Eps. 13

Kurang lebih 15 menit Hera sudah sampai di pelataran apartemen nya, setelah memarkirkan mobilnya dia langsung masuk ke apartemen.

Tanpa menekan bel Hera langsung masuk

"Assalamu'alaikum" ucapnya

"Wa'alaikumussalam"jawab Sofia yang baru masuk dari balkon apartemen nya

Hera langsung memeluk Sofia, sedangkan Sofia mematung merasakan perlakuan suaminya akhir akhir ini yang sedikit sedikit meluk

"Mas kenapa?"

"kok nanya gitu?" ucap Hera yang sudah melepaskan pelukan nya

"Eummm soalnya aku udah bisa nebak kalau mas peluk peluk itu ada masalah antara bahagia atau senang.." Sofia terkekeh

Hera duduk di meja makan, Sofia mengambilkan air untuk suami nya dari kulkas

"minum dulu mas" ucap nya

Hera meminum air yang di berikan Sofia

"Fia benar kata mu aku punya kabar bahagia dan ..." muka Hera terlihat murung

"Dan apa?"

"dan kabar buruk" ucap nya

Sofia menggenggam tangan suami nya menyalurkan energi positif agar tetap sabar.

"Mau yang mana dulu aku ceritain?" ucap Hera

"Buruk dulu biasanya yang bahagia itu di akhir" jawab Sofia

"Aku dipecat Fi!"

"Apa?" Sofia terkejut

"kok bisa seorang CEO dipecat mas?"

"papah yang buat keputusan, tadi pagi papah ke kantor dan dia sudah tahu kalau perusahaan rugi besar bahkan dia memergoki Grace yang meluk aku" ucap Hera, Sofia hanya diam tanpa merespon ucapan suami nya

"aku merasa bersalah sama papah belum nyelesaiin masalah kerugian itu"

"Fia... hey?" Hera menyadarkan Sofia dari lamunan nya, seketika Sofia kaget

"Eumm iya!" jawab nya singkat

Hera menyadari dari ucapan nya ada yang salah "maksudnya tadi aku ambil air tapi Grace tiba tiba meluk aku dan bersamaan dengan itu papah sama mamah masuk, mereka sangat kecewa kepadaku padahal mereka hanya melihat sekilas dan aku tidak menginginkan Grace Fi" ucap nya

Sofia masih anteng tanpa jawaban hanya mengangguk dan tersenyum simpul

"Oh iya berita gembira nya tadi pas aku pulang bertemu dengan Grace aku hanya basa basi mengajaknya pulang bareng, dia langsung menolak bahkan dia dengan mudah memutuskan hubungan dengan ku. Kamu tahu dia memaki maki aku kalau aku pengangguran jadi aku bisa menyimpulkan jika dia hanya terobsesi dengan uangku saja"

"lalu apa yang akan kamu lakukan untuk menghidupi ku?" ucap Sofia datar

"Entahlah Fia aku belum tahu, semoga saja ada perusahaan yang menerima ku!" ucap Hera

"Bukan nya orang yang keluar dari UTAMA tidak bisa bekerja lagi dan tidak akan ada perusahaan yang menerima nya?" tanya Sofia

"Kata siapa?"

"itu aku denger dari karyawan kamu, bahkan kemarin aku coba cari kerja nggak berhasil, apalagi ini CEO nya" Sofia tertawa

"Kenapa kamu tertawa? aku baru tahu kalau yang dipecat dari Utama nggak bisa kerja lagi?" ucap Hera

"berarti mereka tahu kalau yang keluar dari Utama itu bermasalah, dan menganggap perusahaan Utama itu bagus dalam segala nya. Padahal menurutku biasa aja !" ucap Sofia santai

"Isssh kamu!"

"Fi terus aku harus kerja apa dong biar bisa nafkahi kamu?"

"apa ya?" Sofia dan Hera nampak berfikir

"Kamu merintis dari nol aja mas! gimana?"

"tapi Fi masalahnya aku hanya punya uang segini, karena semua kartu kreditku di beku kan oleh papah!"

Hera mengeluarkan uang satu juta, dan memberikan nya kepada Sofia

"Fia?"

"iya"

"apakah kamu masih menerima aku, dan akan menemani aku dalam keadaan seperti ini?"

Sofia menggenggam tangan Hera " kok mas bicara gitu?"

"soalnya dari awal aku bicara kamu banyak diam!"

"tadi aku sempat salah paham sama kamu dan nenek lampir itu!" ucap Sofia cemberut

"Tapi sekarang aku sudah sangat lega kamu bisa terlepas dari nya dan untuk pertanyaan kamu barusan...." Sofia menggantung ucapan nya

"Eum gimana ya mas?" ucap Sofia

Hera langsung melepas pegangan tangan Sofia "aku sadar saat ini aku tak punya apa apa, jadi wajar jika kamu ragu untuk berada di sampingku"

"Terus?" pancing Sofia, dia merasa lucu kalau ngerjai suami nya

"Ya aku terserah kamu, keputusan ada ditangan kamu!" ucap Hera menunduk

"hmmm" jawaban Sofia

Hera tidak tahan lagi, dia hendak berdiri hendak mencari tempat untuk menenangkan hati nya karena kini tempat ternyaman untuk nya bersandar seperti akan meinggalkan nya

"mas mau kemana?"

"aku mau ke balkon cari udara segar!"

"oh ya sudah!" jawaban yang tak pernah Hera inginkan

Hera berjalan membuka pintu balkon, sedangkan Sofia pergi ke dapur dia membuat secangkir susu dan secangkir teh kemudian membawa nya ke balkon menyusul Hera.

Sofia menyimpan minuman itu di meja, dan dia berjalan mendekati Hera di dapati Hera dengan tatapan kosong nya.

Grepp

Sofia memeluk Hera dari belakang, Hera kaget mendapatkan serangan dadakan.

"Astagfirullah" ucap Hera

"Kamu lagi melamun ya, sampai kaget gitu?"

"nggak kok" jawab Hera

"Mas kamu tahu aku belum memberi jawaban loh yang tadi!"

"aku bisa menebaknya" ucap Hera

"Jangan berfikir negatif ya nebaknya!"

"terus apa jawaban kamu?"

"katanya udah bisa nebak, jadi tahu kan?"

"aku ingin denger itu langsung dari kamu"

"hmm baiklah, mas kamu kira aku wanita duitan matre? jika uang masih bisa dicari kenapa harus melepas yang berharga dan tak ada lagi di dunia ini stok nya terbatas"

Hera tersenyum dia mengerti perkataan Sofia "kamu bicara apa Fia?"

"ya maksud aku, aku nggak akan tinggalin kamu mas apapun keadaan kita, kita akan tetap bersama sampai kapanpun menghadapi semua masalah bersama!"

"Tapi sekarang aku tidak punya apa apa?"

"uang bukan segala nya, kita akan merintis usaha kita sama sama!"

"tapi modalnya besar Fi, apa aku minta pinjaman saja ke bank ya?"

"kalau masalah itu aku ada sedikit sisa dari pemberian kamu dua bulan kemarin, kita pakai modal saja" ucap Sofia

Sofia melepaskan pelukan nya dan mengajak Hera untuk duduk

"Mas minum dulu, mau yang mana?"

"aku mau teh aja!" ucap nya

Sofia memberikan teh pada Hera

"Terimakasih!" ucap Hera

Sofia tersenyum "oh iya mas kira kira kita mau buka usaha apa? atau mau lanjutin niatku kemarin buat makanan siap saji, tadi aku lihat aplikasi sudah banyak yang pesan loh!"

"boleh juga!" ucap Hera

"nanti sore antar ke rumah bapak ya, aku ingin stok bahan dari bapak selain harga murah kualitas nya bagus juga" ucap Sofia

"ya boleh juga" ucap Hera tersenyum

"mas kedalam yuk, aku mau nunjukin sesuatu ke kamu!" Hera mengikuti Sofia masuk

Sofia duduk di sofa di susul Hera di sebelah nya

"mas tolong bukain jarum dikerudungku ya" ucap Sofia, Hera membuka jarum yang nempel di kerudung Sofia

"taruh lemari itu mas"

Hera melakukan apa yang Sofia perintahkan, dan ketika berbalik menghadap Sofia dia terkejut

"Sofia kenapa kamu...?"

.

.

.

.

Assalamu'alaikum teman teman selamat membaca, jangan lupa like, komen dan vote nya juga yaa!

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

jangan lupa mampir Dibalik kesetiaan Nayla ya

2022-10-29

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!