Hiruk pikuk terdengar disana sini, begitu pula dengan lalu lalang setiap orang yang ada disana.
Aku dan Nada telah tiba di mall sejak tadi, kemudian kami berjalan menyusuri setiap toko yang ada di mall itu, itung - itung cuci mata sebelum kami pergi mengunjungi toko buku.
" Hallo kak, selamat siang. Ini silahkan dilihat brosurnya siapa tahu kakak berminat. " tiba - tiba seseorang menghampiri aku dan Nada sambil memberikan sebuah brosur.
" Oh iya, sama - sama. " jawab kami bersamaan.
' Lomba menulis NOVEL!!! ' bacaku dalam hati.
" Brosur apaan tuh Ra? " tanya Nada kepadaku.
" Brosur perlombaan Nad, nih kamu mau liat brosurnya. " jawabku lalu menyodorkan brosur itu kepada Nada.
" IKUTI LOMBA MENULIS NOVEL TINGKAT SMA, HADIAH RP. 2.000.000,- " Baca Nada lantang.
" wah cocok banget nih Ra, kamu kan suka baca novel, selain itu kamu juga hebat banget kalau ngerangkai kata - kata. Nah daripada kamu nulis - nulis gak jelas gitu mending kamu ikutan lomba ini. Lumayan loh hadiahnya gede. " ucap Nada antusias.
" Mana bisa aku Nad nulis novel, aku kan cuma suka baca doang. Lagian kalau biasanya aku nulis itu tuh cuma sekedar quotes, jadi bedalah sama novel. " tolakku, karena memang selama ini aku hanya sering membaca novel saja, jadi belum tentu aku bisa membuatnya bukan.
" Yah Ra, kalau masalah itukan gampang. Kamu kan udah bagus tuh kalau bikin quotes jadi kalau untuk bikin novel juga pasti bisa, paling tinggal belajar aja sedikit. lagian waktunya juga masih dua minggu lagi, kamu punya waktu buat latihan. "
" Entahlah aku gak tahu Nad. " ucapku tak yakin.
" Ya udahlah Nad, ayo cepetan kita ke toko buku nanti kesorean lagi pulangnya. " ajakku kepada Nada yang masih terus membicarakan tentang perlombaan.
" Ih kamu itu ya Ra, dikasih tahu malah gitu. " ucapnya kesal kepadaku, lalu ia berjalan meninggalkanku begitu saja.
' mulai deh ' batinku, kemudian menyusul Nada yang semakin menjauh.
......................
" Assalamu'alaikum " ucapku ketika baru tiba dirumah.
kulangkahkan kakiku yang lelah perlahan memasuki rumah. Rasa letih menyerang tubuhku akibat berkeliling mall tadi. Namun, meski begitu, rasa letih yang aku rasakan saat ini tak sebanding dengan rasa senang dan lega yang ku rasakan. Beban yang seminggu ini menggunung dipundakku serasa hilang begitu saja.
" Wa'alaikumsalam, dari mana aja dek? pulang sore gini gak ngabarin ke mas. " tanya Mas Pras ketika aku didapur ingin mengambil minum.
" hehehe...maaf mas lupa tadi mau ngabarin, saking keasikan main sama Nada. Tadi Ara cuman ke toko buku kok mas, refreesing. Maaf ya mas. " ucapku merasa bersalah karena lupa tidak izin dulu sebelum pergi keluar tadi.
" Kebiasaan ya kalau udah sama sahabat kamu tuh suka lupa sama segalanya, nyampe izin ke mas aja lupa. Ya sudah untuk sekarang mas maafin, tapi nanti kalau mau kemana - mana izin dulu biar mas gak khawatir. "
" Iya mas baik."
" Ya udah, gih sana mandi udah sore bentar lagi juga magrib. " titahnya kepadaku.
" heem " jawabku, kemudian beranjak menaiki tangga menuju kamarku.
" Haahhhhh "
ku rebahkan badanku diranjang dan menatap langit - langit kamar, sambil memegang brosur yang tadi ku dapatkan saat jalan - jalan di mall.
" Ikut gak ya? " gumamku.
" Aku belum pernah buat novel, tapi kalau nyoba gak apa - apakan ya? apalagi kalau myampe menang kan lumayan, hadiahnya bisa aku tabung buat biaya kuliah nanti. Tapi kalau gagal.....ahhh entahlah aku bingung jadinya. "
Aku pun memilih beranjak dari kasur dan pergi menuju kamar mandi daripada terus-terusan galau memikirkan masalah ikut perlombaan atau tidak.
" Selamat malam mas " sapaku yang baru tiba di ruang makan.
" Malam dek, yuk makan. Tapi maaf ya makan malemnya cuma sama mie dan telor, soalnya persediaan kita dikulkas udah kosong, mas lupa belum ngisi. "
" Iya mas gak apa - apa "
" Alhamdulillah, kalau gitu yuk kita makan nanti keburu dingin lagi mienya. " ajaknya.
kami pun makan malam dengan khidmat tanpa ada suara sekata pun seperti biasanya. selesai makan aku langsung mencuci piring bekas makanku dan mas Pras, setelahnya kami pun beranjak ke kamar masing - masing untuk istirahat supaya besok bisa menjalani aktivitas dengan baik.
......................
Malam kini telah berganti pagi, semburat cahaya mentari tengah mengintip dari balik tirai jendela dan aku sudah rapi dengan seragam sekolahku. kuraih tas yang ada di meja belajar, lalu beranjak keluar kamar mencari keberadaan mas Pras untuk memintanya mangantarku kesekolah.
ku cari sosoknya di taman belakang rumah, namun kian tak ditemukan. Aneh! itulah yang ku pikirkam pertama kali. Tak ku temukan dimana sosoknya itu, hingga akhirnya aku pun beranjak pergi kekamar.
Pintu kamar terlihat terbuka sedikit, aku yang berniat menghampiri Mas Pras tiba - tiba berhenti saat mas Pras bergumam lirih.
" Uangku tinggal segini lagi " ucapnya sambli memandang uang 300 ribu ditangannya.
" Gak bakalan cukup jika untuk sebulan ini, apalagi bapak gak ngasih uang. sepertinya aku harus mencari kerja tambahan. "
' jadi bapak udah gak ngasih uang, kenapa? " batin ku.
" Kalau begitu aku juga harus membantu mas cari uang. " ucapku mantap, kemudian berlalu pergi dari sana karena takut ketahuan telah mendengar perkataannya.
hai hai....gimana" suka gak sama ceritanya??? Author harap kalian suka ya.
jangan lupa tinggalkan jejak ya...
like
vote
komen
bye,,see you next chapter
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments