Wajah yang berbentuk oval sedikit melonjong sangat terlihat manis apalagi di tambah jika dia sudah tersenyum. Lesung pipi dan gigi gingsul yang terlihat ketika dia tertawa sangat bisa mengalihkan dunia ku. Reza terlalu indah bagi ku, aku sangatlah kecil baginya. Wajah ku juga sangat kalah jika di bandingkan dengan wajah mantan-mantan dia bahkan dengan Indah, Indah mungkin lebih cantik daripada aku makanya Reza lebih memilih Indah menjadi pacarnya daripada aku.
Kenapa aku bisa sepede ini berharap aku bisa memiliki dia. Aku bagaikan seperti ingin memeluk rembulan, rembulan yang cahayanya sangat terang membuat ku sangat ingin memeluknya tetapi aku tidak pernah bisa dan mungkin selamanya aku tidak akan pernah bisa memeluknya.
Aku sudah terbiasa dengan akhir yang seperti ini, di saat aku sudah hampir siap ingin mendekatinya dia malah membuat hati ku semakin sakit, semakin jatuh dan perasaan ingin sekali menyerah selalu muncul setelahnya. Aku menghapus air mata ku sambil berjalan ketika pulang sekolah. Beruntung sekolah sudah sepi hanya ada beberapa murid saja yang masih di sekolah. Aku pun menunggu taksi di depan gerbang sekolah.
Tak lama ada seorang cowok yang berhenti tepat di samping ku berdiri menunggu taksi.
"taksinya belum datang ya" ucapnya sambil membuka helmnya dan tersenyum pada ku.
Aku terdiam sejenak "senyum nya manis banget" gumam di hati ku.
"iya ini, tapi daritadi belum ada yang lewat" jawab ku
"ikut aku aja deh pulang nya" tawarnya pada ku
"gakusah deh rik, gakenak aku entar malah jadi ngerepotin kamu" tolak ku sambil tersenyum padanya.
"ya gak ngerepotinlah, kan aku yang nawarin" katanya dengan lembut.
Aku terdiam dan berpikir sejenak rasanya aku ingin menolak aku tidak terbiasa pulang dengan cowok apalagi sampai boncengan naik motor berduaan saja. Aku baru saja kenal dengan dia, tapi jika aku menolaknya aku jadi tidak enak.
Mata ku tanpa sengaja melihat ke arah motor yang baru saja keluar gerbang.
"Reza" jantung ku seketika berdetak tak karuan lagi, aku menggenggam erat tas ku.
"ka Riki" ucap cewek yang memeluk reza di atas motor reza berhenti sejenak di samping motor riki yang masih sejajar dengan ku.
Aku sempat melihat Reza sekilas melihat ke arah ku namun kemudian dia mengalihkan pandangannya.
Kenapa hati ku terasa sangat sakit, belum saja luka yang tadi usai sekarang dia sudah sangat dekat dengan tina bahkan, tina memeluknya seperti itu. Tatapan reza, kenapa setelah melihat ku dia malah mengalihkannya apa aku sangat tidak ingin dia lihat? apa dia benar-benar sudah tahu perasaan aku.
Aku terus terdiam di setiap percakapan mereka, aku bahkan tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Hati ku sangat sedih, aku terus menggenggam erat backpack ku dengan kedua tangan, aku hanya menunduk berusaha menahan air mata ku. Ingin sekali rasanya aku berteriak di wajahnya sekarang.
"pulang dulu kita ya" ucap Reza pada Riki yang membuatku membangunkan kepala ku dari tundukkan sedari tadi.
Tatapan itu, sekali lagi dia menatap ku seperti itu. Seakan-akan dia juga menyukai ku tapi.. Ah sudahlah aku lebih baik melupakan dia, takdir ku mungkin memang bukan dengan dia.
"jangan ngelamun mulu dong, yuk ku antar pulang" ucap Riki menyadarkan ku
"yaudah deh" jawab ku tersenyum pahit menerima ajakannya pulang bersama.
Ini pertama kalinya aku pulang di anterin cowok, dan ini juga pertama kalinya aku di bonceng cowok. Padahal aku sangat berharap Rezalah orang pertama yang melakukan hal itu di hidup ku tapi ternyata, kenyataan tidak semanis harapan. Rikilah yang membonceng ku, dia yang mengantarkan ku pulang.
Tidak ada percakapan apapun di antara kita di sepanjang jalan, hati ku sangat lelah seperti sedang patah aku butuh sandaran.
Perlahan-lahan kepala ku pun tersandar di bahunya, air mata ku menetes lagi namun segera dengan cepat ku hapus
"maaf" ucap ku tersadar
"gapapa senderan aja lagi kalau cape, lagian ini macet banget jalanannya" ucap Riki pada ku.
Mungkin saat ini aku benar-benar butuh sandaran. Lagi pula Riki tidak memberikan respon apapun ketika ku bersandar di pundaknya, sepanjang perjalanan aku terus bersandar dan sesekali menghapus dengan cepat air mata yang masih terus mengalir.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 236 Episodes
Comments
FIE
Love is blind😭😭😭
2021-04-08
0
Nineng Oneng
sedih bgt,,,,,bener berasa baca kisah sendiri,,
2020-06-18
0