Keesokan paginya setelah selesai belanja ke tukang sayur, aku langsung memasak sesuai dengan yang Tama minta.
"Masak apa nduk?" Tiba-tiba suara ibu mengagetkanku
"Eh ibuk, ngagetin aja..Ini si Tama minta dimasakin, yaa hitung-hitung ucapan terimakasih kemarin udah dijemput ke Surabaya..kan aku jadi irit ongkos hihihi"
"Kamu pacaran sama Tama?"
"Enggak kok...cuma kakak adek aja buk, aku kan udah punya Indra"
"Tapi ibuk lihatnya beda. coba kamu rasain..Tiap Tama kesini pasti bawain makanan kesukaanmu. Kalau boleh jujur, ibuk lebih setuju kamu sama Tama dari pada sama Indra"
"Tama udah punya pacar buk. Udah deh aku masak dulu"
Setelah selesai memasak, aku melihat jam ternyata sudah pukul 10.00, berarti aku di dapur udah lama banget ya? Aku bergegas mandi dan mengganti baju dengan pakaian santaiku.
Kring kring kring
"Hallo"
"Aku di depan. Bukain pintu dong"
"Langsung masuk aja kayak tuyul, gak usah buka pintu hahaha"
"Hmmm...awas kamu ya"
"Oke oke tunggu sebentar"
Ceklek
"Haiiiiiiiiii" teriak Tama sembari mengangkat kantong plastik yang dia bawa
"Sssttt ngapain teriak-teriak sih...kedengeran tetangga gak enak kak"
"Hehehe...nih roti coklat dan susu coklat kesukaanmu"
"Eh kok tau kalau ini kesukaanku? Makasih yaa😁😁"
****
Setelah ngobrol ngalor ngidul, ibuku pulang dari acara pertemuan ibu-ibu.
"Eh ada nak Tama, udah lama? Udah makan le?"
Tama berdiri dan menyalami ibuku
"Tadi jam 10 Tama sampai sini buk. Tadi Ayu juga udah ngajak makan, tapi Tama baru sarapan di rumah. Hehe"
"Ya sudah, ibuk masuk dulu ya le. Lanjutin ngobrolnya. kalau laper langsung bilang aja sama Ayu, gak usah malu. Tadi Ayu juga udah masak kok"
Tama memang memanggil ibuku dengan sebutan ibuk. Ibukku memang suka dengan Tama, karena orangnya kalem, sabar dan baik. Tama menganggap ibuku sebagai ibunya, karena sejak kecil Tama sudah ditinggal oleh ibunya.
"Eh, kamu kapan balik ke Jogja?"
"Tanggal 3 januari aku harus sudah di sana, kerjaanku pasti udah numpuk. Aku emang niat gak mau bawa pulang pekerjaan. Di rumah pengen bener-bener ngrasain kumpul bareng keluarga"
"Aku natal gak bisa kesini" Tama mengatakan itu dengan rasa sedihnya
Aku yang mendengarnya sontak kaget dan merasa kecewa karena Tama tidak bisa ke rumah.
"Kok gak kesini sih? Kenapa?"
"Aku mau ke rumah Aprilia di kota J"
"Aprilia? Aprilia temen kita satu tim?"
"Iya. sebenernya pacarku tuh Aprilia." Tama mengucapkannya dengan wajah datar dan sedihnya.
"Eh eh kok bisa sama dia sih? Kayaknya kalian gak pernah deket deh" Aku mengatakannya setengah meledek untuk menutupi rasa kagetku.
"Nanti kamu juga tau sendiri kenapa aku bisa jadian sama dia hehe"
"Oke oke...Makan yuk, udah siang nih, aku tadi juga udah capek-capek masak tau."
Di meja makan, aku makan dengan sangat lambat karena sambil melamun. Tak habis pikir kok bisa sih Tama tiba-tiba jadian sama dia. Terus kenapa ketika bareng Tama, aku benar-benar lupa kalau aku punya pacar? Apa iya aku suka sama Tama?
"Hei..kok nglamun sih? Pasti mikirin kenapa aku bisa jadian sama dia ya? Celetuk Tama yang membuatku kaget dan gugup.
"Ehm enggak kok..cuma lagi bayangin kerjaanku nanti seberapa banyaknya waktu aku udah balik ke sana"
"Oh...masakan kamu bener-bener enak deh. Istri idamanku banget haha"
"Haha..masak sih? Kalau aku punya suami, pasti tiap hari aku masakin terus, aku bikin suamiku jadi gendut😄😄"
"Mau dong"
"Mau? Mau apa? Nambah nasi atau lauk?" tanyaku dengan polosnya haha
"Mau jadi suamimu"
"Uhuk uhuk"
Tama panik dan segera mengambilkan air minum untukku.
"Kalau makan pelan-pelan dong."
"Iya maaf. Kamu juga sih ngomongnya aneh-aneh"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Nazar Hadi
makin pinisirin
2021-06-20
0
itttti ajahh 🆘❀⃟⃟✵
kerennn ihhhh, cerita nya ringan tapi bikin senyum2 sendiri, konflik nya real kaya di dunia nyata nggak halu halu an🥰❤️🥰❤️
2020-10-05
3