"Kak, kamu punya utang cerita ke aku ya. Awas kalau gak mau cerita."
"Iya siap, nunggu mereka pulang."
Tama masih saja duduk disampingku, aku duduk ditengah dan dihimpit kak Ano serta Tama.
Tanpa terasa, hari sudah semakin malam, semua teman-temanku berpamitan untuk pulang. Begitu juga dengan Tama. Setelah mereka pulang, aku mencari kakakku yang sudah masuk ke kamarnya. Karena aku sudah sering sekali masuk ke kamar kakakku, dan orang tua kak Ano yang notabennya adalah budheku tidak pernah melarangnya. Karena kami memang saudara, dan aku juga sangat dekat dengan kak Ano.
"Kak, ayo ceritain, jangan tidur dulu. Nanti anterin aku pulang juga."
"Ciee kepo banget ya sama Tama? Kamu kan juga punya pacar, ngapain gak ngurusin pacarmu aja."
"Aku penasaran sama omongan kakak tadi. Ayolah kak ceritain."
"Tapi beneran kamu jangan kaget ya kalau kakak ceritain."
"Janji bos"
Flashback on
Tama menelpon kak Ano dan mengajak kak Ano keluar sambil ngopi, Tama ingin menceritakan semua yang dia rasa.
"Mas, kamu nanti malam sibuk gak? Nongkrong yuk."
"Boleh, mau nongkrong dimana?"
"Di tempat biasa ya. Ada yang mau aku omongin juga."
"Oke."
***
"Hei, udah lama Tam?
"Enggak mas, baru aja duduk."
"Mau ngomongin apa sih? Serius banget kayaknya."
"Hehehe ini tentang adikmu mas."
"Adikku? Siapa?"
"Ayu, aku suka sama Ayu, tapi aku nunggu waktu yang tepat buat ngomongnya, aku gak mau terburu-buru. Tapi sekarang ayu udah balikan sama mantannya."
"Kamu kalau suka sama Ayu, kenapa gak langsung ngomong aja. Gini ya, aku lihat Ayu bisa nyaman sama kamu. Tiap kamu ke rumahnya ataupun keluar bareng, pasti dia selalu nyiapin masakan yang kamu minta kan? Ayu jarang banget kayak gitu. Sama aku aja gak pernah, padahal aku kakaknya. Inget Tam, gak mungkin cewek dulu yang mulai, kita sebagai cowok harus gercep."
"Tapi Ayu udah balikan mas, aku gak enak kalau mau ngomongin. Itu juga aku yang salah, aku nembak Aprilia cuma buat pelampiasan aja. Aku juga pengen buat Ayu cemburu."
"Kamu ngerti Ayu penasaran banget waktu kamu ngomong kalau udah punya pacar dan gak jomblo lagi, Ayu telpon aku sampai puluhan kali cuma buat nanyain itu. Dan kamu ngerti itu artinya apa kalau Ayu ngeyel pengen tau siapa pacarmu? Tapi kamu juga salah udah ngelibatin perasaan orang lain yang ujungnya kamu hanya akan melukai Aprilia."
"Sekarang aku harus gimana mas?
"Sekarang jalanin aja dulu, aku tau gimana sifat pacarnya Ayu. Selama ini dia gak pernah berani untuk datang ke rumahnya, apalagi ketemu sama ibunya Ayu. Kamu masih punya kesempatan. Tapi kalau kamu beneran pengen serius sama Ayu, kamu harus memilih antara Ayu dan Aprilia. Aku juga ngerti kalau perasaan gak bisa dipaksain. Pilih salah satu dari mereka dan selesaikan dengan cara baik-baik. Kita satu tim, jangan sampai kita musuhan hanya karena urusan cinta."
Flashback off
"Sekarang kamu udah ngerti apa maksud kakak tadi?"
"Aku sebenernya ngerasa nyaman banget sama Tama kak. Tapi aku juga gak mau tanya ke dia, aku takut dibilang kepedean. Waktu bareng Tama, aku gak pernah inget Indra."
"Ya udah, kamu tunggu Tama aja. Kasi dia waktu buat nyelesain ini semua. Kakak yakin Tama gak bakalan nyakitin hati wanita kok. Sekarang kamu kakak antar pulang. Kamu harus istirahat, besok kamu balik ke Jogja kan?"
"Iya kak."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
maura shi
sapa bilang tama g nyakitin hati wanita?dia nyakitin april tuh bt pelampiasan doank,
2020-09-21
5