...' Salahkah aku jika mencintanya?...
... Salahkah aku jika berharap kepadanya?...
... Salahkan aku jika menginginkannya?...
...Salahkah aku?...
...Bukankah Cinta itu suci?...
...Bukankah Cinta itu tak pernah salah?...
...Bukankah CINTA membuat setiap hati bahagia? ...
...Tapi kenapa?...
...kenapa tidak dengan hatiku....'...
#Syahira pov.
" HONEY!! " sebuah suara mengalihkan perhatianku dari perdebatan yang tengah berlangsung. Kami bertiga terdiam sesaat.
" Kamu!! " ucap Kak Fadil kala melihat orang yang baru saja berteriak. Penasaran akan sosok itu, aku pun langsung mengalihkan pandanganku. Ku lihat Bella tengah berdiri dengan wajah yang penuh emosi.
' ada apa? ' pikiran itu terlintas dibenakku. Melihat Bella yang emosi membuat ku heran, baru kali ini aku melihatnya seperti itu. Biasanya, seemosi apapun dia tetap santai dan selalu berkepala dingin menghadapinya. Tapi sekarang? Emosinya meledak, dan aku tidak tahu apa penyebabnya.
" Ka..kamu kenapa ada disini Bell? " ucap kak Fadil gugup.
Ada apa pula dengan kak Fadil, kenapa dia tiba - tiba gugup seperti itu. Membuatku tambah heran saja.
" kenapa? Kamu kaget aku ada disini? Kamu lupa kalau aku itu sahabatnya syahira. " Bella berteriak ke kak Fadil
" Lagi pula, untuk apa kamu ngasih hadiah sama dia HONEY!!." Lanjutnya dengan menekankan kata Honey!!!, membuatku tiba - tiba tersentak mendengarnya.
" Honey??? " ucapku lirih, kenapa Bella memangggil Kak Fadil dengan sebutan Honey, ada apa ini sebenarnya.
" Iya Ra, kenapa memangnya?. Gak Salah kan kalau misalkan seseorang bilang Honey ke pacarnya sendiri? " Ucap Bella kepadaku.
Aku mundur beberapa langkah, tak percaya dengan apa yang baru saja telingaku dengar. " pacar? "
" Iya Ra, kami sudah pacaran sejak seminggu yang lalu. " jawab Kak Fadil.
' BUMMMM ' pecah sudah, bagai bom yang jatuh di Hirosima dan Nagasaki itulah situasi yang kualami. Kenyataan yang dilontarkan kak Fadil mampu membuat hatiku porak - poranda, hancur melebur begitu saja. Apalagi dengan Bella, kenapa dia bisa - bisanya menghianatiku. Bukankah dia tahu bahwa selama ini aku menyukai kak Fadil, tapi kenapa sekarang tiba - tiba dia sudah menjadi pacar kak Fadil.
Air mata tiba - tiba jatuh membasahi pipiku, membuat Nada khawatir dan berusaha mendekatiku. Namun aku menolaknya, dan malah langsung berlari menjauh.
" Kamu bener - bener gak berperasaan Bell, sudah tahu Syahira selama ini suka sama kak Fadil tapi kenapa kamu khianatin dia dan malah pacaran sama kak Fadil." Ucap Nada yang masih bisa terdengar olehku.
Aku tak kuasa untuk mendengar lebih banyak, hingga akhirnya ku putuskan untuk menambah kecepatan lariku.
Dada ini sesak, bahkan sampai sulit bagiku untuk bernafas. Air mata terus mengalir dipipiku. Baru saja beberapa detik yang lalu aku merasa bahagia tapi kini hatiku malah berganti menjadi suram dan berawan. Ku tarik kata - kataku yang menunjukkan bahwa Allah telah baik kepadaku, karena pada kenyataannya tidaklah seperti itu. Sepertinya Ia tak pernah membiarkan diriku untuk merasa bahagia, buktinya baru saja aku merasa senang telah memenangkan lomba dan dapat hadiah tapi tiba - tiba saja kabar Bella dan kak Fadil berpacaran datang, membuatku menjadi sakit hati tak terkira.
Aku terus berjalan tanpa ada kepastian. Menyetop kendaraan umum yang melintas, lalu menaikinya. Aku butuh kesendirian, aku butuh ketenangan dan aku butuh kedamaian saat ini, hingga akhirnya aku putuskan untuk pergi ke danau. Tempat dimana aku sering menumpahkan keluh kesahku disana, tempat yang dulu ibu perlihatkan kepadaku. Ahh...ibu! Aku rindu padanya. Masalah yang muncul bertubi - tubi ini membuatku mengingatnya.
Angkot pun berhenti, aku pun segera turun dan berjalan ke arah danau. Hawa sejuk menyambut kedatanganku tapi hal itu tak mampu membuat luka dihatiku berkurang. Aku duduk dibangku yang ada disana sambil memandang hijaunya air danau.
Air mata kembali mengalir dipipiku, mengingat kejadian tadi membuat hatiku kembali sakit. " Ya Allah....tak pantaskah aku bahagia? Kenapa engkau tidak adil kepadaku, apa salahku.. kenapa engkau selalu memberikan kesedihan yang bertubi - tubi kepadaku...?"
" salahkah jika aku mencintainya? Salahkah jika aku mengharapkannya? salahkah aku jika menginginkannya? salahkah aku jika pernah memimpikan kebersamaan dengannya?Bukankah Cinta itu suci? Bukankah Cinta itu tak pernah salah?Bukankah CINTA membuat setiap hati bahagia? Tapi kenapa? kenapa tidak dengan hatiku....hingga engkau tak mengizinkanku bersamanya. Salah apa lagi diriku...kenapa aku harus dikhianati oleh sahabat terbaikku pula? " lanjutku berteriak, menumpahkan segala kesedihan yang ku rasakan.
Tangisku pecah beriringan dengan hujan yang tiba - tiba mengguyur bumi. Hujan!! Kenapa hujan selalu turun disaat aku bersedih. Apa matahari pun benci terhadapku, hingga ia tak mau menemani diriku yang tengah menangis ini. Tak bisakah ia tetap bersinar menghiburku. Atau setidaknya mengintiplah dibalik awan, jangan menghilang dan berganti awan hitam seperti saat ini.
Hujan turun semakin deras, namun aku tak berkeinginan untuk beranjak mencari tempat berteduh. Ku biarkan air hujan membasahi tubuhku, dan menyatu dengan suara isak tangisku.
hai hai team readers ku, Author comeback nih
semoga suka ya dengan ceritanya. kalau ada yang kurang silahkan ajukan kritik dan sarannya dikolom komentar ya dan jangan lupa terus dukung karya Author ini ya dengan cara:
like
vote
Share
like sebanyak-banyaknya ya guys, Author cuma mau kasih tahu ngelike itu gak perlu bayar kok. So, yuk like karya Author supaya Authornya tambah semangat nulisnya.
apalah daya Author tanpa kalian para readers ku....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments