Part 7 Sikap Janggal Aldi

Claries terlihat cantik dengan gaun bunga-bunga pendek selutut. Ia membiarkan rambut ikalnya tergerai bebas. Claries tidak ikut makan malam dengan keluarga Aldi. Ia akan pergi bertemu dengan Kevin.

Aldi menatap Claries yang melangkah pergi. "Mau kemana dia?"

"Dokter Claries akan bertemu dengan rekannya pak" jawab Adrian yang ikut makan malam rutin dengan keluarga Aldi. "Siapa rekannya?" Aldi meletakkan sendoknya. Ia cukup penasaran akan kemana Claries pergi.

"Dokter Kevin pak, tadi siang dokter Claries sudah meminta izin pada anda dan bapak menyetujuinya"

Sial benar juga, tadi siang dia meminta ijin padaku. Kenapa aku bisa memberinya ijin untuk pergi bersenang-senang sementara Liza masih sakit karenanya.

"Adrian cari tahu siapa dokter Kevin ini, aku ingin besok sudah mendapat informasi tentangnya"

"Baik pak"

Aldi meninggalkan meja makan dan pergi ke kamar Liza. Ia sempat melihat Liza sebentar lalu pergi ke kamarnya. Aldi masih membiarkan tirai di kamarnya terbuka. Ia ingin melihat jam berapa gadis itu akan pulang ke rumahnya.

Selesai makan malam bersama Kevin, Claries langsung pulang ke rumah Aldi dengan diantar Kevin. Aldi berdiri didekat jendela dan mengamati kedua orang itu dari kejauhan.

"Hebat sekali, kau bersenang-senang?" sindir Aldi begitu Claries menutup pintu rumah utama. Claries tidak mempedulikan Aldi dan ia berjalan menuju kamarnya. Aldi menarik lengan Claries dengan kasar. "Aku bicara denganmu" Aldi menatap wajah Claries dari dekat. Wajah cantik yang begitu mempesonanya.

Claries tidak bergeming ia sedang malas meladeni Aldi. Ia hanya terdiam dan membalas tatapan Aldi dengan sorot mata lembut. Aldi melepaskan cengkramannya dan berbalik pergi ke kamarnya.

Apa yang aku lakukan, kenapa gadis itu tidak terpancing olehku. Dan apa arti tatapannya tadi.

***

Hari minggu pagi di awali untuk berolah raga oleh Aldi. Ia selalu bangun lebih pagi di hari libur. Aldi bermain bola di halaman dengan Rio dan Adrian yang pagi itu sudah tiba di rumah Aldi.

Claries mengamati mereka dari jendela kamar Liza. Ia sengaja membuka jendela dan tirainya agar udara segar bisa masuk ke ruangan itu.

"Papa Rio mau nendang papa jaga gawangnya" teriak Rio dengan antusias menggiring bola ke arah aldi. Aldi pura-pura tidak bisa menangkap benda bundar itu. Ia terjatuh dengan gerakan berlebihan layaknya kiper profesional yang setengah mati melindungi gawangnya.

"Gollllll!!" teriak Rio senang dan berlari menaiki punggung Adrian. "Hebat om kita kalahkan papa!"

Claries tertawa melihat adegan itu. Ia tidak menyangka pria sedingin kutub itara itu bisa cair dengan anak kecil.

"Pa habis ini kita main sepeda ya...." rengek Rio pada Aldi yang sedang istirahat sambil meminum jusnya. "Ole jagoan tapi Rio seoedaan sama om Adrian dan mbak Yaya ya, papa mau lihat tante Liza dulu"

"Pa boleh Rio ajak tante dokter?"

Aldi terdiam, ia melirik ke atas melihat kerah jendela. Ia tahu dati tadi Claries sedang memandangi mereka. Claries yang ketahuan langsung salah tingkah.

"Tante dokter harus jagain tante Liza jadi Rio sama om Adrian saja ya, nanti papa nyusul sepedaannya"

"Iya pa"

Adrian mengeluarkan sepeda dari garasi. Sepeda kecil milik Rio berwarna kuning cerah sementara Adrian memakai sepeda milik Aldi.

Keduanya berjalan keluar gerbang rumah karena Rio ingin bersepeda di jalan depan rumah. Adrian menuruti sambil menjaga Rio.

Sementara Aldi masuk ke kamar Liza dan mendapati Claries baru saja memeriksa Liza. Aldi mengecup kening Liza dan mengusap telapak tangan Liza. "Bangun Liza kau sudah terlalu lama tertidur"

Claries mandang Aldi, ada kesepian di mata pria itu. Entah kenapa.ia terlihat berbeda dari hari-hati sebelumnya. Bahkan hari itu Aldi sama sekali tidak menyindir atau memarahi Claries.

Claries meninggalkan Aldi dan Liza. Ia memberi waktu Aldi yang pasti ingin mengobrol dengan istrinya. Sementara Claries pergi ke dapur menikmati jus buatan pak Han. Dapur di rumah itu sangat luas di sampingnya di apit taman dengan bunga-bunga yang terlihat terawat. Claries betah duduk di taman itu sembari menikmati camilan dan jus.

"Hai dokter Claries" sapa pak Han yang barunselesai menyiapkan sarapan. "Pak Han, oh ya siapa yang merawat bunga-bunga ini?"

"Saya dan Yaya setiap seminggu sekali ada tukang kebun datang membantunmerawat tanaman-tanaman ini"

"Kau suka berkebun dokter Claries?"

"Iya aku sangat suka berkebun, pak Han panggil saja aku Clair. Aku harap kita bisa dekat dan aku bisa menganggapmu seperti orangtua ku"

"Tentu saja Clair, kau bisa berbagi cerita denganku. Di rumah ini semua di anggap keluarga oleh pak Aldi dan pak Zaman"

"Pak Zaman?"

"Oh kau belum bertemu dengannya? pak Zaman ayah dari pak Aldi" Claries mengangguk.

"Pak Aldi!" suara Adrian terdengar kencang hingga membuat semua menoleh. Ia membopong tubuh Rio yang berdarah di bagian kaki dan kening. Aldi menuruni anak tangga dan terkejut mendaoati Rio berdarah-darah. Sama halnya dengan Claries, pak Han dan Yaya yang juga kaget melihatnya. "Ada apa Adrian?!"

"Pak, Rio sengaja di srempet mobil dan terjatuh ke selokan pinggir jalan"

"Bagaimana kau menjaganya?!"

Semua terlihat panik terutama Aldi. Ia mengambil alih Rio dari gendongan Adrian dan mengusap wajah Rio yang terkena darah dati keningnya.

Claries mendekati Aldi dan mencoba memeriksa kondisi Rio. "Bawa dia ke rumah sakit. Darahnya keluar banyak ini bisa berbahaya" Aldi menatap Claries lalu meminta Adrian menyiapkan mobil. Aldi dan Claris duduk di kursi belakang sambil membersihkan darah di luka-luka Rio.

Claries segera memberi pertolongan pertama untuk menghentikan darah Rio agar tidak keluar lebih banyak lagi. Mobil sampai di rumah sakit. Perawat dan Claries membawa Rio ke ruang perawatan.

Dokter Wahyu yang mendengar kejadian itu segera menghampiri ruang perawatan Rio. "Claries bagaimana keadaannya?" tanya dokter Wahyu. "Dokter yang berwenang sedang memeriksa luka Rio, sepertinya ia kehilangan banyak darah dan harus mendapat donor"

"Baiklah aku akan bicara pada Aldi"

Dokter Wahyu menghampiri Aldi dan Adrian di ruang tunggu. "Rio harus dapatkan donor darah yang sesuai, golongan darah Rio cukup sulit di dapat. Rumah sakit tidak memiliki stock" kata dokter Wahyu sembari menepuk bahu Aldi.

Aldi terdiam ia memandang Adrian yang juga melihatnya. Kedua pria itu kebingungan sekarang. Karena golongan darah Aldi tidak sesuai dengan Rio.

"Adrian pasang pengumuman di media sosial cari golongan darah yang sesuai dengan yang Rio butuhkan. Aku akan memberi imbalan banyak bagi mereka yang mau mendonorkan darah utnuk Rio"

"Baik pak"

Claries terkejut mendengar percakapan Aldi dan Adrian di koridor rumah sakit. Seharusnya golongan darah Aldi sesuai dengan Rio.

Episodes
1 Part 1 Insiden Di Medina Hospital
2 Part 2 Penculikan Claries
3 Part 3 Hukuman Pertama
4 Part 4 Kemarahan Ibrahim Zaman
5 Part 5 Tinggal Satu Atap
6 Part 6 Pria Yang Sungguh Misterius
7 Part 7 Sikap Janggal Aldi
8 Part 8 Jatuh Hati
9 Part 9 Kemarahan Claries
10 Part 10 Cinta Terlarang
11 Part 11 Ciuman Pertama
12 Part 12 Berjiwa Emas
13 Part 13 Flash Back Cinta Monyet
14 Part 14 Fani Hendrawan
15 Part 15 Perasaan Aldi
16 Part 16 Lamaran Untuk Si Cinta Monyet
17 Part 17 Perjanjian Pernikahan
18 Part 18 Babak Baru
19 Part 19 Hanya tidur Bersama
20 Part 20 Bahaya Mengancam bagian 1
21 Part 21 Bahaya Mengancam bagian 2
22 Part 22 Aldi Tertembak
23 Part 23 Si Keras Kepala
24 Part 24 Cinta Terpendam Adrian
25 Part 25 Pesta
26 Part 26 Bahagia
27 Part 27 Berbagi Cinta 1
28 Part 28 Berbagi Cinta 2
29 Part 29 Rencana Liza
30 Part 30 Rencana Liza bag. 2
31 Part 31 Bertemu Dion
32 Part 32 Ciuman Frontal
33 Part 33 Cinta Tersembunyi Adrian
34 Part 34 Pertemuan Claries dan Liza
35 Part 35 TRAGEDI
36 Part 36 Cinta Yang Menyiksa
37 Part 37 Kota A
38 Part 38 Tempat Baru & Teman Baru
39 Selamat Hari Dokter Nasional 2021
40 Part 39 Tugas Pertama
41 Part 40 Kembali Melihatnya
42 Part 41 Banyak Perhatian
43 Part 42 Seberapa Besar Kau Mencintainya?
44 Part 43 Pelukan Hangat
45 Part 44 Katakan Kau Mencintaiku!
46 Part 45 Liburan
47 Part 46 Joging
48 Part 47 Disidang Big Bos
49 Part 48 Anniversary
50 Part 49 Kembali Bekerja
51 Part 50 Rio Di Culik
52 Part 51 Kemarahan Aldi
53 Part 52 Rencana Kehamilan
54 Part 53 Program Kehamilan
55 Part 54 Nona Wang
56 Part 55 Kehamilan Claries
57 Part 56 Cemburu
58 Part 57 Dia Yang Kembali
59 Part 58 Rio di bully
60 Part 59 Gwena Sitara
61 Part 60 Ancaman 1
62 Part 61 Ancaman 2
63 Part 62 Ulang Tahun Zaman Group 1
64 Part 63 Ulang tahun Zaman Group 2
65 Part 64 Kecurigaan
66 Part 65 Menyusun Jebakan
67 Part 66 Panik
68 Part 67 Aku Baik-Baik Saja
69 Part 68 Ketahuan
70 Part 69 Cinta
71 Part 70 Kencan Pertama
72 Part 71 Dinner Romantis
73 Part 72 Kehamilan Claries
74 Part 73 Liona
75 Part 74 Claries Ngidam
76 Part 75 Adrian Sakit
77 Part 76 Persaing Rumah Sakit Besar
78 Part 77 Pertengkaran
79 Part 78 Rindu
80 Part 79 Kedatangan Tiara Biantoro
81 Part 80 Kembali
82 Part 81 Ayah & Anak
83 Part 82 Melamar
84 Part 83 Cincin
85 Part 84 RUMIT
86 Part 85 Rasa Yang Mulai Terlihat
87 Part 86 Ulang Tahun Fani Hendrawan
88 Part 87 Pernikahan Adrian & Mitha
89 Part 88 PESTA
90 Part 89 Lahirnya Dylan Ibrahim Zaman
91 Part 90 Kembali Ke Profesi
92 Part 91 Kejelasan Hubungan
93 Part 92 Wanita Para Bos
94 Part 93 Siapa Dia...
95 Part 94 Adik Tiri
96 Part 95 Kenangan
97 Part 96 Dokter Viral
98 Part 97 Kembali Ke Rumah
99 Part 98 Kembalinya Dua Wanita
100 Part 99 Kembalinya Dua Wanita
101 Part 100 Manipulasi 1
102 Part 101 Manipulasi 2
103 Part 102 Pasien
104 Part 103 Hasutan
105 Part 104 Rencana Aldi
106 Part 105 Tulip Hitam
107 Part 106 Kerja Sama
108 Part 107 Terkuak
109 Part 108 Mendekati Akhir Episode
110 Part 109 Mendekati Akhir Episode2
111 Musim Selanjutnya (New Chapter)
112 Tuan Dylan
113 Apartemen Winy
114 Makanan Malam
115 Tantangan
116 Persaingan
117 Home Care
118 Tidak Sengaja Menginap
119 Aroma Parfum
120 Lamaran Dadakan
121 Klarifikasi
122 Hari H
123 Pengumuman
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Part 1 Insiden Di Medina Hospital
2
Part 2 Penculikan Claries
3
Part 3 Hukuman Pertama
4
Part 4 Kemarahan Ibrahim Zaman
5
Part 5 Tinggal Satu Atap
6
Part 6 Pria Yang Sungguh Misterius
7
Part 7 Sikap Janggal Aldi
8
Part 8 Jatuh Hati
9
Part 9 Kemarahan Claries
10
Part 10 Cinta Terlarang
11
Part 11 Ciuman Pertama
12
Part 12 Berjiwa Emas
13
Part 13 Flash Back Cinta Monyet
14
Part 14 Fani Hendrawan
15
Part 15 Perasaan Aldi
16
Part 16 Lamaran Untuk Si Cinta Monyet
17
Part 17 Perjanjian Pernikahan
18
Part 18 Babak Baru
19
Part 19 Hanya tidur Bersama
20
Part 20 Bahaya Mengancam bagian 1
21
Part 21 Bahaya Mengancam bagian 2
22
Part 22 Aldi Tertembak
23
Part 23 Si Keras Kepala
24
Part 24 Cinta Terpendam Adrian
25
Part 25 Pesta
26
Part 26 Bahagia
27
Part 27 Berbagi Cinta 1
28
Part 28 Berbagi Cinta 2
29
Part 29 Rencana Liza
30
Part 30 Rencana Liza bag. 2
31
Part 31 Bertemu Dion
32
Part 32 Ciuman Frontal
33
Part 33 Cinta Tersembunyi Adrian
34
Part 34 Pertemuan Claries dan Liza
35
Part 35 TRAGEDI
36
Part 36 Cinta Yang Menyiksa
37
Part 37 Kota A
38
Part 38 Tempat Baru & Teman Baru
39
Selamat Hari Dokter Nasional 2021
40
Part 39 Tugas Pertama
41
Part 40 Kembali Melihatnya
42
Part 41 Banyak Perhatian
43
Part 42 Seberapa Besar Kau Mencintainya?
44
Part 43 Pelukan Hangat
45
Part 44 Katakan Kau Mencintaiku!
46
Part 45 Liburan
47
Part 46 Joging
48
Part 47 Disidang Big Bos
49
Part 48 Anniversary
50
Part 49 Kembali Bekerja
51
Part 50 Rio Di Culik
52
Part 51 Kemarahan Aldi
53
Part 52 Rencana Kehamilan
54
Part 53 Program Kehamilan
55
Part 54 Nona Wang
56
Part 55 Kehamilan Claries
57
Part 56 Cemburu
58
Part 57 Dia Yang Kembali
59
Part 58 Rio di bully
60
Part 59 Gwena Sitara
61
Part 60 Ancaman 1
62
Part 61 Ancaman 2
63
Part 62 Ulang Tahun Zaman Group 1
64
Part 63 Ulang tahun Zaman Group 2
65
Part 64 Kecurigaan
66
Part 65 Menyusun Jebakan
67
Part 66 Panik
68
Part 67 Aku Baik-Baik Saja
69
Part 68 Ketahuan
70
Part 69 Cinta
71
Part 70 Kencan Pertama
72
Part 71 Dinner Romantis
73
Part 72 Kehamilan Claries
74
Part 73 Liona
75
Part 74 Claries Ngidam
76
Part 75 Adrian Sakit
77
Part 76 Persaing Rumah Sakit Besar
78
Part 77 Pertengkaran
79
Part 78 Rindu
80
Part 79 Kedatangan Tiara Biantoro
81
Part 80 Kembali
82
Part 81 Ayah & Anak
83
Part 82 Melamar
84
Part 83 Cincin
85
Part 84 RUMIT
86
Part 85 Rasa Yang Mulai Terlihat
87
Part 86 Ulang Tahun Fani Hendrawan
88
Part 87 Pernikahan Adrian & Mitha
89
Part 88 PESTA
90
Part 89 Lahirnya Dylan Ibrahim Zaman
91
Part 90 Kembali Ke Profesi
92
Part 91 Kejelasan Hubungan
93
Part 92 Wanita Para Bos
94
Part 93 Siapa Dia...
95
Part 94 Adik Tiri
96
Part 95 Kenangan
97
Part 96 Dokter Viral
98
Part 97 Kembali Ke Rumah
99
Part 98 Kembalinya Dua Wanita
100
Part 99 Kembalinya Dua Wanita
101
Part 100 Manipulasi 1
102
Part 101 Manipulasi 2
103
Part 102 Pasien
104
Part 103 Hasutan
105
Part 104 Rencana Aldi
106
Part 105 Tulip Hitam
107
Part 106 Kerja Sama
108
Part 107 Terkuak
109
Part 108 Mendekati Akhir Episode
110
Part 109 Mendekati Akhir Episode2
111
Musim Selanjutnya (New Chapter)
112
Tuan Dylan
113
Apartemen Winy
114
Makanan Malam
115
Tantangan
116
Persaingan
117
Home Care
118
Tidak Sengaja Menginap
119
Aroma Parfum
120
Lamaran Dadakan
121
Klarifikasi
122
Hari H
123
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!