# Sedikit coretan Dari Author#
Author membuat cerita sedikit berbeda dari yang lainnya. di mana si MC mendapatkan kekuatan dari Nol langsung ke tingkat tinggi tapi bukan yang tertinggi(puncak), MC tujuannya Hanya 1 INGIN PULANG KETEMU KELUARGA DIRUMAH tapi tidak tau caranya.makanya berpetualang untuk mencari tahu caranya untuk kembali ke dunia asal . jika anda tersesat di hutan apa yang anda lakukan? apakah berdiam diri di hutan sampai mati atau mencari jalan keluar untuk pulang?. orang normal pasti akan memilih untuk mencari jalan keluar hutan bagaimanapun itu caranya agar bertemu kembali keluarganya. ketika berhasil keluar hutan pasti bercerita pada orang terdekat,tadi aku di hutan begini terus ketemu ini..bla..bla..bla..intinya itu menceritakan kejadian apa yang dialami. sekian coretan Author agar pembaca yang bingung akan cerita ini menjadi paham. kalau gak paham juga tanyakan pada rumput yang bergoyang.(guyon).
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
¤¤¤¤¤¤¤¤¤
Di suatu pinggiran kota ada 3 remaja yang sedang berjalan kaki,mereka berjalan menuju suatu bangunan yang tak jauh dari kota Mha Lang. Mereka adalah Udin , Meng Tian , dan Meng Yun.
Setelah Udin menyembuhkan Meng Tian lalu muncul Meng Yun. Meng Yun mengajak kakaknya untuk pulang. Meng Tian masih menggunakan topeng.
"Maaf saudara Tian,apakah rumahmu masih jauh" ucap Udin.
" Setengah jam lagi saudara Udin , kita akan sampai" ucap Meng Tian.
Adiknya Meng Tian ini heran,sejak kapan kakaknya punya saudara bernama Udin. Ia hendak menanyakan tapi di urungkan niatnya.
" Adik Yun,mengapa kau diam saja? Apa adik masih kepikiran bahwa kekasihmu akan kabur? "ucap Meng Tian sedikit jahil pada adiknya.
"isshhh......" dengus Meng Yun lalu mendahului Kakaknya.
"Tenang saja adikku yang manis,kekasihmu ini akan menemui ayah dan ibu untuk melamarmu " ucap Meng Tian jahil lagi..
" Wasssuuuuuuu...." runtuk udin ketika mendengar ucapan Meng Tian.
" Kakak jahat...." ucap Meng Yun .langsung melesat pergi meninggalkan kakaknya.
Ha....Ha.....Ha.....Ha..... Meng Tian tertawa.
" sakit perutku tertawa terus" Ucap Meng Tian.
" jangan begitu saudara Tian,nanti adikmu malah tidak mau dekat lagi dengamu" ucap Udin sedikit menasehati Meng Tian
" Tidak apa - apa dia menjauhiku asalkan adikku mendekatimu saudara Udin " ucap Meng Tian.
Juangkreekkkk runtuk Udin.
Ha....Ha....Ha....Ha...
"Aduhh...sakit perutku" Ucap Meng Tian memegang perutnya.
"SOKORIINNNN....." ucap Udin.
" Saudara Udin,Maaf ya aku tadi bersikap seperti itu. karena aku baru bertemu dengan adikku setelah 2 tahun berpisah,Aku pergi dari rumah atas perintah Guruku. Guruku berpesan jika aku tak berhasil maka tidak boleh kembali kerumah. setelah berhasil adikku mengajak aku kekota Mha Lang untuk membeli barang yang dia suka,sebab aku sudah berjanji jika aku berhasil melakukan apa yang diperintahkan guruku ,aku akan mengajak dia jalan - jalan. begitu" ucap Meng Tian menjelaskan.
"Ya gapapa,lagian juga aku pernah usil pada adikku. " ucap Udin
Tak lama kemudian mereka berdua sampai didepan pintu gerbang sekte Elang Emas.
"Nah..kita sudah sampai saudara Udin" ucap Meng Tian.
"Hehhhhh.... Udin terkejut melihat plang tulisan di gerbangnya.
"Asem... ternyata aku dibawa ke sekte,jika tau aku akan menolaknya tadi" ucap Udin membatin.
Udin sebenarnya tidak mau berurusan dengan sekte kecuali dalam keadaan penting saja.
"Selamat datang Tuan muda" ucap penjaga pintu gerbang.
" Ayoo masukk saudara udin" ucap Meng Tian ketika melihat Udin hanya diam saja.
"Iyaa.. Ne aku masuk"ucap Udin lalu melangkahkan kakinya.
"Sepertinya aku di kerjain neh sama Meng Tian,awas saja akan aku balas" ucap Udin membatin sambil tersenyum misterius.
Sekte Elang Emas mempunyai beberapa tingkatan
murid Luar
murid Dalam
murid Inti
Dan mempunyai wilayahnya masing - masing.
"Ini adalah wilayah murid Luar saudara Udin" ucap Meng Tian berjalan sambil menjelaskan.
setiap kali Murid sekte bertemu dengan Meng Tian,murid tersebut selalu bersujud, Membuat Udin heran.
sampailah mereka di bangunan yang berada di tengah - tengah wilayah sekte itu.
"Nah saudara Udin,kita sudah sampai dirumahku, maaf jika rumahku jelek" ucap Meng Tian merendah.
"Jelek gundulmu,ini mah bagus banget, Istana presiden aja lewat." ucap Udin mbatin.
ketika sudah berada di tengah ruangan.
"Ayahhhh... Ibuuu aku pulangggg....." ucap Meng Tian berteriak..
"juuaanncoook....malah teriak didekatku,mudah - mudahan gak budek kupingku"runtuk Udin.
Tak lama kemudian datanglah wanita berumur sekitar 40 an.
" Tian'er...jangan teriak - teriak begitu" ucap wanita itu.
"He...he...he.. sengaja Bu." ucap Meng Tian.cengengesan.
"Woooo...klu dia itu anakku sudah aku pites kepalanya" ucap Udin membathin.
"Tian'er siapa temanmu ini kok tidak diperkenalkan pada ibu nak" ucap Ibunya Meng Tian. Sambil menatap penampilan pemuda yang ada didepannya.
"He...He...He...Tian lupa Bu. Dia adalah saudara Udin Bu" ucap Meng Tian.
"Saudara??? ucap Ibunya Meng Tian kebingunngan.
Kemudian Meng Tian melepas topeng yang dia pakai. Ibunya Meng Tian yang melihat anaknya melepas topengnya itu terkejut..
"Tian'er...Matamu sembuh nak" ucap Ibunya Meng Tian sambil memegang wajah anaknya menangis bahagia.
"Iya ibu, mata Tian sudah sembuh,ini berkat bantuan saudara Udin" ucap Meng Tian.
mendengar perkataan anaknya,Ibunya Meng Tian langsung bersujud kepada Udin.
"Terima kasih Tuan telah menyembuhkan anak saya" ucap Ibunya Meng Tian sambil menangis bahagia.
" Eh...Ibu jangan sujud padaku,berdirilah Bu" " ucap Udin sambil menghampiri Ibunya Meng Tian.
Setelah ibunya Meng Tian berdiri, ia langsung memeluk Udin.
"Terima kasih nak Udin yang sudah menyembuhkan anakku" ucap Ibu Meng Tian.
Meng Tian yang melihat itu pun terkejut melihat aksi ibunya. Sebab tidak sembarangan Ibunya itu memeluk orang,hanya pada ayah dan anak- anaknya yang dipeluk.
"Iya ya bu sama - sama,tapi tolong lepaskan pelukan ibu.Udin takut nanti ada yang salah paham." ucap Udin.
kemudian Ibunya Meng Tian melepaskan pelukannya.
"Tian'er...Apakah ayahmu sudah mengetahuinya?" ucap Ibunya Meng Tian
"Belom Bu.. Baru ibu yang Tian kasih tahu,memangnya kenapa bu?" ucap Meng Tian.
"Apakah kau tak mau memberi kejutan pada ayahmu" ucap Ibunya Meng Tian sambil mengangkat alisnya.
Meng Tian tahu kode yang diberikan pada Ibunya itu lalu tersenyum misterius.
"sepertinya ada sesuatu yang direncanakan,kok perasaanku gak enak ya" ucap Udin membatin ketika udin melihat kelakuan Ibu dan anaknya itu .
"Bu... Ayah ada dimana? " ucap meng Tian
" Ayahmu ada di halaman belakang lagi jemur pakaian mungkin sekarang lagi bersantai di bawah pohon sambil minum Teh" ucap Ibunya Meng Tian.
Udin mencoba memakai mata Dewanya untuk melihat halaman belakang.
Heh.... Udin terkejut
Benar apa yang dikatakan Ibunya Meng Tian bahwa ayahnya lagi bersantai sambil minum teh.
"Ada apa saudara Udin " ucap Meng Tian ketika Udin terkejut.
" Tidak ada apa - apa" ucap Udin
"Oh iya saudara Udin,mari kita ke halaman belakang untuk menemui ayahku" ucap Meng Tian sambil mengenakan kembali topengnya
Udin diam saja tidak menanggapinya.
Meng Tian yang melihat Udin diam saja lalu manarik tangannya.
"Asemmmm... Adek sama kakak sama saja. Suka menarik tangan orang" runtuk Udin membatin sambil pasrah ketika tangannya ditarik.
Ketika mereka bertiga sudah sampai dihalaman belakang.
Meng Tian mendekati ayahnya yang membelakangi Meng Tian sambil mengendap - ngendap. setelah jarak 2 meter dari ayahnya,Meng Tian lalu berteriak.
" AYAAHHHHHH......"
Ayahnya yang sedang minum teh itu langsung menyemburkan teh yang ia minum
puffttt.......
" Bocah Kurang Ajaaarrrrr" ucap ayahnya Meng Tian.
kemudian Ayahnya mengejar anaknya yang berlari itu.
"Bocah streess" ucap udin membatin.
Ibunya Meng Tian yang melihat kelakuan anaknya hanya geleng - geleng kepala.
"Ampun ayah... Ampunn... Ha...Ha.....Ha..." ucap Meng Tian.
Meskipun dipukulin Meng Tian masih saja tertawa.
Setelah ayahnya Meng Tian puas memukuli Meng Tian dia lanjut minum tehnya,dia gak sadar ada pemuda asing disitu karena ia masih kesal dengan kelakuan anaknya yang kurang ajar.
Ibunya Meng Tian mendekat ke arah suaminya.
"Apakah Gege sudah selesai menjalani hukuman yang aku berikan" ucap Ibunya Meng Tian.
Ayahnya Meng Tian ketahuan mengintip seorang wanita mandi di pinggir sungai,aksinya itu di pergoki oleh istrinya sendiri.
"Sudah wan'er,makanya aku istirahat minum teh." ucap ayahnya Meng Tian.
" Tian'er kemarilah nak" ucap ibunya Meng Tian
Kemudia Meng Tian datang menghampiri Ibunya.
"Gege..apakah kau ingat dulu gege pernah berkata apabila Tian'er bisa menebak dengan mata kirinya,gege akan mengabulkan apapun itu permintaan Tian'er.
Ayahnya terkejut namun setelah itu dia teringat bahwa dia pernah berkata apabila Meng tian bisa menebak dengan mata kirinya,dia akan memgabulkan apapun permintaan Meng Tian.
Itu dilakukan agar Meng Tian tidak terus -terusan meminta sesuatu pada dirinya padahal itu hanya becanda dan kejadian itu sudah 10 tahun yang lalu.
"Iya aku ingat,memangnya ada apa wan'er" ucap ayahnya Meng Tian.
" Coba Gege tes Tian'er" ucap Ibunya Meng Tian.
"Baiklah kalau itu permintaanmu wan'er" ucap Ayahnya Meng Tian menyanggupi. Sebenarnya ia tahu bahwa itu mustahil.Karena mata sebelah kiri Meng Tian tidak bisa melihat.
"Ini berapa Tian" ucap Ayahnya Meng Tian sambil menunjukkan angka pakai jarinnya.
"6 Ayah " Ucap Meng Tian sambil menutup mata kanannya.
heh...ayahnya Meng Tian terkejut
"mungkin kebetulan" ucap batinnya.
Ayahnya Meng Tian lalu mengeluarkan Sempoa dari cincin penyimpanannya.
"kalau yang ini " ucap ayanhnya Meng Tian.
" 1584 ayah..." ucap Men Tian.
Mendengar jawaban anaknya, sang ayah terjatuh dari kursinya karena terkejut.
"Ba...Ba...Bagaimana bisa???" ucap ayahnya Meng Tian.
Ibunya Meng Tian yang melihat reaksi suaminya hanya tersenyum.
Kemudian Meng Tian melepas topeng yang ia pakai.
"Tian'er..Matamu..." ucap ayahnya Meng Tian terkejut dan gak percaya apa yang dia lihat.
He...He....He...He....
Meng Tian hanya cengengesan.
sang ayah mendekat dan memegang wajah Meng Tian lalu memeluk sambil menangis bahagia.
Setelah sang ayah melepaskan pelukannya.
"Baiklah...Apa yang kau inginkan wahai anakku yang kurang ajar." ucap sang ayah.dia kesal karena merasa dikerjai oleh anaknya.
" Aku gak minta harta,pil ataupun pusaka ayah,aku hanya menginginkan adik ipar" ucap Meng Tian.
"HAHH......... Sang Ayah terkejut.
Udin yang mendengar agak jauh dari tempat Meng Tian berada terkejut bukan maen.
"Juaaancooooookkkk..... " runtuk Udin.
"Pantesan tadi aku merasakan perasaan yang gak enak. ternyata ini toh... Wuassuuuu" maki udin.Namun Udin tak berani menghampirinya. Mboten pareng dalam bahasa jermannya.
Kembali Meng Tian saat ini.
"Memangnya apa ada yang mendekati putriku wahai anak kurang ajar." ucap sang ayah.
"Ada ayah dan sekarang orangnya ada disini" ucap Meng Tian.
"Mana orangnya itu wahai anak kurang ajar " ucap sang ayah.
"Itu orangnya ayah" Meng Tian menunjuk ke arah Udin yang hendak kabor.
"Apes dah...gak bisa kabor" ucap udin membatin.
Sang ayah lalu melihat arah yang ditunjuk oleh anaknya.
"hehhh...sejak kapan ada pemuda itu disitu,aku dari tadi tidak merasakan aura keberadaan orang asing disini" ucap sang ayah membatin.
"Saudara Udin...kemarilah." ucap Meng Tian berteriak.
"Sungguh sial nasibku hari ini,mimpi apa aku semalam ya" ucap Udin membathin sambil berjalan kearah Meng Tian.
"seandainya saja Meng Tian ini sudah berkeluarga,pasti langsung aku balas" ucap Udin membatin.
" Salam paman " ucap Udin membungkuk ke arah ayahnya Meng Tian.
Ayahnya Meng Tian menatap Udin dari atas ke bawah lalu melihat kutivasinya Udin"ranah pendekar Perunggu tingkat 5" ucap ayahnya Meng Tian membatin.
"ini yah. Aku ingin saudara Udin mau menjadi adik iparku" ucap Meng Tian.
"Diampuuutt" ucap Udin membatin.
"Apa benar kau ingin memperistri putriku,ayo kita ke arena untuk membuktikan pantas atau tidak kau menjadi menantu." ucap ayahnya Meng Tian lalu pergi ke arah arena.
" Tolong Baim ya Dewa,Baim mau menjelaskan tapi tidak diberi kesempatan" ucap Udin membatin.
setelah Mereka berada disana.seluruh murid Sekte datang menghampiri arena tersebut karena para murid melihat ketua Sekte berdiri di arena bersama pemuda bertopeng.
"Peraturannya Tidak boleh pakai senjata.tidak boleh pakai Pil ataupun racun yang keluar dari arena maka dia kalah.apakah kau paham"ucap ayahnya Meng Tian.
"Ling chen..... teriak ayahnya Meng Tian.
Tak lama ada datang menghampiri ayahnya Meng Tian.
"Ya Ketua.. Ada yang bisa saya bantu" ucap Ling chen.
"Kau jadi wasit dalam pertandinganku ini,peraturan hanya 2,tidak boleh pakai senjata,tidak boleh pakai pil ataupun racun,yang keluar dari arena maka dia kalah." ucap ayahnya Meng Tian.
"Eh....bukankah itu 3 ketua?" ucap Ling Chen.
Mendengar perkataan Ling Chen,ayahnya Meng Tian mendelik kan matanya ke arah Ling Chen.
"Maaf ketua aku salah hitung" ucap Ling Chen.
Hemmm....
"Baik disini aku jadi wasitnya. Pertandingan dimulai...
Ayahnya Udin langsung melesat menyerang dengan kekuatan penuh,dia berada di ranah pendekar kaisar tingkat 4.
hiyaattt...
Udin menghindari pukulan,serta tendangan yang dilancarkan oleh ayahnya Meng Tian.
Sudah puluhan jurus yang sudah dikerahkan oleh ayahnnya Meng Tian namun belom juga bisa menyentuh Udin.
Ayahnya Meng Tian tak patah arang,dia terus berusaha menyerang Udin.
Hiyattt....
Jurus Elang Mencabut nyawa...
"Meng Tian terkejut mendengar jurus yang dikeluarkan oleh ayahnya,karena jurus itu adalah jurus terkuat yang ayah miliki.
Hiyaattt....
Boommmm.....
tiba - tiba debu menutupi arena.
"Kesempatan neh..."ucap Udin membatin.
Udin pun berjalan keluar arena dan mengeluarkan saus tomat kemudian ditaruh dimulutnya.
"Persiapan dah selesai terus aku pura - pura pingsan"ucap Udin membatin.
Tak lama kemudian debu itu pun hilang.
Ayahnya Meng Tian yang melihat Udin terkapar diluar arena dengan mulut berdarah terkejut.
"Apakah seranganku menyebabkan Udin meninggal. Wah....bisa gawat." ucap ayahnya Meng Tian khawatir...
"Udiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinnnnnnn...... teriak Meng Tian lalu menghampirinya.
Hu....Hu....Hu....
"Maafkan aku sauradaraku Udiiiin" ucap Meng Tian sambil nangis tersedu sedu..
Sang ayah lalu menghampiri anaknya.
""Maafkan ayah nak,seharusnya ayah tadi tidak menyerang dengan kekuatan penuh" ucap sang ayahnya Meng Tian dengan memyesal...
Huu...Hu...Hu... Udinnn...jangan tinggalkan aku...aku gak mau punya adik ipar selain dirimu...... Udiiiiiiiiiiinnnnn.
"Yang tabah ya nak " ucap sang ayah mencoba memghibur.
"Ini semua salah ayah,mengapa ayah tega membunuh orang yang telah menyembuhkan mataku ini.. Hu....Hu....Huu" ucap Meng Tian.
Deeg..... sang ayah terkejut dam lemas.
"mengapa kau tidak memberi tahu tadi dasar anak kurang ajar....Hu...Hu...Hu..."ucap ayahnya Meng Tian ikut menangis.
Ibunya Meng Tian melihat itu pun Menangis sambil menghampiri suaminya dan anaknya. seluruh Murid sekte Elang Emas yang melihat kejadian itu pun ikut menangis sedih.
bahkan Adiknya Meng Tian melihat pengakuan dari kakaknya bahwa yang menyembuhkan matanya itu ikut menangis sedih...
Tak lama kemudian datanglah Tabib untuk Memeriksa Udin,sang Tabib itu pun mengerutkan keningnya dan menatap wajahnya udin,namun tiba -tiba Udin mengedipkan matanya.sang Tabib tahu akan kode tersebut.
"Mohon Maaf Ketua,hamba sudah terlambat untuk mengobatinya" ucap sang tabib.
mendengar ucapan sang tabib. suara Tangisan mulai pecah kembali dan nyaring...
Huuuuaaa....Huuuaaaa....
Udiiiiiiiiiiiinnnnn.....Jangan Tinggalkan akuuuu...
Udiiiiinnnnn....
Semua orang yang disana meneriakkan nama Udin.
Setelah sejam mereka menangisi kepergian Udin untuk selamanya. Sang ayah pun berkata
"Siapkan kayu bakar,kita bakar mayat Udin dengan segera supaya dia tenang disana"
Udin yang mendengar itu pun langsung terbangun.
"Woiiiii..... Maen bakar sembarangan aja aku masih Hidup tahuu " dengus Udin kesal.
Semua orang yang ada disitu menjatuhkan rahangnya kecuali sang tabib...
¤¤¤¤¤¤
mohon Maaf updatenya Sedikit.semoga terhibur.. bila kalian suka mohon di like ya. matur suwun...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
Alqussyairie
buntut²nya cerita petualangan Udin ini adalah Udin hanya mimpi saat ketiduran waktu mancing di sungai🤣🤣🤣🤣
2024-12-04
0
Purnama Servis Kamera Demak
keren lucu dan asik
2024-12-29
0
ciru
cakeep. udin konyol 😁😄😆
sakit perutku ketawa terus
2023-09-19
0