dibawa ke klan merah

Siang hari saat jane sedang menunggu bis yang akan mengantarnya kembali ke asrama regan datang menghampirinya.

Melesat seperti anak panah regan muncul di hadapan jane secara tiba-tiba "kau akan pergi ke asrama jane?" ucapnya lembut tapi menatapnya tajam

Jane menganguk tanpa menjawab pertanyaan regan

"Sekarang kau ikut aku jane," tarikkan tangan regan pada tangan jane sungguh kuat.

jane tak bisa melepaskan cengkeraman tangannya dari regan, "lepaskan tanganku regan, kau menyakitiku"

Regan tak memperdulikan rintihan suara jane, dia melesat menuju istananya, membawa jane dalam dekapannya, jane pun yang di bawa terbang melesat hanya mampu memejamka. matanya, dia takut terjatuh, bisa sajakan terjadi seperti itu.

Jessy mencari ke sudut rumah jane, tapi tak menemukan keberadaannya, jessy memusatkan pemikirannya, ternyata dia melihat regan yang membawa pergi jane.

Buru-buru jessy kembali ke istana keluarga rolands, jessy langsung bersimpuh di hadapan viers, "ampun paduka, sesuatu yang gawat baru terjadi, sekarang jane di bawa regan pergi keistananya!" jessy mendongak melihat reaksi junjungannya.

"maafkan hamba yang terlambat datang menjemput jane paduka" ucapnya menundukkan pandangannya.

viers sedari tadi mengepalkan tinjunya, wajah memerah karna menahan amarah, "kejar dia jangan sampai lolos!" teriak vier dengan suara dinginnya.

Iris matanya menyalah berwarna tembaga menunjukkan kilatan amarah yang membuncah, mambuat siapapun yang menatapnya mengangguk patuh.

"baik yang mulia" ucap beberapa anak buah yang sedari tadi berada di rungan pertemuan membahas klan vampire merah yang semakin berulah.

Tidak ada yang berani membantah jika vier sudah murka, mereka semua menunduk takut, sedikit saja salh menjawab mereka khawatir kibasan tangan vier akan menghantam mereka, maka berakhirlah nyawa mereka.

Beberapa orang itu berbalik dan secepat kilat melesat menjalankan perintah raja mereka.

vier benar-benar marah, matanya terus saja berkilat memancarkan ttapan membunuh, membuat beberapa prajurit yang berjaga di sekitar aula merasa bergidik ngeri, merasakan aura membunuh dari pimpinan mereka.

"Berani sekali regan menyentuh jane ku, lihat saja akan kubuat lautan darah wilayahmu nanti,!" gumam vier dengan dingin dan jangan lupakan tatapan membunuhnya.

"Yang mulia" terlihat beberapa orang yang pergi mencari jane tadi datang dengan luka-luka di sekitar tubuh mereka, mereka kembali dengan ketakutan menatap sang raja yang telah murka.

"kenapa? kenapa kalian kembali dengan tangan kosong?" vier mengerutkan dahinya melihat mereka sudah pulang.

"ma-maafkan kami tuan, kami gagal melawan tuan regan, yang mulia" ucap salah satu di antara mereka yang memberanikan diri

"Hah?" vier tak mengerti sama sekali dia beejalan mendwkati anak buahnya dan menatap mereka tajam "Dasar bodoh! menghadapi klan erah kalian bisa kalah,! kau ingin aku membunuhmu hah?"

"Am-pun tuan, sungguh kekuata tuan regan sekarang melesat sangat pesat, kami tak dapat mendekatinya tuan!"

"Siapkan beberapa orang, jessy kau teyap di istana, harus ada yng tetap tinggal, bisa saja seseorang ingin kekuasaanku, aku sendiri yang akn menjemput ratuku,, akan ku bumi hanguskan mereka, sudah berani-beraninya regan menyentuh milikku, joka sampai hal buruk sesikit saya melukai jane, klan merah akan binasa!" ucp vier penuh dengan kekejaman.

"ya yang mulia" jawb jesay tak ingin membantah lagi.

"Dan siapkan pasukan berjaga di gerbang perbatasan, jangan sampai kecolongan, jangan membuat kesalahan, atau kalin mati mengenaskan." ucap vier tegas agar anak buahnya itu bekerja dengan benar.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***