Meira semakin yakin kalau Sam memang mempunyai selingkuhan dengan ditemukannya puisi-puisi cinta yang menumpuk dibawah pakaiannya yang sudah tidak terpakai, semakin memperkuat keyakinan Meira.
Sabtu Minggu ini Meira hanya menghabiskan waktunya untuk menonton televisi tanpa membuka kedai bakminya, bahkan tak sekalipun Meira keluar dari rumahnya.
Minggu sore terdengar suara mobil didepan rumahnya, rupanya itu Sam yang sudah pulang dari seminarnya, Sam mengetuk pintu rumah.
Tokk...tokk..tokk
"Meira, aku pulang" ucap Sam.
Meira pun membukakan pintu, dengan wajah penuh kesedihan dan tidak bersemangat, Sam yang melihat Meira dengan wajah begitu berusaha mencairkan suasana sore ini.
"Mei aku bawakan kamu sesuatu" ucap Sam sambil menggandeng Meira duduk disofa.
Meira hanya tersenyum bengis.
"TaraaaaaaaaaHappy Anniversary ke 7 tahun pernikahan Meira" Sam mengeluarkan satu set lengkap perhiasan emas.
Meira yang melihat set perhiasan emas dihadapannya mendadak lupa akan kecurigaan nya terhadap Sam, Meira baru sadar kalau hari ini anniversary pernikahan mereka yang ke 7 tahun.
"Bagus banget Sam, makasih kamu sudah ingat dengan anniversary kita" ucap Meira dengan mata berbinar-binar.
"Pasti inget donk Mei, Sebenarnya waktu malam-malam ban mobil aku pecah, aku membetulkan nya hanya sebentar Mei, hanya saja aku pergi berkeliling kota ini mencari-cari toko emas yang menjual satu set lengkap, lalu aku pergi kerumah temanku untuk mengobrol sekalian aku titipkan perhiasan ini dulu" ucap Sam membodohi Meira.
Mendengar pengakuan Sam seperti itu membuat Meira mematahkan segala kecurigaan Meira selama ini terhadap Sam, kemudian Meira memberanikan diri untuk menanyakan soal puisi-puisi itu.
"Tapi Sam aku menemukan puisi-puisi cinta dibawah pakaian kamu yang sudah tak terpakai itu, itu dari siapa?" tanya Meira.
"Oh puisi-puisi itu, itu milik guru seni disekolahan aku Mei dia waktu itu lupa mungkin hingga meninggalkan puisi-puisi itu diatas meja dikelas, ketika aku masuk untuk mengajar masih berserakan diatas meja" Sam berdalih.
"Lalu kenapa kamu tidak membuangnya Sam?" tanya Meira.
"Mei mana mungkin aku membuangnya itu milik orang lain, dan aku lupa membawa nya kesekolah" jawab Sam.
Semua jawaban-jawaban Sam memang masuk akal, membuat Meira sudah tidak mencurigai Sam lagi.
"Yasudah kita makan yuk Sam" ajak Meira sambil tersenyum.
"Tunggu Mei ada satu hal lagi yang aku punya untuk kamu" ucap Sam.
"Apalagi Sam kamu sudah membelikan aku banyak perhiasan begini lho" jawab Meira sambil tersenyum ceria.
"Iya tapi aku ingin membuat wajah cantik kamu ini lebih ceria lagi Mei, jadi aku masih punya satu lagi hadiah untuk kamu" jawab Sam.
Taraaa.....
Sam mengeluarkan satu buket bunga mawar merah yang sangat harum dari dalam tas kerjanya.
"Wah Sam thank you, kamu tidak perlu begini sama aku" ucap Meira semakin bahagia.
"Satu hal lagi Mei, besok aku akan cuti untuk tidak mengajar dulu satu hari khusus untuk membantu kamu dan menemani kamu dikedai bakmi" Sam semakin melancarkan aksinya agar Meira tidak curiga lagi.
"Tapi Sam itu merepotkan kamu" jawab Meira.
"Engga kok Mei kemarin kamu marah-marah terus sama aku, membuat aku berfikir lagi mungkin aku kurang perhatian belakangan ini sama kamu" ucap Sam.
"Yasudah makasih banyak ya Sam" Meira mencium pipi Sam.
Saat sedang makan bersama Sam menanyakan kenapa Meira hari ini tak membuka kedai.
"Mei kok kedai tutup?" tanya Sam sambil mengunyah makanannya.
"Ah iya sudah dua hari Sam aku menutup kedainya" jawab Meira.
"Ada apa Mei? kamu engga sakit kan?" tanya Sam.
"Engga kok Sam, aku hanya ingin beristirahat saja" jawab Meira.
"Minggu besok kita bisa liburan ketempat yang kamu mau Mei, kalau kamu butuh refreshing" ucap Sam.
"Baiklah akan aku pertimbangkan Sam" jawab Meira tersenyum.
Esok harinya Sam dengan penuh semangat membantu Meira menurun-nurunkan belanjaan dari pasar, menata kursi dan meja Sam melakukan segalanya.
Tak berselang lama Susan datang, dan kaget melihat ada Sam dikedai.
"Waduh tumben banget Pak Sam ada dikedai hari Senin begini" tanya Susan.
Sam hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Susan. Ya Sam memang selalu cuek dengan orang lain.
"San maaf ya kemarin Sabtu kamu sampai harus balik lagi kerumah karena saya mengirim pesannya telat, kamu sudah keburu sampai dikedai" ucap Meira.
"Gak apa-apa dong Ci Mei, sering-sering ya libur hehehe" jawab Susan sambil tersenyum.
"Ci Mei itu kok Pak Sam ga ngajar?" tanya Susan.
"Iya dia cuti untuk bantu-bantu dikedai" jawab Meira.
"Wahh kalian memang pasangan ter the best pokoknya" ucap Susan meledek Meira.
Sore hari kedai sudah mulai sepi, karena pelanggan sudah berangsur pergi Susan mengeluarkan buku diary nya dari dalam tas. Sambil duduk Susan membaca-baca buku diary nya sendiri, tersenyum-senyum sendiri membaca apa-apa yang dia tuangkan kedalam buku diary nya.
"Apa itu San?" tanya Meira sambil penasaran menengok buku diary Susan.
"Ini lho Ci Mei, dulu tuh ya waktu Susan baru lulus sekolah baru mulai kerja nih dikedai Ci Mei ada cowok guanteng banget diam-diam dia suka sama Susan, terus ngasihin Susan buku diary ini, tuh baguskan" jawab Susan sembari memperlihatkan pada Meira.
Saat Meira melihat isi dari diary Susan, didalamnya terdapat puisi-puisi yang disertai tanda Love-Love disetiap puisinya, terlintas dalam pikiran Meira kenapa puisinya mirip seperti yang aku temukan dilemari Sam.
"San kamu menulis sendiri puisi ini?" tanya Meira mencoba menggali informasi.
"Iya Ci Mei kan kalau dikalangan SMA hits banget nih tanda Love-Love begini, emangnya kenapa Ci Mei bagus ya puisi Susan?" tanya Susan sambil tersenyum.
Dalam hati Meira, apa mungkin Susan gadis selingkuhan Sam selama ini? apakah karena Sam selalu bertemu Susan setiap hari dikedai ini hingga menimbulkan perasaan diantara keduanya? Meira mulai mencurigai Susan.
"San apa kamu suka sama suami saya?" tanya Meira too the point.
"Ya ampun Ci Mei setiap cewek yang ditanya juga kalau ngeliat wajah tampan nan rupawan Pak Sam mana ada cewek yang gak suka" jawab Susan sambil cengengesan.
Mendengar hal itu membuat Meira semakin yakin Susan gadis yang ia bantu untuk mendapatkan pekerjaan mendapatkan uang dengan bekerja dikedai miliknya, malah selingkuh dengan suaminya.
Meira mulai menatap sinis Susan.
"Ci Mei kenapa?" tanya Susan.
"San kamu tau kan kalau kamu berbuat macam-macam saya bisa pecat kamu dari kedai saya" ancam Meira.
Susan yang mendengar Meira tiba-tiba berbicara seperti itu merasa kebingungan.
"Memang ada apa Ci Mei? kok tiba-tiba Ci Mei berbicara seperti itu sama Susan?" Susan masih tidak mengerti dengan Meira.
Meira yang belum cukup bukti, memilih untuk tidak mengucapkan apa-apa lagi pada Susan, dan mulai sekarang Meira akan mengawasi Susan agar Meira bisa memastikan kalau Susan itu selingkuhan Sam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
fifid dwi ariani
sehatbselalu
2022-10-01
0
𝗺𝗮𝘂𝗹𝘆ᵈᵉʷⁱ
apa melodi selingkuhannya???
2021-12-05
1
Nurulfajriyah
curiga
2021-11-05
0