Ya Meira memang belum sama sekali menaruh curiga pada Neneng walaupun Neneng selalu terang-terangan menggoda Sam.
"Ih Ci Mei ya beda atuh, kalo brondong mah ga terasa atuh ih kalo Pak Sam mah kayanya teh wow gitu yah" jawab Neneng.
Meira dan Sam hanya tersenyum melihat tingkah centil Neneng, Neneng pun duduk untuk menunggu bakmi pesanan nya.
Meira menyuruh Susan untuk mengantarkan bakmi milik Neneng, ketika Susan membawakan bakmi milik Neneng tiba-tiba lantai yang sedikit licin akibat ada tumpahan air membuat kaki Susan tergelincir dan Susan pun oleng hampir jatuh, namun tiba-tiba dari arah belakang Sam datang menangkap tubuh Neneng agar tidak terjatuh.
Meira yang menyaksikan suaminya didepan mata memegangi tubuh Susan seketika naik pitam, langsung menghampiri Sam dan Susan. Meira langsung melepaskan tangan Sam dari tubuh Susan.
"Apa-apan kalian ini?" ucap Meira dengan sedikit emosi.
"Tadi Susan sedikit kepeleset dan hampir jatuh yasudah aku tahan, untung dia ga jatuh, bakminya juga engga tumpah" jawab Sam.
"Iya Ci Mei tadi saya" ucap Susan belum selesai bicara.
"Diam kamu San" Meira berteriak.
Semua orang yang tadinya ramai dengan becandaan sambil memakan bakminya mendadak hening karena kaget mendengar Meira berteriak. Semua pelanggan keheranan karena untuk pertama kalinya selama mereka makan bakmi disini belum pernah melihat expresi marah di wajah Meira.
Meira selalu terkenal dengan sosoknya yang ramah, baik, cantik, tidak pernah marah bahkan ketika suaminya digoda oleh cewek-cewek lain. Tapi hari ini kemarahan jelas terlihat diwajah Meira.
"Bisa-bisanya ya kamu San, kamu sudah saya ajak untuk kerja disini tapi kamu tikam saya, kamu selingkuh dengan suami saya bahkan kalian tidak malu sama sekali bermesraan didepan saya?" tegas Meira.
"Hei Mei tenang ok" Sam berusaha menenangkan Meira
Sementara Susan menangis dituduh menjadi selingkuhan Sam, padahal selama ini Susan selalu bekerja sebaik mungkin dan sangat akrab dengan Sam dan Meira.
"Susan ga pernah sedikitpun berfikiran untuk selingkuh Ci Mei, apalagi itu dengan Pak Sam, Susan sudah anggap Ci Mei itu kakak Susan sendiri" jawab Susan sembari menangis tersedu-sedu.
"Kamu pikir saya buta San? pertama kamu suka menulis puisi dan saya temukan itu dilemari suami saya, kedua sekarang kalian tidak malu dilihat orang-orang berpelukan seperti tadi?" ucap Meira dengan nada tinggi.
"Mei cukup Mei malu" ucap Sam berusaha menenangkan Meira.
"Tadi saya sudah jelaskan ke Ci Mei saya hampir jatuh makanya Pak Sam sigap menangkap tubuh saya Ci Mei, saya berani sumpah" Susan menangis sejadi-jadinya.
"Keluar kamu San dari kedai saya" ucap Meira.
Susan menangis hingga membanjiri pipi cantiknya, dia tak menyangka sama sekali kalau Meira akan mempermalukan dia didepan orang-orang seperti ini, dengan masih terus menangis Susan berlari keluar kedai.
Semua pelanggan bakmi yang menyaksikan kemarahan Meira hanya bisa terdiam dan tak menyangka Meira dan Sam yang digadang-gadang sebagai pasutri paling kompak dan romantis ternyata ada bumbu perselingkuhan dibaliknya.
Terpaksa Sam menutup kedai bakmi itu saat masih siang hari pelanggan pun diminta untuk pulang.
Sam mengajak Meira kedalam rumah, Meira masih menangis tersedu-sedu dan masih sangat emosional, Meira masih berfikir Susan lah selingkuhan Sam selama ini.
"Mei kamu benar-benar keterlaluan" ucap Sam.
"Apa? aku keterlaluan, kamu pikir apa pantas perbuatan kamu itu dan satu lagi puisi yang aku temukan dilemari kamu itu bukan milik guru kesenian kan melainkan milik Susan?" tanya Meira dengan air mata yang masih terus mengalir deras.
"Apa kaitannya dengan Susan Mei? semua sudah saya jelaskan ke kamu" ucap Sam.
"Susan mempunyai buku diary dan didalam diary nya itu terdapat banyak puisi-puisi yang sama persis seperti yang aku temukan dilemari kamu Sam" jawab Meira.
"Aku capek Mei menghadapi sikap kamu sekarang" Sam berlalu meninggalkan Meira.
"Mau kemana kamu Sam?" teriak Meira
Sam..
Sam..
Sam..
Teriakan Meira tak didengar oleh Sam, Sam pergi dari rumah menggunakan mobilnya tak tau hendak kemana.
Meira yang sedari tadi menangis tak henti-hentinya, hanya sendirian meratapi nasib pernikahan nya yang jadi seperti ini. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu.
Tokkkk..tokk.tokkk
Mei..
Mei..
Meira tak menjawab panggilan dari depan pintu rumahnya itu, padahal yang datang adalah Melodi, karena pintu depan rumah Meira sudah terbuka akhirnya Melodi langsung masuk kedalam.
Diruang tamu Meira sedang frustasi dan masih menangis duduk dibawah sofa terlihat sangat menyedihkan, Melodi pun menghampiri Meira.
"Mei, aku langsung kesini tadi begitu pulang dari klinik. Aku dengar dari tetangga katanya kamu ribut besar dengan Sam dan Susan?" tanya Melodi sambil duduk disamping Meira.
"Aku ga ngerti Mel apa kurangnya aku, aku ga pernah nuntut apapun dari Sam, aku juga ga pernah melarang dia soal apapun, tapi kenapa Mel kenapa dia tega selingkuh dari aku?" ucap Meira sambil terus menangis.
"Ok Mei tenang, pertama tuduhan kamu itu terhadap Sam apa itu sudah 100% kamu yakin? kamu harus punya bukti kuat dulu Mei ga bisa kamu asal tuduh, kedua kita sama-sama kenal Susan dia emang kalo ngomong suka sompral banget tapi dia anak yang baik Mei" jawab Melodi.
Meira menceritakan semua temuan nya tentang Sam dan Susan kepada Melodi, begitu juga dengan bantahan dan pembelaan dari Susan dan Sam.
"Astaga Mei, itukan Susan sudah jelasin lagian memang benarkan guru kesenian di SMA kita suka ngadain tugas bikin puisi ponakan aku aja suka bikin puisi cinta-cintaan yang begitu" ucap Melodi.
"Tapi Mel insting aku sebagai seorang isteri itu gak mungkin salah Mel, aku udah ngerasain perbedaan sikap Sam hampir 2 tahun ini tapi yang terparah bulan ini Sam benar-benar memperlihatkann seolah bosan menutupi nya dari aku" jawab Meira.
"Ya oke, kalo emang kecurigaan kamu itu benar tap Mei kamu ga bisa langsung menuduh Susan seperti itu didepan umum, kamu harus bener-bener pastiin dulu" ucap Melodi.
"Jadi maksud kamu ada kemungkinan kalau Susan bukan selingkuhan Sam? tapi wanita lain?" tanya Meira.
"Ya tentu aja, aku yakin itu bukan Susan kita sama-sama tau Susan walaupun genit tapi dia bukan cewek nakal Mei apalagi dia sudah menganggap aku dan kamu itu seperti kakaknya sendiri" jawab Melodi.
"Lalu sekarang aku harus gimana Mel?" tanya Meira.
"Kamu harus temuin Susan, minta maaf sama dia pasti ga mudah buat Susan dituduh kaya tadi Mei" jawab Melodi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
sukses selalu
2022-10-01
0
Umy Irham
aqu mkin penasran thourr
2022-01-02
0
Nonny
hy ka, nyicil like ya yg td di fb
dah ak fav
Jika bersedia mmpir ka
Sahabatku Ternyata Maduku
2021-12-02
0