CINTA DOKTER 2
Claries meraih ponselnya dari dalam tas. Ia menelpon kakaknya minta di jemput. Claries berlari terburu-buru menuju pintu keluar karena Fani sudah menunggunya di parkiran rumah sakit.
Di loby ia menabrak seorang pria yang terlihat panik. Pria itu menatap tajam pada Claries yang menabraknya. "Maaf" kata Claries sambil lalu.
"Maaf membuat mu menunggu" Claries membuka pintu mobil Fani dan duduk di samping kemudi.
"Kau sudah makan?" tanya Fani.
"Sudah tadi aku dapat jatah makan siang di rumah sakit. Apa kakak belum makan?"
"Sudah, aku makan di kantor"
Di tengah perjalanan pulang ponsel Claries berbunyi. Ada panggilan telepon darurat dari rumah sakit tempatnya bekerja. "Kakak bisa kah kau putar balik? ada pasien yang harus ku tangani segera" Fani memutar mobilnya kembali ke rumah sakit. Claries turun dari mobil dan berlari menuju ruang kerjanya.
Ia diikuti dua orang perawat yang memberikannya laporan medis seorang pasien yang sedang kritis. "Siapa yang akan menjalankan prosedur operasi?" tanya Claries pada perawat itu. "Dokter Frederick yang akan melakukannya. Tapi dokter juga akan ikut serta dalam operasi itu"
Claries segera menuju ruang meeting. Di dalam ruangan itu sudah ada ahli bedah, anastesi dan spesialis dalam. Claries adalah salah satu dokter bedah umum di Medina hospital.
"Ada cidera di bagian dada yang sangat fatal" kata dokter Frederick. Ia memegang hasil pemeriksaan menyeluruh dari si pasien yang baru saja menjadi korban penusukan.
"Ada luka tusuk di bagian perut yang mengenai oragan dalamnya" Semua mengangguk. Ditengah operasi yang berjalan, dokter Frederick mengalami serangan jantung ringan sehingga Claries mengambil alih memimpin operasi itu. Semua terlihat panik karena detak jantung pasien semakin melemah.
"Bagaiman Claries?" tanya dokter Kevin ahli anastesi yang juga ada dalam ruangan itu. Claries tetap berkonsentrasi dengan pekerjaanya menangani pasien dan memberikan pertolongan yang terbaik. Tapi pasien wanita itu di nyatakan koma setelah operasi.
***
Di ruang tunggu rumah sakit Medina seorang pria muda terlihat cemas. Penampilannya sedikit kusut. Matanya merah karena sembab setelah menangis berjam-jam. Ia adalah Aldi Ibrahim pemilik rumah sakit sekaligus suami dari si pasien yang baru saja di tangani oleh Claries.
"Dokter bagaimana keadaan istriku?" tanya pria itu dengan khawatir. Claries mengajak pria itu ke ruang kerjanya dan memberikan pengertian serta kondisi istrinya. "Apa maksud dokter?! kenapa istriku bisa koma?!" Suara Aldi menggema memenuhi ruang kerja Claries.
"Tenang pak Aldi kita akan memantau kondisi istri bapak. Rumah sakit ini dan para dokter sudah melakukan yang terbaik"
Aldi mencoba menenangkan diri. Ia kembali ke ruang tunggu. Istrinya Liza belum bisa di jenguk. Aldi gelisah dan semakin kesal dengan para dokter di rumah sakit itu. Ia menuju ruangan direktur rumah sakit dan memanggil pimpinanya yaitu dokter Wahyu.
"Pastikan istriku akan baik-baik saja atau kalian akan menerima akibatnya!" Aldi tidak main-main ia merasa dokter yang menangani istrinya kurang profesional. Ia sendiri melihat Cleries masih sangat muda. " Adrian segera cari tahu bagaimana gadis itu bisa di pekerjakan di rumah sakit ini. Aku ingin hari ini juga kau dapatkan informasi tentangnya"
"Baik pak" Adrian adalah sekretaris pribadi Aldi. Ia selalu bisa memenuhi tugas dari Aldi.
Dokter Wahyu mencoba menenangkan Aldi yang masih emosi. Dokter Wahyu mengumpulkan semua dokter di ruang meeting. Termasuk Claries yang menggantikan dokter Frederick untuk bertugas menangani pasien.
"Permisi pak" Adrian kembali ke hadapan Aldi setelah satu jam kemudian. Ia melaporkan tentang dokter Claries Hendrawan.
"Oh jadi dia anak dari dokter senior di rumah sakit ini?" Aldi melempar berkas yang berisi informasi tentang Claries. "Benar pak, Bapak Ibrahim Zaman bersahabat dekat dengan dokter Gavin Hendrawan dahulunya"
"Apa dokter Gavin masih bertugas di rumah sakit ini?"
"Tidak pak, beliau sudah tiada dua tahun yang lalu karena kecelakaan bersama istrinya"
"Aku tidak peduli! seret dia ke penjara karena dia lalai dan membuat istriku koma!"
"Baik pak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
mamud.
semangat ya thor
2022-08-24
1
imbiya
saya beru mampir
2022-04-02
1