" Alhamdulillah nyampe juga " ucap pras ketika sampai disekolahan syahira.
" Inget belajar yang bener, jangan kebanyakan bercanda dan kalau guru lagi nerangin itu didengerin biar paham. Dan yang paling penting, jangan dulu mikirin cinta - cintaan atau pacaran nanti aja pikirinnya kalo udah lulus, oke adek mas yang cantik. "
" Hmmm iya mas bawel..."
" kamu ya dikasih tau malah ngeledek mas bawel."
" Ya abisnya mas itu persis kayak ibu, nyuruh inilah itulah, gak boleh inilah, harus gitulah. Apalagi soal pacaran, pasti gak boleh, padahalkan Ara udah gede, udah SMA kelas 12 akhir lagi masih aja gak boleh."
" Aduh...jadi ceritanya adek mas ini udah gede toh, hmm tapi menurut mas kamu tuh masih kecil, kecil........banget. segede gini nih." Ucap pras dengan kedua tangan yang di dekatkan seperti mau tos namun tidak kena.
" Semut kali mas kalau segede gitu," ucap syahira sewot
.
" Udah ah ngomong sama mas bikin aku emosi pagi - pagi, aku pamit masuk dulu ya mas, assalamu'alaikum." Pamit syahira yang sudah malas meladeni kakaknya karena ia tahu kalau dia tidak segera pergi maka perdebatan itu tidak akan pernah selesai.
" ciee...ngambek niyee.....hahahha"
" eh iya dek Wa'alaikumsalam " teriak Pras karena syahira sudah pergi menjauh.
Syahira tak memperdulikan teriakan kakaknya, ia terus berjalan memasuki sekolah. Sekolah yang penuh dengan sejuta kenangan didalamnya, yang tak pernah ia sadari bahkan ia duga, pasalnya syahira sangat enggan masuk ke sekolah ini pada awalnya namun karena paksaan dari ibunya ia pun menerima dan sekarang tanpa terasa sebentar lagi dia akan lulus dari sekolah ini.
" DORRRR....!!!! " seorang wanita mengagetkan syahira yang tengah berjalan menuju kelas.
" Bella, ya ampun Bell kamu ngagetin aja deh. Aku hampir jantungan tahu gak."
" Aduh ra, gitu aja kok kaget sih."
" Ya abisnya kamu muncul tiba - tiba kayak gitu gimana gak kaget coba."
" hahaha...iya deh maaf. Oh iya, pas kemarin kamu sakit maaf ya aku gak ikut nengok, soalnya nenek aku yang di bogor juga sakit jadi aku sekeluarga pergi kesana deh. " ucap Bella meminta maaf, pasalnya ketika teman - temannya menengok syahira kemarin dia tidak bisa ikut.
" Iya Bell santai aja, lagian aku gak kenapa - kenapa kok. " Jawab syahira
" Oh iya, Nada mana ?. Tumben jam segini belum keliatan batang hidungnya." Tanya syahira yang merasa heran sahabat satunya lagi tidak terlihat, biasanya jam segini sahabatnya itu sudah berkeliaran disekitar sekolah.
" Na..."
" SYAHIRA..." belum sempat Bella mengucapkan satu kata pun, ia sudah dipotong oleh sebuah suara dari orang yang tengah dicari oleh syahira. Ya, Nada tiba - tiba berteriak memanggil nama Syahira dengan berlari bak dikejar setan sunder bolong.
" Syah...huh..huh..syah..."
" Tenang Nad, napas dulu kali baru ngomong." Ujar Bella
" Iya Nad, Tarik napas dalam - dalam dulu." Timpal syahira.
" oke, hupp tarik napas.....buang huuuu..tarik napas....buang huu...." Nada mempraktikan apa yang disuruh oleh kedua sahabatnya itu.
" Nah sekarang udah jauh lebih tenang baru boleh ngomong, ayo kamu mau ngomong apa Nad ?, " tanya Bella.
" Ra, nih kamu liat." Ucap Nada sambil menyodorkan benda pipih berbentuk persegi panjang.
" Liat apa sih Nad ?,"
" Nih liat aja sendiri sama kamu." Titah Nada memberikan hpnya ke genggaman syahira. Syahira yang disodorkan benda pipih itu pun mau tak mau menerimanya.Namun, betapa terkejutnya Syahira setelah melihat apa yang ada didalamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments