Karena tak mendapatkan bukti apapun tentang kecurigaan nya, keesokan harinya Meira memilih untuk meminta maaf pada Sam dan berusaha untuk tidak menaruh curiga lagi pada Sam. Meira tak ingin rumah tangganya yang sudah dibangun selama 7 tahun ini rusak karena sesuatu yang belum pasti.
Meira menyiapkan sarapan untuk Sam seperti biasanya, Sam pun bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa semalam.
"Pagi Mei" ucap Sam sembari mencium dahi Meira.
"Pagi Sam, aku mau minta maaf masalah semalem harusnya aku tidak menuduh kamu tanpa bukti begini" Meira berbicara gugup.
"Ga apa-apa Mei kamu cemburu dan khawatir sama aku justru aku senang" jawab Sam dengan senyum misteriusnya.
Meira dan Sam sarapan bersama pagi ini, Sam berpamitan untuk berangkat mengajar pada Meira. Sedangkan Meira segera pergi ke kedai bakminya.
Meira tengah mempersiapkan bahan-bahan untuk bakmi tetapi dengan tidak semangat serta mata panda dan wajah sedikit pucat, Susan pun tiba dan menyapa Meira, Susan melihat wajah Meira seperti mayat hidup.
"Pagi Ci Mei, Astaga" ucap Susan kaget melihat wajah Meira.
"Iya pagi San" jawab Meira pelan.
"Ih Ci Mei kenapa wajah nya kaya Zombie difilm Train to Busan pucat begitu?" tanya Susan.
"San bagaimana ya caranya agar saya tahu sesuatu yang belum saya ketahui" ucap Meira.
"Sesuatu yang tidak kita ketahui???? Kematian gitu maksudnya Ci Mei?" tanya Susan sedikit bingung.
"Bukan San, misalnya saya ingin tahu apakah suami saya selingkuh atau tidak" jawab Meira.
"Oh begitu, gampang itu mah Ci Mei tinggal pergi ke dukun Mbah Jabrig aja dia kan dukun sakti mandraguna" ucap Susan.
"Yang bener San emang masih ada dukun dizaman sekarang ini?" tanya Meira.
"Idih Ci Mei ga ada tau-tau nya itu kan teh Neneng bisa tau suaminya selingkuh gara-gara dia tuh nanya ke mbah Jabrig" jawab Susan.
"Masa si San, kok bisa akurat begitu ya?" ucap Meira.
"Mbah Jabrig itu Ci Mei, dukun paling terkenal dikota ini dia itu obat dari segala macam permasalahan duniawi" jawab Susan.
"Kamu tau alamatnya Mbah Jabrig San" tanya Meira penasaran.
"Em kalo Susan si engga tau, tapi temen SMA Susan tau Ci Mei, soalnya dia pernah pasang susuk biar cantik gitu ke Mbah Jabrig walaupun gak manjur si tetep saja cantikan Susan. hehehe" jawab Susan.
"Kamu bisa mintakan itu ke temen kamu engga San?" tanya Meira.
"Bisa bisa Ci Mei, tapi buat apa Ci Mei mau ketemu Mbah Jabrig?" tanya Susan.
"Saya hanya ingin memastikan kecurigaan saya ini salah San" jawab Meira.
"Yasudah Susan kirim pesan dulu ya ke temen Susan biar dia kirimkan alamat Mbah Jabrig nya!" ucap Susan.
Kedai bakmi sudah buka pelanggan bakmi Ci Mei mulai berdatangan hingga menjelang siang hari semakin ramai, tiba-tiba handphone Susan berdering tanda ada pesan masuk. Susan membuka pesan masuk itu, ternyata itu balasan dari teman Susan yang mengirimkan alamat rumah Mbah Jabrig.
"Ci Mei, Ci Mei" Susan teriak-teriak memanggil Meira yang sedang mengelap meja.
"Ada apa San?" tanya Meira sambil menghampiri Susan.
"Lihat nih temen Susan sudah kasih alamat nya, tapi malah sangka nya Susan mau pasang susuk kaya dia, amit-amit banget Susan udah cantik paripurna begini masa pakai susuk" celetuk Susan.
"Oh Desa ini saya tau San, sekitar 40 menitan ya dari sini" ucap Meira sambil melihat maps.
"Iya Ci Mei, ngomong-ngomong Ci Mei mau ke Mbah Jabrig kapan memang nya?" tanya Susan.
"Kamu temani saya ya San, nanti jam 15.00 sore kita tutup saja kedai nya" jawab Meira.
"Asik oke deh Ci Mei, itung-itung liburan ini si Ci Mei, bosen liat bakmi mulu tiap hari hehehe" ucap Susan.
Sore jam 15.00 Meira menutup kedai bakminya, Meira memakai sepeda motor matic miliknya untuk pergi menemui Mbah Jabrig bersama Susan.
Setelah mengikuti Maps sampailah Meira dan Susan kerumah yang halamannya sangat luas dipenuhi pepohonan rindang. Meira dan Susan pun mengetuk pintu rumah Mbah Jabrig, tiba-tiba pintu terbuka sendiri sontak membuat Meira dan Susan menjerit kaget.
Aaaaaaaa setannnnnn..
Hehehehe didepan Meira dan Susan sosok Mbah Jabrig sudah duduk tidak jauh dari pintu, Meira dan Susan pun memberanikan diri untuk terus masuk kedalam rumah Mbah Jabrig.
"Kalian pasti takut ya pintunya terbuka sendiri" tanya Mbah Jabrig.
"Ii iya Mbah kita takut" ucap Susan.
"Jangan takut pintunya terbuka karena saya tarik benang ini, hehehe lagian kalian emangnya tidak pernah masuk emol besar dikota disana emol-emol itu pintunya terbuka sendiri tidak dibukakan oleh yang punya emol, masa kalah sama Mbah Jabrig yang tau emol" ucap Mbah Jabrig dengan bahasa aneh nya bilang Mall malah emol.
"Iya kita belum pernah ke emol Mbah pernah nya ke Mall doang" jawab Susan.
"Ih kamu San malah nanggepin" ucap Ci Mei.
"Ada apa kalian kesini, masalah percintaan kah?" tanya Mbah Jabrig.
"Iya Mbah, begini apa saya bisa tau kalau suami saya itu selingkuh atau tidak dari saya?" jawab Ci Mei.
"Baik lampu bola api ini akan menjawab semua pertanyaan kita" ucap Mbah Jabrig.
Sambil memutar-mutar bola api listrik, yang didalamnya terdapat aliran-aliran listrik menyala, Mbah Jabrig mulai komat-kamit dengan mulutnya.
"Hommmm bila o, hommmm bila tunjukan-tunjukan" Mbah Jabrig berteriak dengan tangan yang masih memutar-mutar bola api listrik itu.
Tiba-tiba terdengar bunyi ledakan.
Braghtttt....
Bola api listrik itu meledak mungkin karena terlalu lama dicolok listrik jadi konslet.wkwkkwk
Wajah Mbah Jabrig hitam terkena ledakan Bola api listrik itu, rambut nya menjadi acak-acakan.
Susan dan Meira sontak tak bisa menahan tawa nya.
Hahahahaha..
Susan pun meminta maaf pada Meira karena ternyata Mbah Jabrig yang katanya dukun sakti mandraguna guna itu hanya karangan orang-orang saja, sebenarnya dukun tidak ada yang bisa kita percayai.
Ditengah perjalanan pulang mereka, Meira dan Susan masih tertawa terbahak-bahak mengingat kekonyolan mereka sampai jauh-jauh mendatangi dukun, padahal memang kenyataannya tidak ada dukun sakti.
Meira sedikit sudah mulai melupakan kesedihannya dan berjanji untuk tidak pernah mempercayai dukun-dukunan lagi.
Meira dan Susan pun sampai didepan kedai bakmi, Susan pun pamit untuk pulang kerumahnya karena hari sudah mulai gelap. Dan Meira pun masuk kedalam rumah, didalam rumah sudah ada Sam yang tengah menonton televisi.
"Mei kamu darimana?" tanya Sam.
"Aku hanya pergi cari udara segar bersama Susan" jawab Meira.
"Kenapa tidak menunggu aku pulang, kita bisa keluar bersama" ucap Sam.
"Tidak apa-apa Sam, kamu pasti cape pulang dari sekolah" jawab Meira.
"Mei, aku mau bicara" ucap Sam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
trus semangat
2022-10-01
0
Nurulfajriyah
bicara
2021-11-05
0
Diah Fiana
semangat kakk
2021-10-17
1