misi pangeran regan

karna ayahnya tak kunjung datang akhirnya jane memutuskan pulang, dia membawa tas ranselnya dan membawa satu baju, lie teman sekamar jane tidak pulang dia tetap di asrama, karna sesungguhnya lie berasal dari benua lain.

awalnya lie menawarkan diri mengantar jane, tapi jane menolak, dia akan pulang sendiri, dia tak ingin merepotkan siapapun. jane berjalan melewati koridor, meninggalkan asrama menuju ke gerbang sekolah, di depan biasanya akan melintas sebuah bus yang akan membawa nya meninggalkan asrama, bus itu akhirnya datang, jane masuk ke dalam, tapi uang ada di dalam bus hanya dua orang pria berwajah dingin dan seram, auranya menakutkan, kedua orang itu menatap jane dengan lekat dengan iris mata merah menyala.

jane merasa takut, awalnya iya ingin mengutngkan niatnya, untuk turin dan tak jadi melanjutkan perjalanan pulang, tapi pintu bus keburu ke tutup dan sang supir menjalankannya.

jane hanya mensugesti dirinya, agar tak berpikiran buruk, semua akan baik-baik saja, tidak akan ada yang terjadi padanya, sebentar lagi pasti sampai, dan aku akan segera turun,, melewati hutan rimbun, udara dingin semakin menyeruak, entah mengapa hawa dingin seketika menyelimuti udara di sekitar bus.

tanpa di duga-duga, seseorang yang dari tadi menatap jane dengan kilatan mata merah menyalanya, melesat muncul di hadapan jane, hampir tanpa jarak, wajahnya sudah ada di hadapan jane.

tentu saja jane kaget, dia menarik wajahnya sedikit mundur, nafasnya tercekat, wajah tampan dan bengis itupun mengintimidasi jane, dia terus menatap mata jane, seolah mencari kebenaran di dalam matanya.

mata merah menyala itu memejam sejenak dan mengendus atoma tubuh jane, kemudian dia tersentak, dan membuka matanya kembali, "darahmu harum, meskipun di tutupi ramuan untuk menutupinya, aku tau kamu manusia," suara tegas dan pelan itu seperti mendiktenya.

jane tetap diam, hatinya bergemuruh, dia takut akan terjadi seperti perkataan clark, apa manusia di depannya ini penjahat, tunggu tungu dia pasti bukan manusia, dia tanpa berjalan muncul di hadapanku.

"kau me pertanyakan aku apa! apa kau takut padaku! tanya masih dengan posisi wajahnya beberapa senti dari wajah jane,, sehingga jane dapat merasakan hembusan nafasnya.

"ap pa kau bisa menjauhkan sedikit wajahmu? sungguh ak aku tidak nyaman" ucap jane sedikit gagap

akhirnya sang pemuda berwajah sangar itu duduk di sebelah jane, jane sedikit bernafas lega, walau belum sepenuhnya lega, tapi dia berusaha meyakinkan dirinya jika manusia di sampingnya itu nukan orang jahat.

"kau bersekolah di sekolah rolands scholl" tanya orang di samping jane yang menatap lurus ke depan.

"m ya, aku bersekolah disana!"

"kenapa?"

"apa katanya kenapa? andai aku tau kenapa juga aku takkan sepenasaran ini,, makanya aku akan pulang dan bertanya pada ayah." ucap jane dalam hati

"jadi kau tak tau"

"kau bisa membaca pikiranku,? apa kau vampire?

pemuda itu menatap jane sekilas dan kemudian meluruskan pandangannya, "menurutmu?" suranya begitu berat dan dingin, sama seperti raut wajahnya.

"aku tak memiliki keahlian mengetahui tentang seseorang, baik itu membaca hati dan kekuatan spiritual lainnya." jawab jane

"jawabanmu begitu prontal, aku regan mclains, kau bisa memanggilku regan."

"apa dia memperkenalkan dirinya padaku,?" jane mengerutkan keningnya.

"aku hanya memberi tahumu,, agar kau mudah memanggilku,"

"ah regan aku jane, jane parkins" jawab jane.

"semoga kita bisa menjadi teman".

senyum senringai licik tampil di sudut bibir regan, ntah apa rencananya, tapi jane harus lebih berhati-hati. jane tiba di dekat rumahnya, dia turun dari bus dan tanpa menoleh lagi ke dalam bus, yangbmana regan masih ada di dalamnya, regan terus memandang langkah jane menuu rumahnya.

"yang mulia pangeran, apa rencanamu selanjutnya?" tanya pengawal setia regan yang sedari tadi diam dan memperhatikan tuannya itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***