Di suatu wilayah sekitar 4 Km dari sekte Elang Emas,terdapat gerombolan anak muda sedang santai menikmati Rokoknya sambil meminum teh.mereka itu adalah murid - murid sekte Elang Emas,Udin dan Meng Tian.(setelah Udin membuka topengnya di ruang rapat Udin memakainya lagi sampai sekarang)
"Tian,..dimana turnamen sekte itu di adakan? ucap Udin sambil menghembuskan asap rokok.
"Di Kota Chi Rie Bhon guru" ucap Meng Tian juga menghembuskan asap rokoknya.
*Note: Semalam Udin menyuruh Meng Tian memanggil dirinya dengan sebutan guru.
" Cirebon????? " ucap Udin terheran.
" Bukan Cirebon guru,tapi Chi Rei Bhon.begitu" ucap Meng tian
" Terserah kau lah,mau Cirebon kek,Cikampek kek,Cisarua kek,Cililitan intinya tempatnya itu ada dimana Tian?" ucap Udin seperti tak mau disalahkan dalam mengucapkan kata Chi Rei Bhon.
" Tempatnya itu ada di sebelah barat 7 hari perjalanan" ucap Meng Tian.
"Sebelomnya apakah ada turnamen seperti itu" ucap Udin.
"Ada guru,hanya saja sekte kita kalah. kemarin adalah kekalahan kita yang ke 9 kali berturut - turut. "ucap Meng Tian.
"wadoohh..kalau kalah lagi berarti kekalahan ke 10 kali berturut - turut,Apakah tidak mendapatkan penghargaan gitu Tian,seperti dapat rumah karena kalah 10 kali berturut - turut" ucap Udin
Pletak...... Meng Tian menjitak kepala Udin di sertai energi Qi nya.
Murid - Murid sekte yang melihat kelakuan Meng Tian terhadap gurunya terkejut dan menyumpahi aksi Tuan Muda mereka di dalam hati. Bagaimana tidak menyumpahi,seorang murid tega memukul kepala gurunya.
" Mana ada yang kalah beturut - turut sampai 10 kali dapat rumah,yang ada kita malu seumur hidup guru" ucap Meng Tian mendengus kesal.
"Hem.. Baiklah kalau begitu" ucap Udin
KALIAN SEMUA YANG ADA DISINI DENGAR KAN AKU UNTUK MENYAMPAIKAN KABAR GEMBIRA UNTUK KALIAN SEMUA YANG ADA DISINI..
Murid - murid sekte yang awalnya santai bermalas - malasan langsung mematikan rokoknya lalu bangun berdiri menghadap Udin.
AKU... UDIN,AKAN MEMBAWA SEKTE ELANG EMAS INI MENJADI JUARA YANG TAK TERKALAHKAN DISELURUH ALAM BENUA INI.
Prok....prok...prokkk...suara tepuk tangan murid sekte.
HIDUP GURU UDIN....
HIDUP GURU UDIN...
HIDUP GURU UDIN...
Mereka semua meneriakkan Udin.Lalu tangan kanan Udin melambaikan kedepan mereka seketika itu juga teriakan mereka Berhenti.
NAH UNTUK ITU AKU AKAN MEMBERIKAN SESUATU HADIAH BUAT KALIAN,PERLU DI INGAT. JIKA KALIAN SUDAH KUAT JANGANLAH MENINDAS YANG LEMAH,BANTULAH MEREKA,LINDUNGI ORANG - ORANG YANG KALIAN SAYANGI DAN SATU LAGI JANGAN THA KHA BUR..
Salah satu murid mengangkat tangannya. Udin yang melihat mempersilahkan untuk bicara.
"Maaf guru, Tha Kha Bur itu apa?" ucap murid itu karena belom paham yang dimaksud Udin.
THA KHA BUR ITU ADALAH LUPA DIRI,YANG AWALNYA BAIK MENJADI JAHAT,SOMBONG,ANGKUH DAN SUKA MENINDAS ORANG YANG LEMAH. JIKA KALIAM SEPERTI ITU AKU TIDAK SEGAN - SEGAN AKAN MENGHUKUM KALIAN BILA PERLU MEMBUNUH KALIAN. APA KALIAN PAHAM....!!!
PAHAM GURU.... ucap mereka serempak.
CAKEP....NAH KALAU BEGITU INI HADIAH UNTUK KALIAN.
Udin mengeluarkan ratusan ribu batang rokok,pil energi,pil penyembuh,pil pondasi,pil tulang,pil pemulih Qi.
Lalu menerbangkan barang tersebut ke setiap murid - murid yang ada disana. Setiap murid mendapatkan 2.000 batang rokok dan 10 butir pil di tiap - tiap jenis pil.
Mereka terkejut ketika melihat pil lev 7 tepat didepan mata mereka.
SIMPAN DAN GUNAKANLAH PIL ITU SECARA BIJAK DAN JANGAN DI JUAL.
Mereka lalu menyimpan pemberian Udin di cincin penyimpanan mereka.
Terima kasih Guru ... Ucap mereka menangis terharu sambil bersujud.
"Sudah - sudah kalian berdirilah" ucap Udin.
Mereka pun berdiri semua.
"Oh ya,ada satu hal lagi aku hampir lupa. Rokok yang aku berikan itu tidak dapat menaikkan tingkat kultivasi kalian ke tingkat selanjutnya...(Udin menghentikan perkataannya sementara lalu melanjutkan kembali) Akan tetapi rokok itu bisa memulihkan tenaga kalian baik itu fisik maupun Qi kalian." ucap Udin.
Siap guru kami paham ..ucap mereka serempak.
Lalu Meng Tian berjalan mendekati Udin.
"Maaf guru,aku kok gak dikasih" ucap Meng Tian yang protes karena tidak mendapat apa yang didapat murid - murid sektenya.
"Kamu mau Tian??" ucap Udin yang sengaja tidak memberinya,dikarenakan Meng Tian tadi menjitak kepalanya meskipun tidak merasakan sakit. Jika orang yang tidak mempunyai tingkat kultivasi menerima jitakan Meng Tian bisa dipastikan orang tersebut terluka parah,karena Meng Tian menjitak dengan kekuatan Qi nya.
Meng Tian hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Ada syaratnya jika kamu mau mendapatkan hadiah itu." Ucap udin santai.
"Apa syaratnya guru?" ucap Meng Tian dengan antusias.
"Pijatin guru,karena dari semalam sampe pagi guru lelah mengangkat batu" ucap Udin sambil menepuk - nepuk pundaknya.
"Sialan....Itu aku yang angkat batu,seharusnya aku lah yang dipijit olehmu"ucap Meng Tian membatin.
"Kenapa??(Udin lalu menoleh kearah Meng Tian) Kamu gak mau ya mijatin gurumu,kalau gak mau ya sudah,tidak akan guru kasih hadiah." ucap Udin.
"Iya guru aku mau" ucap Meng Tian sambil menahan emosinya. Jika bukan karena hadiah dari Udin,ia gak akan mau melakukannya.
Lalu Meng Tian memijat pundaknya Udin dengan kasar.
"Jangan kencang -kencang,slow aja" ucap Udin yang gak terima dipijat secara kasar.
Meng Tian menurut apa yang dikatakan Udin.
"Nah gitu...ahh...mantap pijatanmu. Cocoknya kamu ini jadi Dukun pijat" ucap Udin sambil menikmati pijatannya Meng Tian.
Lagi enak - enaknya merasakan pijatan Meng Tian,Tiba - tiba muncul suara..
"Oooooo.....Ternyata kalian disini. Pantas saja di sekte sepi" ucap ayahnya Meng Tian.
Mereka semua yang ada disana menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"Salam hormat Ketua....
"Salam hormat Tetua... ucap para murid sekte serempak sambil bersujud ketika mereka tahu siapa yang datang menghampiri mereka.
Meng Tian dan Udin melihat Ketua Cheng,tetua Zhou dan tetua Peng menghampiri mereka bersikap santai saja,Meng tian tetap melanjutkan mijatin pundaknya Udin.
"Sedang apa kalian disini" ucap Ketua Cheng
Tetua Zhou dan Tetua Peng terkejut melihat Tuan muda Tian sedang memijati Pemuda asing yang bertopeng.
"Kami hanya mengobrol saja ayah." Ucap Udin santai sambil menikmati pijatan Meng Tian.
Tetua Zhou dan Tetua Peng terkejut. mereka saling menatap seakan akan memiliki pertanyaan yang sama. SIAPA PEMUDA ITU.
*Note: waktu Udin ikut membantu orang - orang yang pingsan,Udin hanya sampai di wilayah murid Inti saja. Tidak sampai ke wilayah murid dalam dan luar.
"Mengobrol?" ucap Ketua Cheng bibirnya berkedut kedut.
"Iya ayah, kita hanya mengobrol saja.ucap Udin
"KALIAN SEMUA IKUT AKU " ucap Ketua Cheng dengan nada tinggi.Lalu pergi kearah sekte di ikuti Tetua Zhou dan Tetua Peng.
Mereka semua terkejut dan menyadari bahwa mereka akan mendapat hukuman dari Ketua sekte hanya pasrah saja.
"Sudah..Kalian jangan lesu gitu. Kan sekarang kekuatan kalian sudah meningkat. semangat dong" ucap Udin menyemangati murid - murid sekte tersebut yang nampak lesu itu.
Seketika itu mereka bersemangat ketika mendengar perkataan Udin.
"Nah gitu dong..Ayoo jalan. Ketua menunggu kita" ucap Udin.
IYA GURU..... ucap mereka serempak.
Setelah itu mereka berjalan menuju sekte dimana Ketua dan tetua sekte menunggu mereka semuanya. Di tengah perjalanan Udin memberikan Hadiah kepada Meng Tian yang ia janjikan.
Tibalah mereka ditengah lapanngan yang berada didalam sekte.
"APAKAH KALIAN TAHU MENGAPA KALIAN AKU KUMPULKAN DISINI" ucap Ketua Cheng dengan nada tinggi.
IYA KETUA KAMI TAHU .. ucap mereka serempak.
"KESALAHAN APA YANG TELAH KALIAN PERBUAT" ucap Ketua cheng.
"KAMI MENINGGALKAN SEKTE TANPA IJIN TETUA" ucap mereka serempak.
"KARENA SUDAH TAHU MAKA KALIAN HARUS MENGANGKAT BATU ITU,LETAKKAN DIATAS KEPALA KALIAN.JANGAN BERHENTI KETIKA BELOM AKU SURUH.APA KALIAN PAHAM"ucap Ketua Cheng masih meninggikan suaranya.
Lalu ketua Cheng menatap Udin dan Meng Tian.
"KALIAN BERDUA BERSIHKAN SELURUH WILAYAH YANG ADA DIDALAM SEKTE INI.MENGERTI.."ucap ketua Cheng.
"Mengerti Ayah ... ucap mereka serempak.
"BAGUS.CEPAT KERJAKAN"ucap Ketua Cheng menyuruh orang - orang yang dia hukum.
Setelah itu Ketua Cheng pergi bersama Tetua Zhou dan Tetua Peng.
Tak lama kemudian para murid mengangkat batu itu dengan perasaan senang gembira,sebab kekuatannya sudah diranah Pendekar emas tingkat 1,jadi mengangkat batu itu bagaikan memgangkat kapas saja.
Disisi lain Meng Tian sedang membersihkan ruangan di wilayah murid luar,sedangkan Udin membersihkan ruangan di wilayah murid dalam.
Mereka dengan patuh mengerjakan hukumannya,tidak ada yang berani melanggarnya.
Ketika Udin membersihkan di wilayah Murid inti,Udin melihat dari jauh Meng Yun sedang berlatih pedang.
"hem..sudah berada di ranah pendekar Platinum tingkat 5 ternyata." gumam Udin.
"Aku Usilin ahhh..." ucap Udin.
Udin mengganti pakaiannya dengan pakaian ala assasin,tak lupa menutup mulutnya. Lalu Udin mengambil pedang perak sebagai senjata.
Setelah selesai persiapannya,kemudian Udin melesat menyerang Meng Yun yang sedang berlatih pedang.
Meng Yun sedang mengarahkan pedangnya kesamping Tiba- tiba mendapat serangan dari orang asing berpakaian assasin tidak siap menerimanya kemudian terpental.
"Siapa KAMU? darimana kamu masuk? " ucap Meng Yun sambil mencoba berdiri.
Udin tidak menjawab,lalu melesat menyerang kembali.
Meng Yun kaget ketika orang itu kembali menyerang dirinya.
Meng yun menahan serangan orang itu dengan pedangnya sambil membalas serangan tersebut.
Tring....
Tring....
Tring...
Suara pedang beradu.
"Sial siapa orang ini,mengapa menyerangku?" ucap Meng Yun membatin.
Meng yun menyerang secara vertikal,Udin menghindar kesamping kanan,kemudian Meng Yun menendang Udin dengan kaki kanannya.
Udin melompat kebelakang.
Jurus pedang pemecah ombak..
Hiyaaattt...
Tring...
Tring...
Boomm...
Bomm...
Area disekitar petempuran mengalami kerusakan.
Jurus pedang pemecah ketidak pastian...
Hiyaattt...
Eh... Udin sedikit terkejut dengan nama jurus yang dikeluarkan Meng Yun.
Traang...
Tring...
Bommm...
Bommm...
Ketika ada sela dari serangan Meng yun,Udin memukul bokong Meng Yun dengan pedangnya..
Plook....
Aaw.... Pekik Meng Yun sambil mengelus - ngelus bokongnya terasa panas.
"Kurang ajarrr..." ucap Meng Yun marah.
Meng Yun kembali melesat ke arah Udin.
5menit kemudian.
Plokk....
10 menit kemudian.
Plookk...
4 menit kemudian..
Plokkkk..
Awww...... Pekik Meng Yun memegang bokongnya yang panas dan sakit itu.
Meng Yun tidak mau menyerah meskipun nafasnya sudah ngos -ngosan.
Meng Yun kemudian mengeluarkan jurus pamungkasnya.
Jurus pedang Pencabut nyawa...
Hiyaatttt....
Boommm...
Boommm..
Bommm...
*Dari kejauhan ada sepasang mata yang mengawasi pertarungan mereka*
Area sekitar pertempuran kini hancur. akibat jurus - jurus yang Meng Yun kerahkan.
Meng Yun melihat Udin terlihat baik - baik saja ketika ia sudah mengeluarkan jurus pamungkasnya.
"Gawat...sepertinya dia Kuat sekali,bisa mati aku jika terus menerus menyerangnya,kabur saja kalau begitu"ucap Meng Yun dalam hati.
Udin yang melihat Meng Yun mau kabur langsung melesat memegang tangan Meng Yun lalu merebut pedangnya,setelah dapat lalu dilempar sembarang arah.
Meng Yun kaget atas kejadian barusan karena itu terjadi tidak sampai 1 tarikan nafas.
Udin membuang pedang miliknya lalu dia bergaya seperti petinju kelas Berat,lalu memberi kode untuk menyerang dirinya pakai tangan kosong.
Meng Yun paham kode itu,ia langsung menyerang Udin,Meng Yun memukul dengan tangan kanan menggunakan Qi ke arah kepala Udin,Udin menghindar kesamping,lalu Meng yun menendang perut Udin dengan Tumitnya namun ditahan dengan tangan kiri Udin.
Udin melompat kebelakang lalu berdiri kemudian mengarahkan jempol tangan kananya ke bawah.
" Siaaall..." ucap Meng Yun langsung melesat menyerang Udin.
Meng Yun melakukan tendangan berputar,..
Hiyaatt...
Tap...
Udin memegang kaki kanan Meng Yun kemudian menyentil betis Meng yun dengan jari telunjuknya 2 kali dengan sedikit kekuatan fisiknya..
Cetakk....
Cetakk...
Aawww....
Meng Yun meringis kesakitan sambil memegang betisnya akibat di sentil oleh Udin.
Meng Yun kembali menyerang Udin,...
Hiyaattt....
Udin menghindar saja,begitu ada sela,kuping kanan Meng Yun disentil 2 kali.
Cetakkk...
Cetakkk...
Aaww.....
Meng Yun menggosok -gosokan kuping kanannya yang terasa panas akibat sentilan Udin.
Meng Yun kembali menyerang Udin..
tak lama kuping sebelah kirinya Meng Yun disentil oleh Udin...
Cetakkkk...
Aawwww.....
Meng Yun memegang kedua kupingnya yang kesakitan itu..
Nafas Meng Yun sudah tidak beraturan.
Meng Yun terduduk dilantai" Aku MENYERAH"
Udin yang mendengar Meng Yun menyerah jadi tak tega untuk melanjutkannya.
Kemudian Udin memberikan Pil penyembuhnya.
Meng Yun yang melihat Pil tersebut langsung teringat,bahwa ia pernah mendapatkan pil penyembuh lev 7 dari Udin.
" KAK UDINNNN. !!!! ucapnya sambil berdiri.
Kemudian Udin melepaskan penutup wajahnya.
" Adik Yun kok Tau kalau aku ini Udin" ucap Udin polos.
" kalau bukan kak Udin terus siapa lagi yang punya Pil lev 7 itu" ucap Meng Yun kesal.
"Oh.. iya ya.." ucap Udin menggaruk -garukkan kepalanya meskipun tidak gatal.
"Kak Udin Jahaattt..." teriak Meng Yun.
"Kok jahat seh dek,kan kakak baek hati dan tidak sombong " ucap Udin.
" Mana ada kakak yang baek hati tega menyerang adiknya" ucap Meng Yun.
" Tadi kakak gak ada niat menyerang atuh adikku sayang,kakak hanya mengetes sampai dimana kemampuanmu itu saja" ucap Udin menjelaskan.
" Sakit tahu kak..."ucap Meng Yun lalu ia menangis....
Hikss...
Hikss....
Hikss...
Udin pun merasa bersalah lalu mendekati Meng Yun...
"Cup...Cup...Cup...Jangan nangis donk cantik"ucap Udin sambil menepuk pundak Meng Yun.
Huaaa.....
Hiksss...
Hiksss..
Huaaaaa....
Suara tangisan Meng Yun tambah kencang..
Udin yang bingung harus ngapain,secara reflek merangkul Meng Yun.
"Maafin kakak ya adik Yun" ucap Udin...
Huuuu...huuu.huuu.. Meng Yun masih menangis.
"Kak Udin janji tidak akan melakukannya lagi" ucap Udin sambil mengelap air mata Meng Yun dengan jari tangannya.
Meng Yun menghadap ke Udin lalu memeluk Udin dengan erat sambil menangis...
Huuu...Huuu...Huu..
"Enak juga dipeluk sama cewek cantik,seperti ada yang mengganjal,kenyal - kenyal gitu" ucap Udin membatin.
30 menit kemudian tangisan Meng Yun berhenti namun posisi mereka masih berpelukan.
Tiba - Tiba muncul suara...
Cieeeee....Cieeeeee...
Enak ya berpelukan kaya gitu...
Cieeee....
Rasanya gimana? hangat apa panas atau dingin...
Cieeeeee...
mereka menoleh kesumber suara itu namun tidak melepaskan pelukan mereka.
"Mau dong Kak Tian dipeluk juga" ucap Meng Tian kembali menggoda mereka.namun mereka belom sadar bahwa mereka masih pelukan.
"Sepertinya ada Lem neh yang menempel dibadan kalian,kok gak lepas- lepas " Ucap Meng Tian lagi.
Seketika itu juga mereka tersadar lalu melepaskan pelukannya ketika mendengar suara Meng Tian barusan.
Muka Meng Yun memerah seperti tomat matang....
"Kenapa di lepaskan,enak tahu pelukan gitu,ada kenyal - kenyalnya" ucap Meng Tian terus menggoda Udin dan Meng Yun.
"BODOH ucap mereka serempak lalu meninggalkan Meng Tian sendirian.
Udin kini kearah dimana di terakhir membersihkan ruangan sedangkan Meng Yun pulang kerumah lalu masuk dikamarnya.
"Woiiiiii......kenapa kalian tega meninggalkan aku sendirian disini." ucap Meng Tian kesal,namun tak ada jawaban dari mereka berdua.
Setelah mereka pergi,lalu Meng Tian tertawa terbahak - bahak...
Ha...Ha....Ha....Haa....
jika orang lain melihat Meng Tian tertawa sendirian orang tersebut langsung menganggap Meng Tian sudah Gila.
Mereka menjalani Hukumannya sampai besok pagi tanpa istirahat.Begitu selesai. Mereka dikumpulkan lagi oleh Ketua Cheng.
"BAGAIMANA? APA KALIAN MAU MELAKUKAN KESALAHAN KEMBALI" ucap ketua Cheng dengan ada tinggi.
"TIDAK KETUA.... Ucap mereka serempak.
"BAGUS,KALAU BEGITU PERSIAPKAN DIRI KALIAN UNTUK TURNAMEN ANTAR SEKTE YANG TAK LAMA LAGI DI ADAKAN.JANGAN BERMALAS - MALASAN,TINGKATKAN KEMAMPUAN KALIAN.MENGERTI KALIAN??"
"KAMI MENGERTI KETUA ucap mereka serempak.
"ITU SAJA YANG AKU SAMPAIKAN,DALAM 3 BULAN INI AKU HARAP KALIAN TIDAK MENGECEWAKAN AKU ."ucap Ketua Cheng lalu pergi meninggalkan mereka di lapangan.
"Ayah...tunggu" ucap Meng Tian.
"Ya ada apa wahai anakku kurang ajar" ucap sang ayah.
"KALIAN SEMUA KELUARKAN AURA KALIAN MASING - MASING " ucap Meng Tian pada murid sekte yang dihukum tadi.
Wusshhhh.... Aura ranah pendekar emas tingkat 1 keluar dari semua murid yang dihukum itu.
Ayahnya Meng Tian Terkejut lalu menatap Udin.
Udin yang tahu arti tatapan itu langsung menganggukan kepalanya.
"Aku sedikit merasa senang melihat kalian sudah berada di ranah pendekar emas jika kalian ingin membuatku merasa senang dan puas jadilah Juara dalam pertandingan itu" ucap Ketua Cheng yang menatap murid - murid sekte tersebut.
" Baik ketua... ucap merek Serempak.
Kemudian Ketua Cheng pergi meninggalkan mereka dilapangan. setelah ketua Cheng pergi..
"Guru...ucap salah satu murid yang habis dihukum tadi.
" Ya ada apa? " Ucap Udin.
"Kami semua akan mengikuti guru, bahkan kami rela mengorbankan nyawa kami untuk melindungimu, Ya kan teman - teman" ucap salah murid itu.
" Ya Itu benar guru,kami akan mengabdi pada guru"...ucap mereka serempak...
"Aizhhh kalian ini. Itu tidak perlu kau lakukan,aku disini tidak lama. karena perjalananku masih panjang. Jika aku tidak ada disini aku mohon pada kalian jangan jadi Tha Kha Bur itu saja yang aku minta pada kalian." ucap Udin.
Para murid tersebut menangis terharu.
"Adikku Udin, apakah benar kau akan pergi" ucap Meng Tian.
"Iya mungkin 2 hari lagi aku pergi,kenapa?" ucap Udin.
" Aku punya permohonan padamu,aku harap saudara udin mau mengabulkanya" ucap Meng Tian agak ragu.
"Permohonan apa dulu,kalau yang aneh - aneh aku menolaknya" ucap Udin.
"Bukan yang aneh - aneh saudaraku udin,permohonanku bisakah di tunda dulu sampai akhir acara turnamen itu" ucap Meng Tian.
"Hemmm......"nampak udin lagi berfikir.
5 menit kemudian.
" Baiklah aku akan menunda sampai akhir turnamen nanti berakhir dan akan membuat sekte ini menjadi sekte terkuat dialam benua tengah." ucap Udin.
Meng Tian lalu memeluk Udin.
"Tolong lepaskan pelukanmu saudara Tian" ucap Udin yang tak mau dipeluk.
Kemudian Meng Tian melepaskan pelukannya.
"Mengapa kamu tidak mau aku peluk?apa karena tidak ada kenyal - kenyalnya?" ucap Meng Tian.
"Jianggkreeekk...masih aja di ingat kejadian kemarin" umpat Udin membatin.
"Gakpapa aku cuman gak ingin ada kesalahpahaman saja" ucap Udin.
"Oooo kirain itu " ucap Meng Tian.
"Semua yang ada disini,segera duduk lotus lalu telanlah pil pemberianku kemarin,keluarkan pil energi dan pil pondasi kalian," ucap Udin pada murid sekte tersebut.
"kalau aku telan pil apa saudaraku" ucap Meng Tian polos.
"Kamu cukup telan pil bodrexin rasa jeruk saja,biar gak kumat sifat jahilmu" ucap Udin mendengus kesal.
Para murid tersebut melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Udin.
Boomm....
Boomm...
Boomm...
Mereka semua naik tingkat kultivasinya,namun Udin tak mendengar ledakan energi dari samping kanan Udin tempat Meng Tian berada. Udin pun menoleh kearah Meng Tian.
" Saudaraku Tian,kau sedang apa? mengapa tidak mengeluarkan pil energi dan pil pondasi milikmu? ucap Udin yang melihat Meng Tian sibuk mencari sesuatu didalam cincin penyimpanannya...
"Maaf saudaraku Udin,aku sedang mencari pil yang bernama Bodrexin rasa jeruk itu,tapi belum ketemu"ucap Meng Tian terus mencarinya.
mendengar perkataan Meng Tian,Udin langsung tepuk jidatnya....
¤¤¤¤¤¤¤
maaf hanya segini saja yang author update.
jika ada kesalahan kata mohon dimaafkan,maklum author newbie dalam membuat cerita...
jika kalian suka,kasih like ya...matur suwun...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Edy Sulaiman
yang kenyal kenyal tuh dilanjutkan thor jgn peli..t...hhh....
2024-09-26
0
ciru
cakeep gila gila gila neh cerita gokil banget 👍👍👍👍
2023-09-19
1
ciru
😂🤣😂😂😄😆kultivasi pake bodrexin rasa jeruk
2023-09-19
0