Part 12

Cinta adalah sebuah rasa yang sulit untuk dijelaskan dengan kata. Cinta itu datang tak pernah mengenal tentang apa dan siapa. Cinta membuat seseorang mampu berkelana dan mampu pula membuat seseorang tersesat seperti dalam pengaruh fatamorgana. Cinta membuat seseorang tersenyum tanpa sebab, dan terkadang membuat hati berbunga - bunga.

Aku masih tak bisa melupakan kejadian kemarin. Pertemuan singkat dengan kak Fadil masih membekas didalam relung hati dan fikiranku. Wajahnya yang tampan dengan senyuman lembut diwajahnya sulit untuk aku singkirkan. Ingin rasanya selalu melihat dan memandang wajah itu setiap detik.

" Hayoh...kenapa nih senyum - senyum. "

Tiba - tiba suara Nada muncul, membuatku tersadar dari lamunan. Memikirkan kak Fadil membuatku lupa bahwa aku tengah berada dikantin dengan Nada yang sedang duduk dihadapanku, sambil tersenyum jahil ke arahku.

" Apa sih Nad, siapa coba yang senyum - senyum." Elakku tak mau jika Nada sampai tahu tentang apa yang ku pikirkan tadi. Meskipun sebenarnya ia tahu bahwa aku menyukai kak Fadil, tapi tetap saja rasanya malu.

" kamulah Ra, siapa lagi coba. Orang yang ada didepan aku cuma kamu doang kok. " ucapnya padaku yang memang hanya kami berdua yang ada di meja ini. Kebetulan Bella tidak ikut kekantin karena ada urusan, begitulah katanya. Urusannya apa? Aku pun tak tahu, yang jelas sepertinya urusan penting karena akhir - akhir ini dia jarang ikut kekantin bareng aku sama Nada.

" Enggak kok, aku gak senyum. kamu salah liat kali. " ucapku yang masih tak mau mengakui bahwa nyatanya memang tadi aku sempat tersenyum.

" Ya udahlah gimana kamu aja. Kamu bener, aku yang selalu salah " katanya lelah menghadapi aku yang tetap gak mau jujur kepadanya.

" hehehe...oh iya Nad. Nanti kamu datengkan pas pengumuman pemenang lomba yang aku ikutin? dateng ya Nad...please temenin aku, nanti aku juga bakalan suruh Bella buat dateng. " pintaku memohon padanya, karena jujur rasanya malu jika harus pergi ketempat itu sendirian, apalagi jika aku tidak memenangkan lomba itu. Setidaknya jika ada mereka aku memiliki teman untuk berbicara tidak diam sendiri begitu saja.

" Memangnya novel kamu udah beres Ra? "

" udah dong, aku gituloh. " ucapku bangga.

" Yang bener? " ledeknya yang seperti tidak percaya bahwa aku benar - benar telah menyelesaikan novelku.

" Au...ah. Ya iyalah bener Nad, malahan aku sudah kirim filenya kemarin. " ujarku kesal.

Melihat aku kesal Nada malah tersenyum. " oh gitu, oke deh nanti aku dateng. "

Mendengar ucapannya membuatku senang, aku langsung menghampiri Nada dan memeluknya erat. " Bener Nad kamu bakal dateng? Makasih ya. "

" Iya Ra sama - sama. Udah lepasin ini pelukannya aku gak bisa napas Ra, kamu mau aku mati. " candanya.

" ih kamu ini yah Nad, namanya juga orang lagi seneng. "

" Iya, seneng sih seneng tapi jangan jadiin aku korban dong. " ucapnya pura - pura kesal.

" hahahaha...iya maaf Nad. "

" hemm...ya udah yuk kita ke kelas bentar lagi masuk. Kamu makannya udah kan? "

" Udah, kalau gitu let's go kita ke kelas. " ajakku kemudian merangkul Nada supaya berjalan beriringan denganku.

......................

Mentari tersenyum menyinari pagi ini, membuat semangatku tambah membara. Aku langsung menuju kamar mandi untuk bersiap - siap karena hari ini adalah hari yang sudah aku tunggu - tunggu. Minggu yang membuatku berdebar, pasalnya hari ini adalah hari pengumuman untuk pemenang lomba novel yang aku ikuti. Ada sedikit rasa pesimis yang bersarang dalam hatiku, aku tak yakin bahwa novelku bisa menang. Namun, apapun hasilnya nanti aku harus ikhlas menerimanya.

Cukup lama aku bersiap, setelah selesai aku pun langsung turun ke bawah untuk sarapan. Aku melangkah menuju ruang makan, terlihat mas Pras yang sudah duduk menungguku sejak tadi. Perlahan aku menghampirinya dan duduk dikursi yang ada didekatnya.

" Selamat pagi mas " sapaku.

" Selamat pagi juga adek mas sayang. "

" Loh.. tumben pagi - pagi udah rapih, mau kemana? inikan hari libur, biasanya juga kalau lagi libur gini kamu suka tiduran dirumah. " tanya mas Pras yang heran melihatku telah berdandan rapih sepagi ini.

" Ara mau pergi mas, hari ini ada pengumuman pemenang lomba novel kak. Kebetulan Ara ikut serta dalam lomba itu, maaf ya mas ara gak izin dulu ke mas kalau mau ikutan lomba. " ucapku menjelaskan tentang alasan dibalik pakaian rapih yang ku kenakan sepagi ini.

" Ohhh kamu ikut lomba buat novel, pantas saja kamu suka pulang sore akhir - akhir ini. Pasti gara - gara itukan? "

Mendengar pertanyaannya membuatku mati kutu, pasalnya bukan karena membuat novel saja aku selalu pulang sore tapi karena aku harus bekerja dulu dibutiknya tante Nada. Namun, aku tidak bisa mengatakan alasan sebenarnya karena mas Pras pasti akan langsung menyuruhku untuk berhenti bekerja.

" hehehe...iya mas maaf ya. Habisnya kalau dirumah, Ara suka gak bisa dapet imajinasi buat bikin novel makanya pergi ke taman." Ucapku berbohong. Eittt...Tidak! Sebenarnya apa yang ku ucapkan tadi tak semuanya berbohong, aku benar - benar tidak bisa berkonsentrasi membuat novel jika berada dirumah. Hanya saja apa yang ku katakan tadi bukanlah alasan yang benar tentang kenapa aku selalu pulang sore.

" Iya mas maafin, udah yuk makan nanti keburu dingin lagi."

" Iya mas "

......................

#Author pov.

Hari sudah semakin siang, syahira tengah mondar mandir didepan sebuah gedung. Menunggu kedatangan kedua sahabatnya, setengah jam telah berlalu sejak terakhir dirinya chatingan dengan Nada, ia mengatakan bahwa sebentar lagi akan sampai. Lama syahira menunggu tapi batang hidung keduanya masih saja belum muncul.

" Syahira " sebuah teriakan mengalihkan perhatian syahira.

Terlihat dari kejauhan, seorang wanita dengan gamis coklat serta kerudung yang menutupi dadanya tengah berlari menghampiri syahira. Peluh didahinya bercucuran, seperti ia telah melakukan perlombaan maraton.

" Allahhu akbar Nad, kamu kenapa sampai keringetan gini? " tanya syahira khawatir melihat sahabatnya yang penuh dengan keringat.

" hah....hah...minum..minum.." pintanya kahausan.

Syahira yang melihat sahabatnya itu seperti jombi yang kehausan pun segera mengambil air dan memberikannya. Tanpa pikir panjang, Nada langsung meminumnya sampai air itu tandas tak tersisa.

Syahira hanya menggeleng - gelengkan kepalanya. " Ya ampun Nad, haus banget bu? Nyampe minum gak bismilah dulu. "

" Hehe..iya lupa. Habisnya haus banget, kamu tahu gak aku tuh lari - lari tahu biar bisa sampai disini.

" suruh siapa kamu lari - lari, kan bisa naik angkutan umum atau bus Nad. "

" Siapa coba yang nyuruh aku supaya dateng cepet - cepet. "

" Hehe...aku. Iya deh maaf ya. " ucap syahira merasa bersalah.

" Acaranya udah dimulai belum? "

" Kayaknya sih belum, ya udah yuk kita kedalam. Kamu istirahatnya didalam aja biar enak sambil duduk. " ajak syahira

" Boleh tuh, tapi Bella gimana? Diakan belum dateng. "

" Nanti dia nyusul katanya, udah aku bilang kok ke penjaganya kalau ada yang nyari aku, suruh masuk aja gitu. " terang syahira.

" Ohhh gitu, ya udah hayu atuh urang kabelet ehh...kalebet maksudnya. " ucap Nada yang belibet dengan omongannya sendiri.

" Haha.... Ya ampun Nad, kamu ngomong nyampe belibet kayak kabel ditiang listrik tuh. " seru Syahira sambil menunjuk tiang listrik diatas.

" Ihh....ini juga gara-gara kamu, aku kecapean marathon kesini jadinya otakku masih ngeblank. "

" Iya maaf, ya udah yuk kita masuk. "

Syahira menggandeng lengan Nada kemudian membawanya masuk kedalam.

hai hai readers tercintah....hihihi....

kembali lagi dengan Author@cumikookie

semoga kalian suka ya dengan ceritanya

yuk dukung terus karya author, dengan cara..

like

vote

and comen

Author tunggu kritik dan sarannya ya,,,tapi inget!!! kasihlah kritik dan saran yang membangun ya jangan yang menjatuhkan karena itu Syyakit zeyeng :-( <<<

pokoknya ditunggu ya, love you all

see you next chapter

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!