Claris sudah terlihat lengkap dengan baju serba hijaunya. Ia diikuti dua orang perawat menuju ruang bedah. Didalam ruangan sudah ada Kevin spesialis anastesi dan dokter Frederick yang akan memimpin operasi pasien kali ini.
Ada pasien kecelakaan dan cidera cukup fatal di bagian wajah dan tangannya serta anggota tubuh lainnya.
Claries dan dokter Frederick terlihat berdiakusi sejenak lalu memulai operasinya. Selama lima jam berada di ruangan operasi membuat Claries merasa cukup lelah. Selesai dari ruang operasi Claries menuju ruang kerjanya dan menyalakan ponsel.
Ada tiga kali pangilan tak terjawab dari Aldi. Ia memutuskan untuk tidak menelpon balik. Setiap kali menghadapi Aldi, emosi dan tenaganya terasa habis.
Adrian mengetuk pintu ruang kerja Claries dan meminta izin untuk bicara sebentar.
"Baiklah Adrian, katakan apa yang di inginkan oleh bosmu" Claries terlihat melepas jas putihnya dan merapikan beberapa berkas pasien di mejanya.
"Pak Aldi ingin saya menjemput anda untuk makan malam dokter"
"Oh jadi dia mengajak ku makan malam? baiklah aku akan menurutinya. Ayo berangkat sekarang juga"
"Maaf dokter apa anda tidak berganti baju dulu sebelum ke restoran untuk makan malam?"
"Hahaha tidak perlu Adrian, biar pak Aldi tahu kalau istri mudanya memang seperti ini adanya"
"Baiklah, silahkan"
Adrian tidak punya wewenang memaksa Claries untuk berganti pakaian. Sementara Adrian tahu kalau makan malam kali ini cukup istimewa karena Aldi meminta di pesankan salah satu ruangan di restoran terbaik di kota itu. Bahkan Adrian sendiri yang menyiapkan stelan jas baru untuk Aldi.
Di perjalanan menuju restoran Claries lebih banyak terdiam. Ia tidak memperbaiki makeupnya yang sudah mulai pudar. Wajahnya pucat dan terlihat lelah. Rambut indahnya hanya di ikat serampangan saja. Ia masih mengenakan kemeja longgar berwarna biru muda dan celana kain berwarna putih.
Siapa yang peduli, Claries sudah tidak memikirkan ia harus tampil bagaimana di hadapan Aldi. Statusnya saat ini adalah istri muda sang pengusaha. Dan itu menyebabkan Claries di hujat beberapa orang di rumah sakit yang diam-diam membicarakannya.
Mereka mengira Claries sengaja merebut Aldi dari istrinya dan sengaja membuat Liza berlama-lama koma agar Aldi bisa menjadi milik Claries seutuhnya. Orang-orang yang lebih tega lagi membicarakan Claries tanpa rasa segan. Mengatakan Claries ingin menguasai harta sang pengusaha termasuk Medina hospital akan jatuh ketangannya nanti.
"Dokter Claries kita sudah sampai" suara Adrian membuyarkan lamunan Claries yang sedari tadi menatap keluar kaca mobil. Adrian membukakan pintu mobil untuk Claris. Ia berjalan dengan santai diiringi Adrian di belakangnya.
"Silahkan dokter, pak Aldi sudah menunggu" Adrian membuka pintu ruangan itu. Aldi berdiri di sana dengan stelan jas hitam, rambutnya terlihat klimis dan jangan ditanya seberapa tampan wajahnya.
Claries mengedarkan pandangannya menatap dekorasi ruangan yang di penuhi bunga-bunga cantik. Ada seorang yang memainkan biola disana.
Claries tersenyum seolah sedang mengerjai Aldi yang menatap penampilannya dengan wajah masam.
Kena kau! batin Claries sambil berjalan mendekat ke arah meja.
"Apa ini?" tanya Aldi.
"Apa maksudmu? kata Adrian aku di undang makan malam. Ia menjemputku di rumah sakit jadi aku langsung kemari setelah mengoperasi pasienku"
Claries mengira Aldi akan marah, tapi nyatanya pria itu tersenyum sangat manis pada Claries. Ia berjalan ke belakang Claries dan menarik mundur sedikit kursi untuk Claries duduk.
"Silahkan duduk" kata Aldi sembari berjalan balik ke kursinya. "Makanlah kau pasti lapar dan kelelahan"
Claries terkejut, bukannya marah Aldi malah bersikap manis padanya. Claries mulai makan dengan lahap. Aldi menatapnya sembari memakan makan malamnya dengan elegan seperti biasanya.
Dimeja tersaji minuman, Aldi sudah meneguk satu gelas sampai tandas. Ia mempersilahkan Claries untuk meminum minuman di gelasnya. Claries menggeleng, ia tidak bisa minum dan tidak mau minum.
"Apa tadi pekerjaanmu lancar?"
"Hmmm semua lancar hanya aku sedikit lelah"
"Setelah makan kita pulang" kata Aldi. Claries mengangguk menyetujui.
Claries akhirnya tergoda juga meneguk minuman di gelasnya. Kepalanya pusing dan ia merasa kantuk serta lelah. Untuk berjalan saja rasanya gontai sekali. Aldi memapah tubuh Claries sampai ke dalam mobil. Adrian langsung menjalankan mobil menuju rumah Aldi.
Aldi menggendong tubuh Claries menaiki anak tangga menuju kamarnya. Pak Han, Adrian dan Yaya yang melihat mereka sudah mengerti dan kembali ke dapur. Sepertinya besok pagi tuan mereka baru akan membutuhkan mereka bertiga. Adrian langsung pulang ke apartemennya setelah membawa kotak makan malam dari ayahnya.
Aldi menidurkan Claries di atas tempat tidurnya. Ia membelai rambut Claries. Aldi berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Ia menggantikan baju Claries dengan baju tidur yang sengaja ia siapkan. Baju tidur yang tentu modelnya mengundang birahi Aldi. Ia sengaja mengerjai Claries dengan pakaian itu.
Aldi mengecup bibir Claries lalu tidur disampingnya.
Paginya Claries tercekat mendapati wajah Aldi di sampingnya. Aldi masih tertidur lelap. Claries menatap pakaian yang sedang di kenakannya.
"Baju macam apa ini?!" Claries setengah berteriak. Aldi terbangun dan mengusap wajahnya.
"Kau berisik sekali" gumam Aldi.
"Apa ini? kau apakan aku?" Claris menyentak wajah Aldi.
"Aku tidak menyentuhmu kita hanya tidur" gumam Aldi sambil berbalik membelakangi Claries dan kembali tidur.
Claries berdiri dan berjalan menuju kamar mandi ia melepas pakaian tidur yang menjijikan itu dan meraih kemeja Aldi. Ia memakai kemeja Aldi yang terlihat kedodoran di badannya dan berjalan keluar kamar mandi.
Aldi meraih lengan Claries dan menariknya jatuh ke atas tempat tidur. "Apa kau tidak ingin bersenang-senang denganku?" bisik Aldi di telinga Claries.
Claries berontak dan mendorong badan Aldi. Ia berlari keluar kamar Aldi sambil membanting pintu kamar.
Diluar kamar Aldi berdiri Adrian yang terkejut melihat Claries hanya mengenakan kemeja Aldi. Claries bergegas menuju kamarnya sebelum semua orang di rumah itu salah paham padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments