Matahari telah menunjukkan dirinya,didalam inti hutan monster terdapat seorang manusia yang sedang teridur dengan pulas karena kelelahan,sangking pulasnya dia tak merasakan ranting pohon yang menimpa dirinya...
"Hoooaaaaaaaammmmmmm........." Udin terbangun...
"hem....Dah pagi rupanya."gumam Udin
Kemudian Udin bangun menyingkirkan ranting pohon yang menimpanya. Setelah itu Udin mengeluarkan bekal dan minuman serta tak lupa rokoknya.
Setelah sarapan,Udin membakar sebatang rokok...
"huuffttttt......"asap rokok di hembuskan dari mulut Udin.
"Kayanya aku kena karma neh sama istriku"gumam Udin.
Udin teringat 3 hari yang lalu,Udin membeli peralatan mancing seusai pulang kerja.Sesampainya dirumah,Istri udin mengetahui bahwa suaminya habis membeli alat pancing.
"yah....."sang istri memanggil suaminya.
"ya dek...ada apa?." ucap Udin.
"Hemm.....itu ayah habis beli alat pancing ya?"tanya sang istri dengan nada curiga.
"hehehehe....iya beb.Aku tadi habis beli alat pancing,soalnya alat pancingku yang lama dah rusak"jawab Udin sambil cengengesan.
"Ooo....gitu.... Berapa alat pancingnya ne KAK?"tanya sang istri.
"Gak mahal kok dek,cuman 350ribu tadi kakak beli"ucap Udin berbohong pada istrinya dengan perasaan dag dig dug...
Udin membeli alat pancing itu menghabiskan 1,2juta. Uang itu didapat dari hasil ceperan Udin,sedangkan uang gaji Udin sudah diberikan kepada sang istri semuanya,Udin hanya mengambil 25% untuk uang bensin dan rokok selama sebulan.
"Ahhhh...yang bener kak. AWAS KALAU BOHONG." ucap sang istri.
"Iya beneran dek,kakak gak bohong" ucap Udin.
"Ya udah kalau begitu,itu makan dulu.Makanannya ada didapur. Kopinya dihabiskan" ucap sang istri.
"Siap boss" ucap udin dengan semangat.
"selamett ... selamett...untung istriku gak tau harga alat pancing. Jika tau bisa-bisa gak dapat jatah aku selama sebulan."ucap Udin membathin.
Kembali Udin saat ini,Udin melanjutkan perjalananya ke arah barat dengan bantuan kompas di HPnya,meskipun tidak ada sinyal,aplikasi kompas di HP udin masih berfungsi dengan baik.
Udin sudah menempuh 30KM,belom ada tanda-tanda rumah penduduk ataupun jalan raya.
"apess dah...memang aku kena karma neh"gumam Udin.
Udin pun berniat jika dia sampai dirumah nanti,dia akan jujur dan meminta maaf kepada sang istri.
Matahari berada tepat di atas kepala,sementara Udin tetap melanjutkan perjalanannya ke arah barat.
"Hem....hutan disini kok rasanya aneh ya?" ucap Udin membathin.
Udin merasa bahwa hutan yang di laluinya berbeda dengan Hutan yang biasa ia lewatin setiap kali mancing.
Kemudian Udin berhenti sejenak untuk istirahat.
"huftt.. Air putihku sisa sedikit,mana belom ketemu jalan raya lagi"gumam udin dengan kesal.
Selesai istirahat Udin pun melanjutkan lagi perjalanan.
Udin sudah berjalan sejauh 30KM,stok air minum Udin sudah habis,hanya tersisa makanan,cemilan dan belanjaan sang istri.
Udin yang kelelahan berjalan kaki berhenti sebentar untuk mengumpulkan tenaga. Udin melihat dari kejauhan ada rumah. Jarak antara Rumah dengan Udin berada saat ini berkisar 10KM.
"Yesss.... Akhirnya ada rumah juga"ucap Udin dengan hati senang.
Kemudian Udin melanjutkan kembali perjalanan ke arah rumah yang dia lihat.
kurang 2KM Udin akan sampai dirumah itu. Udin yang berjalan pelan-pelan akibat kelelahan dan kehausan mencoba untuk segera sampai dirumah tersebut.
Tak terasa hari pun sudah sore,Udin sebentar lagi akan sampai dirumah tersebut, jarak udin dengan Rumah itu sekitar 600meter.
Udin yg berjalan dengan pelan tiba-tiba menabrak sesuatu yang tak kasat mata,gak lama kemudian Udin pun pingsan.
Didalam rumah yang akan di tuju oleh Udin,terdapat seorang kakek-kakek yang sedang bermeditasi untuk menyembuhkan luka yang dia derita akibat pertempuran 50 Tahun yang lalu.Kakek tersebut melarikan diri dari musuhnya yang berada di 2 tingkat diatasnya. Kakek tersebut melarikan diri dengan menggunakan artefak,artefak tersebut seperti alat teleportasi tapi secara acak. Beruntungnya kakek tersebut berpindah ke dunia bawah tepatnya ditempat inti hutan monster. Yang mana manusia di dunia alama bawah tidak ada yang sanggup untuk menembus lapisan ke 6.Hanya mampu di lapisan ke 5,itupun hanya beberapa pendekar saja.
Kembali keadaan saat ini.
Sang kakek membuka matanya.
"Siapa yang berani memasuki wilayahku"ucap sang dewa dengan geram.
Sang kakek dapat merasakan seseorang telah masuk di dalam aray yang dia buat.
Kemudian sang kakek melesat keluar untuk memeriksa siapa yang masuk kewilayahnya.
Begitu tiba disana,Dia melihat seorang pemuda dengan pakaian yang aneh serta tas yang besar, sang kakek pun terkejut.
"Heh..... seorang manusia. Kok bisa masuk dalam aray tingkat 4 yang aku buat"gumam sang kakek.
Dalam keheranannya kemudian sang kakek membawa Udin masuk kedalam rumahnya.
Sang kakek memeriksa keadaaan Udin.
"Aneh..pemuda ini tidak ada energi Qi serta tingkat kultivasi tapi mengapa bisa menembus aray yang aku buat,bahkan arayku masih utuh tidak rusak"gumam sang kakek.
Kemudian sang kakek mengobati Udin dengan telaten di dalam kamar tidur. Setelah mengobati sang kakek pergi ke kamar satunya untuk melanjutkan meditasinya.
------------------------
Matahari mulai menampakkan kembali wujudnya.
Pemuda yang di rawat sang kakek itupun membuka matanya.
"Hem....Aku dimana neh.Apakah aku sudah mati"ucap Udin.
Udin tolah -toleh melihat sekelilingnya dan mendapati bahwa dirinya berada dalam kamar yang asing.
Tiba - tiba terdengar suara seperti orang berjalan.Tak lama kemudian pintu kamar Udin terbuka.Nampak lah pria paruh baya yang membawa sarapan untuk si Udin.
"Kamu sudah sadar rupanya"ucap kakek.
Udin pun kebingungan dan menatap wajah sang kakek.
"Loh.... mbah tinggal disini to,mbah tinggal kaleh sinten mbah?"ucap Udin dengan terkejut.
Gimana gak terkejut,wajah sang kakek sama persis dengan wajah kakek yang Udin temui di halaman parkir mini market.
Sang kakek yang mendapat pertanyaan dengan bahasa yang aneh,bahkan baru kali ini memdengarnya kaget.
"kamu bicara apa? dan bahasa apa itu?"ucap sang kakek dengan penuh keheranan.
"Ehhhhh... mbah iki iso wae guyon,kan wingi kae ketemu nang parkiran.mosok mbah supe kaleh kulo niki"ucap Udin agak heran.
"Aku benar - benar tidak tahu apa yang kamu bicarakan wahai anak muda,dan ini makanlah"ucap sang kakek sambil menyerahkan sarapan buat Udin.
"hemm...masa seh mbah ini gak ngerti apa yang aku ngomong,padahal kan waktu itu mbah jawab pakai bahasa jawa"ucap Udin membatin.
"ya mbah...terima kasih sarapannya,aku makan dulu ya mbah."ucap Udin.
hemmm....
"Selesai makan temui aku didepan rumah"ucap sang kakek.
"siap mbah." ucap Udin
Lalu sang kakek pergi menuju depan rumah sementara Udin makan makanan yang di berikan sang kakek.
"Rasanya kok gini ya masakannya,pakai sumpit pula"gumam Udin.
Udin yang tiap hari makan tak pernah memakai sumpit,jadi ketika Udin mencoba memakai sumpit mengalami kesusahan.
"Asemmm...susah pake banget gunain sumpit,pakai tangan saja lah daripada pake sumpit sampe sore gak selesai - selesai aku makannya"gumam Udin.
ketika selesai sarapan,kemudian Udin menemui sang kakek di depan rumah.
"Ada apa mbah"ucap udin
"Mbah???? Apa itu mbah"ucap sang kakek.
"Heh....Masa mbah gak tau artinya?." ucap Udin.
"Iyaaaaaa... Kalau aku tahu,aku tidak akan bertanya padamu wahai anak muda" ucap sang kakek agak kesal.
"mbah ituuuuu.......
MAAF BILA ADA TYPO,MAKLUM SAYA BARU BELAJAR MEMBUAT CERITA.BILA ADA SALAH MOHON DIKASIH TAU.KRITIKAN DAN SARAN SAYA TERIMA.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 191 Episodes
Comments
ciru
cakeep
2023-09-19
0
Hades Riyadi
Lanjutkan Thor 😀💪👍👍👍
2023-05-05
0
Hades Riyadi
Like and Coment 😛💪👍👍👍
2023-05-05
0