Sam dan wanita itu makan malam bersama, setelah selesai menghabiskan makan malamnya Sam dan wanita itu bergegas masuk ke mobil.
Setelah melakukan perjalanan hampir satu jam lamanya Sam memarkirkan mobilnya disamping jalanan sepi.
"Mau pindah kekursi belakang?" ucap wanita itu dengan tersenyum nakal.
"Ya tentu" jawab Sam.
Merekapun berpindah ke jok belakang mobil didalam mobil wanita itu duduk diatas paha Sam, Sam dan wanita itu mulai berciuman dengan ganasnya, Sam menyibakan rok wanita itu dan mulai meraba-raba paha mulus wanita itu sambil terus berciuman, tangan Sam yang terus menerus meraba paha mulus wanita itu membuat wanita itu tera*ngsang dan mulai melepaskan resleting celana Sam.
Sam dan wanita itu bercinta didalam mobil hingga terdengar suara-suara lenguhan dari wanita itu, dan membuat mobil bergoyang-goyang, namun sepinya kota kecil ini sehingga tak mungkin ada orang yang melihat mobil goyang itu.
Setelah hampir setengah jam Sam dan wanita itu berhubungan badan mereka menyudahi nya, dan segera memakai pakaian masing-masing lalu berpindah duduk dibangku depan mobil.
Sam dan gadis itu mengelap keringat mereka dengan tissu, sambil meredakan kelelahan nya Sam menukar kembali SIM Card handphone nya untuk memberi kabar pada Meira bahwa ban mobil nya bocor serta handphone nya laubet sehingga baru bisa mengabari Meira.
Meira yang sudah gelisah menunggu Sam dirumah sembari sejak tadi menelpon Sam, tapi tidak aktive menerima pesan masuk dari Sam di handphone nya.Meira juga menerima bukti foto ban mobil Sam yang tertusuk paku.
Padahal itu akal-akalan Sam mengambil foto ban bocor orang lain dari internet.Meira mulai lega Sam sudah memberi kabar padanya.
Tapi Meira sedikit merasa ada keanehan, Sam pergi pukul 18.00 malam dan pukul 22.00 malam baru mengabarinya.
"Kok aneh ya masa tambal ban sampai 3 jam belum selesai juga" hati Meira sudah merasakan kejanggalan dengan Sam.
Karena penasaran Meira menelpon Sam, tapi tidak diangkat.
Sementara Sam yang sudah pulih dari keletihan nya tersenyum pada wanita itu tanpa mempedulikan telepon dari Meira.
"Apa kamu sudah harus pulang?" tanya wanita itu.
"Tidak jika kamu memberikan aku lagi" ucap Sam sembari mengelus-elus pipi manis wanita itu.
"Aku tidak bisa menolak" jawab wanita itu.
Sam dan wanita itu kembali melakukan hubungan itu didalam mobil seolah tidak puas kalau hanya sekali melakukannya, hingga waktu sudah menunjukan pukul 23.00 malam Sam baru menyudahinya.
"Aku harus segera pulang Meira pasti sudah menunggu" ucap Sam sambil memakai pakaiannya.
"Hm Baiklah" jawab wanita itu sembari mengikat rambut panjangnya.
Sam mampir dulu diwarung pecel ayam untuk membeli pesanan Meira. Kemudian melanjutkan perjalanan nya menurunkan wanita itu ditempat tadi Sam menjemput nya.
Meira yang sudah berfikiran tidak karuan tentang Sam, tak henti-hentinya mondar-mandir didalam rumah memikirkan sebenernya ada apa dengan Sam, kenapa sudah hampir satu tahun ini sikap Sam semakin berubah.
Meira sudah tidak bisa membendung lagi rasa penasaran nya apalagi waktu sudah menunjukan pukul 24.00 malam Sam belum juga datang.
Tak berselang lama bunyi suara mobil terdengar Meira buru-buru membukakan pintu rumahnya, Sam keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah dengan wajah yang datar merasa tidak ada apa-apa.
Sedangkan Meira yang sudah penasaran, marah, emosinya membludak malam ini.
"Mei kamu makan ya kamu pasti sudah lapar" ucap Sam sambil menuju meja makan.
"Sam" Meira memanggil.
"Oke, aku akan ambilkan nasi dan air dulu untuk kamu" jawab Sam dengan datarnya.
"Sam cukup" Meira berteriak.
"Kamu kenapa Mei" tanya Sam seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
"Kamu pikir dan kamu anggap aku bodoh Sam?" ucap Meira dengan suara bergetar.
"Ada apa Mei? kenapa kamu marah hanya karena aku datang terlambat itupun karena ban mobil aku bocor" jawab Sam.
"Apa yang kamu sembunyikan dari aku Sam?" Meira mulai meneteskan air matanya.
"Aku engga ngerti Mei, kenapa kamu seperti ini" Sam berpura-pura bodoh.
"Sudah cukup berpura-pura Sam" bentak Meira.
"Kamu harus istirahat seperti nya kamu kecapean Mei makanya emosi kamu gak stabil" jawab Sam dengan santainya.
"Aku tau Sam, aku kenal kamu dan sudah lebih dari satu tahun ini sikap kamu berbeda semakin berbeda dan malam ini sangat terlihat jelas" Meira menatap tajam mata Sam.
"Kamu keterlaluan Mei" Sam berlalu pergi meninggalkan Meira menuju kamar.
"Sam aku belum selesai bicara dengan semua ini, Sam aku muak aku sudah muak menahannya" teriak Meira.
Meira mengejar Sam kedalam kamarnya, sedangkan Sam sudah duduk diatas kasur.Tak lama Meira masuk kedalam kamar menutup pintu kamar dengan keras.
"Sam" ucap Meira.
"Udah cukup Mei, aku capek dan aku mau tidur" jawab Sam.
"Tidur? kamu jelasin dulu semuanya sama aku, apa kamu selingkuh dari aku Sam?" ucap Meira dengan Nanda tinggi.
"Aku ga ngerti apa maksud kamu" ucap Sam menenangkan Meira.
Meira melemparkan pas bunga kecil dari meja riasnya,
Prang.......
"Mei cukup" Sam memeluk Meira.
Sementara Meira masih terus menangis dan memukul-mukul dada Sam, namun Sam tetap memeluknya.
"Ayo duduk" ucap Sam sambil memegangi Meira ke kasur mereka.
"Sam apa kurang nya aku?" tanya Meira dengan suara lemasnya.
Sam hanya terdiam dan tidak menjawab.
"Sam tolong jujur sama aku" ucap Meira lagi.
"Aku tidak tau apa yang harus aku bicarakan dengan kamu Mei aku benar-benar tidak mengerti dengan semua ucapan-ucapan kamu" jawab Sam.
"Baik, kalau kamu engga bisa jujur aku akan mencari tau segalanya sendiri Sam" ucap Meira.
"Terserah kamu Mei" ucap Sam sambil membaringkan tubuhnya diatas kasur.
Meira yang masih terjaga hingga malam hari mencoba mencari-cari sesuatu bukti dimeja kerja Sam, laci-laci semua diperiksanya namun nihil tak ada bukti bahwa Sam selingkuh.
Meira pun memeriksa handphone milik Sam yang memakai sandi tanggal pernikahan mereka, handphone pun terbuka Meira membuka semua file, galery foto, nomor kontak, media sosial namun Meira kembali tak menemukan bukti apapun.
"Kenapa tidak ada apapun, apa memang ini cuma perasaan aku saja?" Meira berbicara sendiri.
Meira teringat tas kerja Sam, kemudian dia berinisiatif untuk memeriksa tas kerja Sam, Meira membuka tas kerja Sam dan membuka semua berkas-berkas sekolahan di tas Sam, namun sama halnya seperti Meira memeriksa handphone Sam di tas kerja Sam pun tak ada apa-apa.
Meira yang masih berkeyakinan bahwa suaminya menyembunyikan sesuatu darinya gelisah sepanjang malam tak bisa tidur, sedangkan Sam sama sekali tak merasa bersalah malah tertidur sangat pulas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
Sam ga setia
2024-10-08
0
Siti Asmaulhusna
apa krn ingin punya anak si Sam nya selingkuh
2022-10-16
0
fifid dwi ariani
trus ceria
2022-10-01
0