"Hei...dengerin aku. Selama kita putus, aku juga tidak pernah dekat ataupun menjalin hubungan dengan pria lain. Tapi aku juga tidak yakin kalau kamu masih menungguku. Aku berfikir bahwa kamu bisa dengan mudah mencari penggantiku."
Aku memang berfikir seperti itu, karena Indra memiliki wajah yang tampan dengan postur tubuh tinggi. Idaman semua wanita.
"Sekarang kamu pengen aku jawab apa? Lanjutku lagi dan masih memegang wajahnya dan tersenyum.
"Itu hak kamu mau menolakku atau menerimaku lagi. Aku terima semua jawaban kamu dengan lapang dada kok"
"Beneran nih lapang dada? Tapi kok nangis" kataku lagi sambil ketawa.
"Udah ah ayo jalan lagi" lanjut Indra. Wajahnya sudah sangat merah karena malu hihi
******
Kita berhenti di taman kota. Duduk dibawah pohon taman.
"Tunggu di sini sebentar ya, aku mau beli minuman dan camilan." Katanya sambil berjalan meninggalkanku.
Aku terus memandangnya sampai punggungnya tidak terlihat lagi.
10 menit sudah berlalu, tapi Indra belum juga datang.
Indra kemana sih? Beli minum aja lama banget. Ya masak belinya harus ke Solo dulu? Gerutuku sambil celingak - celinguk mencari keberadaan Indra.
"Dorrrrr". Tiba - tiba saja Indra muncul dari arah belakangku.
"Aahhh dasar nyebelin." Dengan refleks tanganku mencubit pinggangnya. Dan itu adalah daerah rawannya, karena Indra sangat geli ketika disentuh pinggangnya.
"Cih, ditinggal bentar aja udah kangen. Nih es Creamnya." Indra memberiku es krim Wa** kesukaanku.
Kami duduk berdekatan dengan makan es krim, dan kepalaku menyender di pundaknya.
"Ndut..." Indra memanggilku dengan lirih
"Iya sayang..?"
"Apa ndut? Kamu panggil aku apa??" Wajahnya terlihat sangat senang mendengar panggilanku barusan.
"Panggil apa? Jo paijo..gitu kan?
"Enggak, bukan Paijo kok..Kamu kan panggil aku sayang. Coba ulangi lagi. Aku pengen denger"
"Iya SAYANG" jawabku lagi dengan menyebutkan kata sayang penuh penekanan
"Aarrghhh...berarti kamu terima aku lagi?
Aku menjawabnya hanya dengan anggukan kecil.
******
Sampai di kost aku langsung mengambil hapeku dan menelpon Tama untuk menceritakan apa yang aku alami hari ini. Tama tampak bahagia ketika aku video call, terlihat dari wajahnya yang sumringah. Setelah menceritakan kejadian hari ini, entah kenapa wajah Tama tiba-tiba berubah menjadi kecewa. Aku tanya ada apa, tapi jawabnya hanya "aku tidak apa-apa, selamat ya."
Hari berganti hari, bulan berganti bulan, semakin lama Tama semakin menjauh. ketika hari minggu pagi, Tama mengirimkan pesan untukku.
"Hai kakak..udah bangun?" Itulah pesan yang dikirimkan Tama.
Tumben pagi-pagi gini udah nge-chat
"Kok kakak sih? Kan tua situ daripada aku..dasar!!"
"Haha gpp lah...Eh aku punya pacar loh, aku udah gak jomblo lagi"
Deg...
Hatiku kenapa yaa? Kok rasanya kayak gak rela denger Tama punya pacar. Tapi siapa pacarnya Tama?
"Oh iya?? Wah selamat yaa...Kenalin dong siapa ceweknya"
"Ngapain pakai dikenali, kan kamu juga udah kenal. Malah kenal baik hihihi"
Haaahh?? Siapa yaa?
"Siapa sih kak? Ayo dong cerita siapa ceweknya"
"Hehehe nanti juga bakalan tau sendiri kok. Tunggu aja yaa?"
"Baiklah, akan ku tunggu meskipun aku mati penasaran :-("
"Hahaha kamu gemesin banget sih..Jangan mati penasaran dong..Nanti siapa yang aku curhatin?"
"Iya janji gak mati penasaran, tapi kasi tau sekarang dong, aku beneran kepo nih huhu"
"Ya udah aku cuci baju dulu ya, nanti aku kasi tau..bye kakak"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Indah Asri Retnani
hmmmm jadi teringat sahabatkuuu,😟
2020-09-21
1
Istrinya Abang
hai kak, aku udah mampir yaaa
2020-05-19
1