vier duduk di singgah sananya, jessy adalah orang kepercayaannya, "ampun paduka di depan gerbang leonardo ingin menghadap yang mulia" ucap jessy membungkukkan badannya
"perintahkan dia masuk" jawab vier
jessy melesat menghilang dan telah tiba di hadapan leonardo, "masuklah paduka sudah menantikamu paman" ucap jessy tanpa basa basi
leonardo melangkah menasuki kastil mewah milik vier, vier roland seorang raja vampire yang berumur ribuan tahun, vampire terkuat sepanjang masa kedudukannya.
"hamba menghadap yang mulia" ucap leonardo sambil memberi hormat
"katakan" vierpun tak ingin berbelit-belit bertanya
"hamba sudah memenuhi tanggung jawab hamba, membawa darah suci yang mulia tunggu" ucap leonardo
"lalu" jawab vier kembali
leonard bingung harus berkata apa lagi, bukankah itu berarti tugasnya sudah selesai
"aku tau apa yang kau pikirkan, aku tau itu berarti tugasmu selesai, tapi sekarang aku memberimu tugas lagi jaga dia untukku" perintah vier tak ingin di bantah
"baiklah tuan" jawab leonard pasrah
sementara jane tak dapat memejamkan matanya, otaknya terus berpikir, tentang segala hal, baik ketika menuju pulau lundy, ketika menuju sekolah baru, peristiwa di kantin ataupun ketika lie menunjukkan kekuatannya.
dia bertanya-tanya apa sebenarnya tujuan ayah mengirimku ke sekolah seperti ini, jane mencoba menutup matanya menghitung angka-angka agar matanya segera tertutup
akhirnya jane tertidur, vier datang bak angin dan muncul di samping jane, vieer membelai pipi jane, menatap dan memandangi wajah cantik jane, jane bergerak gelisah dalam tidurnya karna merasa terusik.
jane terbangun dari tidurnya, menatap sekitar, dan mendapati lie yang masih pulas dalam tidurnya, jane merasa ada yang membelai wajahnya, tapi segera di tepisnya, jane membaringkan tubuhnya kembali melanjutkan tidurnya
vier yang melihatnya dari kejauhan, berdiri di puncak dahan pohon dengan melipat tangannya di dada, "kau sudah datang, akhir dari penantianku" gumam vier
pagi ini jane bangun dengan sedikit lingkar hitam di matanya, kulitnya yang putih membuatnya sangat jelas
"ya ampun jane, apa kau tidak tidur, bagaimana bisa kau seperti ini, matamu seperti panda jane" kelakar lie saat melihatku duduk di pinggir kasur
jabe mendengus keras, "aku tak bisa tidur"
lie tersenyum, "jangan khawatir, aku bisa menghilangkannya, kau mau?"
"tidak, terima kasih" tolak jane cepat
kami berjalan keluar kamar menuju kantin untuk sarapan, kantin sudah ramai dengan para murid yang masih sibuk dengan makanan di meja masing-masing. jane dan lie memutuskan duduk di pojok dekat jendela besar.
"morning, princess"
jane memutar bola matanya malas mendengar suara clark yang menyebalkan.
"aku duduk dengan kalian ya princess?" tanya clark dengan senyuman lebar, dan beralih menatap lie, "eh ini siapa?"
lie dan clark saling berkenalan, sementara jane tak memperdulikan mereka, dia hanya menatap keluar jendela besar yang terpampang di depanku.
"tunggu sebentar ya, pangeran tampan ini akan mengambil makanan buat kalian" kata clark sebelum pergi
"kalau dia mahluk apa?" tanya jane berbisik sambil menunjuk clark yang berjalan menuju meja panjang yang tersedia banyak makanan
lie hanya mengangkat bahunya, pertanda dia tak tau
jane tak bertanya lagi walau sebenarnya cukup penasaran, jika memang sekolah ini sekolah khusus, berarti semua yang berada di sekolah bukan manusia, setengah manusia, jane menggigit jarinya dan menatap kosong di depan.
clark kembali membawa nampan sarapan kami bertiga, tapi dia tak datang sendiri, dia datang bersama mark.
"hai jane, morning, bolehkan aku bergabung dengan kalian?" mark bertanya tapi kami belum menjawab dia sudah mendudukan dirinya di sebelah lie
jane hendak makan tapi karna mark terus menatapnya, dia meletakkan lagi sendoknya dan menatap mark.
"karna kau cantik dan aku sudah makan" jawab mark seperti menjawab pertanyaan jane yang jane ucapkan di dalam hati
"eh bagaimana bisa dia mengetahuinya, apa dia bisa membaca pikiranku" ucap jane dalam hati lagi menguji mark
mark terkekeh melihat wajah jane, "semua tertulis di dahi cantikmu jane"
"hah sudahlah aku tak mau ambil pusing, lebih baik makan" jane bermonolog dalam hati
mark semakin terkekeh
"wah, jadi ini pacar clark hudson?" tanya lelaki bertubuh kurus dan bermata sipit menatapku jane antusias. "perkenalkan aku willy, kau sangat cantik sekali".
aku mendelik menatap clark yang masih anteng mengunyah makanannya seraya tak merasa bersalah menyebarkan rumor tidak benar tentangku
mark dan willy berpandangan, terkekeh geli melihat raut wajah jane yang kesal setengah mati.
"aku bikan pacar clark" ucap jane mendengus sebal.
"belum" timpal clark percaya diri
bersambung...
jangan lupa tinggalkan jejak readers, like komen rate favorit ya
thank u ❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments