Suasana dalam sekte Elang Emas nampak ramai,ada yang berlatih jurus,memahami kitab,bersenda gurau,dan lain - lain. Di ruang rapat sekte ada beberapa orang yang nampak berbincang - bincang.
"Tian'er ... bawa adikmu kekamarnya" ucap ibunya Meng Tian.
"Baik bu" ucap Meng Tian lalu membawa adiknya ke kamar.
Tak lama Meng Tian pergi,Ibunya pun menyusul.
Kini hanya tersisa Udin,Meng Cheng Louh, Dan kakek buyutnya Meng Cheng Louh.
"Meng Cheng Louh..." ucap sang kakek buyut.
" Iya kakek buyut" ucap Meng Cheng Louh sambil menunduk.
"Kapan pertandingan antar sekte di selenggarakan?" ucap sang Kakek buyut.
"4 bulan lagi kakek buyut" ucap Meng cheng Louh.
"4 bulan lagi ya..sambil mengelus ngelus jenggotnya dan mengangguk - anggukkan kepalanya.
"Diranah apa sekarang murid yang berusia dibawah 20 tahun Meng Cheng Louh" ucap kakek buyut.
" Paling tinggi di ranah pendekar perunggu tingkat 9 kakek buyut" ucap Meng Cheng Louh..
"Masih rendah rupanya, sudah dipastikan sekte kita akan kalah lagi tahun ini " ucap kakek mendesah kecewa atas hasil kerja keras murid sekte yang ia miliki.
" Maafkan Meng Cheng Louh kakek buyut,yang telah mengecewakan kakek buyut." ucap Meng Cheng Louh sambil bersujud.
Sekte Elang Emas kekurangan bahan sumber daya untuk menaikkan tingkat kultivasi para muridnya,sehingga tingkat kultivasinya masih ketinggalan jauh dengan sekte - sekte besar diluaran sana.Di sekte besar paling tinggi berada di ranah pendekar perak tingkat 8.
Udin yang mendengar itu pun Tersenyum misterius,seakan - akan memiliki sebuah ide yang jahil namun itu dilakukan untuk menaikkan tingkat kultivasi murid - murid yang ada di sekte Elang Emas.
" Ya sudah kalau begitu,aku akan pergi untuk melakukan meditasi yang tertunda" ucap sang kakek buyut.
Ketika akan melangkahkan kakinya untuk pergi,Udin segera menghentikannya
"Tunggu kek !!.
Sang kakek buyut itu menoleh kearah Udin.
"Ini ada hadiah kecil buat kakek" ucap Udin sambil menyerahkan botol yang berisikan beberapa butir pil energi,pil pondasi,pil penyembuh,pil restorasi Qi,pil tulang.
Sang kakek buyut itu menerima dan membukanya.
wusshhhh...aroma pil itu menyebar.
"Pil Lev 7....!!!!!! ucap mereka serempak.
"Dari mana kau dapatkan ini nak Udin? ucap sang kakek buyut keheranan karena melihat puluhan pil berbagai jenis.
He...He....He...
"Itu Udin dapat dari kakek guruku" ucap Udin sengaja berbohong. Itu dilakukan agar mereka tidak banyak tanya.
" Terima kasih cucuku,kamu adalah cucuku satu - satunya yang paling tampan sedunia" ucap sang kakek buyut menangis bahagia. Sebab dengan pil pemberian Udin ini,ia bisa cepat naik tingkat kultivasinya.
" Kalau Udin cucu paling tampan sedunia,terus aku ini cucu apa kek" ucap Meng Cheng Louh dengan polosnya.
"Kau adalah cucu paling kurang ajar dan terjelek sedunia " Ucap sang kakek buyut dengan kesal.
Mendengar perkataan kakek buyutnya, lutut Meng Cheng Louh merasa lemas seakan - akan mau copot.
" Kakek pergi dulu ya cucuku paling tampan sedunia" ucap sang kakek lalu melesat pergi meninggalkan mereka berdua.
Setelah kakek buyut sudah tidak ada di tempat itu,Udin melihat Meng Cheng Louh mukanya nampak lesu dan tidak bersemangat.
" Ayah kenapa? apa ayah sakit.." ucap Udin.
Meng Cheng Louh hanya mengangguk - anggukkan kepalanya.
"Ayah sakit apa" ucap Udin polos.
"Ayah sakit ,karena anakku yang paling tampan hanya perhatian pada kakek buyut saja,sedangkan ke Ayahnya saja tidak perhatian" ucap Meng Tian matanya berkaca kaca.
"Maksudnya yah" ucap Udin pura - pura tidak tahu.
"Mengapa anakku yang paling tampan ini hanya memberikan pil pada kakek buyut saja,sedangkan ayah tidak dikasih." ucap Meng Cheng Louh dengan sedih.
"Oooo....itu. Soal itu Udin mau saja memberi pil pada ayah jika ayah sudah selesai memberi hukuman pada Meng Tian." ucap Udin santai.
Mendengar ucapan Udin,kini wajah Meng Cheng Louh kembali segar dan semangat.
"Siap anakku yang paling tampan sedunia, Ayah yang tertampan disekte ini akan melakukannya" ucap Meng Cheng Louh dengan penuh semangat. Kemudian pergi meninggalkan Udin sendirian.
"Terima kasih ya dewa,engkau telah mengabulkan do'a Baim,Baim senaaaang sekali bisa membalas dendam pada Meng Tian yang jahil itu" ucap Udin membatin.
******
Di teras belakang rumah,ada seorang pemuda yang sedang bermalas - malasan,pemuda itu adalah Meng Tian. Dia lagi duduk sambil menikmati teh. Tiba - tiba terdengar suara teriakan yang menyebut namanya.
Meng Tian....!!
Meng Tian....dimana kamu...!
"Iya ayahh....! Meng Tian ada disini...!" ucap Meng Tian sambil berteriak.
Tak lama kemudian ayahnya datang.
"Disini kau rupanya wahai anak kurang ajar,ayo ikut ayah.." ucap sang ayah sambil menarik tangan Meng Tian pergi ke suatu tempat.
Meng Tian hanya pasrah tangannya ditarik.Dia teringat waktu dulu ketika belum berumur 17 tahun sering berbuat salah lalu ayahnya datang lalu di tarik tangannya terus dirinya di hukum."Perasaan aku tidak melakukan kesalahan,mengapa aku diseret oleh ayah.apakah ayah akan menghukumku? tapi aku salahnya apa?" ucap Meng Tian membatin sambil memikirkan dirinya.Meng Tian lupa bahwa Udin meminta ayahnya untuk menghukum dirinya pada waktu di ruang sekte saat yang lalu.
Tibalah mereka berdua di tempat dimana Meng Tian sering menerima hukuman dari ayahnya.
"Nah sekarang kau angkat batu itu taruh diatas kepalamu"Ucap sang ayah.
Meng Tian menurut saja,tidak berani membantah,lalu mengangkat batu tersebut kemudian ditaruh diatas kepalanya.
Bagi orang yang berada di ranah pendekar perak tingkat 4 mengangkat batu itu terasa sangat berat.Namun Meng Tian yang kini sudah berada di ranah pendekar emas tingkat 1 tidak merasakan apa - apa.
"Bagus....Sekarang kau renungkan kesalahanmu dan jangan kau turunkan batu itu sebelom ayah menyuruhmu." ucap sang ayah lalu pergi meninggalkan Meng Tian.
" Ini mah gampang,3 hari 3 malam pun aku masih sanggup melakukannya" ucap Meng Tian membatin dengan percaya diri.
Belom 5 menit ayahnya pergi lalu datang kembali.
"Apakah sudah selesai Hukumanku ayah" Ucap Meng Tian.ia berpikir ayahnya menyudahi hukumannya.
" Ayah lupa kalau kau berada di ranah pendekar emas tingkat 1" ucap sang ayah lalu mengambil 4 batu lagi kemudian menaruh diatas kepalanya Meng Tian.
"Nah ini baru namanya Hukuman,ingat jangan menaruh batu itu sebelom ayah suruh" ucap sang ayah lalu pergi.
"Sial.......Mengapa ayah ingat kalau aku sudah di ranah pendekar emas tingkat 1,kalau begini caranya mana kuat" gerutu Meng Tian.
******
Kini Udin berada dikamarnya yang diantar oleh pelayan atas perintah ibunya Meng Tian.
"Hemmm... Sepertinya aku harus membuat yang lebih banyak neh" gumam Udin. Setelah itu Udin pergi ke dunia jiwanya.
6 jam berlalu didunia nyata, Udin pun keluar dari dunia jiwanya. Kini sudah malam jam menunjukkan pukul 20.01 (udin melihat jam di Hpnya)
Jam di HPnya udin tidak berpengaruh di dunia jiwanya,jika 30 hari didunia jiwa di HPnya udin tetap 1 hari mengikuti waktu dunia nyata.
" Enaknya kemana ya?? Hem...kesana aja lah." ucap Udin.
Kemudian Udin keluar kamar lalu menuju tempat dimana Meng Tian berada.
*****
"Kapan ayah datang,bisa - bisa kakiku patah ini" ucap Meng Tian menggerutu.
Tak lama Udin datang.
"Disini kok ada batu yang bisa melayang ya?... Aneh...Apa jangan - jangan ini batu ajaib" ucap Udin tak menganggap keberadaan Meng Tian.
"Kep*r*t... Woii...Ini aku yang angkat batu ini saudara Udin" ucap Meng Tian kesal.
" Eehh...Ada suara,apa batu ini bisa bicara jangan - jangan ini batu dulunya manusia lalu dikutuk seperti menjadi malin kundang" ucap Udin yang cuek tak melihat Meng Tian.
"Siaalll..... awas aja kau adik,akan aku hajar dirimu." ucap Meng tian kesall.
"Ha....Ha.....Ha.....Ha...Enak ya menjalani hukuman dari ayah" ucap udin.
"Enak mat*m*,yang ada kaki mau copot." ucap Meng Tian kesal.
"Makanya jangan jahil sama aku,jadi rasakan hukumanmu" ucap Udin lalu duduk agak menjauh 10 meter dari Meng Tian.
Degg.....
Meng Tian baru ingat perkataan Udin pada ayahnya untuk menghukum dirinya.
" Jadi ini ulahmu ya saudara Udin?" ucap Meng Tian.
Udin hanya mengangguk lalu membakar rokoknya.
wussshhh..... asap mengepul...
"Nikmat mana lagi yang kau dustakan ketika keinginanmu terkabulkan" gumam Udin.
huuftt..... wusshh... asap rokok mengebul lagi.
" Bagi sebatang dong saudaraku" ucap Meng Tian yang ingin merokok ketika melihat Udin menikmati rokoknya.
"Bolehh... tapi hanya sebatang saja. jika kau mau lagi,besok pagi kau harus mengumpulkan semua murid - murid sekte yang berada dibawah ranah pendekar emas tingkat 1. dan satu lagi semuanya pria tidak boleh murid wanita." ucap Udin.
" Siap saudaraku,besok akan aku kumpulkan semua murid yang kau minta,tapi aku lagi angkat batu bagaimana caranya aku merokok" ucap Meng Tian
" gampang,turunkan saja batu itu" ucap Udin santai..
"Mat*m* batu ini diturunkan,yang ada malah lebih berat lagi hukumanku saudara Udin." ucap memg Tian kesal.
Lalu Udin berjalan kearah Meng Tian lalu berhenti tepat didepannya yang berjarak setengah meter saja,kemudian mengeluarkan rokok lalu meletakkan di mulutx dan membakarnya.
huuuuuffftt... asap mengepul,
Udin membantu Meng Tian memegang rokok itu.
"Nikmaat saudaraku..." ucap Meng Tian.
" Oh iya, Bagaimana kalau kau ikut dalam pertandingan turnamen antar sekte itu saudaraku? aku jamin sekte ini akan jadi juara.." ucap Meng Tian.
" Aku tidak janji untuk ikut turnamen itu saudaraku" ucap Udin sambil membantu Meng Tian menghisap rokoknya,tak lupa ia juga merokok.jadi kedua tangan Udin kini pegang rokok.
"Aku berharap kau juga ikut karena usiamu belom berumur 20 tahun" ucap Meng Tian.
" Kenapa bukan kau saja saudaraku yang ikut,?ucap Udin.
"Aku mana bisa,umurku sudah 22 tahun,jadi tidak bisa ikut" ucap Meng Tian
"Oooo....kukirain masih 14 tahun umurmu" ucap Udin.
"Aiishhh... sudah gede gini masih dibilang umur 14 tahun" ucap Meng Tian sedikit kesal.
"Tunggu sebentar dulu..aku mau buat minuman dulu biar enak kita merokoknya." ucap Udin lalu pergi untuk membuat teh.
15 menit berlalu kini Udin membawa teko dan 2 gelas kecil.
"Neh minum dulu,biar bibirmu gak panas" ucap Udin sambil membantu meminumkan teh pada Meng Tian.
"Nah baru lanjut merokok lagi" ucap Udin
Udin memberi rokok ke Meng Tian yang dia beli di mini market. Jika ia memberi rokok buatannya yang baru dia buat tadi sebelom dia kesini makan Meng Tian tidak merasa kelelahan.
Obrolan mereka lanjut sampai sang surya terbit.
"Kapan ayah datang?? ne sudah pagi" ucap Udin
" Bentar lagi datang" ucap Meng Tian yang sudah tidak kuat lagi menahan beban batu tersebut.
Tak lama kemudian sang ayah datang.
"Eh..Anakku yang paling tampan sedunia ada disini" Ucap sang ayah.
"Iya ayah,soalnya aku mau ngajak Meng Tian jalan - jalan tapi Meng Tiannya lagi kena hukuman" ucap Udin pura - pura sedih.
"Sial...Ini loh hasil permintaanmu pada ayah" ucap Meng Tian membatin.
"Ooo...begitu ya. Ya sudah kalau begitu anakku yang tertampan sedunia, dan kau anakku kurang ajar pergilah temanin adikmu jalan - jalan.hukumanmu sudah berakhir" ucap sang ayah.
"Terima kasih ayah..terima kasih "ucap Udin tersenyum sambil meraih tangan Meng Cheng Louh bersalaman tak lupa menyelipan botol yang berisi beberapa pil.
" Ya... pergilah" ucap sang ayah.
Meng Tian meletakkan batu yang dia angkat itu dilantai.
Booomm..... suara batu itu namun batu itu tidak pecah.
" Ayoo saudaraku,kita jalan - jalan" ucap Udin.
setelah mereka pergi,sang ayah menatap botol pemberian Udin,
"Akhirnya aku bisa menaikkan kultivasiku lagi" ucap Meng Cheng Louh.
******
Mereka tiba di lapangan yang tak jauh dari sekte Elang Emas berada
"Saudara Tian,sekarang pergilah dan ingat hanya pria saja. Aku tunggu disini." Ucap Udin memerintahkan Meng Tian.
Setelah Meng Tian Pergi,Udin mempersiapkan sesuatu untuk jamuan para murid yang akan berkumpul disini.
Setelah 30 menit berlalu,nampak rombongan orang itu datang menuju tempat Udin berada.
Kira - kira 300 an murid sekte,semuanya itu adalah murid luar dan murid dalam. Sedangkan murid inti tidak ada,karena mereka berada di ranah emas.
Setelah itu Meng Tian datang bersama rombongan yang baru sampai.
" Apa sudah semua Tian?" ucap Udin
"Sudah semuanya guru" ucap Meng Tian
"Bagusss." ucap Udin
Jumlah murid yang berkumpul kini berjumlah 320 orang
Mereka semua terkejut ketika Tuan muda memanggil pemuda itu dengan sebutan Guru.
"Selamat pagi semua" ucap Udin.
PAGIIIIII..... ! ucap mereka serempak.
"Mohon maaf aku meminta kalian secara mendadak untuk berkumpul disini,aku akan menjelaskan sesuatu hal yang sangat penting. Apakah kalian mau naik tingkat ke ranah pendekar emas... Ucap Udin mengeraskan suaranya dengan Qi.
"Iyaaaa aku mauuu.. ucap mereka serempak.
"Cakep...Ini aku punya sesuatu untuk kalian,dan sesuatu itu dapat meningkatkan kultivasi kalian." ucap udin lalu mengeluarkan ribuan batang rokok ,kemudian rokok itu melayang kearah murid,setiap murid mendapatkan 50 batang rokok.
Mereka kebingunan dengan benda yang diberikan gurunya Meng Tian,karena baru kali ini melihatnya.
"Itu namanya Rokok. cara menggunakannya itu bakar ujungnya sambil di hisap pelan - pelan,lalu hembuskan pelan - pelan. Seperti ini" ucap Udin mempraktekkannya.
wusshhh...asap mengepul....
"Maaf Guru,kami tidak punya api untuk membakarnya"ucap salah satu murid.
" Oh ya, aku lupa....he...he..he...maaf" ucap Udin. Kemudian dia mengeluarkan kekuatan apinya.
Tak lama kemudian munculah api didepan mereka,lalu mereka mencoba mempraktekkannya...
Uhukkk..uhukkk
Boomm...
Ada yang berhasil dan ada yang belom berhasil.
" Pelan - pelan hisapnya,jangan buru - buru" ucap Udin.
Boommmm....
Boommmm...
Boommmm...
Semuanya terkejut ketika mereka menghisap rokok pemberian Udin itu bisa menaikkan kultivasi mereka.
"Bagaimana? Apa kalian suka?" Ucap Udin.
Suka Guruuu..... ucap mereka serempak.
" Ini sambil diminum Tehnya " ucap Udin sambil menerbangkan gelas - gelas itu ke tiap- tiap murid.
"Terima kasih guru.... ucap mereka serempak.
Meng Tian yang melihat aksi Udin tidak terkejut karena ia sudah tahu kekuatan Udin sewaktu Udin tidak sengaja mengeluarkan auranya.
setelah berjam- jam mereka pesta rokok bersama,ada yang sambil duduk mengobrol,berebahan.sudah ribuan batang rokok yang habis terbakar.
Kini mereka semua sudah berada di ranah pendekar emas tingkat 1 dalam waktu 5 jam saja bila sekte lain melihat ini akan muntah darah langsung. Bagaimana tidak. sekte besar saja membutuhkan waktu paling cepat 12 tahun untuk mencapai diranah pendekar emas yang awalnya di ranah pendekar perunggu tingkat 1.
*****
Didalam sekte wilayah murid luar dan wilayah murid dalam terjadi kehebohan. karena semua murid laki - laki tidak ada disana,yang ada hanya murid perempuan saja,para tetua pada kebingungan.
"Tetua zhou..kemana semua murid - murid ini" tanya salah satu tetua sekte Elang Emas.
"Aku tidak tau kemana mereka,apa tetua peng tak menanyakan kepada tetua Liu yang ada di wilayah murid Inti ?" ucap tetua zhou.
"Aku belom menanyakannya pada tetua Liu karena tetua Liu sedang meditasi,jadi aku tidak mau mengganggunya" ucap tetua Peng.
"Aneh...aku sudah mengelilingi wilayah murid luar dan wilayah murid dalam tak satupun aku menemukan mereka" ucap tetua zhou.
" Bagaimana kalau kita menghadap pada ketua Cheng " ucap tetua Peng.
"Hemm..Ide bagus,ayo kita kesana tetua zhou"ucap tetua Peng.
Mereka pun pergi kerumah Ketua Cheng.
Setelah mereka tiba didepan rumah ketua Cheng lalu Tetua Peng mengetuk pintu.
Tok...Tok...Tok..
5 menit Kemudian.
kreeeiitt.... suara pintu terbuka sedikit lalu muncul kepala dengan wajah putih.
Seketika itu mereka berdua meloncat karena kaget...
Hannntuuuuuuu...!!! ucap mereka serempak.
Ketua Cheng saat ini lagi memakai masker wajah yang terbuat dari tanaman herbalnya bewarna putih.
" Hantu? Mana hantunya tetua zhou" Ucap Meng Cheng Louh dengan polos.
?????
KETUA CHENG !!!! ucap mereka serempak.
"Iya ini aku,ada apa tetua zhou dan tetua peng tumben kemari" ucap Meng Cheng Louh dengan posisi mengeluarkan kepalanya saja dipintu itu.
Mereka berdua mengelus dada berbarengan.
" Maaf ketua bila kami mengganggu istirahat anda,kami kemari ingin melaporkan bahwa murid laki - laki yang ada di wilayah murid luar dan wilayah murid dalam tidak ada semua? ucap Tetua zhou menjelaskan maksud kedatangannya.
kreeeett...suara pintu terbuka lebar..
APAA!!!!!! ucap Meng Cheng Louh terkejut sambil membuka pintu.
"Apa kalian sudah mencari disekeliling?" ucap ketua Cheng.
"Sudah Ketua,kita mau bertanya pada tetua Liu tapi tetua Liu lagi meditasi." ucap zhou.
"Kalian tunggu sebentar disini aku mau cuci muka dulu." ucap ketua Cheng
"Baik ketua" ucap mereka serempak...
Tak lama kemudian ketua Cheng muncul
" Ayoo kita cari diluar sana...siapa tahu mereka ada disana" ucap ketua Cheng.
¤¤¤¤¤¤
Terima kasih yang sudah membaca coretan author yang jelek ini. jika kalian suka monggo di like.
Maaf banyak Typo kadang ada kurang kata -katanya..maklum..Author ngetik cerita ini mengalir begitu saja,hanya judul sebagai patokan.selebihnya wees gak genah blass...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
ciru
cakeep. naik tingkat pang santaiii..cukup ngerokok dan ngeteh BOOOM BOOOOM BOOOM naik tingkat 😍
2023-09-19
0
Tara
Mantap bener.. Top kak author nich. Aku sampai tak berhenti Baca.. Ini Ada hadiah kecil.. 🌹🎁🤗🙏
Semangat👍
2022-10-05
1
BOIEL-POINT .........
niCe ...........
2022-07-26
1