"Sofia kenapa kamu membuka nya?" ucap Hera yang terkejut dengan keadaan Sofia yang membuka kerudung
Sofia mengurai rambutnya dan menyimpan kerudung yang dibuka nya ke pinggiran sofa
"Kenapa mas, nggak suka?"
"bukan, bukan begitu" Hera merasa gugup
Sofia sebenarnya malu melakukan ini, tapi dengan tekad dan keberanian dia bisa melakukan nya
"Sekarang kamu berhak melihat nya mas!" Sofia menunduk malu
Hera tersenyum dia membelai rambut Sofia
"indah" gumamnya
"Terimakasih telah menjaga nya!"
ucap Hera kemudian mengangkat dagu Sofia supaya dia bisa melihat wajah Sofia yang terus menunduk
Mata mereka bertatapan menyalurkan rasa cinta yang begitu besar dada kedua nya berdetak begitu cepat
"Setiap hari aku makin mencintai mu!" Ucap Hera seraya mengecup bibir Sofia
Hera hendak mengulangi ciuman nya lagi
"stop mas!"
"kenapa?"
"aku takut kamu kelepasan, aku masih merah!" ucap Sofia dengan wajah merah menahan malu
Hera menarik nafas dan mengeluarkan nya kasar "baiklah, jika sudah selesai beritahu aku!"
"aku nggak janji mas!" Sofia terkekeh
"Kok gitu?"
"ya gengsi dong masa aku duluan lagian aku malu!" jawab Sofia jujur
"memang berapa hari lagi?"
"mungkin 5 harian!"
"aku tagih setelah lima hari" Hera mengamati wajah Sofia dan menaik turunkan alis nya
Sofia merasa takut, dia menjauhi Hera.
"Mas siap siap gih kita ke rumah ibu sama bapak, sekalian cari bahan bahan" Sofia beralasan supaya bisa menghindari Hera
"Oke!"
Sofia berjalan ke kamarnya tanpa memakai lagi kerudung nya, dia sudah memutuskan jika berada ditempat tertutup dan hanya ada suami nya tidak akan berkerudung.
Hera mengikuti langkah Sofia masuk ke kamar nya dan meletakkan tas kerja nya, yang mungkin tak terpakai lagi.
"Mas pakai baju ini ya? samaan sama aku" ucap Sofia
"Kapan kamu beli baju sama Fi?"
"nggak beli mas, itu kebetulan ada yang sama baju kamu sama baju aku!"
Hera mandi sedangkan Sofia bersiap karena sedari tadi dia sudah mandi.
Ceklek
Kamar mandi terbuka mrnampilkan Hera yang sudah mandi dengan handuk di tangan kiri hendak mengeringkan rambutnya
"udah cantik kok!" Hera mendekati Sofia dengan wajah berseri
Sofia tersenyum, "mas sini aku keringin rambutnya!"
Sofia mengambil handuk di tangan Hera.
Setelah persiapan yang lumayan memakan waktu akhirnya mereka berangkat ke rumah ibu dan bapaknya Sofia
"Mas berhenti ya depan situ, aku mau beli dulu oleh oleh buat ibu sama bapak!"
Hera menghentikan mobilnya ditempat yang di tunjuk Sofia
"mas aku turun dulu?"
"aku ikut ya Fi"
"emang gak papa rame gitu?"
"gak papa kok, biar terbiasa"
Hera dan Sofia turun, mereka berjalan ke arah tukang sate
"mang sate nya 5 porsi ya!" ucap Sofia
"Iya neng siap, neng udah lama nih nggak mampir jajan disini?"
"iya mang, aku pindah tempat tinggal"
"oh pantesan, ini siapa neng?"
"ini.. " Sofia bingung menjawab apa, karena pernikahan mereka belum di publish hanya dua keluarga yang tahu
"Saya suami nya!" ucap Hera kemudian mengulurkan tangan nya
tukang sate itu membalas dengan menangkup kan kedua tangan nya
"wah beruntung neng Sofia dapat suami ganteng! maaf mas tangan saya kotor jadi nggak bisa jabat tangan takut kotor juga tangan mas"
Hera tersenyum menanggapi penjual sate itu
"Neng ini pesanan nya jadi 80.000!"
"kan pesan lima mang?"
"diskon neng hadiah buat pernikahan neng sama mas"
"makasih ya mang, semoga laris terus"
ucapan Sofia di amini oleh Hera dan Tukang sate
Uhuk uhuk
Hera terbatuk batuk ketika keluar dari kedai sate karena asap panggangan sate
"mas beli minum yuk disana sekalian cari udara segar di sini banyak asap" ajak Sofia
Mereka membeli minuman dan duduk ditempat yang udara nya lumayan segar
"Kamu sering kesini?"
"dulu sering kalau pulang kuliah atau kerja" jawab Sofia
"Gimana mas, pernah ke tempat kayak gini?"
"baru sekarang!" Hera terkekeh
"Seru juga ya" lanjutnya
Sofia tersenyum dia mengamati wajah Hera, seketika Hera melirik Sofia yang sedang memandangi nya
"Kamu kenapa lihat aku kayak gitu?"
"aku lagi bersyukur dapat suami kayak kamu!"
Hera merangkul pinggang Sofia dan membawanya ke pelukan dia.
Wajah mereka menengadah ke langit melihat senja yang begitu indah.
Setelah minuman mereka habis, Sofia mengajak Hera untuk membeli martabak
"martabak itu apa Fi?"
"ntar mas juga tahu, pokok nya enak banget" Sofia menuntun tangan Hera dan bejalan beriringan menuju kedai martabak
"Mang martabak manis nya yang keju coklat satu, ketan kelapa dua, dan martabak telur nya 3"
"Siap neng!" ucap penjual martabak
Sofia mengajak Hera untuk duduk dibangku pembeli
"kok malah duduk lagi Fi?"
"kan nunggu pesanan nya mas!" jawab Sofia
"Emang lama?" Sofia mengangguk, kemudian Hera ikut duduk disamping Sofia
Beberapa menit kemudian
"Fi masih lama?"
"kayak nya udah deh mas"
"Neng ini pesanan nya"
"iya mang!"
kemudian Sofia membayar nya, setelah mendapatkan oleh oleh buat orangtua nya mereka kembali ke mobil
Sebelum Hera menyalakan mobil nya Sofia mengeluarkan sekotak martabak manis
"Mas coba?"
Hera ragu untuk mencoba nya, karena dia belum pernah makan martabak. Sofia yang melihat Hera diam saja langsung menyuapi nya
"Ini!"
Hera menerima suapan Sofia " gimana? enak?"
"iya enak, aku mau lagi Fi tapi aku nyetir!" ucap Hera
"Aku suapin, mas fokus nyetir aja!"
kemudian Hera menyalakan mobilnya dan menjalankan nya sedangkan Sofia menyuapi Hera martabak
"Aaa, Fi mau lagi"
"iya mas bentar, ini terakhir ya udah habis!"
"yah, gak ada lagi?"
"ada tapi dibelakang, nanti di rumah ibu yah?" Hera mengangguk dan menerima suapan terakhir nya
Kurang lebih 15 menit mobil yang mereka naiki telah sampai dipelataran rumah Bu Dewi dan pak Ramli
"Assalamu'alaikum" ucap Sofia dan Hera
"Wa'alaikum salam" jawab pemilik rumah
Pintu rumah terbuka nampak Bu Dewi, Sofia langsung memeluk ibu nya
"Ibu aku kangen!" ucapnya
"Iya ibu juga" Kemudian Sofia melepaskan pelukan
"nak Hera apa kabar?"
"baik bu!"
"mari masuk" ucap ibu
Mereka masuk ke rumah Bu Dewi, Sofia sangat rindu dengan suasana rumahnya.
"Bu itu siapa?" ucap Sofia
"Itu teman teman kakak mu"
Sofia mendekati kakak nya yang sedang asyik ngobrol diruang tv
"kakak?" ucap sofia
kak Daniel, dua orang laki laki dan seorang perempuan di sebelahnya menoleh
Deg
Dua sejoli yang bertatap muka mematung seketika, kaget karena sekian lama berpisah baru sekarang bisa bertemu lagi dan bukan di waktu yang tepat
"Hai kak evan, kak bagus apakabar?" Ucap Sofia senang
happy reading guys jangan lupa like, komen dan vote nya ya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Putri Minwa
lanjut terus thor
2022-10-29
0