Hari-hariku masih di sibukan dengan target kantor. Hari ini tepat 1 bulan aku bertemu kembali dengan Indra. Aku memang masih sayang padanya, tapi kalau boleh jujur sebenarnya aku lebih memilih Tama. Karena dengan Tama, aku bisa merasa nyaman dan merasa memilikki seorang kakak laki-laki.
Sebenarnya aku juga ingin jujur, tapi apalah daya aku hanya seorang perempuan. Yang hanya bisa memendam tanpa bisa menyatakan.
Selama 1 bulan ini juga Indra memberikan perhatian lebih. Memang aku selalu menolah untuk dijemput ataupun diantar olehnya, aku punya alasan karena aku diberi inventaris mobil oleh kantor.
******
Hari minggu ini aku sudah berencana untuk membereskan kamar kostku, mencuci baju, dan menyetrika. Setelah semua selesai dilakukan, aku mandi dan merebahkan diri diatas ranjang sambil menatap ke langit melalui atap kaca yang ada di kamarku. banyak sekali pesawat yang lalu lalang, tidak lama kemudian terdengar suara kereta api. Ya, kos ku memang dekat dengan stasiun dan bandara.
Di dalam lamunanku tiba-tiba aku teringat Tama. Tama apa kabar ya? Kok tumben sih dia gak nge chat aku sama sekali. Apa dia marah? Ahh tapi sepertinya aku tidak membuat kesalahan.
Aku ambil hapeku dan mencari kontak Tama.
"." Aku hanya mengirimkan tanda titik saja
"Oeyy" Tama membalas
"Jadi kapan liburan ke Yogya? Beneran aku tunggu loh"
"Iya sabar, setelah UAS muridku selesai, aku langsung gas ke Yogya"
"Kamu kok tumben gk chat aku sama sekali? Aku punya salah kah?" Pertanyaanku langsung saja, karena memang Tama terasa sangat aneh beberapa hari ini.
Entah kenapa setelah aku curhat kalau aku bertemu lagi dengan mantanku dulu, Tama seperti menghindariku.
"Gpp kok, aku emang lagi sibuk aja. Maaf ya"
"Tapi storymu kok galau terus sih kak? Kenapa?"
"Gpp kok. Yaa udah cepet maem sana, terus istirahat mumpung hari minggu."
"Baiklah. Kakak juga jangan lupa makan, jaga kesehatan. See you"
Aku merasa sedikit lega karena Tama tidak marah. Tapi aku juga curiga kok Tama sedikit berubah.
******
Setelah itu aku langsung tertidur. Entah sudah berapa lama aku tidur.
Ddrtt...ddrtt...ddrtt...
Siapa sih sore-sore gini telepon. Gak lihat aku masih ngantuk apa? Gerutuku tanpa melihat siapa yang menghubungiku.
Ddrrtt...ddrrttt...ddrrtt
Aku mengangkatnya tanpa melihat itu nomor siapa.
📲 Yaahhh si gendut malah belom bangun. Ayo cepetan bangun. Aku di depan kostmu. Langsung mandi.
📲 Males ah. Kamu ngapain di depan? Aku masih ngantuk.
📲 Aku tunggu 15 menit, kalau masih belum keluar, aku samperin ke kamar kamu.
📲 Bodo
Tut tut tut
Aku langsung memutuskan teleponya.
Ngapain sih di sini? Gangguin tidurku aja!
Tanpa sadar aku kembali lagi ke alam mimpi. Dan....
Tok tok tok
Tok tok tok
Duhh siapa sih? Ada aja yang ganggu
"Siapa?"
"Sudah 30 menit nona. Kenapa belum keluar?"
"Kesadaranku langsung pulih 100% ketika mengenali suara pria di depan pintu kamarku"
"Tunggu bentar."
Aku langsung berlari ke kamar mandi yang jadi satu dengan kamarku. Dengan cepat aku mandi, gosok gigi. Setelah itu berganti baju dan membukakan pintu kamarku.
"Kok belum dandan?" Indra bertanya sambil nelonyor masuk ke kamarku.
Ya, kosku memang khusus untuk karyawan. Jadi campur cowok dan cewek. Tapi meskipun begitu aku tidak pernah mengajak cowok sembarangan ke dalam kamarku.
"Mau kemana sih? Aku capek tadi seharian bersihin kamar, nyuci sama nyetrika"
"Mangkanya biar capekmu hilang sekarang kita jalan-jalan sambil cari maem"
"Kemana?"
"Ke kuburan"
"Issshhh nyebelin. Kalau ke kuburan berangkat sendiri. Gak usah ngajak aku."
"Mangkanya cepet dandan. Kita cari maem di warung sayang. Mangkanya cepetan dandan. Aku tunggu 10 menit."
"Sayang gundulmu. Enak aja panggil sayang."
"Kan kamu memang sayangku ndut" kata Indra sambil memonyongkan bibirnya.
"Hei, kita putus udah lama. Udah gak usah di inget-inget lagi. Sudah jadi masa lalu"
"Kalau aku pengen panggil sayang lagi gimana?"
"Udah ah. Tunggu diluar sana."
******
Aku yang telah selesai berdandan dan masuk ke mobilnya Indra. Indra mengelilingi kota Jogja dengan keindahan malam ini yang membuatku sedikit melupakan rasa lelahku.
Tibalah kita di daerah Sayidan. Dimana tempat ini penuh dengan orang-orang yang ramah. Saling sapa menganggukan kepala dan tersenyum meskipun tidak saling kenal. Ya, adat jawa di daerah ini memang sangat kental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments