ketika aku menatap kembali bola mata keemasan itu, tiba-tiba saja sudah lenyap, nath kemana perginya.
apa itu?
mana mungkin itu binatang?
jika itu binatang pasti sudah melayang menerkam mobil ini dan kami yang ada di dalamnya
lalu apa...
aku berkutat terus dengan pemikiranku sampai suara ayah membuyarkan lamunanku
jane, kita sudah sampai sayang
suara lembut ayah seolah membawaku kembali pada dunia nyata, gara-gara menebak mahluk aneh tadi aku baru sadar jika mobil ayah sudah berhenti tepat di depan sebuah bangunan yang sangat megah, menurutku ini bukan sekolah, ini seperti kastil, di sekitar gedung megah ini banyak terdapat pilar-pilar seperti menara yang menjulang tinggi, meskipun bangunannya terlihat megah tapi menurutku sangat suram
baguskan sekolahnya? "tanya ayah yang melihatku terus menatap bangunan itu dari luar
nah itu sepertinya salah satu gurumu, "ucap ayah ketika seseorang berjalan menghampiri kami
aku menatap wanita cantik yang sedang berjalan ke arahku, meskipun dia belum dekat denganku ntah mengapa tatapan matanya sangat tajam sampai-sampai rasanya menembus jantungku, aura wanita cantik itu sungguh luar biasa, membuat siapapun orang di sekitarnya merasa kecil dan ciut.
selamat sore tuan leonard, "sapa wanita cantik itu sambil tersenyum tipis, saya merry salah satu staff pengajar di sekolah ini.
ayah dan guru itu berbincang sedikit menjauh dariku, tak ku hiraukan apa yang mereka bincangkan aku sibuk dengan pemikiranku, bangunan se mewah ini ada di hadapanku, benar-benar bangunan indah, bangunan ini seperti bangunan fantasi dalam cerita dongeng.
jane, sekarang masuklah, "suara ayah yang tiba-tiba itu mengejutkanku "ingat belajar yang rajin ya, ayah pulang, sampai ketemu akhir pekan minggu ini.
aku menarik nafas panjang dan dengan berat hati akupun menganggukkan kepalaku, sebenarnya aku tak ingin bersekolah disini, ntah mengapa hatiku sangat berat, sebenarnya aku lebih senng tinggal dengan ayah, meskipun beliau bukan ayah kandungku, tapi beliau yang merawatku dari kecil, aku sudah cukup dewasa dalam berpikir, aku tak ingin merengek sepeti anak kecil dan menentang apa yang sudah ayh putuskan.
meski aku tak menyetujui keputusan ayah tapi aku juga tak kuasa menolaknya, aku tak ingin di sebut anak yang egois, aku juga tak mungkin memaksa ayah setiap hari harus bolak balik mengantarkan ku bersekolah dan menjemputku pulang, itu akan membuatnya lelah, aku cukup tau diri untuk tak memaksakan kehendak ku.
aku hanya bisa menurut, sampai ketemu akhir pekan ayah, "ucapku lemas
ayah tersenyum dan mengacak rambutku pelan, dia memelukku dan mencium keningku, sebelum pergi dan akhirnya diapun melajukan mobilnya meninggalkanku.
jane, ayo masuk, saya tunjukkan kamarmu, "ucap miss merry padaku
baik, "ucapku ragu
you can call me miss merry jane, "ucapnya lembut
aku mengangguk dan mengikutinya, sambil menarik koperku
asrama putri terletak di barat bagian kastil ini, miss merry mengantarkanku ke kamar paling ujung di ruangan bagian barat kastil.
setiap kamar terdiri dari dua tempat tidur, dua lemari dan dua meja belajar, ada tirai pembatas di antara tempat tidur untuk memisahkan wilayah teritori kepunyaan.
aku belum memiliki teman sekamar, jadi aku akan sendirian sebelum datang teman yang baru.
hah rasanya sepi sekali, tidak nyam menempati kamar ung begitu luas sendirian, semoga secepatnya aku memiliki teman, semoga .
aku berberes, menyusun semua bajuku ke lemari, setelah selesai akupun mandi, setelah itu aku memutuskan berkeliling, aku harus tau seluk beluk sekolah ini, agar aku tidak tersesat nantinya.
tadi misa merry menawarkan bantuannya padaku, dia akan menemaniku berkeliling sekolah, tapi aku menolaknya, ntah mengapa berada di dekatnya aku merasa gugup.
tanpa aku sadari aku sudah berjalan cukup jauh, aku berada di tengah-tengah aula sekolah, aula ini dangat luas, dan interior langit-langit aula ini sangat indah, banyak kursi di pinggir dinding , di tengah-tengah ada beberapa kursi yang di isi beberapa siswa.
jendela ruangan ini bergaya eropa klasik, berjajar rapi menampilkan pemandangan hijau nan asri di sekitarnya
aku memutuskan duduk di dekat jendela memandang pepohonan hijau nan asri, kaa ku menatap pohon bola mata keemasan itu tampak lagi, dia menatapku tajam, ku alihkan pandanganku, kemudian menatap lagi keluar jendela mengarah ke pepohonan itu, tapi bola mata itu hilang.
aku tersenyum, ternyata hanya ilusiku
hai girl, seseorang menyapaku di dekat teligaku
nyaris saja aku memakinya, seenaknya saja dia berbicara begitu dekat denganku
siapa kau? "tanyaku reflek
lelki berwajah pucat itu terus memandangiku, matanya ke coklatan terus menatapku seakan mengulitiku, karna dia tak jua menglihkan pandangannya terhadapku, dia terseyum lebar "kamu siswa baru? "tanyanya kemudian
aku memutar bola mataku malas, "jika kau tak pernah melihatku, berarti aku adalah siswa baru di sekolah ini, "ucapju sedikit ketus
dia masih saja menatapku, memindai dari atas sampai bawah seakan aku ini sebuah target baginya
kau mau apa!! "sentakku sedikit keras
sepertinya dia tak merasa tersinggung sama sekali, dia justru terkekeh geli melihatku, "ternyata cantik-cantik galak" katanya
padahal aku berbaik hati lo, ingin menemanimu keliling sekolah ini, "katanya lagi
tidak mau, terima kasih, "ucapku sedikit ketus aku tak ingin berkeliling dengan orang asing, "jawabku lagi
aku berharap dia lekas pergi, tapi dia tak kunjung pergi, mala mengulurkan tangannya padaku.
klau begitu, ayo berkenalan, aku clark hudson, panggil aku clark, dia terus mengukurkan tangannya, berharap aku segera menyabut uluran tangannya.
sesungguhnya selama ini temanku wanita, aku menghindari berteman dengan laki-laki
tapi melihat bola matanya yang berbinar aku tak enak hati, ku sambut uluran tangannya jane parkins, panggil aku jane saja.
nama yang cantik seperti orangnya, aku adalah teman pertamamu, jadi karna kita sudah berteman kau akan aku temani berkeliling sekolah ini, "ucapnya tersenyum
tidak mau, "ucapku ketus, seakan aku merasa dia sebuah ancaman
kau takkan bisa menolakku, kau bisa apa jika aku terus menggenggam tanganmu, "ucapnya sedikit mengejek padaku
ayo, ikut aku, "ditariknya tanganku tak memperdulikan aku menolaknya
aku kesal karnanya mulutku bergumam tak karuan, alih-alih ingin membuatnya kesal, dia malah menertawaiku, "kamu lucu sekali, bibirmu panjang karna terus mengumpat" dia terkekeh geli melihatku
akupun pasrah terserah clark mau membawaku kemana, dia menunjukkan taman, perpustakaan, ruangan kelas, ruangan guru, loker, ruang kesehatan, serta ruangan lainnya yang ada di sekolah..
bagaimana apa kau suka? "tanyanya sambil tersenyum ke arahku
aku lelah bisakah aku kembali ke kamarku, "aku tak menjawab pertanyaannya, karna sesungguhnya kakiku benar-benar sangat lelah
bersambung......
Note : jangan lupa like sebanyaknya ya
jangan lupa juga fav, rate, komen dan vote kalian
terima kasih 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments