Eps. 8

"Katanya kamu akan meninggalkan agamamu dan menikahi ku"

"entahlah aku pusing grace" ucap Hera, kemudian merebahkan badan nya ke sofa

Grace yang mendengar itu sangat terkejut pasal nya Hera selalu memanggil sayang padanya berbeda dengan sekarang dia hanya menyebut nama dan terdengar Hera akan memutuskan nya, Grace yang mulai takut jika dia dicampakan Hera langsung memulai aksi nya

"Sayang kamu pusing kenapa?"

Hera tidak menjawab pertanyaan Grace, dia memejamkan mata nya dan memijit pelipis nya

"Sayang...!" suara Grace yang dibuat manja

Masih tak ada jawaban dari Hera

'Aku harus menjadikan kamu milikku seutuh nya Hera, agar kamu tak bisa mencampakkan ku begitu saja' batin Grace

Tak habis akal, Grace membuka kancing kemeja Hera hingga terbuka semua nya. Hera yang menyadari pergerakan Grace langsung menepis tangan Grace dan merapihkan pakaian nya.

Grace tak habis cara dia mengecup bibir Hera, Hera yang menerima serangan mendadak langsung kaget

.

.

Brakkk

suara pintu ruangan Hera terbuka, sontak dua sejoli yang berada di ruang itu berpaling ke arah pintu

"Sofia" suara Hera yang kaget

"SOFIA" Grace berteriak, mata nya melotot ke arah Sofia

Sedangkan Sofia dia merasa Syok melihat kejadian tersebut dimana Grace sedang bermesraan dengan Hera.

Niat ingin mengantarkan makan siang buat suami nya hilang tiba-tiba

"Maaf" hanya itu kata yang keluar dari mulutnya, lidah nya menjadi kelu untuk bicara.

Setelah mengatakan itu Sofia berbalik dan berjalan cepat ke meja kerja nya, dia mendudukan tubuh nya di kursi kebesaran nya. Tak terasa buliran bening dari mata indah nya keluar berdesakan, untung saja di ruangan tersebut tak ada orang satupun karena masih jam istirahat.

Buru-buru Sofia menghapus air mata nya takut ada yang melihat nya

'kenapa kamu bodoh mengejar cinta orang yang tak mencintai mu' batin Sofia

"Tapi apa salah nya jika aku berjuang untuk kebahagiaan ku" kini Sofia bermonolog

Setelah kejadian yang dilihatnya di ruangan CEO, pikiran nya tak bisa Fokus.

Sedangkan di ruangan CEO, Hera yang melihat Sofia pergi langsung mendorong Grace wajah dingin nya tambah dingin dan Grace dibuat kesal dengan kejadian tadi.

"Sayang ayo kita lakukan" ucap nya

"Kita belum nikah Grace" ya Hera sadar akan hal terlarang itu

"Sayang kamu tahu karyawan yang tadi itu suka seenak nya aja, malah dia suka jelek jelekin aku. Dia nggak punya sopan santun, kalau dia berbuat kesalahan lagi kamu harus pecat dia ya?"

Hera tak menjawab pertanyaan Grace, pikiran nya kesana kemari

"Sayang? kamu denger aku?"

"iya denger"

"jadi gimana ?"

"iya"

Grace bersorak dengan jawaban Hera.

 

##

Tak terasa sudah menjelang magrib Sofia baru sampai di apartemen nya, dia membersihkan badan nya yang terasa lengket kemudian dia terjun ke dapur untuk mengolah makan malam nya sembari menunggu adzan magrib.

"Assalamu'alaikum" Hera masuk ke apartemen nya di dapati Sofia yang sedang memasak

"Wa'alaikumussalam" jawabnya tanpa menoleh kepada Hera

"masak apa?" Hera menghampiri Sofia

"Yang ada aja di kulkas mas" jawabnya dingin

"Hey kamu kenapa? apa karena yang tadi?"

"iya" jawab nya

"Mas kalau mau ekhem ekhem di tempat yang tertutup dong, jangan kaya tadi untung yang lihat aku kalau yang lain?"

"Iya, eh kenapa tadi kamu langsung pergi?" selidik Hera

"Eumm.."

"jangan bilang kamu cemburu?"

"idih GR, aku takut mataku kotor karena itu"

Hera hanya terkekeh mendengar penuturan Sofia

Setelah solat maghrib jama'ah Sofia mencium tangan Hera.

Setelah menikah dengan Sofia, Hera yang awal nya jarang Solat malah dia sudah melupakannya karena dia akan berpindah ke agama Grace kini dia sangat rajin dan selalu awal waktu.

"Fi aku lapar"

"ya sudah yuuk makan"

mereka berjalan ke meja makan, Sofia duduk berhadapan dengan Hera kemudian mereka mengisi piring masing masing. Sofia yang ingat jika ibu nya selalu mengisi piring bapak nya begitu gengsi jika harus melayani Hera.

"Makasih ya Fia"

"untuk?" tanya Sofia

"semuanya, terima kasih sudah mau memasak, merawat dan membersihkan apartemen ini"

"oh, biasa aja kali pak" jawabnya singkat

"Lagian biar uang bulanan ku naik" ucap Sofia bercanda

Hera yang mendengarnya merasa gemas dengan kelakuan Sofia, dia mengacak kerudung yang menutupi kepala Sofia.

Hera menganggap Sofia seperti teman bukan istri, berbeda dengan Sofia demi misi nya menikah hanya satu kali dia merasa senang bisa dekat dengan Hera walaupun ketika di kantor pak CEO ini cuek nya minta ampun.. wkwkwk

Setelah makan mereka masuk ke kamar, Hera langsung merebahkan tubuh nya di kasur dan membuka laptopnya melihat pekerjaan yang belum selesai.

Sofia mendekati Hera yang sibuk dengan layar laptop, dia ingin bernegosiasi supaya bisa tidur di kasur.

"mas?" panggil nya

"Kenapa?"

"aku boleh ya tidur di kasur sebelah kamu, di Sofa dingin dan badanku suka sakit sakit pas bangun" rengeknya

"Tapi.." Hera merasa iba melihat Sofia

"Tenang mas, kita pakai guling buat penghalang" jelasnya

"Ya sudah" jawab nya

Sofia yang mendengar jawaban Hera langsung melesat ke kasur dan merebahkan tubuh nya, kemudian membuat penghalang dari guling.

"kamu kalau tidur suka pakai kerudung?" suara Hera membangunkan Sofia yang mulai terlelap

"kalau di rumah enggak, kemarin aja pas udah nikah" jawab nya

"kenapa?"

"kan sekarang aku sekamar sama mas Hera, rambutku akan ku jaga buat suami yang mencintai ku kelak" ucap Sofia dengan nada nyindir berharap Hera mengerti

"tapi kan aku juga suami kamu Fia!"

"beda mas, kamu itu nggak mencintai ku kasian dong suamiku kelak dapat barang bekas" tutur nya

Hera mengangguk anggukan kepala nya

"kalau mas Hera setelah kita pisah akan nikah sama bu Grace kah?"

"entahlah Fia, keluargaku tidak akan setuju apalagi kalau mereka tahu Grace berbeda agama denganku" ucap Hera

Sofia yang mendengar itu terkejut bahwasan nya dia tidak tahu kalau Grace non muslim

"terus mas akan pindah agama gitu?"

"awalnya iya, tapi...." ucapan Hera langsung dipotong Sofia

"nggak mas, pokok nya mantan suamiku jangan nikah sama non muslim. harus nya mas yang ajak ke agama kita. dan sekalian aja kalau kamu akan pindah agama kita nggak usah cerai aku nggak mau kamu jadi non muslim"

"apa kamu bilang?"

Sofia yang menyadari ucapan nya langsung menutup mulutnya.

"sebenarnya Fi aku pun tak ingin bercerai, cukup pernikahanku sekali se umur hidup walaupun belum ada cinta diantara kita, dengan berjalan nya waktu cinta itu akan tumbuh" jelas Hera

Sofia yang mendengar nya tersenyum hatinya menghangat

"tapi masalahnya aku punya kaitan dengan Grace Fia, aku bingung harus berbuat apa"

"memang apa masalah nya?"

"aku belum siap cerita Fia, tapi suatu saat aku akan cerita"

"baiklah, sekarang tidur mas udah malem" ucap Sofia diangguki Hera

mereka tidur dalam jarak yang lumayan dipisahkan dengan dua guling.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!