Penginapan Melati Putih.
Udin segera pergi mandi karena badannya lengket.Udin bisa saja tidak mandi dengan air,cukup menggunakan kekuatannya sudah bersih namun Udin tak mau melakukannya.
Selesai mandi Udinpun mencoba memakai pakaian yang ia beli tadi. Udin sedkit kesulitan karena ia baru pertama kali memakai pakaian seperti itu.
"Asemm....gimana seh ini cara pakainya,mending aku minta jahitkan aja sendiri pakaian yang sering aku pakai?" gerutu Udin.
berjam - jam Udin mencoba memakai pakaian itu dan akhirnya bisa. Kemudian Udin menatap penampilannya di cermin kaca.
"Tambah Ganteng aku pakai pakaian ini,gak percuma aku beli " ucap Udin bangga.
Udin belom memeriksa semua buku kitab yang dia temukan di Goa waktu itu serta Udin belom sepenuhnya tau kondisi keadaan seluruh benua ini. Entah itu Politik,Keadaan tiap - tiap wilayah dan lain lain.
Udin berencana untuk pergi ke Kota terdekat,siapa tau saja bisa kembali pulang. Karena Udin sudah sangaat rindu dengan keluarganya.
Karena hari sudah sore,Udin memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanannya esok pagi hari. Selama menunggu hari esok,Udin memcoba meditasi,karena setelah keluar dari Goa Udin tak pernah lagi meditasi. Ketika ia Meditasi ia dikejutkan dengan sesuatu yang ada didalam dirinya.
"Eh..Ini cahaya apa ya yang adadalam tubuhku,seperti cahaya dalam kolam itu" gumam Udin.
Udin mencoba memahami akan kekuatannya itu,tak lama barulah ia paham akan cahaya dalam tubuhnya.
Putih \= Elemen cahaya
Biru. \= Elemen Es
Biru Muda \= Elemen air
Merah \= Elemen Api
Merah Muda \= Elemen Racun
Coklat \= Elemen Tanah
Hitam \= Elemen Kegelapan
Emas \= Elemen Logam
Hijau \= Elemen Angin
????
????
Udin mengerutkan keningnya ketika ia mengamati 2 Elemen yang terakhir warnya samar - samar. Udin mencoba tuk mendalami untuk mencari tahu cahaya itu namun kepala Udin tiba - tiba merasakan sakit luar biasa.
"Akhhhh......... " teriak Udin yang kesakitan.
"Hosshh...Hoshh...Hoshhh...
"Asem... kepalaku rasanya mau pecah" gerutu Udin yang kesal akibat ingin mengetahui warna elemen misterius itu. Seperti ada yang menghalangi.
Udin menyudahi aktifitas meditasinya itu. Kemudian Terlelap tidur.
...........
Esok harinya Udin bersiap - siap meninggalkan penginapan itu,ia menghampiri pelayan yang menjaga penginapan lalu membayarnya. Kini Udin memakai penutup wajah agar orang lain tak melihat wajah aslinya dan menjadi masalah kemudian hari.
Udin melihat sekelompok pemuda seperti murid sekte yang hendak menuju kota,Udin mengikuti mereka dari kejauhan saja.
"Aku ikuti saja mereka,dari pada aku nyasar lagi. kan bangk*k " ucap udin membatin.
Namun di tengah perjalanan kelompok itu berhenti,mereka menyadari ada yang mengikuti mereka.
"Apes,sepertinya dia tahu kalau aku buntuti mereka" gumam udin.
"Keluar kau dasar pengecut,jangan bersembunyi saja..." tariak salah satu pemuda dalam kelompok mereka.
Udin yang mendengar ingin menampakkan dirinya namun tiba - tiba...
"Haa...Ha.... Ha....."
Muncullah beberapa puluh orang berbaju hitam yang mengepung kelompok yang di ikutin Udin itu.
"Serahkan hartamu atau kuhabisi nyawamu" Teriak salah satu bandit itu.
"Cihh...dasar sampah..Berani - beraninya kau memeras kami. Kau tak tahu siapa kami?" ucap salah satu kelompok sekte itu.
"Itu bukan urusanku..yang penting serahkan hartamu jika ingin selamat.." ucap bandit itu lagi.
Karena mereka tak mau menyerahkan hartanya kemudian kelompok sekte tersebut menyerang para bandit itu.
"Serang........" ucap pemuda sekte itu.
tak lama kemudian pecahlah pertempuran mereka. jumlah kelompok sekte hanya 15 orang saja dipihak bandit berjumlah 40 orang. Pertarungan yang tak seimbang itu mengakibatkan kelompok pemuda sekte sudah ada yang terluka parah.
Trang.....
Tinggg...
Bunyi senjata beradu.
Akhhhh....
Bommm...
Akhhh....
Udin yang melihat pertempuran itu tak tega melihatnya. Ia diam - diam membantu dari kejauhan. Udin melempar daun alang - alang yang ada disekitar Udin ke arah bandit itu.
Jlebb....
Jlebb....
Jlebb...
Jlebb...
Jlebb...
Jlebb...
Akhh.....
Akhh.....
Akhh.....
Akhh....
Para bandit itu jatuh bertumbangan karena tertancap rumput alang - alang di leher mereka. Hanya menyisakan ketua bandit.
Kelompok pemuda sekte itu terkejut melihat para bandit tersungkur ditanah.
Tak mau menyia - nyiakan kesempatan itu,kelompok pemuda sekte itu menyerang ketua bandit tersebut.
"Terima kasih pendekar telah menolong kami " Ucap salah satu pemuda sekte itu sambil berteriak. Karena mereka tak tahu siapa yang menolong mereka.
Pertempuran itu dimenangkan kelompok pemuda sekte,mekipun menang kelompok mereka sebagian ada yang terluka parah. Mereka saling membantu temannya untuk mengobati rekan mereka yang terluka.
Di sisi lain
Udin merasa syok,karena tak menyangka seranganx tadi membunuh orang, baru kali ini dia membunuh orang. Ia takut akan ditangkap dan di masukkan dalam penjara. Badannya gemetaran....
"Aku bunuh orang... Aku membunuh orang... bagaimana ini... " Ucap udin ketakutan.
Dalam ketakutannya Udin tiba - tiba muncul suara didalam kepala Udin.
"Bunuhlah yang pantas dibunuh,karena jika kau tidak membunuh maka dirimu yang dibunuh" ucap suara itu.
"Eh.... Suara ini " Udin terkejut ketika mendengar suara dikepalanya.
Udin ingat waktu kejadian di Goa itu sama persis dengan suara yang dia dengar barusan.
"Kamu siapa?? Tunjukkan dirimu.." ucap Udin dengan nada tinggi.
"Kau tak perlu tahu siapa aku,suatu saat pasti kau akan mengetahuinya" ucap suara itu lagi.
"Juaaaanc********k" teriak Udin kesal dengan suara itu.
Udin melihat kelompok pemuda itu melanjutkan kembali perjalanannya, Udin pun mengikuti mereka lagi dari kejauhan.
Tak terasa 3 hari Udin mengikuti kelompok itu sudah tiba di depan gerbang masuk Kota. Kota itu bernama Kota Kaifeng. Kota itu berdekatan dengan kerajaan Ming.
Setelah kelompok pemuda sekte itu masuk kota,barulah Udin menampakkan dirinya dan menuju pintu masuk kota. Tak lupa ia menekan kembali kekuatannya di Ranah pendekar perunggu tingkat 5.
petugas itu memberhentikan langkah Udin.
"Tunjukkan tanda pengenalmu" ucap petugas itu.
" Nganu...maaf paman,tanda pengenal aku hilang dalam perjalanan." ucap Udin beralasan.
Petugas itu melihat Udin dari bawah keatas,
" kamu pergilah ke gedung itu untuk membuat tanda pengenal,karena peraturan sekarang setiap orang yang datang dan pergi harus menunjukkan tanda pengenal.Jika tidak maka akan dimasukkan dalam penjara,sebagai bentuk penghianatan. Tapi sebelom kau kesana bayar dulu biaya masuk sebesar 5 Koin emas,setelah dari sana maka kembali lagi kesini untuk menunjukkan tanda pengenalmu" ucap petugas gerbang kota menjelaskan.
Udin pun pergi ke tempat yang ditunjukkan petugas tersebut. Sesampai disana,nampak wanita yang berumur 25 tahun menjaga tempat itu.
"Permisi,maaf mengganggu Nona. Aku ingin me.buat tanda pengenal." ucap Udin ke petugas itu.
wanita itu menatap Udin dari atas ke bawah.
"letakkan kedua tanganmu di batu kristal itu" ucap wanita itu cuek.
Kemudian Udin melakukan apa yang disuruh penjaga tersebut,ketika Udin menyentuh batu kristal tersebut mengeluarkan cahaya Putih serta tingkat kekuatan.
Eh....... Udin terkejut.
"Hem...Aliran putih di Tahap ranah pendekar perunggu tingkat 5" gumam penjaga itu.
"Nama?" ucap panjaga itu bertanya pada Udin.
"Syaifudin " ucap Udin jujur.
"Nama yang aneh,sudah gitu pakai topeng pula,apa jangan - jangan wajahnya aneh juga"ucap petugas itu membathin.
"Ini tanda pengenalmu biayanya 50 koin perak" ucap petugas itu.
Udin mengeluarkan 1 koin emas lalu menyerahkan ke petugas itu.
"Ini uangnya,terima kasih sudah membuatkan tanda pengenalku,sisanya ambil saja" ucap Udin kemudian pergi. Udin menuju gerbang masuk tadi untuk menunjukkan tanda pengenalnya.
Setelah selesai urusan tersebut, Udin melihat - lihat kota itu.
"Wahh...Bagus banget bangunan ini meskipun tak ada gedung pencakar langit."gumam Udin merasa takjub.
Tiba - Tiba saja ia melihat dua orang anak kecil meminta - minta kepada tiap orang yang melewati dia.
"Tuan....kasihanilah kami,kami belom makan 2 hari ini.Tuan... Kasihanilah kami.." Ucap anak tersebut yang nampak lebih tua dari temannya itu.
Udin menghampiri kedua bocah itu dan memberinya 50 koin emas.
"Terima kasih Tuan,Terima kasih Tuan....
huuu...huu...huuu...
"Ya" ucap Udin singkat lalu pergi meninggalkan kedua bocah itu.
Udin berjalan mencari penginapan terlebih dahulu. Ia melihat plang nama penginapan pedang langit. Lalu udin segera masuk.
"Permisi...apakah ada kamat kosong" ucap Udin ke pelayan penginapan.
"Sebentar Tuan..."
tak lama kemudian.
"Maaf tuan,kamar biasa sudah penuh.hanya tersisa 2 kamar VIP." ucap pelayan tersebut.
" Aku ambil VIP saja" ucap Udin.
"Biayanya 20 keping emas permalam Tuan. Jika Tuan ingin mendapatkan pelayanan makanan maka Tuan harus menambah 2 keping emas." ucap Pelayan tersebut.
Udin mengeluarkan sejumlah koin emas.
"Aku sewa selama 7 hari serta makanannya" ucap Udin.
pelayan itu menghitung uang Udin,..
"Tuan..maaf uangnya kelebihan" ucap pelayan itu.
"Ambil saja sisanya" ucap Udin.
lalu pelayan tersebut menyerahkan kunci kamar itu ke Udin.
"Ini Tuan kunci kamarnya di Nomor 429 lantai 3." ucap pelayan itu.
"Terima kasih nona" ucap Udin lalu pergi ke lantai 3.
Dikamar Udin membaringkan tubuhnya di kasur.
"Apa yang harus aku lakukan di kota ini" gumam Udin...
Karena bosan Udin pun menajamkan indra pendengarannya sejauh 500Meter.
Banyak percakapan yang didengar Udin. Namun hanya 1 yang membuat Udin tertarik dari salah satu yang ia dengar yaitu tentang pelelangan di pavilium Naga Emas. Pelelangan tersebut akan di selenggarakan 2 hari lagi.
"Pelelangan ya,hemm..... Aku coba kesana ahh...siapa tahu ada yang menarik." gumam Udin.
Lalu Udin pergi ke dunia jiwanya untuk mengecek tanaman yang ia tanam.
"Woahhhh.... sudah berbuah semua.." ucap Udin takjub dengan tanaman yang ia tanam.
Udin memetik salah satu buah yang dia tanam.
Nyam...nyam...nyamm.
"Ahhh....segar..." ucap udin senang.
"Eh...Sepertinya ada yang ketinggalan. Apa ya??? ucap Udin berpikir....
" A Ha.....Rokok. Mana rokokku...dah lama aku gak ngerokok." ucap Udin.
Kemudian udin mengeluarkan rokoknya dan kopi sashetannya,tak lupa ia merebus air langsung di gelas almunium yang dia buat sendiri.
Sruputtt... Ahhh... mantap jiwa.
"Eh mana korekku...
Udin sibuk mencari koreknya,dia lupa kalau bisa mengeluarkan api dengan kekuatannya.
"Nah ketemu...
wusshh..... asap rokok mengebul..
",Ahhh.... Nikmat sekali rasanya ini rokok karena dah lama tidak merokok" gumam Udin.
Setelah selesai merokok,kemudian Udin segera bangkit,lalu Udin menuju kebun Herbalnya untuk memanen.
"Sayang sekali tidak ada tanaman tembakau dan cengkeh di hutan monster,kalau ada kan enak. Aku bisa merokok tiap hari tanpa khawatir kehabisan stok." gumam Udin.
Rokok Udin hanya tersisa 12 bungkus saja. Maka dari itu Udin menghematnya.
" Apa aku coba inovasi lain ya,tanaman herbal ini aku jadikan rokok"pikir Udin.
" Aku coba sajalah siapa tahu berhasil..
kemudian Udin mengambil Daun embun es,Daun rumput hati,Daun Bidara surga.
Lalu udin memotong kecil - kecil dan mengeringkan daun - daun itu,setelah kering Udin membuat alat linting dari kekuatannya,tak lupa dia membuat kertas. setelah jadi Udin pun mencoba hasil ujicobanya...
"huuuuffttttt......asap rokok mengebul.....
"Wooooowww....lebih nikmat dari rokok yang aku beli" Ucap udin dengan senang..
Setelah Udin membuat 3000 batang rokok,Udin pun keluar. Ia ingin mencari tahu tentang pelelangan yang ada di pavilium Naga Emas.
Udin bertanya pada salah orang yang pejalan kaki.
" Maaf paman,pavilium Naga Emas dimana ya" ucap Udin pada pejalan kaki itu.
"Kearah sana jika kau mau ke pavilium Naga Emas,apakah kau mau mendaftar menjadi peserta lelang? soalnya batas pendaftaran sampai sore ini." ucap pejalan kaki itu.
"Iya paman. Aku mau daftar..terima kasih paman" ucap udin lalu pergi kearah yg ditunjuk oleh orang itu.
Udin sudah sampai di depan gedung pavilium Naga Emas...
MAAF UPDATENYA HANYA SEDIKIT SAJA.
SEMOGA MENGHIBUR...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
uwa_botak
lah coba itu... herbal langka malah dibikin rokok... 😂😂
2023-11-13
1
ciru
cakeep
2023-09-19
0
Sugali Sugali
alurnya jgn terlalumonoton
2023-07-05
0