Siang hari di sebuah pinggiran hutan monster,seorang pemuda meloncat dari pohon satu ke pohon yang lainnya,ia sedang mencari rumah penduduk.Pemuda itu tak lain adalah Udin. Udin berhenti sejenak di atas pohon yang tingginya 30 meter.
"Untung saja cewek itu gak tahu kalau aku kabor,"gumam Udin. Karena sang gadis menangis sambil membenamkan mukanya di kedua kakinya . Udin kabur bukan berarti tidak mau bertanggung jawab tapi takut pada istrinya .
...............
Didalam hutan monster lapisan ke dua.
Seorang gadis tengah menangis dalam posisi jongkok,kepalanya dibenamkan dikedua kakinya...
Hiks....Hiks...Hiks.....
Huuu...Huuuu
Tangisan sang gadis yang tak sengaja dilecehkan oleh Udin namun ia tak menyadari bahwa Udin telah kabor dari tadi.
Setelah 10 menit bepergian Udin barulah ia menyadarinya,karena tak ada suara pemuda yang telah melecehkan dirinya.
"Siall.....dia kabor. Awas saja jika ketemu akan aku cincang tubuhnya..."ucap sang gadis penuh amarah..
Ia bisa saja menyuruh ayahnya untuk menangkap pria tersebut,namun ia urungkan niatnya di karenakan ia kabur dari rumah. Sang gadis tersebut hendak dijodohkan oleh sang Raja yang tak lain ayahnya dengan seorang pangeran. Pangeran tersebut telah mempunyai 2 istri dan banyak selir, sang gadis tak sengaja mendengar percakapan antara sang ayahandanya dengan ibundanya. Tak mau di jadikan dijadikan Istri ke 3 maupun selirnya. Maka dari itu sang gadis kabur dari rumah.
.........
Kembali Udin saat ini
Tak lama kemudian Udin melihat sepasang suami istri seorang berumur 50an tahun sedang membawa kayu bakar yang dipanggul diatas kepala. Udin pun segera menghampirinya.
"Permisi Bapak,Ibu... "Ucap Udin dengan sopan.
"ya....ada apa wahai anak muda?" tanya bapak tersebut sambil mengamati pakaian yang Udin pakai.Karena pakaian Udin yang ia pakai nampak asing.
"Nganu....dimana desa terdekat disini?"ucap Udin.
"Arah sana Tuan,kira - kira dua jam akan sampai jika berjalan kaki."jawab Bapak itu sambil menunjuk arah. Bapak tersebut bersikap sopan karena takut menyinggung orang yang salah.
"hem...maaf Tuan,apakah tuan pendatang baru?" ucap bapak itu bertanya.
"Ooooo...disana ya pak, Iya aku pendatang baru,
Oh iya, ini bapak sama ibu mau kemana?" ucap Udin.
"Kami mau pulang Tuan,ke desa Melati yang Tuan tanya tadi."ucap Bapak tersebut.
Udin yang melihat orang tua tersebut merasa kasian,di usia 50an masih bekerja keras menanggung hidup.
"Sini pak saya bantu bawa kayunya,kita perginya sama - sama,soalnya aku takut nyasar lagi".ucap udin
"Tidak usah Tuan,saya masih sanggup membawanya"ucap bapakitu menolak secara halus.
"Gak papa pak,hitung - hitung aku balas budi karena bapak telah menunjukkan arah Desa"ucap Udin.
Mendengar ucapan Udin tersebut,mau tak mau memberikan kayu yang ia bawa tadi ke Udin.
Udin menerimanya kemudian dipanggul diatas kepala,sebenarnya Udin bisa saja membawa kayu tersebut tanpa di panggul,cukup menjentikkan jarinya kemudian kayu itu pun melayang dan mengikuti kemauan Udin.Namun Udin tak mau melakukannya , Udin tidak mau membuat ke dua orang tua tadi ketakutan.
Mereka bertiga lalu melanjutkan perjalanan ke arah Desa Melati.
Walaupun Udin sudah menjadi Kuat,Namun itu tak membuat dirinya sombong dan angkuh. Dirinya tetaplah seperti dia yang dulu,suka menolong.
Udin saat ini menekan kekuatannya berada di Ranah pendekar Perunggu Tingkat 6.
Diperjalanan,mereka di cegat sekelompok bandit.
"Pak, sepertinya kita akan kedatangan tamu" ucap Udin yang merasakan sekelompok orang berada 1Km dari tempat Udin,Orang tua yang yang bersama Udin itu pun mersa keheranan namun ia memeoercayainya.
Tak lama kemudian muncullah para bandit yang menghadang rombongan Udin,bandit tersebut berjumlah 10 orang yang rata - rata berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9 dan pemimpin mereka berada di ranah pendekar perak tingkat 4.
"Serahkan harta kalian jika mau melewatin jalan ini,jika tidak nyawamu akan melayang.." ucap salah satu bandit tersebut .
"Asem,premannya bawa senjata tajam,apa enggak takut di tangkap polisi apaaa..malakin orang kaya gitu"gumam Udin..
"Woiii... Bocah...apa kau tuli?? serahkan hartamu jika kamu mau lewat jalan ini"ucap bandit yang lain dengan nada tinggi.
"Bocah??? "gumam Udin menoleh kiri kanan ke belakang tidak ada bocah.
"Aku Udin,dan aku bukan Bocah "ucap Udin yang tak rerima perkataan bandit itu. Karena Udin merasa umurnya sama dengan bandit yang bertanya pada dirinya.
"kalau tak mau dibilang bocah,cepat serahkan hartamu. Baru kamu boleh lewat" ucap bandit itu lagi.
"kalau aku tak mau kenapa?" ucap Udin santai.
"kamu cari mati bocah rupanya?? ucap bandit itu .
"kamu serang dia"ucap bandit itu menyuruh temannya untuk maju menyerang Udin.
temannya bandit itu maju menyerang tanpa menjawab perintah temannya itu,sementara ketua bandit hanya diam dan mengawasi saja.
Udin yang melihat bandit itu maju ke arahnya untuk menyerang hanya menghindar saja,
Melihat temannya yang dari tadi menyerang Udin tak dapat menyentuh Udin pun geram dan maju membantu temannya itu. Sisa kawanan bandit itu hanya diam dan menonton saja,sedangkan ketua bandit yang melihat Udin selalu menghindar dari serangan ke dua anak buahnya menjadi terheran - heran. Bagaimana gak heran,melihat kekuatan Udin hanya berada di ranah pendekar perunggu tingkat 6 bisa menghindari serangan 2 orang anak buahnya yang berada di ranah pendekar perunggu tingkat 9. Seharusnya Udin sudah mati atau terluka parah,tapi kenyataanya Udin masih segar bugar dan tak tersentuh sedikitpun.
"Apa cuman segini saja kemampuan kalian?" ucap Udin sambil menguap dan menghindari serangan bandit tersebut.
Ketua bandit yang memdengar perkataan Udin langsung memerintahkan sisa anak buahnya untuk mengeroyok Udin.
" Kalian serang dia jangan diam saja." ucap Ketua bandit membentak anak buah yang tersisa.
Para bandit itu pun melesat maju memyerang Udin.
Namun hasilnya tetap saja,Udin selalu menghindar dari serangan para bandit itu. Tak lama kemudian Ketua bandit itu maju menyerang.
Hiyaatttt......
Udin melihat Ketua bandit ikut menyerang hanya menghindar saja.
"Bocah k*****t.... Kamu bisanya hanya menghindar saja " ucap Ketua bandit dengan nada geram. Karena serangannya tak dapat menyentuh Udin.
"Rasakan ini...Jurus Pedang Pembelah Langit. Hiyaatttttt...
Ketua bandit itu mengeluarkan Jurus terkuatnya untuk mengalahkan Udin.
Udin yang melihat serangan dari ketua bandit itu diam saja dan menerima serangan tersebut.
Booooommmm........
Debu berterbangan menutupi Udin, ketua bandit yang melihat serangannya berhasil mengenai Udin senang sekali dan tertawa terbahak - bahak. Ia mengira Udin telah tewas.
Ha...Ha....Ha...Ha....
"Akhirnya kau mati juga bocah" ucap ketua bandit itu merasa senang serangannya berhasil.
Tak lama kemudian debu - debu itu hilang, nampaklah Udin yang masih berdiri tegak masih utuh dan sehat bugar.
Ehhh.....! ketua bandit itu terkejut.
"Sudah selesai kalian menyerang aku? sekarang giliran aku yang akan memyerang kalian" ucap Udin langsung melesat ke arah para bandit itu.
Tak sampai satu tarikan nafas, para bandit itu sudah tergeletak di tanah dengan muka babak belur dihajar Udin.
"Lah kok malah tidur. Woiii bangun....." ucap Udin setengah berteriak.
Ketua bandit itu bersusah payah untuk berdiri.
"Ammpuuuunn Tuan...jangan bunuh saya" ucap ketua bandit dengan tubuh bergetar.
"Siapa juga yang mau bunuh kalian,tadi aku cuman mukul nyamuk yang hinggap di tubuh kalian" ucap Udin dengan santai.
Mendengar jawaban Udin para bandit itu pun berkedut - kedut di bibirnya. Apaan mukul nyamuk,nyata - nyatanya tidak ada nyamuk yg hinggap ditubuh mereka.
"Ampuni kami Tuan,kami janji tidak akan berani lagi berbuat jahat Tuannn" ucap salah satu anak buah bandit tersebut.
"Baiklah kalau begitu, Kalian harus bernjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap Udin sambil berjalan ke arah ketua bandit berada dan menyentuh keningnya.
Udin membaca peristiwa apa saja yang dilakukan oleh ketua bandit itu.
"Hem...sadis juga dianya"ucap Udin membatin.
"Aku akan mengawasi kalian,jika kalian masih nekat berbuat lagi. Maka aku tidak akan segan - segan mengirim kalian ke neraka" ucap Udin dengan nada tinggi.
"Dan untuk kamu,jangan kamu sembunyikan sebagian hasil jarahanmu di pohon itu"ucap Udin menunjuk ketua bandit itu.
Ketua bandit itu pun terkejut,bagaimana dia tahu bahwa dia selalu menyembunyikan sebagian hasil jarahannya sebelom dibagi rata.
"Ya tuan kami berjanji tidak akan melakukannya lagi" ucap mereka serempak.
Kemudian Udin pun melanjutkan perjalanan kembali..
MAAF JIKA BANYAK TYPO,AUTHOR HANYA INGIN MEMBUAT CORETAN DIMARI. AUTHOR BELOM PUNYA PENGALAMAN BERCERITA. JIKA KALIAN SUKA MOHON DI LIKE.JIKA TIDAK SUKA TAK APA APA. SEMOGA YANG MEMBACA CERITAKU YANG SEDIKIT NGAWUR HANYA UNTUK MENGHIBUR, INI DIBERI KESEHATAN SELALU,DIPERMUDAH REJEKINYA... AMINNNN...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Purnama Servis Kamera Demak
like
2024-12-27
0
Edy Sulaiman
ikuti aja dulu jalur ceritanya sampai sana..
2024-09-26
0
ciru
cakeep. ceritanya beda dari novel lain. kocak
2023-09-19
0