Tidak Ada Cinta Lagi

Eliana kembali ke ruangannya dengan langkah gontainya dia tidak habis pikir jika Vikram mau menikah dengannya hanya karena skandal tentang dirinya yang pernah tidur di hotel, Eliana tidak tahu siapa pria yang bersamanya saat di hotel karena dia dalam pengaruh obat.

Vikram adalah teman kampus Eliana, dia adalah sosok pria yang baik tetapi entah kenapa sudah bertahun-tahun tidak bertemu dan sikapnya pun berubah drastis menjadi dingin dan datar.

Sampai di ruangannya lalu Eliana duduk dia menumpu kedua tangannya lalu menaruh kepalanya. Fika yang melihat Eliana sedang duduk pun menghampirinya dan langsung bertanya padanya.

"El, lu kenapa di marahin Presdir? Lu di pecat? Jadi sekertaris? Atau lu jadi kekasih Presdir? Atau jangan-jangan dia ngajakin lu nikah?"

Banyak pertanyaan dari Fika tetapi tidak ada satu pun yang di jawab oleh Eliana dan membuat Fika mengerucutkan bibirnya. Eliana mendongakkan kepalanya menatap dengan mata sayunya.

"Gue gak apa-apa Fik" menghembuskan nafasnya." Iya udah lanjut kerja, dari pada di marahin sama bos," ujar Eliana mengalihkan pembicaraannya.

Fika pun mengendikkan bahunya lalu dia kembali ke meja kerjanya.

...******...

Cuaca kali ini cerah begitu juga denga Eliana yang kini telah pulang dari kantornya dia melangkahkan kakinya menuju jalanan yang begitu padat. Banyak kendaraan yang melintas karena saat ini jam pulang bekerja.

Eliana sedang menunggu di halte bus tetapi saat ini bus pun belum lewat jika tidak ada bus biasanya Eliana akan menunggu taxsi, entah kenapa hari ini tidak ada bus ataupun taxsi yang lewat. Sesekali Eliana melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Sudah jam segini, taxsi atau bus belum ada yang lewat satu pun," gumamnya.

Eliana pun duduk di kursi sambil menunggu dia pun memainkan ponselnya, lalu ada nomor yang tidak di kenalnya. Eliana pun menjawab panggilan tersebut.

Tutt

"Kau dimana?"

"Kau siapa?"

"Aku tunanganmu!"

Tunangan? Sejak kapan Eliana mempunyai tunangan, dia pun terdiam sementara seseorang yang ada di ujung telefon berdecak kesal karena Eliana mengabaikannya.

"Hei gadis skandal, kau bisa mendengarku atau tidak hah,"

Eliana pun gelagapan lalu dia pun menjawabnya.

"Namaku Eliana bukan gadis skandal, aku sedang di halte menunggu bus atau taxsi,"

"Kau tunggulah, aku akan segera datang!"

Dia pun mematikan telefonnya tanpaenunggu jawaban dari Eliana, sementara Eliana hanya bisa mengerucutkan bibirnya. Sepersekian detik mobil mewah pun berhenti tepat di hadapan Eliana lalu seseorang pun keluar dari dalam mobil dan membungkuk hormat.

"Nona El, silahkan masuk Tuan sudah menunggu" membukakan pintu mobil.

"Terima kasih"

Eliana pun masuk dan duduk di samping pria berwajah datar tidak ada percakapan apapun, Eliana menatap keluar dari jendela kaca mobil.

"Apakah pemandangan di luar lebih menarik daripada aku?"tanyanya dengan memasang wajah datarnya.

Eliana menoleh dia hanya menatap sekilas lalu meemutar bola matanya malas. Vikram hanya menghembuskan nafas kasarnya tak berapa lama kendaraan roda empat sudah sampai di depan rumah Eliana.

Saat Eliana akan membuka pintu mobil Vikram pun mengatakan sesuatu kepada Eliana.

"Ingat jangan mengatakan kepada siapapun, tentang hubungan kita. Aku tidak ingin kau menambah masalah untukku" ucap Vikram datar.

Eliana menggigit bibir bawahnya dan memejamkan matanya, lalu menghembuskan nafas kasarnya.

"Kau tenang saja, aku tidak akan membuat masalah bagimu"

Eliana membuka pintu dan sedikit membanting pintu dan melangkah masuk, setelah kepergian Eliana barulah Ronal membuka suaranya.

"Apa kau tidak berlebihan kepdanya Vik!"

"Aku tahu apa yang harus aku lakukan, ini demi kebaikannya, jika semua orang tahu maka mereka semua akan berubah sikap kepada Eliana" tutur Vikram."Apa kau sudah bosan bekerja heum, sampai kapan kau akan diama saja, cepat kembali ke rumah" mendengus kesal.

"Baiklah"

...*****...

Malam pun tiba kini keluarga Wijaya sedang makan malam bersama seperti biasa Eliana selalu tidak hadir karena, kehadirannya akan membuat masalah baginya. Apa lagi sang kakak yang pandai berakting.

Malam ini Eliana sedang duduk di taman halaman rumahnya dia menatap bintang di langit yang begitu banyak. Sekilas dia teringat dengan wajah Vikram saat masa kuliah, lalu suara seseorang pun menegurnya lalu Eliana pun menoleh.

"Eli, sedang apa kau di sini, hari sudah larut pergilah beristirahat," ucapnya duduk di samping Eliana.

Dengan cepat Eliana bangun dari duduknya tetapi dia menarik tangan Eliana." Eli, tunggu dulu aku tahu aku salah, aku mohon padamu percayalah padaku jika aku masih mencintaimu Eli"

Eliana menepis tangannya." Lepaskan Ed, aku tidak mencintaimu lagi saat kau menunduhku seperti itu. Rasa cintaku sudah berubah menjadi kebencian untukmu"

"Eli, aku menikah dengan kakakmu hanya sebatas rekan kerja sama, setelah semua selesai aku akan menikahimu, Eli" ucap Edward, lalu menggenggam tangan Eliana.

"Lepaskan aku Ed" bentak Eliana.

Dari kejauhan Imel mengepalkan tangannya dia kesal dan marah kepada Eliana.

"Gadis naif beraninya kau menggoda Edward, sepertinya hukuman yang aku berikan masih kurang untukmu Eli" menatap tajam ke arah Eliana.

Eliana pun melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah dia tidak ingin Imel salah paham padanya. Masuk ke dalam kamar dan menutup pintu lalu membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya.

"Vikram, kenapa kau berbeda sekali dengan yang dulu" gumam Eliana.

Lalu dia pun melihat foto-foto sewaktu masih kuliah, sesaat dia mengingat Vikram dulu dia pria yang sangat baik, dan diam-diam Eliana pun menyukai setelah tahu siapa pria yang tidur dengannya Eliana sudah mulai tenang.

"Aku tidak mengira jika hal ini akan terjadi seperti ini,"ucap Eliana, dia masih menatap fotonya.

Eliana hanya tersenyum melihat foto dirinya bersama sahabat lamanya yaitu Aini, dia adalah teman baik Eliana. Aini seorang putri dari keluarga kaya raya dan setelah selesai kuliah Aini pun harus ikut pindah bersama dengan orang tuanya karena bisnis pekerjaan.

"Dan kau kapan akan kembali Ai, aku sudah sangat rindu padamu,"

Eliana memeluk foto tersebut tidak terasa air matanya menetes begitu saja."Aku akan selalu menunggumu Ai, ada banyak hal yang ingin aku katakan padamu saat ini, tetapi sayang sekali kau jauh di sana dan kontak nomormu pun aku tidak tahu," menghembuskan nafas dalam.

Waktu sudah menunjukkan malam tetapi tiada hentinya Eliana menatap foto tersebut sesekali dia tersenyum kecil saat mengingat hal yang lucu yang pernah dia temui.

"Kalian adalah teman terbaikku, tetapi.."ucapannya, menggantung saat melihat foto Vikram."Aku tidak tahu apakah kita kebetulan bertemu atau memang berjodoh, Vikram" mengusap lembut.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan tengah malam lalu Eliana pun segera membereskan foto-foto tersebut dan merapikannya. Setelah selesai Eliana pun menaiki ranjangnya lalu dia pun mulai bermipi indah.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

tadi diawal eli bukannya naik mobil ya kak?.kok pulangmya dia nunggu di halte?

2021-11-22

0

Ress

Ress

jangan mau eliana balik lagi sama Edwar

2021-09-17

0

lihat semua
Episodes
1 Jebakan
2 Pernikahan
3 Bertemu Lagi
4 Pernikahan Kontrak
5 Tidak Ada Cinta Lagi
6 Kekesalan Imel
7 Kepergian Eliana
8 Demam
9 Tinggal Bersama Fika
10 Kedatangan Edward
11 Kerja Sama
12 Bertemu Teman Lama
13 Lembur Yang Melelahkan
14 Amarah Fika
15 Kejujuran Eliana
16 Siapa Pria ini?
17 Kekhawatiran Vikram
18 Kedatangan Merliana
19 Teman Lama
20 Mengantarkan Eliana
21 Bermain
22 Belut Licin
23 Kecelakaan
24 Sadarnya Eliana
25 Hasil Tes Keluar
26 Semoga Dia Adikmu
27 Terungkap rahasia Eliana
28 Bertemu Ibu
29 Mencari Masalah
30 Rencana Pesta Pernikahan
31 Hari Pesta Pernikahan
32 Ingin Rujak
33 Eliana Pingsan
34 Eliana Hamil
35 Kedatangan Ibu
36 Edward Membuat Masalah
37 Siapa Patricia?
38 Kekhawatiran Eliana
39 Rencana Patricia
40 Misteri Kecelakaan Vikram
41 Season 2
42 Season 2
43 Season 2
44 Season 2
45 Season 2
46 Season 2
47 Season 2
48 Season 2
49 Season 2
50 Season 2
51 Season 2
52 Season 2
53 Season 2
54 Season 2
55 Season 2
56 Novbar(Novel Baru)
57 Season 3
58 Season 3
59 Season 3
60 Season 3
61 Season 3
62 Season 3
63 Season 3
64 Season 3
65 Season 3
66 Season 3
67 Season 3
68 Season 3
69 Season 3
70 Season 3
71 Season 3
72 Season 3
73 Season 3
74 Season 3
75 Season 3
76 Season 3
77 Season 3
78 Season 3
79 Season 3
80 Sesaon 3
81 Season 3
82 Season 3
83 Season 3
84 Season 3
85 Season 3
86 Season 3
87 Season 3
88 Season 3
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Jebakan
2
Pernikahan
3
Bertemu Lagi
4
Pernikahan Kontrak
5
Tidak Ada Cinta Lagi
6
Kekesalan Imel
7
Kepergian Eliana
8
Demam
9
Tinggal Bersama Fika
10
Kedatangan Edward
11
Kerja Sama
12
Bertemu Teman Lama
13
Lembur Yang Melelahkan
14
Amarah Fika
15
Kejujuran Eliana
16
Siapa Pria ini?
17
Kekhawatiran Vikram
18
Kedatangan Merliana
19
Teman Lama
20
Mengantarkan Eliana
21
Bermain
22
Belut Licin
23
Kecelakaan
24
Sadarnya Eliana
25
Hasil Tes Keluar
26
Semoga Dia Adikmu
27
Terungkap rahasia Eliana
28
Bertemu Ibu
29
Mencari Masalah
30
Rencana Pesta Pernikahan
31
Hari Pesta Pernikahan
32
Ingin Rujak
33
Eliana Pingsan
34
Eliana Hamil
35
Kedatangan Ibu
36
Edward Membuat Masalah
37
Siapa Patricia?
38
Kekhawatiran Eliana
39
Rencana Patricia
40
Misteri Kecelakaan Vikram
41
Season 2
42
Season 2
43
Season 2
44
Season 2
45
Season 2
46
Season 2
47
Season 2
48
Season 2
49
Season 2
50
Season 2
51
Season 2
52
Season 2
53
Season 2
54
Season 2
55
Season 2
56
Novbar(Novel Baru)
57
Season 3
58
Season 3
59
Season 3
60
Season 3
61
Season 3
62
Season 3
63
Season 3
64
Season 3
65
Season 3
66
Season 3
67
Season 3
68
Season 3
69
Season 3
70
Season 3
71
Season 3
72
Season 3
73
Season 3
74
Season 3
75
Season 3
76
Season 3
77
Season 3
78
Season 3
79
Season 3
80
Sesaon 3
81
Season 3
82
Season 3
83
Season 3
84
Season 3
85
Season 3
86
Season 3
87
Season 3
88
Season 3

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!