh Hera!"

"terserah kamu, sekarang aku tak peduli"

"aku mohon dengar dulu penjelasanku Hera!" Laura bersimpuh di kaki Hera

"Jangan begini, duduklah!" Hera merasa tidak tega dengan Laura, bagaimana pun dulu dia orang yang sangat Hera cintai

"Kamu mau kan dengar penjelasan aku?"

"baiklah, tapi waktu ku hanya sebentar"

"Hera setelah aku selesai dengan study ku selama dua tahun, aku hendak pulang dan menemui mu untuk menepati janji kita untuk menikah, tapi ketika perjalanan ke bandara mobil yang ku tumpangi kecelakaan. Saat itu aku tak bisa berjalan karena kecelakaan itu dan aku tinggal di Amerika untuk pemulihan badanku bersama sepupuku kak Evan. Dan aku yang tak menghubungi mu, aku takut kamu tidak menerima ku karena aku cacat jadi aku memutuskan akan menghubungi mu setelah aku sehat. tak disangka begitu lama waktu pemulihan ku hingga tiga tahun dan sekarang aku kembali tapi aku terlambat!"

"maafkan aku, aku tidak tahu keadaan mu!" ucap Hera

"Seharusnya dulu kamu jujur kalau kamu kecelakaan, aku tak akan mempermasalahkan itu dan kita bisa bersama. Tapi ketakutan mu rupanya lebih besar hingga sekarang jalan kita berbeda" ucap Hera

"Iya aku menyesal Hera, apa sekarang kita bisa bersama, aku tak masalah menjadi istri keduamu jika kamu tak ingin menceraikan wanita itu?" ucap Laura berharap

"maaf aku tidak bisa menikah denganmu atau memadu istri ku dengan siapapun, cukup dia yang menemani hidupku!" ucap Hera

"Lagian kamu sebentar lagi menikah Laura!"

"itu hanya setingan saja agar tidak ada yang tertarik kepadaku karena aku hanya ingin kamu, dia itu sepupu ku Hera. jadi anggapan mu salah jika aku di Amerika selingkuh, dia hanya sepupuku"

Laura menggenggam tangan Hera matanya menatap Hera yang kelihatan bingung dengan situasi hati nya.

"kamu mau kan?" ucap Laura

"stop Laura jangan begitu, carilah laki laki lain. Aku tidak bisa kembali sama kamu, karena cinta ku hanya untuk istri ku!" Hera melepas gemggaman Laura

Kring kring

Handphone Hera berbunyi, terpampang nama Sofia memanggil. Dia mengangkat nya

"Assalamu'alaikum sayang kenapa?" ucap Hera

"Wa'alaikumussalam, mas kemana sih ini udah mau magrib?"

"iya mas bentar lagi pulang kok, ini baru selesai"

Setelah panggilan telepon berakhir Hera pulang.

"Laura aku duluan, istriku menunggu ku. Assalamu'alaikum!"

Hera pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban Laura

'Awas kamu Hera aku tak akan menyerah, aku sudah rela kembali ke Indonesia demi kamu' batin Laura

happy reading guys jangan lupa like, komen, dan vote nya ya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!