My Perfect Husband

My Perfect Husband

PERTEMUAN PERTAMA

"Ya ampun, aku terlambat!" Amanda berjalan cepat-cepat dari parkiran mobil menuju pintu kliniknya.

"Dokter, kenapa lama sekali? Chicko sudah lama menunggu." Adam adalah pemilik chicko yang sering datang karena chicko selalu makan sembarangan.

"Maafkan aku, terjadi kemacetan di perempatan sana karena ada kecelakaan. Kali ini apa lagi yang kau makan chicko?" kata amanda sambil mengelus lembut kepala chicko. Chicko hanya membalasnya dengan rengekan.

Chicko adalah seekor anjing berjenis Pomeranian yang suka sekali memakan apapun yang dianggapnya menarik.

Setelah amanda membuka pintu kliniknya dan menyalakan semua lampu dan pendingin ruangan, amanda langsung membawa chicko ke ruang pemeriksaan.

Dengan cekatan amanda memeriksa perut chicko dengan stetoskop. Dan memang perut chicko mengalami masalah. "Kurasa kita harus melakukan Rontgen untuk mengetahui apa lagi yang dimakan oleh chicko."

"Lakukan apapun untuk menyelamatkan putraku yang nakal ini dokter." amanda tersenyum dan langsung menyiapkan ruang Rontgen. "Baiklah, tunggu disini. Aku akan menyiapkan ruang Rontgen nya." Adam hanya mengangguk dan terlihat sangat khawatir kepada chicko.

Setelah menyiapkan mesin Rontgen dengan cekatan amanda memeriksa chicko. Setelah tau penyebabnya dia langsung memberitahu adam bahwa chicko akan baik-baik saja setelah diberi obat. "Well, tidak ada hal yang membahayakan. Chicko hanya memakan makanan basi kurasa. Jadi kau tidak perlu khawatir." Kata amanda dengan senyum manisnya.

"Oh Tuhan! Aku lega sekarang. Kau benar-benar nakal, chicko. Kau membuatku khawatir." Chicko menggonggong tidak setuju lalu menatap amanda mencari pertolongan. "Iya, kau anak yang baik chicko." jawab amanda yang dihadiahi kibasan ekor oleh chicko.

"Dasar kau ini! Terima kasih dokter." kata adam sambil menjitak pelan kepala chicko yang membuat amanda terkekeh. Setelah amanda selesai menuliskan resep obat dan memberikannya kepada adam, terdengar suara kelly di depan pintu. "Kau pasti terlambat lagi dok. Barang mu berantakan di mejaku. Oh! Maaf tuan adam, aku tidak tau kau berada disini." kata kelly dengan malu.

"Tidak apa-apa nona kelly, aku kemari karena chicko mengalami masalah pencernaan seperti biasanya." kelly hanya tersenyum dan mengangguk kemudian berlalu pergi.

Hari ini klinik amanda juga dipadati oleh pasien-pasien hewan nya. Saat jam makan siang kelly memberitahunya untuk beristirahat. Dengan langkah pasti amanda menuju ke restauran diseberang jalan untuk makan siang. Saat hendak masuk kedalam restauran tiba-tiba seseorang menabrak amanda hingga membuatnya jatuh terduduk.

"Maaf, aku tidak sengaja. Apa kau baik-baik saja?" kata seorang pria dengan mengulurkan tangannya hendak membantu amanda berdiri. Amanda mendongak dan tertegun melihat pria tampan itu dan mengangguk. "Iya aku baik-baik saja."

Amanda berdiri dibantu oleh pria tersebut. "Maafkan aku." amanda hanya mengibaskan tangannya dan berkata "Tidak masalah. Maaf, aku harus segera pergi." Dengan cepat amanda masuk kedalam restauran dan mengambil tempat duduk disebelah kaca agar dia bisa memperhatikan kliniknya dari kejauhan.

Setelah memesan makanan, amanda membuka ponselnya dan menemukan sebuah pesan dari ibunya.

*Bagaimana pekerjaanmu sayang? -Ibu-

Seperti biasa bu, sibuk. -Amanda-

Tidak lama ibunya membalas pesan amanda.

Kapan kau akan pulang? Kami sangat merindukanmu. -Ibu-

Aku akan pulang saat klinik sedang libur bulan depan bu. Aku akan pulang selama satu minggu, karena aku sangat merindukan ibu dan ayah. -Amanda-

Baiklah sayang, kami akan menunggumu. -Ibu*-

Setelah membalas pesan ibunya, pesanan amanda datang. Amanda melahap makan siangnya dengan nikmat, tanpa dia sadari pria yang menabraknya tadi mengikutinya dan memperhatikannya. Selesai makan siang amanda pergi kasir dan betapa terkejutnya dia bahwa seseorang sudah membayar bill nya.

Saat menyebrang jalan untuk kembali ke kliniknya dengan ceroboh amanda tidak melihat ada mobil yang mengarah kepadanya. Pria yang menabraknya tadi langsung menarik tangan amanda dengan berteriak "Awaaasss!!!"

Tarikan pria itu membuat amanda menabrak dada bidang pria itu. Amanda yang masih syok malah berdiri kaku. "Nona, apa kau baik-baik saja?"

Pria itu mensejajarkan wajahnya dengan wajah amanda karena amanda hanya setinggi bahunya. Amanda yang masih terkejut menatap mata biru jernih itu dengan pandangan bingung. "Apa kau terluka?" kata pria itu lagi.

Amanda menggeleng pelan lalu berkata "Eemm, terimakasih anda sudah menolongku." pria itu tersenyum dan berkata "Lain kali kau harus hati-hati saat menyeberang jalan." Amanda mengangguk lalu berkata "Maaf, aku harus kembali ke klinik ku. Banyak pasienku sudah menunggu."

"Dimana klinikmu? Ayo aku akan mengantarmu." amanda menunjuk klinik yang ada d belakangnya dengan jempolnya lalu berkata "Tidak usah, klinik ku berada disana." Amanda langsung berbalik pergi dengan jantung yang berdegup kencang dan berjalan cepat menuju klinik nya.

Beberapa hari kemudian saat amanda tiba di klinik, kelly langsung menyambutnya dengan ceria "Ada kiriman bunga mawar putih di kantormu." Amanda yang mendengar itu bertanya "Dari siapa?" Kelly hanya mengedikkan bahunya dengan tersenyum jahil "Kurasa kau memiliki seorang penggemar."

Amanda langsung menuju kantornya dan benar saja ada buket bunga mawar besar di atas mejanya dengan kartu di tengah-tengah rangkaian bunga mawar itu. Amanda berjalan dan membuka kartunya

**SEMOGA HARIMU MENYENANGKAN, CANTIK.

-PENGGEMAR ANDA**-

Dengan bingung amanda membaca tulisan di kartu itu berkali-kali.

Tidak lama kemudian ponsel amanda berdering dan nama adam tertera di layarnya. Amanda tersenyum dengan cerah lalu menjawab

"Hallo."

"Selamat pagi dokter cantik. Apa kau sibuk?"

"Tidak, aku tidak sibuk. Ada apa tuan adam?"

"Ayolah, panggil aku adam saja tanpa embel-embel tuan."

"Baiklah, ada apa kau mencariku?"

"Aku ingin mengajakmu makan siang nanti. Apa kau bisa?"

"Maafkan aku, adam, siang ini aku ada jadwal operasi."

"Bagaimana jika besok?"

"Baiklah. Besok aku akan makan siang bersamamu."

"Baiklah kalau begitu kita makan siang di seberang klinik mu, bagaimana?"

"Setuju. Sampai jumpa besok siang, adam."

Setelah menutup telepon, kelly masuk kedalam ruangan kerja amanda dan berkata "Ada satu pasien sebelum jadwal operasi, dok. Pasien baru."

Amanda mengangguk mengerti dan tidak lama kelly keluar lalu kembali lagi mengantarkan pasien yang disebut oleh kelly. "Selamat pagi, dokter." Amanda langsung menoleh dan terkejut melihat sosok pria yang menolongnya beberapa hari yang lalu.

Pria tersebut terlihat membawa sebuah kotak kardus agak besar dan terdengar suara tangisan puppy didalamnya. Dengan cepat amanda melihat kedalam kotak kardus tersebut, dan benar saja, ada 4 ekor puppies di dalam kotak tersebut.

"Dimana induk mereka?" Tanya amanda. Pria tersebut menjawab "Entahlah, dok. Aku menemukan mereka sudah berada di dalam kotak di semak-semak di dekat taman kota. Lalu aku langsung membawanya kemari."

"Ya ampun, tega sekali mereka membuang kalian." Amanda langsung meminta kelly untuk menyiapkan botol susu dan amanda langsung membersihkan mereka dan memindahkan mereka kedalam kotak bersih yang sudah dilapisi handuk tebal oleh amanda. Setelah mereka bersih semua amanda meminta kelly untuk membantunya memberikan susu kepada semua puppies.

Setelah mereka kenyang dan berhenti menangis, mereka langsung tertidur dengan damai. "Bagaimana keadaan mereka, dok?" Amanda tersenyum dan menjawab "Kurasa mereka baik-baik saja. Mereka hanya kelaparan karena mereka baru saja dilahirkan. Untung saja anda menemukannya tepat waktu tuan, jika tidak, mereka bisa saja meninggal."

Pria itu memperhatikan amanda sambil tersenyum dalam hati dan berkata dalam hati "Dia adalah wanita yang sangat baik hati."

"Apa kau akan membawanya pulang, tuan? Atau kau mau aku mencarikan orang tua yang mau mengadopsi mereka?" tanya amanda dengan sopan.

"Aku.. Emm.. Aku akan mengadopsi mereka semua." amanda terkejut hingga membelalakkan matanya tapi lalu amanda tersenyum "Baiklah tuan. Kau bisa mengadopsi keempatnya."

"Axel." amanda bingung "Pardon, sir?" pria itu menghembuskan nafas gugup dan berusaha mengatur degup jantung nya. "Panggil saja saya, axel, dokter." Amanda tersenyum manis dan menjawab "Baiklah tuan axel.." belum selesai amanda berkata-kata pria bernama axel memotong perkataan amanda. "Axel saja. Tolong."

Amanda tertegun lalu berdeham untuk mengurangi keterkejutannya "Apa mau nya pria ini!" kata amanda dalam hati. Dengan senyum yang sedikit dipaksakan amanda berkata "Baiklah, axel, untuk memastikan mereka akan bertahan hidup, lebih baik kau meninggalkannya disini selama beberapa hari. Aku akan merawat mereka."

"Baiklah dokter, aku menurut pada kata-kata anda saja." Setelah itu amanda mengantar pria bernama axel itu keluar dari ruangannya. "Aku akan mengabarimu jika terjadi sesuatu. Kau bisa meninggalkan nomor yang bisa dihubungi sewaktu-waktu kepada kelly." Pria itu hanya mengangguk dan mengucapkan terimakasih dan berlalu pergi meninggalkan amanda.

.

.

.

.

.

.

JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE NYA YA.. THANK YOU ALL.. 🙏🏻🙏🏻🙏🏻

Terpopuler

Comments

Mommy Rara

Mommy Rara

Miss sweety mampir, jejak like awal mendarat thor suka dengan karyamu 🥰 ayo kita saling dukung jangan lupa klik favorit balik ya...😉

2020-12-17

0

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

suka kak ❤️❤️❤️

jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul:
"AMBIVALENSI LOVE"

kisah cinta beda agama,

ku tunggu like and coment nya ya 🐳🐳🐳

2020-10-06

0

ratmie lutfy

ratmie lutfy

maaf kak, bnyak menggunakan kata, dan berkata.

2020-08-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!