Untuk pertama kalinya bagi ku di perlakukan sangat romantis seperti ini dengan seorang lelaki dan itu pun di depan Reza.
"Bah, parahnya kamu rik kenapa gak kamu cium aja dia sekalian" ucap Reza dengan merangkul perempuan di sebelahnya dan mereka sekarang sudah berjarak dekat sekali dengan aku dan Riki.
Aku hanya bisa terdiam melihat mereka entahlah kenapa aku merasa tatapan Reza seperti cemburu pada ku. Ah hati ku menjadi semakin sangat sakit melihat tatapan Reza yang seperti itu.
"Kamu ngomong apa sih za!" ucap ku mulai tak tahan.
"ya enggaklah aku sih gini-gini masih tahu etika gak sembarang nyium cewek di tempat umum" Riki menjawab dengan santai, namun sepertinya Reza merasa tersinggung.
"apa maksud mu rik hah! mau di hantam memang kah ikut campur betul urusan aku" ucap riki dengan nada tinggi bahkan sampai memegang kerah baju yang di kenakan Riki.
"Ih kamu apaan sih za Riki tadi cuma bercanda gak usah dianggap serius kenapa sih! emosian banget jadi orang" ucap ku kesal sambil memegang tangan Reza berusaha melepaskan tangan nya sekuat tenaga ku.
Inilah pertama kalinya aku berani menyentuh tangannya sambil menahan emosi, ingin sekali rasanya memaki dia saat ini.
Riki menggenggam tangan ku yang saat itu masih menyentuh reza dan tersenyum pada ku. Reza pun melepaskan tangannya, sekilas hati ku terasa semakin sakit ketika tatapan matanya menatap dalam ke arah ku.
"yuk kita pulang aja" ajak ku pada Riki sambil naik ke atas motornya. Berpura-pura biasa saja sebenarnya hati ku sangat lah hancur.
Reza.. berhentilah memberikan tatapan seperti itu pada ku. "kita pulang dulu ya bro" ucap Riki memberikan tampang sinis yang tidak di hiraukan oleh Reza.
Tidak ada percakapan apapun antara aku dan Riki di sepanjang perjalanan, baik dia maupun aku kita sama-sama terdiam. Pikiran ku sepanjang perjalanan melayang penuh tentang Reza "kenapa sifat tempramental nya dia semakin parah ya dulu ketika dia di ajak bercanda gitu aku rasa dia gak pernah langsung nge gas kaya tadi apalagi sampai pengen menghajar riki dan ekspresi itu ketika melihat ku dekat dengan riki...
Ah sudahlah(menghembuskan nafas) mungkin aku hanya salah lihat mungkin saja dia tadi cuma kaget ngelihat aku pegang tangan dia sampe akhirnya pasang muka sedih kaya gitu. Tapi kenapa aku selalu ngerasa kege'eran kalau tatapannya itu sebenarnya suka pada ku.
"sayang,udah sampe"
"owh, udah ya" ucap ku merespon cukup lumayan kaget, ternyata saking terlalu asyiknya mikirin sikap Reza tadi tidak sadar ternyata aku telah sampai rumah.
"yaudah masuk rumah langsung mandi terus istirahat ya, aku masih ada yang harus diurus dulu" ucap Riki sambil membelai lembut kepalaku.
Aku hanya mengangguk ingin sekali hatiku mengucapkan terima kasih sekali lagi padanya tetapi, mulut ku saat ini tiba-tiba terasa menjadi kaku sampai akhirnya aku mengurungkan niat ku dan berlalu masuk ke rumah.
Kamar
huh akhirnya aku sampai di rumah juga. Benar-benar hari yang sangat melelahkan. Hari yang penuh emosional aku cape sekali.
Lebih baik aku mandi sekarang.
Tut tut tut (notifikasi ponsel berdering).
Berisik banget sih siapa coba yang spam sampe seberisik itu. Mager aku tuh tapi penasaran juga siapa yang chat apa itu Riki ya? cepet banget dia sampai rumah. Dengan gerakan mager ku akhirnya berhasil juga mengambil ponsel dan aku mulai mengecek siapa yang spam dari tadi.
Tina:say,makasih ya aku dah jadian nih sama Reza
Tina: eh kamu gimana sama ka Riki, udah jadian belum? reza bilang kalian udah pacaran ya?
Tina: P
Tina: P
Tina : say, malam Minggu double date yuk.
Grub kelas : woy ada tugas dadakan dari guru kimia besok jangan lupa bawa makanan yang mengandung senyawa ion yah gays (ketua kelas).
(menghembuskan nafas menenangkan diri).
Aku baru saja tenang beberapa menit kenapa ketika membaca notif ini aku malah semakin stress?.
Tina ngechat aku cuma mau kasih tau aku kalau dia udah jadian sama Reza dan ngajak double date pula. Kenapa mereka cepat banget jadiannya bukankah tadi sore Reza sama kaka osis cewek itu, terus untuk apa dia ngomong ke Tina kalau aku udah pacaran sama Riki.
Kenapa malah sepertinya Reza yang malah ikut campur urusan aku terus kenapa harus ngajak double date segala. Rasanya aneh! baiklah daripada aku semakin stres lebih baik aku balas satu-satu pesan mereka.
Tina:hehe iya tin double datenya kapan tuh?
grub kelas : oke
Sekarang lebih baik aku ke supermarket mencari tugas kimia sekalian cari makanan. Aku pun keluar rumah berjalan dengan santai lumayan juga capenya melewati sebuah tempat dan tanpa sengaja mataku melihat ke arah motor yang terparkir terlihat sangat familiar. Bukankah ini motor Reza dan motor satunya lagi motor Riki Kenapa mereka parkir seperti ini bukannya tadi pulang sekolah mau berantem ya.
Jangan-jangan mereka...(aku bergegas mencari dan menengok ke arah kiri kanan).
Deg deg deg
Perasaan aku kenapa lagi ini? kenapa tiba-tiba menjadi tak karuan seperti ini. Samar-samar aku mendengar suara Reza
aku pun melangkah menuju suara itu perlahan suaranya terdengar semakin jelas.
Sampai aku terhenti di sebuah gang kecil ternyata di situ aku melihat dua orang yang ku cari sedari tadi. Aku penasaran apa yang mereka bicarakan kenapa ekspresi Riki terlihat sangat kesal lebih baik aku bersembunyi dulu.
"kamu kalau suka sama dia jangan malah kamu sakitin kaya gitu za? kamu gak lihat gimana sakit nya dia tadi pas lihat kelakuan mu begitu" ucap Riki berbicara pada Reza.
Dia siapa yang di maksud Riki? dan cewek itu siapa yang bisa membuat Reza suka dengan dia?.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
irtaza
deg deg degan ey
2020-08-22
0
Nineng Oneng
tambah penasaran aja,,
2020-06-18
1
KomaLia
yaah kaya nya si reza suka intan,tapi kasihan nati si riki cowo baik ganteng kaya romantis lagi
2020-04-12
2