Meira pun pulang dari rumah Neneng dengan kekecewaan nya, rasanya semua usahanya untuk mendapatkan bukti atas perselingkuhan Sam sia-sia. Sam yang begitu pandai menutupi semuanya sangat rapih sekali dia menyimpan kebohongan nya membuat pikiran Meira semakin menemukan jalan buntu.
Meira sampai dirumahnya dilihatnya Sam tengah bersiap-siap untuk pergi dari rumah.
"Sam mau kemana kamu?" tanya Meira.
Sam hanya diam tak menjawab.
"Sam setidaknya hargai aku yang masih menjadi isteri kamu, jawab pertanyaan aku!" teriak Meira.
"Dengar Mei sekarang aku bicara pun percuma kan, kamu gak akan percaya sama aku" jawab Sam.
"Tapi seenggaknya yakinkan aku Sam, bukan malah kamu terus menerus pergi begini" jawab Meira.
"Aku yakinkan kamu? Mei apa kamu gak sadar kerjaan kamu setiap hari itu hanya marah-marah dan marah-marah terus sampai aku bosan" ucap Sam.
"Apa? kamu bosan sama aku?" tanya Meira.
"Sudahlah Mei, sebaiknya kamu renungi apa yang salah dengan kamu!" ucap Sam.
"Apa yang salah dengan aku kamu bilang? Hei kamu udah gak waras ya Sam, aku bersikap seperti ini itu semua karena ulah kamu" jawab Meira sambil berteriak.
"Memang apa yang sudah aku lakukan sama kamu Mei, sampai kamu seperti sekarang ini?" tanya Sam dengan nada tinggi.
"Wah kamu itu bareng*ek banget Sam, pergi kamu!" bentak Meira yang sudah muak dengan kepura-puraan Sam.
Sam pun bergegas mencari kunci mobilnya dan keluar dari rumah, tak ingin melewatkan kesempatan ini Meira segera mencari kunci motor untuk mengikuti Sam dari belakang.
Sam menjalankan mobil menyusuri jalanan, sementara Meira mengikutinya menggunakan motor namun diberi jarak agak jauh agar Sam tak melihatnya, beruntung jalanan kota ini kalau masih jam 19.00 malam masih agak ramai jadi Sam tak akan tau Meira mengikutinya.
Sam sampai disebuah tempat makan, sepertinya Sam sudah ada janji dengan Wanita itu dirumah makan ini, Sam memarkirkan mobilnya dan Meira pun menyelipkan motornya disela-sela mobil.
Terlihat Sam masuk kedalam rumah makan itu dengan wajah berseri-seri seperti sedang berbahagia akan bertemu pujaan hatinya.
Meira yang terburu-buru hendak menyusul Sam dan yakin malam ini akan dapat mengungkap siapa sosok Wanita itu, dengan jurus langkah kaki seribu nya Meira menyusul Sam masuk kedalam rumah makan.
Didalam rumah makan itu Meira menemukan Sam sedang berbicara dengan sosok yang entahlah masih terhalang pembatas meja, Meira pun segera menghampiri Sam dengan kemarahannya.
"Sam" ucap Meira.
Sam dan sosok yang sedang mengobrol dengannya pun menengok kearah Meira, rupanya itu adalah kepala sekolah di SMA tempat Sam mengajar.
"Mei, ngapain kamu disini" Sam menarik tangan Meira yang masih mematung tak percaya kalau dia salah sasaran datang kesini.
Dengan kasar Sam menarik tangan Meira keluar dari rumah makan.
"Lepas Sam, sakit!" ucap Meira berusaha melepaskan tarikan tangan Sam.
"Kamu bener-bener sudah gak waras Meira, kamu sudah mencoreng nama baik aku didepan kepala sekolah saat ini, kamu menguntit aku Mei, kamu pikir dong Meira aku sedang proses untuk dipromosikan menjadi wakil kepala sekolah dan kamu malah bikin malu" ucap Sam marah-marah.
"Iya aku memang sudah ga waras Sam, karena untuk menghadapi lelaki gak waras seperti kamu aku harus lebih gila lagi Sam" jawab Meira.
"Pulang kamu sekarang, kita selesaikan ini dirumah" ucap Sam dengan emosi.
"Baik kalau begitu berikan aku kunci mobil kamu" ucap Meira.
Sam hanya diam saja tanpa mempedulikan permintaan Meira dan bergegas masuk kembali kedalam rumah makan. Sementara Meira sangat kesal karena tak menyangka kalau hari ini Sam ternyata tidak menemui Wanita itu.
Meira pun pulang kerumah dengan wajah frustasinya, Meira teringat akan sesuatu biasanya bila selesai berpergian dari manapun menggunakan mobilnya Sam akan membuang sampah-sampah dari mobilnya ketempat sampah didepan rumah mereka, bahkan kadang bekas struk makanan dan karcis parkir pun akan dibuangnya disitu.
Meira langsung buru-buru mengorek-ngorek tempat sampah itu berharap menemukan sesuatu, Meira bahkan sampai menumpahkan segala isi sampah yang ada didalamnya. Membuka kertas-kertas satu persatu namun Meira tak menemukan apapun.
Ketika hendak membereskan kembali sampah-sampah tadi yang sudah berserakan itu, kaki Meira rupanya menginjak kertas tepatnya struk atau nota pembelian.
Meira membuka struk itu, dan tertera menu-menu yang dipesan untuk 2 orang dirumah makan seafood, sedangkan Meira tidak suka seafood sama sekali Bahkan Sam dan Meira tak pernah pergi kerumah makan seafood.
Meira mengingat-ngingat lagi tanggal dari struk itu, tak berselang lama Meira mengingat tanggal tersebut adalah tanggal ketika Sam bilang ban mobilnya bocor dan Sam membeli satu set perhiasan untuk Meira dan menitipkan pada temanya, tapi Sam tidak bilang kalau dia pergi makan seafood bersama seseorang.
Meira masuk kedalam rumah hatinya saat ini merasa hancur berkali-kali Sam membodohi nya, bahkan berkali-kali juga Meira selalu mempercayai Sam.
Malam sudah semakin larut, Meira menunggu Sam didalam kamar, Sam yang baru saja datang dari makan malamnya bersama kepala sekolah masuk kedalam kamar.
"Aku malas berdebat sama kamu Mei masalah tadi kamu menguntit aku sampai kerumah makan, jadi aku akan maafkan" ucap Sam.
"Heuh" jawab Meira sambil tersenyum sinis.
"Aku mau mandi dan istirahat" ucap Sam.
"Sejak kapan kamu suka makanan seafood Sam?" tanya Meira.
"Apa maksud kamu?" tanya Sam berpura-pura bodoh.
"Aku temukan struk itu ditempat sampah kamu pergi kerumah makan seafood, pergi dengan siapa kamu Sam?" tegas Meira.
"Astaga, Mei kamu mengorek-ngorek sampah?" tanya Sam sambil sedikit tertawa.
"Kamu tertawa Sam?" ucap Meira.
"Bagaimana aku tidak tertawa Mei, kamu seperti an*ing saja mengorek-ngorek sampah, dan untuk apa? hanya untuk selembar struk itu?" tanya Sam mentertawakan Meira.
"Kamu bilang aku an*ing Sam? dan kamu tanya untuk apa aku memungut struk ini dari tempat sampah? kamu bareng*ek Sam" jawab Meira bangun dari kasurnya.
"Tenang Mei, aku hanya oh astaga tidak habis pikir, harusnya kamu berpikir dulu Mei sebelum bertindak struk itu bisa saja orang yang lewat depan rumah kita dan dia membuangnya kesitu, ngapain kamu ngurek-ngurek sampah" jawab Sam dengan entengnya.
"Kamu masih belum mau mengaku juga Sam?" tanya Meira.
"Mengaku apa Mei, kamu harus gunakan akal sehat kamu Mei dan jangan lakukan hal-hal bodoh seperti itu lagi" jawab Sam.
"Baik Sam kita lihat, kalau sampai aku menemukan bukti perselingkuhan kamu Sam, aku akan hancurkan karier kamu dengan tangan aku sendiri" ucap Meira yang sudah sangat emosi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Kaneti Neng
itu Meira bodoh ya terlalu ikuti emosi tidak bisa bermain cantik
2024-05-22
0
kiM niar💜
itu si Meira,terangan Ama dah buat cari pelakor nya, sembunyi-sembunyi kan lebih bagus 🙄🙄
2023-01-11
0
Fitri ainin Ainin
kenapa meira g pinter2,
2022-10-30
1